際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ReviewPraktikumAnalisaFluidaReservoir
PLUG C
Kelompok 2
Disusun Oleh:
1. Bisma Difa Syahputra (113130146)
2. Galih Imam Pambuko (113130122)
3. Irfan Hanif (113130143)
4. Muhammad Febriyan Firdaus (113130078)
5. Alva Aulia Kholiq (113130097)
6. Muhammmad Zidni Hidayat (113130119)
PENENTUAN
KANDUNGAN AIR
DENGAN METODE
DEAN & STARK
PENENTUAN
KANDUNGAN AIR
DAN ENDAPAN (BS
& W)
MENGGUNAKAN
CENTRIFUGE
PENENTUAN
SPECIFIC GRAVITY
PENENTUAN TITIK
KABUT, TITIK BEKU
DAN TITIK TUANG
Penentuan Kandungan Air dengan
Metode Dean and Stark Method
 Tujuan Percobaan : Menentukan kandungan air
dari minyak mentah atau crude oil dengan
menggunakan Metode Dean & Stark
 Prinsip Kerja : - Destilasi
- Kondensasi
Hasil Percobaan dan
Perhitungan
 Hasil Percobaan
Sampel A
Volume Sampel : 50 ml
Volume Solvent : 10 ml
Volume Water Trap : 8,5 ml
Volume Air yang Tertampung : 4,25 ml
Sampel B
Volume Sampel : 50 ml
Volume Solvent : 10 ml
Volume Water Trap : 7,3 ml
Volume Air yang Tertampung : 3,75 ml
 Perhitungan
Sampel A
% Kadar Air =
 基
 
 100%
=
4,25
50
 100%
= 8,5 %
Sampel B
% Kadar Air =
 基
 
 100%
=
3,75
50
 100%
= 7,5 %
Pembahasan
 Dari hasil percobaan, didapatkan hasil bahwa sampel B
mengandung lebih sedikit kadar air daripada sampel A
 Aplikasi lapangan:
1. Penanggulangan masalah produksi: - Scale
- Korosi
- Abrasi
2. Menentukan kualitas minyak berdasarkan kadar air
yang terkandung dalam minyak tersebut
Kesimpulan
1. % Kadar Air sampel A : 8,5 %
% Kadar Air sampel B : 7,5 %
2. Minyak sampel B lebih baik daripada sampel A
3. Aplikasi lapangan:
1. Penanggulangan masalah produksi
- Scale
- Korosi
- Abrasi
2. Menentukan kualitas minyak berdasarkan kadar air yang
terkandung dalam minyak tersebut
Penentuan Kandungan Air dengan
Metode Centrifuge Besar dan Kecil
 Tujuan percobaan : Menentukan kandungan kadar air dan
endapan dari crude oil dengan menggunakan centrifuge besar
dan kecil.
 Prinsip kerja : - Gaya Gravitasi
- Gaya Centrifugal
Hasil Percobaan dan
Perhitungan
 Hasil percobaan :
Centrifuge Tabung Besar
Volume Sampel : 50 ml
Volume Toluena : 50 ml
Lama Pemutaran : 20 menit
RPM yang digunakan : 1650 RPM
 Hasil Percobaan :
Centrifuge Tabung Kecil
Volume Sampel : 5 ml
Volume Toluena : 5 ml
Lama Pemutaran : 10 menit
RPM yang digunakan : 2002,26 RPM
 Perhitungan :
Centrifuge Tabung Besar
Sampel A
% BS & W =
+
 
 100%
=
0,4+0,05
50
 100%
= 0,9 %
 Perhitungan :
Sampel B
% BS & W =
+
 
 100%
=
0,3+0,1
50
 100%
= 0,84 %
 Perhitungan :
Centrifuge Tabung Kecil
Sampel A
% BS & W =
+
 
 100%
=
0,1+0,002
5
 100%
= 2,04 %
 Perhitungan :
Sampel B
% BS & W =
+
 
 100%
=
0,05+0,008
5
 100%
= 1,16 %
Pembahasan
 Demulsifier yaitu untuk memperjelas fasa zat yang mana
adalah wujud zat cair, minyak dan endapan. Penambahan
demulsifier bertujuan untuk memperjelas batas minyak
dan air serta mencegah emulsi yang mana demulsifier itu
adalah toluena. Fungsi daripada demulsifier adalah
untuk memperbesar tegangan antar muka sehingga
dapat mudah memisahkan dua zat cair yang memiliki
densitas yang berbeda.
 Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk
menentukan kualitas minyak, menentukan kadar air, dan
endapan dalam minyak. Dan dapat mengidentifikasi
masalah yang akan terjadi saat produksi seperti scale,
korosi, dan abrasi
Kesimpulan
 1. Dari hasil percobaan, maka didapat kadar BS & W
sebagai berikut :
* BS & W pada centrifuge besar :
-Sampel A = 0,9%
-Sampel B = 0,8%
* BS & W pada centrifuge kecil :
-Sampel A = 2,01%
-Sampel B = 1,16%
 2. Semakin besar volume sampel yang digunakan maka
akan semakin jelas batas antara fluida yang tidak saling
bercampur
 3. Pemakaian centrifuge lebih baik daripada
menggunakan Dean & Stark Method, karena waktu yang
digunakan lebih cepat dan dapat mengetahui endapan
yang terkandung
 4. Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk
menentukan kualitas minyak, menentukan kadar air, dan
endapan dalam minyak. Dan dapat mengindentifikasi
masalah yang akan terjadi saat produksi seperti scale,
korosi, dan abrasi
Penentuan Specific
Gravity
Praktikum Analisa Fluida Reservoir
Pendahuluan
 Tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan Specific
Gravity dari sampel minyak mentah. Dengan data SG tersebut
dapat diketahui nilai API minyak, sehingga dapat ditentukan
jenis dari sampel minyak tersebut
 Specific Gravity adalah perbandingan antara densitas suatu
fluida dengan densitas air pada kondisi standar (60oF, 14.7 psi)
PEMBAHASAN
 Pada percobaan ini menggunakan alat hydrometer untuk
mendapatkan harga SG terukur dan menggunakan
thermometer untuk mengukur suhu dari sampel minyak
 Harga SG berbanding terbalik dengan harga oAPI, Minyak yang
berkualitas baik memiliki harga SG kecil dan oAPI tinggi
 10-20oAPI  Minyak berat
20-30oAPI  Minyak sedang
30-50oAPI  Minyak ringan
50-70oAPI  Gas kondensat
>70oAPI  Gas
 Aplikasi lapangannya adalah untuk menentukan jenis minyak yang
diproduksi berdasarkan harga oAPI
KESIMPULAN
 Dari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut :
Sampel A : SG terukur = 0.843
Temperatur = 82.4 oF
oAPI terukur = 36.35oAPI
oAPI 60/60oF = 34.75oAPI
SG 60/60oF = 0.851
SG true = 0.8594
oAPI true = 33.15oAPI
Sampel B : SG terukur = 0.935
Temperatur = 82.4oF
oAPI terukur = 19.84oAPI
oAPI 60/60oF = 18.84oAPI
SG 60/60oF = 0.9464
SG true = 0.9542
oAPI true = 16.79oAPI
 Sampel A memiliki nilai oAPI true sebesar 33.15 oAPI dan SG true
sebesar 0.8594 dan termasuk kedalam Minyak ringan
 Sampel B memiliki nilai oAPI true sebesar 16.79oAPI dan SG true
sebesar 0.9542 dan termasuk kedalam Minyak berat
 Aplikasi lapangannya adalah untuk menentukan jenis minyak yang
diproduksikan suatu sumur berdasarkan SG dan oAPI
Penentuan Titik
Kabut, Titik beku,
dan Titik Tuang
Praktikum Analisa Fluida Reservoir
Pendahuluan
 Tujuan praktikum ini adalah menentukan titik kabut, titik
beku, dan titik tuang dari suatu sampel minyak
 Titik kabut adalah temperatur terendah dimana parafin atau
padatan mulai mengkristal
 Titik beku adalah temperatur terendah dimana minyak tidak
dapat dialirkan lagi
 Titik tuang adalah temperatur terendah dimana minyak dapat
dituangkan setelah didinginkan
Pembahasan
 Prinsip kerja dari percobaan ini adalah pengondisian sampel
minyak pada suhu rendah dengan cara didinginkan
 Minyak ringan memiliki titik kabut, titik beku, dan titik tuang
yang lebih rendah daripada Minyak berat
 Minyak ringan mempunyai ciri-ciri yaitu memiliki kandungan
parafin sedikit, viskositas rendah, dan mempuyai fasa ringan
lebih banyak dari fasa berat
 Aplikasi dari percobaan ini adalah untuk menentukan
jenis sampel minyak dari data titik kabut, titik beku,
dan titik tuang. Selain itu dapat juga menentukan
pada temperatur berapa minyak tersebut akan
membeku.
 Mengantisipasi dengan cara memasang heater,
mengisolasi pipa dengan aluminium foil, dan
mengecat pipa dengan warna hitam
Kesimpulan
 Dari percobaan ini, maka didapat hasil sebagai berikut :
 Sampel A
Titik Kabut = 82.4 oF
Titik Tuang = 46.4 oF
Titik Beku = 51.8 oF
 Sampel B
Titik Kabut = 69.8 oF
Titik Tuang = 50 oF
Titik Beku = 78.8 oF
Daripercobaaniniterdapatkesalahanpada
pembacaantitikkabutyangmengakibatkantitik
kabutdarisampelAlebihtinggidarisampelB,
karenapembacaanyangtidakberkalasaat
percobaan
SampelAtermasukkedalamgolonganminyak
ringankarenamemilikititikkabut,titikbeku,dan
titiktuangyang lebihrendahdaripadaminyakberat
Aplikasi lapangan dari percobaan ini adalah untuk
menentukan jenis minyak berdasarkan titik kabut,
titik beku, dan titik beku. Dan untuk mengantisipasi
minyak yang membeku saat perjalanan dari
reservoir ke permukaan akibat penurunan
temperatur
Diagram Fasa
Fluida
Reservoir
Minyak
Bumi
Gas Bumi
 Minyak Berat
 Minyak Ringan
 Gas Kondesat
 Gas Basah
 Gas Kering
Diagram Fasa Minyak Berat
Bila tekanan reservoir terletak antara titik 1 sd 2 maka minyak dikatakan tidak-jenuh
(undersaturated).
Titik 2 adalah tekanan gelembung (bubble point) atau tekanan saturasi.
Bila tekanan reservoir terletak pada titik 2 sd 3 maka minyak dikatakan jenuh (saturated).
Tres < Tc
10 - 20 oAPI
GOR awal 500
 2000 scf/STB
Boi = 2
bbl/STBB
Hitam atau
Gelap
Minyak Berat
Diagram Fasa Minyak Ringan
Minyak ringan mengandung senyawa-senyawa menengah (Etana sd. Heksana)
lebih banyak, tetapi senyawa-senyawa berat lebih sedikit daripada minyak
berat.
30 - 50 oAPI
GOR 2000 
3300 scf/STB
Titik 1 dan 2
undersaturated
Coklat, oranye,
hijau
Boi > 2 bbl/STB
1.Pada akhir tahap produksi (titik 3), cairan di dalam reservoir 賊
60 % mol (25 % vol) dan gas 賊 40 % mol (75 % vol).
2.Fluida yang keluar dari separator berupa 賊 65 % mol (12 % vol)
cairan dan 賊 35 % mol (88 % vol) gas.
Diagram Fasa Gas Kondensat
Pada kondisi mula-mula (titik 1) fluida berupa gas seluruhnya. Bila tekanan reservoir turun sehingga
mencapai garis dew point atas maka mulai terbentuk cairan (embun) akibat kondensasi gas.
GAS
KONDENSAT
SG 50 - 70 oAPI
GOR awal 3300
scf/STB
Dari separator berupa 8%
vol cairan dan 92% vol gas
Berwarna coklat, orange,
kehijauan, atau jernih
seperti air.
Tkrikonden-
term>Tres > Tc
Diagram Fasa Gas Basah
Pada kondisi mula-mula (titik 1) maupun pada akhir masa produksi (titik 2) fluida berupa gas
seluruhnya.
Kondisi separator terletak di dalam daerah dua-fasa sehingga di permukaan masih diperoleh cairan yang
disebut kondensat dan gas yang disebut gas alam (natural gas).
Tres > Tkrikonterm
Cairan dari Separator
mempunyai
SG 40-60 oAPI dan konstan
selama waktu produksi
GOR produksi awal > 50.000
scf/STB dan dapat mencapai
100.000 scf/STB
Fluida yang keluar dari
separator berupa 1% vol
cairan dan 99% vol gas
GAS BASAH
Gas Basah
Tres > Tkrikonterm
Masih terdapat sisa
liquid di separator
GOR > 50.000
scf/STB
Separator
SG 40-60 oAPI
Diagram Fasa Gas Kering
 Pada kondisi mula-mula (titik 1) maupun pada akhir produksi (titik 2) dan di separator fluida hidrokarbon dalam
kondisi fasa gas seluruhnya.
 Kondisi separator terletak di luar daerah dua-fasa sehingga di permukaan tidak diperoleh cairan hidrokarbon, tetapi
bisa diperoleh cairan dari uap air yang terkondensasi.
Gas Kering
Tres > Tkrikon
GOR awal >
100.000
scf/STB
Tidak ada
hidrokarbon
dari separator
>70 oAPI
Terima Kasih

More Related Content

Analisa Fluida Reservoir

  • 1. ReviewPraktikumAnalisaFluidaReservoir PLUG C Kelompok 2 Disusun Oleh: 1. Bisma Difa Syahputra (113130146) 2. Galih Imam Pambuko (113130122) 3. Irfan Hanif (113130143) 4. Muhammad Febriyan Firdaus (113130078) 5. Alva Aulia Kholiq (113130097) 6. Muhammmad Zidni Hidayat (113130119)
  • 2. PENENTUAN KANDUNGAN AIR DENGAN METODE DEAN & STARK PENENTUAN KANDUNGAN AIR DAN ENDAPAN (BS & W) MENGGUNAKAN CENTRIFUGE PENENTUAN SPECIFIC GRAVITY PENENTUAN TITIK KABUT, TITIK BEKU DAN TITIK TUANG
  • 3. Penentuan Kandungan Air dengan Metode Dean and Stark Method Tujuan Percobaan : Menentukan kandungan air dari minyak mentah atau crude oil dengan menggunakan Metode Dean & Stark Prinsip Kerja : - Destilasi - Kondensasi
  • 4. Hasil Percobaan dan Perhitungan Hasil Percobaan Sampel A Volume Sampel : 50 ml Volume Solvent : 10 ml Volume Water Trap : 8,5 ml Volume Air yang Tertampung : 4,25 ml
  • 5. Sampel B Volume Sampel : 50 ml Volume Solvent : 10 ml Volume Water Trap : 7,3 ml Volume Air yang Tertampung : 3,75 ml
  • 6. Perhitungan Sampel A % Kadar Air = 基 100% = 4,25 50 100% = 8,5 %
  • 7. Sampel B % Kadar Air = 基 100% = 3,75 50 100% = 7,5 %
  • 8. Pembahasan Dari hasil percobaan, didapatkan hasil bahwa sampel B mengandung lebih sedikit kadar air daripada sampel A Aplikasi lapangan: 1. Penanggulangan masalah produksi: - Scale - Korosi - Abrasi 2. Menentukan kualitas minyak berdasarkan kadar air yang terkandung dalam minyak tersebut
  • 9. Kesimpulan 1. % Kadar Air sampel A : 8,5 % % Kadar Air sampel B : 7,5 % 2. Minyak sampel B lebih baik daripada sampel A 3. Aplikasi lapangan: 1. Penanggulangan masalah produksi - Scale - Korosi - Abrasi 2. Menentukan kualitas minyak berdasarkan kadar air yang terkandung dalam minyak tersebut
  • 10. Penentuan Kandungan Air dengan Metode Centrifuge Besar dan Kecil Tujuan percobaan : Menentukan kandungan kadar air dan endapan dari crude oil dengan menggunakan centrifuge besar dan kecil. Prinsip kerja : - Gaya Gravitasi - Gaya Centrifugal
  • 11. Hasil Percobaan dan Perhitungan Hasil percobaan : Centrifuge Tabung Besar Volume Sampel : 50 ml Volume Toluena : 50 ml Lama Pemutaran : 20 menit RPM yang digunakan : 1650 RPM
  • 12. Hasil Percobaan : Centrifuge Tabung Kecil Volume Sampel : 5 ml Volume Toluena : 5 ml Lama Pemutaran : 10 menit RPM yang digunakan : 2002,26 RPM
  • 13. Perhitungan : Centrifuge Tabung Besar Sampel A % BS & W = + 100% = 0,4+0,05 50 100% = 0,9 %
  • 14. Perhitungan : Sampel B % BS & W = + 100% = 0,3+0,1 50 100% = 0,84 %
  • 15. Perhitungan : Centrifuge Tabung Kecil Sampel A % BS & W = + 100% = 0,1+0,002 5 100% = 2,04 %
  • 16. Perhitungan : Sampel B % BS & W = + 100% = 0,05+0,008 5 100% = 1,16 %
  • 17. Pembahasan Demulsifier yaitu untuk memperjelas fasa zat yang mana adalah wujud zat cair, minyak dan endapan. Penambahan demulsifier bertujuan untuk memperjelas batas minyak dan air serta mencegah emulsi yang mana demulsifier itu adalah toluena. Fungsi daripada demulsifier adalah untuk memperbesar tegangan antar muka sehingga dapat mudah memisahkan dua zat cair yang memiliki densitas yang berbeda. Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kualitas minyak, menentukan kadar air, dan endapan dalam minyak. Dan dapat mengidentifikasi masalah yang akan terjadi saat produksi seperti scale, korosi, dan abrasi
  • 18. Kesimpulan 1. Dari hasil percobaan, maka didapat kadar BS & W sebagai berikut : * BS & W pada centrifuge besar : -Sampel A = 0,9% -Sampel B = 0,8% * BS & W pada centrifuge kecil : -Sampel A = 2,01% -Sampel B = 1,16%
  • 19. 2. Semakin besar volume sampel yang digunakan maka akan semakin jelas batas antara fluida yang tidak saling bercampur 3. Pemakaian centrifuge lebih baik daripada menggunakan Dean & Stark Method, karena waktu yang digunakan lebih cepat dan dapat mengetahui endapan yang terkandung 4. Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kualitas minyak, menentukan kadar air, dan endapan dalam minyak. Dan dapat mengindentifikasi masalah yang akan terjadi saat produksi seperti scale, korosi, dan abrasi
  • 21. Pendahuluan Tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan Specific Gravity dari sampel minyak mentah. Dengan data SG tersebut dapat diketahui nilai API minyak, sehingga dapat ditentukan jenis dari sampel minyak tersebut Specific Gravity adalah perbandingan antara densitas suatu fluida dengan densitas air pada kondisi standar (60oF, 14.7 psi)
  • 22. PEMBAHASAN Pada percobaan ini menggunakan alat hydrometer untuk mendapatkan harga SG terukur dan menggunakan thermometer untuk mengukur suhu dari sampel minyak Harga SG berbanding terbalik dengan harga oAPI, Minyak yang berkualitas baik memiliki harga SG kecil dan oAPI tinggi
  • 23. 10-20oAPI Minyak berat 20-30oAPI Minyak sedang 30-50oAPI Minyak ringan 50-70oAPI Gas kondensat >70oAPI Gas Aplikasi lapangannya adalah untuk menentukan jenis minyak yang diproduksi berdasarkan harga oAPI
  • 24. KESIMPULAN Dari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut : Sampel A : SG terukur = 0.843 Temperatur = 82.4 oF oAPI terukur = 36.35oAPI oAPI 60/60oF = 34.75oAPI SG 60/60oF = 0.851 SG true = 0.8594 oAPI true = 33.15oAPI
  • 25. Sampel B : SG terukur = 0.935 Temperatur = 82.4oF oAPI terukur = 19.84oAPI oAPI 60/60oF = 18.84oAPI SG 60/60oF = 0.9464 SG true = 0.9542 oAPI true = 16.79oAPI
  • 26. Sampel A memiliki nilai oAPI true sebesar 33.15 oAPI dan SG true sebesar 0.8594 dan termasuk kedalam Minyak ringan Sampel B memiliki nilai oAPI true sebesar 16.79oAPI dan SG true sebesar 0.9542 dan termasuk kedalam Minyak berat Aplikasi lapangannya adalah untuk menentukan jenis minyak yang diproduksikan suatu sumur berdasarkan SG dan oAPI
  • 27. Penentuan Titik Kabut, Titik beku, dan Titik Tuang Praktikum Analisa Fluida Reservoir
  • 28. Pendahuluan Tujuan praktikum ini adalah menentukan titik kabut, titik beku, dan titik tuang dari suatu sampel minyak Titik kabut adalah temperatur terendah dimana parafin atau padatan mulai mengkristal Titik beku adalah temperatur terendah dimana minyak tidak dapat dialirkan lagi Titik tuang adalah temperatur terendah dimana minyak dapat dituangkan setelah didinginkan
  • 29. Pembahasan Prinsip kerja dari percobaan ini adalah pengondisian sampel minyak pada suhu rendah dengan cara didinginkan Minyak ringan memiliki titik kabut, titik beku, dan titik tuang yang lebih rendah daripada Minyak berat Minyak ringan mempunyai ciri-ciri yaitu memiliki kandungan parafin sedikit, viskositas rendah, dan mempuyai fasa ringan lebih banyak dari fasa berat
  • 30. Aplikasi dari percobaan ini adalah untuk menentukan jenis sampel minyak dari data titik kabut, titik beku, dan titik tuang. Selain itu dapat juga menentukan pada temperatur berapa minyak tersebut akan membeku. Mengantisipasi dengan cara memasang heater, mengisolasi pipa dengan aluminium foil, dan mengecat pipa dengan warna hitam
  • 31. Kesimpulan Dari percobaan ini, maka didapat hasil sebagai berikut : Sampel A Titik Kabut = 82.4 oF Titik Tuang = 46.4 oF Titik Beku = 51.8 oF Sampel B Titik Kabut = 69.8 oF Titik Tuang = 50 oF Titik Beku = 78.8 oF
  • 33. Aplikasi lapangan dari percobaan ini adalah untuk menentukan jenis minyak berdasarkan titik kabut, titik beku, dan titik beku. Dan untuk mengantisipasi minyak yang membeku saat perjalanan dari reservoir ke permukaan akibat penurunan temperatur
  • 34. Diagram Fasa Fluida Reservoir Minyak Bumi Gas Bumi Minyak Berat Minyak Ringan Gas Kondesat Gas Basah Gas Kering
  • 35. Diagram Fasa Minyak Berat Bila tekanan reservoir terletak antara titik 1 sd 2 maka minyak dikatakan tidak-jenuh (undersaturated). Titik 2 adalah tekanan gelembung (bubble point) atau tekanan saturasi. Bila tekanan reservoir terletak pada titik 2 sd 3 maka minyak dikatakan jenuh (saturated).
  • 36. Tres < Tc 10 - 20 oAPI GOR awal 500 2000 scf/STB Boi = 2 bbl/STBB Hitam atau Gelap Minyak Berat
  • 37. Diagram Fasa Minyak Ringan Minyak ringan mengandung senyawa-senyawa menengah (Etana sd. Heksana) lebih banyak, tetapi senyawa-senyawa berat lebih sedikit daripada minyak berat.
  • 38. 30 - 50 oAPI GOR 2000 3300 scf/STB Titik 1 dan 2 undersaturated Coklat, oranye, hijau Boi > 2 bbl/STB 1.Pada akhir tahap produksi (titik 3), cairan di dalam reservoir 賊 60 % mol (25 % vol) dan gas 賊 40 % mol (75 % vol). 2.Fluida yang keluar dari separator berupa 賊 65 % mol (12 % vol) cairan dan 賊 35 % mol (88 % vol) gas.
  • 39. Diagram Fasa Gas Kondensat Pada kondisi mula-mula (titik 1) fluida berupa gas seluruhnya. Bila tekanan reservoir turun sehingga mencapai garis dew point atas maka mulai terbentuk cairan (embun) akibat kondensasi gas.
  • 40. GAS KONDENSAT SG 50 - 70 oAPI GOR awal 3300 scf/STB Dari separator berupa 8% vol cairan dan 92% vol gas Berwarna coklat, orange, kehijauan, atau jernih seperti air. Tkrikonden- term>Tres > Tc
  • 41. Diagram Fasa Gas Basah Pada kondisi mula-mula (titik 1) maupun pada akhir masa produksi (titik 2) fluida berupa gas seluruhnya. Kondisi separator terletak di dalam daerah dua-fasa sehingga di permukaan masih diperoleh cairan yang disebut kondensat dan gas yang disebut gas alam (natural gas).
  • 42. Tres > Tkrikonterm Cairan dari Separator mempunyai SG 40-60 oAPI dan konstan selama waktu produksi GOR produksi awal > 50.000 scf/STB dan dapat mencapai 100.000 scf/STB Fluida yang keluar dari separator berupa 1% vol cairan dan 99% vol gas GAS BASAH
  • 43. Gas Basah Tres > Tkrikonterm Masih terdapat sisa liquid di separator GOR > 50.000 scf/STB Separator SG 40-60 oAPI
  • 44. Diagram Fasa Gas Kering Pada kondisi mula-mula (titik 1) maupun pada akhir produksi (titik 2) dan di separator fluida hidrokarbon dalam kondisi fasa gas seluruhnya. Kondisi separator terletak di luar daerah dua-fasa sehingga di permukaan tidak diperoleh cairan hidrokarbon, tetapi bisa diperoleh cairan dari uap air yang terkondensasi.
  • 45. Gas Kering Tres > Tkrikon GOR awal > 100.000 scf/STB Tidak ada hidrokarbon dari separator >70 oAPI