ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Barunawaty Yunus, Asti Sanjiwani Tenriyara M.
Makassar Dental Journal, 2020
JURNAL READING | NABILAH KUSUMA | 190160100011019
RADIOLOGIKEDOKTERANGIGI2020
Tingkat kepatuhan mahasiswa profesi dalam proteksi diri
terhadap paparan radiasi
Radiologi adalah ilmu tentang
pengobatan yang menggunakan sinar-X
atau sinar radioaktif untuk mengetahui
penyakit.
Cabang ilmu kedokteran yang
menggunakan energi radiasi pengion
maupun non-pengion untuk diagnosis dan
prosedur terapi.
Pemancaran dan perambatan enersi
menembus suatu ruang atau sebuah
substansi, berupa gelombang atau
partikel.
Ada radiografi intraoral dan extraoral.
Digunakan sebagai radiodiagnosis dan
radioterapi.
Tahun 1950 Komisi Internasional untuk Perlindungan
Terhadap Penyinaran menetapkan, efek sinar X: Kerusakan
kulit, epilasi, kuku rapuh, kerusakan hemopoetik, induksi
keganasan, mutasi gen, perubahan kromosom, katarak,
obesitas
SK Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom
Nasional No.PN-3/160/DJ/89 tentang
ketentuan keselamatan kerja terhadap radiasi.
Magang dan siswa: dosis efektif 6mSv/tahun
Pekerja radiasi : dosis efektif 20mSv/tahun
Umum : dosis efektif 1mSv/tahun
Kepatuhan adalah sifat disiplin dalam
mengikuti perintah.
Kepatuhan mahasiswa profesi
mengenai proteksi diri terhadap
paparan radiasi adalah suatu sifat
disiplin dari seorang mahasiswa
untuk mengikuti semua peraturan
yang ditetapkan untuk melindungi
diri dari radiasi.
Eksterna:
Datang dari angkasa luar, serta sumber-
sumber radiasi dari sekitar manusia,
misalnya kecelakaan reaktor nuklir,
ledakan senjata nuklir berpotensi
menjadi asal radiasi eksterna bagi
sekelompok penduduk yang berada di
sekitar lokasi pelepasan.
Interna:
Unsur radioaktif yang terikat oleh
organ tertentu di tubuh karena
unsur radioaktif tersebut
memiliki sifat kimia yang sama
dengan unsurnya yang stabil.
Organ tubuh tidak bisa
membedakan unsur stabil
tersebut. Misalnya tritium (dapat
masuk ke tubuh melalui makanan,
napas, minuman. terikat di tubuh
kemudian menyumbangkan
beberapa dosis radiasi untuk
tubuh)
1. Jarak pekerja berada jauh dari
sumber radiasi
2. Hanya pasien di ruangan penyinaran
3. Waktu, sesuai dengan pembatasan
waktu dalam exposure
4. Perisai yang dibuat dari timbal atau
beton. Perisai primer adalah tempat
tabung sinarX dan kaca timbal pada
tabir fluoroskopi. Perisai sekunder
adalah apron, kursi fluoroskopi.
1. Pemeriksaan sinar-x hanya atas
permintaan dokter
2. Jarak fokus pasien tidak terlalu pendek
3. Waktu penyinaran sesingkat mungkin
4. Penggunaan film holder bahan logam
(mengurangi pancaran radiasi)
5. Pasien hamil dilarang melakukan
pemeriksaan
6. Apron dan penahan radiasi dikenakan
pasien dan operator (termasuk thyroid
shield dan pelindung gonad)
PENGUMPULAN DATA SAMPEL
Cosecutive sampling. Data
diperoleh melalui survei
(observasi dan interview)
Mahasiswa profesi di
Instalasi Radiologi
RSGMP Universitas
Hasanuddin, Kota
Makassar.
30 sampel: 14 sampel dengan teknik periapikal konvensional,
9 sampel dengan teknik panoramik, dan 7 sampel dengan
teknik oklusal dan periapikal digital.
OBSERVASI INTERVIEW
• Diamati saat melakukan foto
radiografi
• Mengisi kuisioner yang berisi
prosedur operasi baku
pemeriksaan radiografi
Menanyakan hal-hal yang
tidak terlihat oleh
peneliti ketika observasi
Data dikumpulkan, dinilai dan diolah.
0
2
4
6
8
10
12
14
Ro Periapikal
Konvensional
Ro Periapikal
dan Oklusal
Digital
Ro Panoramik
Frekuensi Sampel
Frekuensi Sampel
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation exposure
1. Tergambar kepatuhan mahasiswa terhadap Prosedur
Operasional Baku dalam proteksi diri terhadap paparan
radiasi dalam persen.
2. POB yang digunakan yaitu dari jurnal, buku dan RSGM
Unhas
3. Mahasiswa yang menggunakan alat radiografi periapikal
konvensional, periapikal dan oklusal digital dan
panoramik tidak mematuhi beberapa POB
Tidak satupun sampel memakai apron tiroid pada pasien
(dikarenakan pihak instansi uang di jadikan tempat
penelitian tidak menyediakan fasilitas apron tiroid)
1. Diketahui kelenjar tiroid terletak dekat dengan gigi
2. Apron tirodi mengurangi daya tembus sinar radiasi ke
arah kelenjar tiroid
Pada penerapan prosedur, operator tidak ikut menggunakan
apron seluruh tubuh dan TLD (termoluminisensi dosimeter /
alat pemandu radiasi)

More Related Content

Compliance levels of profession student in self-protection against radiation exposure

  • 1. Barunawaty Yunus, Asti Sanjiwani Tenriyara M. Makassar Dental Journal, 2020 JURNAL READING | NABILAH KUSUMA | 190160100011019 RADIOLOGIKEDOKTERANGIGI2020 Tingkat kepatuhan mahasiswa profesi dalam proteksi diri terhadap paparan radiasi
  • 2. Radiologi adalah ilmu tentang pengobatan yang menggunakan sinar-X atau sinar radioaktif untuk mengetahui penyakit. Cabang ilmu kedokteran yang menggunakan energi radiasi pengion maupun non-pengion untuk diagnosis dan prosedur terapi.
  • 3. Pemancaran dan perambatan enersi menembus suatu ruang atau sebuah substansi, berupa gelombang atau partikel. Ada radiografi intraoral dan extraoral. Digunakan sebagai radiodiagnosis dan radioterapi.
  • 4. Tahun 1950 Komisi Internasional untuk Perlindungan Terhadap Penyinaran menetapkan, efek sinar X: Kerusakan kulit, epilasi, kuku rapuh, kerusakan hemopoetik, induksi keganasan, mutasi gen, perubahan kromosom, katarak, obesitas SK Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Nasional No.PN-3/160/DJ/89 tentang ketentuan keselamatan kerja terhadap radiasi. Magang dan siswa: dosis efektif 6mSv/tahun Pekerja radiasi : dosis efektif 20mSv/tahun Umum : dosis efektif 1mSv/tahun
  • 5. Kepatuhan adalah sifat disiplin dalam mengikuti perintah. Kepatuhan mahasiswa profesi mengenai proteksi diri terhadap paparan radiasi adalah suatu sifat disiplin dari seorang mahasiswa untuk mengikuti semua peraturan yang ditetapkan untuk melindungi diri dari radiasi.
  • 6. Eksterna: Datang dari angkasa luar, serta sumber- sumber radiasi dari sekitar manusia, misalnya kecelakaan reaktor nuklir, ledakan senjata nuklir berpotensi menjadi asal radiasi eksterna bagi sekelompok penduduk yang berada di sekitar lokasi pelepasan. Interna: Unsur radioaktif yang terikat oleh organ tertentu di tubuh karena unsur radioaktif tersebut memiliki sifat kimia yang sama dengan unsurnya yang stabil. Organ tubuh tidak bisa membedakan unsur stabil tersebut. Misalnya tritium (dapat masuk ke tubuh melalui makanan, napas, minuman. terikat di tubuh kemudian menyumbangkan beberapa dosis radiasi untuk tubuh)
  • 7. 1. Jarak pekerja berada jauh dari sumber radiasi 2. Hanya pasien di ruangan penyinaran 3. Waktu, sesuai dengan pembatasan waktu dalam exposure 4. Perisai yang dibuat dari timbal atau beton. Perisai primer adalah tempat tabung sinarX dan kaca timbal pada tabir fluoroskopi. Perisai sekunder adalah apron, kursi fluoroskopi.
  • 8. 1. Pemeriksaan sinar-x hanya atas permintaan dokter 2. Jarak fokus pasien tidak terlalu pendek 3. Waktu penyinaran sesingkat mungkin 4. Penggunaan film holder bahan logam (mengurangi pancaran radiasi) 5. Pasien hamil dilarang melakukan pemeriksaan 6. Apron dan penahan radiasi dikenakan pasien dan operator (termasuk thyroid shield dan pelindung gonad)
  • 9. PENGUMPULAN DATA SAMPEL Cosecutive sampling. Data diperoleh melalui survei (observasi dan interview) Mahasiswa profesi di Instalasi Radiologi RSGMP Universitas Hasanuddin, Kota Makassar. 30 sampel: 14 sampel dengan teknik periapikal konvensional, 9 sampel dengan teknik panoramik, dan 7 sampel dengan teknik oklusal dan periapikal digital.
  • 10. OBSERVASI INTERVIEW • Diamati saat melakukan foto radiografi • Mengisi kuisioner yang berisi prosedur operasi baku pemeriksaan radiografi Menanyakan hal-hal yang tidak terlihat oleh peneliti ketika observasi Data dikumpulkan, dinilai dan diolah.
  • 11. 0 2 4 6 8 10 12 14 Ro Periapikal Konvensional Ro Periapikal dan Oklusal Digital Ro Panoramik Frekuensi Sampel Frekuensi Sampel
  • 13. 1. Tergambar kepatuhan mahasiswa terhadap Prosedur Operasional Baku dalam proteksi diri terhadap paparan radiasi dalam persen. 2. POB yang digunakan yaitu dari jurnal, buku dan RSGM Unhas 3. Mahasiswa yang menggunakan alat radiografi periapikal konvensional, periapikal dan oklusal digital dan panoramik tidak mematuhi beberapa POB
  • 14. Tidak satupun sampel memakai apron tiroid pada pasien (dikarenakan pihak instansi uang di jadikan tempat penelitian tidak menyediakan fasilitas apron tiroid) 1. Diketahui kelenjar tiroid terletak dekat dengan gigi 2. Apron tirodi mengurangi daya tembus sinar radiasi ke arah kelenjar tiroid Pada penerapan prosedur, operator tidak ikut menggunakan apron seluruh tubuh dan TLD (termoluminisensi dosimeter / alat pemandu radiasi)