際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Usaha Tidak Mengingkari Hasil
Karya : Nandha Zulyana E.S/24
Pada suatu hari, beberapa siswa SMA favorit
yang terdiri dari Rina, Susi, dan Aldo. Mereka
mewawancarai seorang pengusaha yang usahanya berada
di sebuah ruko perumahan Terang Indah.
Ketekunan dan kerja keras adalah kunci
kesuksesan saya. Itulah yang dikatakan Pak Sastro
kepada siswa tersebut ketika ditanya tentang kesuksesan
dirinya sekarang ini, yang terbilang sangat cepat. Karena
beliau dapat mencapai kesuksesan di umur yang terbilang
masih muda. Laki-laki berusia 28 tahun itu menceritakan
awal merintis usahanya.
Setelah lulus SMP, saya lalu melanjutkan SMK
Jurusan Tata Boga.
Itukan sekolah khusus wanita Pak? tanya Susi,
salah seorang siswa.
Khusus wanita sih tidak, tapi memang
kebanyakan muridnya perempuan. Namun apa salahnya?
Karena dari kecil saya suka memasak, saya pikir dengan
ketrampilan itu saya bisa membuka usaha sendiri.
Jawab Pak Sastro.
Akan tetapi, pada kenyataannya tak seindah yang
dibayangkan Pak Sastro. Setelah lulus, beliau tidak
memiliki modal untuk mendirikan usaha sendiri. Maka,
Pak Sastro memutuskan untuk merantau ke Ibu kota
untuk mencari pekerjaan. Tanpa pengalaman dan kawan,
ia pergi merantau. Walaupun dua minggu Pak Sastro
masih menganggur, tetapi akhirnya ia diterima bekerja di
sebuah restoran ternama di Ibu kota.
Di restoran itu saya mendapat banyak
pengalaman berharga. Pengalaman yang lebih berguna
dari pelajaran sekolah, tutur Pak Sastro.
Lalu kenapa Bapak keluar dari restoran
tersebut? tanya Aldo.
Dari awal Pak Sastro memang bercita-cita
membuka usaha kua sendiri. Dan niatnya itupun tertunda
karena selama ia bekerja lima tahun, gajinya tidak
kunjung mengalami kenaikan. Hal itu dikarenakan harga
kebutuhan di Ibu kota tergolong sangat tinggi daripada
daerah lainnya.
Pada waktu itu gaji saya delapan ratus ribu per
bulan, dengan gaji segitu rasanya kurang untuk tinggal di
Ibu kota. Dan dari situ saya berniat untuk pulang
kampung.
Bermodalkan yang diperoleh dari Ibu kota,
meskipun masih minim. Pak Sastro membuka usaha
kecil-kecilan. Pada awalnya, toko Pak Sastro masih
sangat sepi. Dengan usaha dan kerja keras serta
kesabaran beliau, pada akhirnya banyak pelanggan yang
datang untuk membeli maupun memasan dalam jumlah
yang banyak.
Pak Sastro juga membuka pekerjaan bagi warga
sekitar yang membutuhkan pekerjaan. Dan beliau kini
telah membuka banyak cabang di berbagai lokasi.
Jadi, ini semua hasil ussaha kue ini ya, Pak?
Betul! Semua ini berkat usaha kue ini dari kecil
hingga menjadi sampai sekarang ini.
Lalu mengapa Bapak memberi nama toko ini
Mari Kue ?
Karena nama adalah doa. Saya berharap banyak
pelanggan datang kemari untuk membeli dan suka
terhadap kue buatan saya, kata Pak Sastro mengakhiri
ceritanya.

More Related Content

Cerpen tema Kewirausahaan

  • 1. Usaha Tidak Mengingkari Hasil Karya : Nandha Zulyana E.S/24 Pada suatu hari, beberapa siswa SMA favorit yang terdiri dari Rina, Susi, dan Aldo. Mereka mewawancarai seorang pengusaha yang usahanya berada di sebuah ruko perumahan Terang Indah. Ketekunan dan kerja keras adalah kunci kesuksesan saya. Itulah yang dikatakan Pak Sastro kepada siswa tersebut ketika ditanya tentang kesuksesan dirinya sekarang ini, yang terbilang sangat cepat. Karena beliau dapat mencapai kesuksesan di umur yang terbilang masih muda. Laki-laki berusia 28 tahun itu menceritakan awal merintis usahanya. Setelah lulus SMP, saya lalu melanjutkan SMK Jurusan Tata Boga. Itukan sekolah khusus wanita Pak? tanya Susi, salah seorang siswa. Khusus wanita sih tidak, tapi memang kebanyakan muridnya perempuan. Namun apa salahnya? Karena dari kecil saya suka memasak, saya pikir dengan ketrampilan itu saya bisa membuka usaha sendiri. Jawab Pak Sastro. Akan tetapi, pada kenyataannya tak seindah yang dibayangkan Pak Sastro. Setelah lulus, beliau tidak memiliki modal untuk mendirikan usaha sendiri. Maka,
  • 2. Pak Sastro memutuskan untuk merantau ke Ibu kota untuk mencari pekerjaan. Tanpa pengalaman dan kawan, ia pergi merantau. Walaupun dua minggu Pak Sastro masih menganggur, tetapi akhirnya ia diterima bekerja di sebuah restoran ternama di Ibu kota. Di restoran itu saya mendapat banyak pengalaman berharga. Pengalaman yang lebih berguna dari pelajaran sekolah, tutur Pak Sastro. Lalu kenapa Bapak keluar dari restoran tersebut? tanya Aldo. Dari awal Pak Sastro memang bercita-cita membuka usaha kua sendiri. Dan niatnya itupun tertunda karena selama ia bekerja lima tahun, gajinya tidak kunjung mengalami kenaikan. Hal itu dikarenakan harga kebutuhan di Ibu kota tergolong sangat tinggi daripada daerah lainnya. Pada waktu itu gaji saya delapan ratus ribu per bulan, dengan gaji segitu rasanya kurang untuk tinggal di Ibu kota. Dan dari situ saya berniat untuk pulang kampung. Bermodalkan yang diperoleh dari Ibu kota, meskipun masih minim. Pak Sastro membuka usaha kecil-kecilan. Pada awalnya, toko Pak Sastro masih sangat sepi. Dengan usaha dan kerja keras serta kesabaran beliau, pada akhirnya banyak pelanggan yang datang untuk membeli maupun memasan dalam jumlah yang banyak.
  • 3. Pak Sastro juga membuka pekerjaan bagi warga sekitar yang membutuhkan pekerjaan. Dan beliau kini telah membuka banyak cabang di berbagai lokasi. Jadi, ini semua hasil ussaha kue ini ya, Pak? Betul! Semua ini berkat usaha kue ini dari kecil hingga menjadi sampai sekarang ini. Lalu mengapa Bapak memberi nama toko ini Mari Kue ? Karena nama adalah doa. Saya berharap banyak pelanggan datang kemari untuk membeli dan suka terhadap kue buatan saya, kata Pak Sastro mengakhiri ceritanya.