Aku adalah yang deritanya tak mampu dicerita
aku adalah yang sakitnya sukar difahami semua
aku adalah yang ditakdirkan bersendiri di atas bumiNya
hatta yang tersayang juga tak mampu memahamiku sebaiknya
air mataku mula berubah menjadi darah
sayapku mula berwarna hitam
aku tidak mengerti mengapa ia semakin parah
walaupun aku cuba menyembunyikannya di dalam senyuman kelam
Sedih dan penderitaan
dan aku rasa hatiku berlubang
sabar dan sabar,
aku berusaha menghentikan
tetapi aku adalah insan bukan malaikat cemerlang
saat tenagaku habis
maka sakitku kembali datang
sampai waktu aku menyedari
sabar memang satu keperitan walau disembunyi dengan riangnya diri
maka pujuklah jiwa,
We’ve updated our privacy policy so that we are compliant with changing global privacy regulations and to provide you with insight into the limited ways in which we use your data.
You can read the details below. By accepting, you agree to the updated privacy policy.