2. SKRIPSI
PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN MATEMATIKA
SISWA KELAS IV SEMESTER II SD NO 4 ABIANSEMAL
KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG
TAHUN AJARAN 2012/2013
Dosen Pembimbing:
Drs. Ign. I Wayan Suwatra, M.Pd.
OLEH :
Sayu Ketut Astiti
NIM : 1091031013
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA
TAHUN 2013
3. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2Rumusan Masalah Penelitian
ï‚— Apakah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa kelas IV Semester II SD NO 4 Abiansemal Tahun Pelajaran 2012/2013 dalam pembelajaran Matematika khususnya
menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah melalui implementasi RME?
ï‚— Apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas IV Semester II SD NO 4 Abiansemal Tahun Pelajaran 2012/2013 dalam pembelajaran Matematika khususnya
menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah melalui implementasi RME?
GLOBALI
SASI
KURIKU
LUM
PERMEN
DIKNAS
NO
16/2003
RENDAHNYA
HASI
AKTIVITAS
DAN HASIL
BELAJAR
SISWA
4. 1.3. Tujuan Penelitian
ï‚— Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa kelas IV Semester II SD NO
4 Abiansemal Tahun Pelajaran 2012/2013 dalam pembelajaran Matematika
khususnya menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah melalui
implementasi RME.
ï‚— Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV Semester II SD NO 4
Abiansemal Tahun Pelajaran 2012/2013 dalam pembelajaran Matematika khususnya
menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah melalui implementasi RME.
1.4 Manfaat Penelitian
A. Manfaat Praktis
- Bagi Siswa
Siswa dapat mengkaitkan matematika dengan kehidupan nyatanya.
- Bagi Guru
Guru dapat menjadikan RME sebagai alternatif pembelajaran dalam upaya
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
- Bagi sekolah
Dapat digunakan sebagai sumbangan informasi dan keragaman strategi pembelajaran
- Bagi Peneliti
Memperoleh pengalaman langsung dalam penerapan RME
B. Manfaat Teoritis
Bermanfaat bagi pengembangan teori pendidikan tentang strategi pembelajaran
5. BAB II LANDASAN TEORI & HIPOTESIS
2.1 Hakikat Matematika
Matematika adalah merupakan ide-ide abstrak dengan simbul-simbul mengenai ide
daripada ide mengenai bunyi yang tersusun atau terorganisasi.
2.2 Teori Konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme merupakan suatu pandangan bahwa siswa
sendirilah yang harus membangun pengetahuan yang dimilikinya
2.3RME (Realistic Mathematics Education)
A. Pengertian Realistic Mathematics Education (RME)
Teori ini mengacu pada pemikiran Freudenthal yang berpendapat bahwa
matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas
manusia.
B. Karakteristik RME
Guru harus mengusahakan agar siswa selalu aktif dalam pembelajaran
Pembelajaran sedapat mungkin dimulai menyajikan masalah kontekstual/realistik
utk siswa.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah
Guru mendorong terjadinya interaksi dan negosiasi.
Guru menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Guru dalam berkomunikasi dengan siswa hendaknya santun, terbuka, dan
komunikatif
Guru menyajikan materi ajar yang saling terkait (intertwinment).
6. BAB II LANDASAN TEORI & HIPOTESIS
2.3RME (Realistic Mathematics Education)
C. Langkah-langkah RME
(1) berikan siswa suatu soal kontekstual yang berhubungan dengan topik sebagai
titik mulai, (2) sementara untuk aktivitas berinteraksi, berikan siswa suatu petunjuk
dan bimbingan pada kelompok kecil atau perorangan,
3) biarkan siswa menemukan konsep/dalil atau penyelesaian soal dengan caranya
sendiri, dan siswa bebas menentukan konsep/dalil yang akan digunakan,
(4) berikan kepada siswa soal yang lain dalam konteks yang sama,
(5) berikan motivasi belajar kepada siswa untuk membandingkan penyelesaian
mereka pada diskusi kelas.
D. Ciri-ciri Pembelajaran yang Menggunakan RME
1.Kontektual
2.Inventif
3.Daya kreatif siswa diharapkan muncul setelah membaca soal.
4.Ada kemungkinan siswa mengkaji solusi alternatif yang lebih baik.
5.Siswa mengkomunikasikan argumentasi terhadap jawaban yang dibuatnya.
6.Dengan adanya berbagai alternatif jawaban, siswa dapat saling menghargai
pendapat temannya dan bisa menerimanya bila pendapat itu memang benar.
7. BAB II LANDASAN TEORI & HIPOTESIS
2.4 Aktivitas dalam Belajar
A. Pentingnya Aktivitas dalam Belajar
Dalam kegiatan belajar, subjek didik harus aktif berbuat
B. Jenis-Jenis Aktivitas Belajar
(a) antusiasme siswa dalam proses pembelajaran,
(b) interaksi siswa dengan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung,
(c) interaksi siswa dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung,
(d) kerjasama siswa dalam kelompok belajar,
(e) partisipasi siswa dalam membuat kesimpulan atas materi pelajaran.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa sangat tergantung dengan siswa itu
sendiri karena dalam belajar siswa dituntut untuk aktif berbuat.
8. BAB II LANDASAN TEORI & HIPOTESIS
2.5 Hasil Belajar
A. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang
setelah seseorang mengalami proses belajar dalam jangka waktu tertentu.
B. Ciri-ciri Hasil Belajar
a) hasil belajar memiliki kapasitas berupa pengetahuan, kebiasaan,
keterampilan, sikap dan cita-cita,
b) adanya perubahan mentaldan perubahan jasmani,
c) memiliki dampak pengajaran dan dampak pengiring
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
a) Faktor guru
b) Faktor Siswa
c) Faktor Kurikulum
d) Faktor Lingkungan
9. BAB II LANDASAN TEORI & HIPOTESIS
2.6 Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang mendukung penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan
oleh Ida Bagus Surya Putra dengan judul Implementasi Realistik Mathematics
Education (RME) pada pembelajaran Geometri sebagai upaya meningkatkan
aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas IX B SMP Negeri I Marga
2.7. Kerangka Berpikir
Aktivitas dan hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh faktor intern (faktor dari
dalam diri individu seperti sikap, motivasi, konsentrasi,rasa percaya diri,
intelegensi, kebiasaan dan lai-lain) dan faktor ekstern (faktor dari luar diri individu
seperti guru, sarana prasarana pembelajaran, metode pembelajaran, lingkungan
sosial siswa dan kurikulum).
2.8 Hipotesis Tindakan
1. Jika penerapan RME dapat dilaksanakan, maka aktivitas belajar matematika siswa
kelas IV Semester II SD Negeri 4 Abiansemal,Kec. Abiansemal, Badung tahun
pelajaran 2012/2013 akan meningkat.
2. Jika penerapan RME dilaksanakan, maka dapat hasil belajar matematika siswa
kelas IV SD Negeri 4 Abiansemal, Kec. Abiansemal, Badung tahun pelajaran
2012/2013 akan meningkat.
10. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif.
3.2 Tempat, Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah di SD NO 4 Abiansemal,
Kec. Abiansemal, Kab. Badung, sedangkan subyek penelitian ini
siswa kelas IV Semester II SD NO 4 Abiansemal Tahun Ajaran
2012/2013 yang berjumlah 20 orang, yang terdiri dari 6 laki-laki dan
14 perempuan
3.3 Data dan Sumber Data
1. Aktifitas Belajar Siswa
2. Hasil Belajar Siswa
11. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode observasi dan metode tes
1. Pengumpulan Data Aktivitas Belajar Siswa (dikumpulkan dengan teknik observasi )
2. Pengumpulan Data Hasil Belajar (dikumpulkan dengan teknik tes)
3. Data Keterlaksanaan Pembelajaran (dikumpulkan dengan teknik observasi
menggunakan lembar observasi keterlaksanaan RME)
3.5 Metode Analisis Data
1. Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa (dianalisis dengan menggunakan analisis secara
statistik deskriptif )
2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa (hasil tes belajar dianalisis secara deskriptif yaitu
dengan menentukan skor rata-rata kelas (), daya serap (DS) dan ketuntasan belajar (KB)
3. Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran RME
(1) berikan siswa suatu soal kontekstual yang berhubungan dengan topik sebagai titik mulai,
(2) sementara aktivitas berinteraksi, berikan siswa suatu petunjuk dan bimbingan pada kelompok kecil
atau perorangan,
(3) berikan motivasi belajar kepada siswa untuk membandingkan penyelesaian mereka pada diskusi
kelas,
(4) biarkan siswa menemukan penyelesaian sendiri, siswa bebas menentukan konsep, dalil dengan
caranya sendiri, dan
(5) berikan kepada siswa soal yang lain dalam konteks yang sama.
12. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
4. Tahap-Tahap Penelitian
i. Refleksi Awal
ii. Siklus I => Tahap Perencanaan Tindakan
=> Tahap Pelakasanaan Tindakan dan Observasi
=> Tahap Refleksi
iii. Siklus II => Tahap Perencanaan Tindakan
=> Tahap Pelakasanaan Tindakan dan Observasi
=> Tahap Refleksi
iv. Siklus III => Tahap Perencanaan Tindakan
=> Tahap Pelakasanaan Tindakan dan Observasi
=> Tahap Refleksi
13. BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Waktu dan Tempat Penelitian
4.2 Hasil Penelitian
4.3 Data Hasil Penelitian Siklus I
No Kriteria Jumlah Siswa Persentase (%) Kategori
1 91-100 - - Sangat Aktif (SA)
2 80-90 - - Aktif (A)
3 65-79 9 45 Cukup Aktif (CA)
4 55-64 8 40 Kurang Aktif (KA)
5 0-54 3 15 Sangat Kurang Aktif (SKA)
Total 20 100
Tabel 4.1 Kategori Penggolongan Aktivitas Belajar Matematika Operasi Hitung Bilangan Bulat Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar Nomor 4 Abiansemal.
0
5
10
15
20
Sangat Aktif (0 %) Aktif (0 %) Cukup Aktif (45 %) Kurang Aktif (40 %) Sangat Kurang Aktif
(15 %)
Jumlah Siswa
Gambar 4.1 Diagram Aktivitas Belajar Matematika
Operasi Hitung Bilangan Bulat Siswa Siklus I.
No Kriteria Jumlah Siswa Persentase (%) Kategori Keterangan
1 91-100 - - Sangat Tinggi Tidak Tuntas
2 80-90 5 25 Tinggi Tuntas
3 65-79 14 70 Sedang Tuntas
4 55-64 - 0 Rendah Tuntas
5 0-54 1 5 Sangat Rendah Tidak Tuntas
Total 20 100
Tabel 4.2 Kategori Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Operasi Hitung Bilangan Bulat Siswa Kelas IV Sekolah
Dasar Nomor 4 Abiansemal Pada Siklus I
0
5
10
15
20
Sangat tinggi (0 %) Tinggi (25 %) Sedang (70 %) Rendah ( 0 %) Sangat Rendah
(5 %)
Jumlah Siswa
Gambar 4.2 Diagram Hasil Belajar Operasi Hitung Bilangan Bulat Siswa Siklus I.
14. 4.4 Hasil Penelitian Siklus II
No Kriteria Jumlah Siswa Persentase (%) Kategori
1 91-100 2 10 Sangat Aktif (SA)
2 80-90 11 55 Aktif (A)
3 65-79 5 25 Cukup Aktif (CA)
4 55-64 2 10 Kurang Aktif (KA)
5 0-54 - - Sangat Kurang Aktif (SKA)
Total 20 100
Tabel 4.3 Kategori Penggolongan Aktivitas Belajar Matematika Operasi Hitung Bilangan Bulat Siswa
Kelas IV Sekolah Dasar Nomor 4 Abiansemal Pada Siklus II
Gambar 4.3 Diagram Aktivitas Belajar Matematika Operasi Hitung Bilangan Bulat Siswa Siklus II.
0
5
10
15
20
Sangat Aktif (0 %) Aktif (0 %) Cukup Aktif (45 %) Kurang Aktif (40
%)
Sangat Kurang
Aktif (15 %)
Jumlah Siswa
Tabel 4.4 Kategori Ketuntasan Hasil Belajar Operasi Hitung Bilangan Bulat Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Nomor 4
Abiansemal Siklus II
No Kriteria Jumlah Siswa Persentase (%) Kategori Keterangan
1 91-100 3 15 Sangat Tinggi Tidak Tuntas
2 80-90 16 80 Tinggi Tuntas
3 65-79 0 0 Sedang Tuntas
4 55-64 1 5 Rendah Tidak Tuntas
5 0-54 0 0 Sangat Rendah Tidak Tuntas
Total 20 100
Gambar 4.4 Diagram Hasil Belajar Matematika Operasi Hitung Bilangan Bulat dan Pecahan Siswa Siklus II.
0
5
10
15
20
Sangat tinggi
(15 %)
Tinggi (80 %) Sedang (0 %) Rendah ( 5 %) Sangat Rendah
(0 %)
Jumlah Siswa
15. Melalui observasi tindakan yang sudah dilakukan
pada siklus I dan II, ternyata di siklus II terjadi
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Adapun
interpretasi data aktivitas dan hasil belajar siswa
adalah sebagai berikut :
Tahapan
Rata-rata Skor Aktivitas Belajar
Operasi Hitung Bilangan Bulat
Siswa
Rata-rata Peningkatan Skor
Aktivitas Belajar Siswa
Kategori
Refleksi Awal 49,25 - SKA
Siklus I 61,75 12,5 CA
Siklus II 80,17 18,42 A
Tabel 4.5 Interpretasi Data Aktivitas Belajar Operasi Hitung Bilangan Bulat Siswa
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Refleksi Awal Siklus I Siklus II
49.25
61.75
80.17
0
12.5
18.42
Rata-rata Skor Aktivitas Siswa
Rata-rata Peningkatan Skor Aktivitas
Siswa
Gambar 4.5 Diagram Interpretasi Aktivitas Belajar Operasi Hitung Bilangan Bulat Siswa
Tahapan
Rata-rata Skor Aktivitas Belajar
Operasi Hitung Bilangan Bulat
Siswa
Rata-rata Peningkatan Skor
Aktivitas Belajar Siswa
Kategori
Refleksi Awal
60,75 % - Rendah
Siklus I 71,75 % 11 % Sedang
Siklus II 84,25 % 12,5 % Tinggi
Tabel 4.6 Interpretasi Data Hasil Belajar Operasi Hitung Bilangan Bulat SiswaGambar 4.6 Diagram Interpretasi Hasil Belajar Operasi Hitung Bilangan Bulat
0%
1000%
2000%
3000%
4000%
5000%
6000%
7000%
8000%
9000%
10000%
Refleksi Awal Siklus I Siklus II
60.75
71.75
84.25
0
11 12.5
Rata-rata Skor Hasil Belajar Siswa
Rata-rata Peningkatan Skor Hasil
Belajar Siswa
Karena sudah terjadi peningkatan pada siklus II
maka peneliti menghentikan penelitian ini sampai
siklus II
16. BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Penerapan pendekatan matematika
realistik dapat meningkatkan aktivitas
belajar matematika pada siswa kelas IV
semester II di Sekolah Dasar Nomor 4
Abiansemal tahun pelajaran 2012/2013
2. Penerapan pendekatan matematika
realistik dapat meningkatkan hasil belajar
pada siswa kelas IV semester II di
Sekolah Dasar Nomor 4 Abiansemal
tahun pelajaran 2012/2013.
17. 5.2 Saran-saran
1. Bagi guru sekolah dasar
diharapkan mencoba penerapan
pembelajaran matematika realistik
2. Agar sekolah dapat dijadikan
suatu pedoman dalam
pembelajaraan matematika
3. Diharapkan kepada
pembaca/calon peneliti yang
berminat untuk mengadakan
penelitian lebih lanjut tentang
penerapan pendekatan
matematika realistik