Aku terlahir dari seorang Ibu yang sederhana. Dirawat dengan cara sederhana, disuapi dengan makanan sederhana, namun dicintai dengan cara paling istimewa.
Aku tumbuh dan terus belajar memaknai keluh. Belajar menundukkan wajah dunia yang begitu angkuh.
Aku berjalan mengiringi pergantian hari. Bergerak maju dengan langkah-langkah kecil tanpa ragu.
Jatuh, bangun, merangkak, berjalan atau berlari mengikuti rotasi demi rotasi, hingga pada saatnya nanti waktu mebgantarku pada terminal pemberhentian yang hakiki.