A biologi desain penelitian pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
1. Pembuatan Roti Manis dengan Bantuan Mikroorganisme
A. Tujuan:
1. Untuk menerapkan konsep bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Untuk mengetahui cara pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme
Saccharomyces cereviciae pada ragi.
3. Untuk mengetahui pengaruh ragi dalam pembuatan roti.
B. Dasar Teori
Bioteknologi adalahterapanbiologi yang melibatkan disilin ilmu mikrobiologi,
biokimia, genetika, dan biologi monokuler. Definisi bioteknologi secara klasik atau
konvensional adalahteknologi yang memanfaatkanagen hayati ataubagian-bagiannya
untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Sedangkan jika ditinjau secara modern, bioteknologi adalah pemanfaatan
agen hayati atau bagian-bagian yang sudah direkayasa secara in vitro untuk
mrenghasilkan barang dan jasa pada skala industri. Bioteknologi dikembangkan untuk
meningkatkan nilai bahan mentah dengan memanfaatkan kemampuan
mikroorganisme atau bagian-bagiannya misalnya bakteri dan kapang. Selain itu
bioteknologi juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan sebagai
bahan dasar sebagai proses industri. Penerapan bioteknologi pada umumnya
mencakup produksi sel atau biomassa dan perubahan atau ransformasi kimia yang
diinginkan.Misalnya saja pada pembuatan roti dengan melibatkan suatu organisme
patogen seperti mikroorganisme.(Campbell).
Salah satu bahan baku roti yang paling penting dalam proses pembuatan soft
bread adalah ragi atau yeast. Ragi adalah mikroorganisme hidup yang berkembang
biak dengan cara memakan gula. Fungsi utama ragi adalah mengembangkan
adonan. Pengembangan adonan terjadi karena ragi menghasilkan gas karbondioksida
(CO2) selama fermentasi. Gas ini kemudian terperangkap dalam jaringan gluten yang
2. menyebabkan roti bisa mengembang. Komponen lain yang terbentuk selama proses
fermentasi adalah asam dan alkohol yang berkontribusi terhadap rasa dan aroma roti,
namun alkohol akan menguap dalam proses pemanggangan roti.(Rukmana, 2001).
Proses pengembangan adonan merupakan suatu proses yang terjadi secara
sinkron antara peningkatan volume sebagai akibat bertambahnya gas-gas yang
terbentuk sebagai hasil fermentasi dan protein larut, lemak dan karbohidrat yang juga
mengembang dan membentuk film tipis. Dalam proses ini terlihat dua kelompok daya
yaitu daya poduksi gas dan daya penahan gas. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi daya produksi gas adalah konsentasi ragi roti, gula, malt, makanan ragi
dan susu selama berlangsungnya fermentasi. Berdasarkan uraian diatas maka pada
praktikum kali ini yaitu Pembuatan Roti Manis untuk mengetahui cara
pembuatan roti manis dengan bantuan mikroorganisme . Ragi/yeast sendiri sebetulnya
mikroorganisme, suatu mahluk hidup berukuran kecil, biasanya dari
jenis Saccharomyces cerevisiae yang digunakan dalam pembuatan roti ini.
Saccharomyces cereviciae yang penting dalam pembuatan roti memiliki sifat
dapat memfermentasikan maltosa secara cepat (lean dough yeast), memperbaiki sifat
osmotolesance (sweet dough yeast), rapid fermentation kinetics, freeze dan thaw
tolerance, dan memiliki kemampuan memetabolisme substrat. Pemakaian ragi dalam
adonan sangat berguna untuk mengembangkan adonan karena terjadi proses peragian
terhadap gula, memberi aroma (alkohol)(Dwijoseputro, 1990).
Tepung merupakanbahanbaku utama roti. Tepung yang biasa digunakan untuk
roti adalah tepung gandum, jagung, havermouth, dan sebagainya. Untuk roti yang
memerlukan pemuaian, lebih baik digunakan tepung gandum, karena beberapa jenis
protein yang terdapat pada gandum jika dicampur dengan air akan menghasilkan
glutein. Glutein inilah yang dapat membuat roti mengembang selama proses
pembuatan. Jaringan sel-sel ini juga cukup kuat untuk menahan gas yang dibuat oleh
ragi sehingga adonan tidak mengempis kembali, yang harus dipertimbangkan adalah
terutama kadar protein tepung terigu dan kadar abunya. Kadar protein mempunyai
korelasi yang erat dengan kadar glutein, sedangkan kadar abu erat hubungannya
dengan tingkat dan kualitas adonan (Roberts, 1989).
Air berfungsi sebagai media glutein dengan karbohidrat, larutan garam dan
membentuk sifat kenyal glutein. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH 6-9.
3. Makin tinggi pH air maka roti yang dihasilkan baik karena absorbsi air meningkat
dengan meningkatnya pH. Selain pH, air yang digunakan harus air yang memenuhi
persyaratan sebagai air minum, diantaranya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
berasa. Air yang digunakan dalam industri makanan pada umumnya harus memenuhi
persyaratan tidak berwarna, tidak berbau, jernih, tidak mempunyai rasa dan tidak
menggangukesehatan. Apabila air yang digunakan tidak memenuhi persyaratandalam
pembentukan pati atau tepung maka dapat meningkatkan kadar abunya sehingga mutu
pati menurun (Gumbiro, 1987).
C. Alat dan Bahan
Alat-alat:
1. Timbangan
2. Baskom/wadah
3. Oven
4. Loyang
5. Kuas kue
6. Kemasan
7. Pengaduk
8. Kain
9. Parutan
10. Mangkok
11. Sendok
Bahan-bahan:
1. 500 gr tepung terigu
2. 11 gr ragi
3. 100 gr gula
4. 1 sdt garam (5 gr)
5. 1 sdm susu kental manis
6. 12 gr susu bubuk
7. 3 butir telur
8. 75 gr mentega
9. 200 ml air
10. Keju
11. Coklat meses
D. Cara Kerja
1. Masukkan tepung terigu, gula, garam, susu bubuk dan ragi ke dalam wadah
2. Aduk bahan-bahan hingga rata
4. 3. Masukkan 2 butir telur dan mentega ke dalam adonan
4. Tambahkan air secara perlahan, sesuaikan agar tidak terlalu keras namun tidak
terlalu lembek
5. Ulenin adonan hingga kalis kurang lebih selama 15 menit
6. Letakkan adonan ke wadah lalu tutup dengan kain basah
7. Diamkan 30-45 menit sampai adonan membesar 2 kali lipat
8. Kempiskan adonan lalu uleni 1-2 menit dan bentuk sesuai selera
9. Diamkan kembali hingga mengembang
10. Olesi roti dengan kuning telur kemudian beri isi atau topping sesuai selera
11. Panggang adonan dalam oven pada suhu 180属C hingga matang
12. Setelah matang diamkan hingga tidak panas kemudian roti siap disajikan.
E. Tabel Pengamatan
No. Waktu (Menit) Kondisi Adonan Roti
1 10 menit
2 15 menit
3 20 menit
4 30 menit
5 45 menit
F. Diskusi
1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
2. Apa yang dimaksud dengan fermentasi?
3. Bagaimana cara kerja ragi dalam proses pengembangan pada adonan roti?
4. Sebutkan macam-macam penggunaan mikroorganisme dalam bioteknologi dan
beri contoh masing-masing?
5. 5. Jelaskan macam-macam contoh penerapan bioteknologi pada masing-masing
bidang?
6. Buatlah kesimpulan dari percobaan diatas?
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece dan Mitchell. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Dwijoseputro. 1990. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Malang.
Gumbiro,Said.1987. Industri Penerapan Teknologi Fermentasi. Jakarta: Mediyatama
Sarana Perkasa.
Roberts, Hari dan Endel, Karmas. 1989. Evaluasi Gizi Pada Pengolahan Pangan. ITB.
Bandung.
Rukmana dan Yuniarsih. 2001. Cara Pembuata Roti. Kanisius. Yogyakarta.