cerpen ini saya ambil dari kisah yang saya alami sendiri..
di mana kisah ini terjadi pada orang yang sangat saya sayangi, dia adalah seorang ayah yang selalu menjadi skala, waktu serta nafas bagi kami...
kami mencintaimu ayah....
1 of 3
Download to read offline
More Related Content
Kado Terindah
1. Kado Terindah
Jika Tuhan ingin memberi kita sebuah hadiah, dia akan membungkusnya dalam sebuah masalah.
Semakin besar masalah yang kita hadapi semakin besar hadiahnya. Baik dalam bentuk pelajaran-
pelajaran yang berharga maupun dalam bentuk ide-ide dan wawasan-wawasan yang mungkin
terdapatdidalammasalahtersebut. Itulah kata-kata yang dicantumkan oleh Norman Vincent Pale
dalambukuCahaya Ibukarangan Bapak Musbhir.Kata-kataitumengisyaratkanbahwasannya setiap
masalah yang kita hadapi, baik itu kecil maupun besar sesungguhnya pasti ada hal terindah yang
akan Allah siapkan untuk kita. Semakin banyak Allah memberi kita cobaan akan semakin indah
hadiah yang akan Allah siapkan untuk kita. Dan hadiah itupun tergantung dengan ketabahan
hambanyadalammengahadapi masalahitu.Setiapadakesempatanuntukmendapatkankebahagian
ntah mengapa selalu terdapat ujian. Itulah cara Allah menyayangi hambanya. Sungguh indah
menjadi seseorang yang sayangi oleh sang khalik.
Tak akan puas rasanya menceritakan perjuangan seseorang dengan keringatnya sendiri, yang
berjuang dengan gigihnya untuk mewujudkan kenyamanan untuk anak yatim dan piatu. Semua
keringatnya tak akan bisa dibayar dengan uang bahkan dengan berlianpun tiada tandingannya.
Semuanyahanyabisaterbalaskandenganhadirnyakebahagiandi hati kami sebagai anaknya. Belum
puas rasanyajikahanyamenceritakankisahnya hanya sepenggal, cerita yang menarik dan memang
harus diketahui oleh seluruh orang tentang kegigihannya dalam menaungi anak-anak yang tak
berayah dan tak beribu.
Pada kali ini akan kami kemas ceritanya seindah mungkin yang akan menjadi cerita yang indah di
masa yang akan datang, yang akan dikenang oleh siapun yang merasakan akan hasil keringatnya.
Keringatyangsetetesdemi setetesyangtelah tercampur dengan semen, batu, dan pasir yang telah
menjadi sebuah istana indah nan megah yang lebih terawat yang mempunyai penghasilan yang
cukup untuk anak-anak yang beliau naungi. Semua yang beliau dirikan semata-mata hanya untuk
sang laskarnya.
Bicara tentang perjalanan hidup seseorang memang tak akan ada habis-habisnya, apalagi yang
dibicarakan mempunyai hal yang berpengaruh dalam sebuah perkumpulan. seperti sang Ayah
terhebat kami, beliau sangat berpengaruh untuk kami. Bagaimana tidak hanya beliau yang bisa
mengerti kami,yangbisamemahami apayangkami inginkandanapa yangtak kami butuhkan.Karna
beliautelahmerasakanapa yang kami rasakan sebelumnya. Bahkan perjalanannya lebih rumit dari
yang kami alami.
Beliau adalah anak ke 4 dari 4 saudara, keluarga yang berasal dari keluarga minang yang kurang
mampu. Setiap hari harus pontang-panting untuk mencari sesuap nasi. Keluarga kecil yang terdiri
dari seorang ibu dan 4 orang anak yang terdiri dari 3 laki-laki dan seorang perempuan. Sang ayah
telahberpulang ke rahmatullah sedari beliau berumur 5 tahun. Sejak saat itu, ibu memiliki profesi
ganda,saat malam hari menjadi seorangibudandisaatsianghari menjadi seorangayah.Seorangibu
yang hampir lansia, baginya bukanlah hal mudah untuk memegang profesi rangkap.
Hidup hanya ditemani oleh 4 orang anak yang masih membutuhkan pendidikan serta kasih sayang
yang utuh dari kedua orang tua, merupakan hal yang sangat membuat sang ibu khawatir. Setiap
anak harusmendapatkanpendidikan yang setara serta kasih sayang yang setara pula. Semakin hari
kehidupankeluargabeliausemakinmerosotdankrisisterusmenohokkeluarganya.Bagaimana tidak
2. semuanya membutuhkan biaya dari segi makan, pendidikan anak-anak, dan kebutuhan rumah
tangga lainnya.
Selangbeberapawaktusangayahmeninggal,keluargakecil ini terpaksa harus meninggalkan rumah
yang sedang ditempati karna tagihan yang terus menumpuk belum bisa terlunaskan. Sang ibu pun
harus mencari tempatyanglayakditempatinyabesertaanak-anaknya. Sebelum Ayahnya berpulang
kerahmatullah,ayahnyapernah berwasiat untuk menitipkan anaknya yang bungsu di Panti Asuhan
Aisyiyah Taman Harapan Curup, tetapi sang ibu masih belum bisa untuk menitipkan anaknya yang
bungsujauhdari dirinya.Sangibupernahberfikiragaranak sulungyang dititipkan di Panti tersebut.
Tetapi menurutwasiatyangtelahdiucapkanayah,yangakan ditinggalkandi Panti Asuhanyaituanak
yang paling bungsu. Jadi, mau tak mau anak bungsulah yang harus dititipkan di Panti Asuhan
Aisyiyah Taman Harapan. Saat itu beliau masih berumur 6 tahun, yang masih sangat manja-
manjanya dengan orang tua. Baru 1 tahun yang lalu beliau berduka karna ditinggal sang ayah, dan
sekarang harus berpisah dari ibu yang tinggal di Maninjau.
Menjadi anggota baru dalam sebuah keluarga besar yang banyak menaungi anak yatim piatu
merupakanmasayang indahdanmenyenangkanbagi beliau,meskipunpadasaatitukrismontengah
melilit.Tetapi berkatadanyaseorangibu(Hj. Nurdjani Abdullah) yang terus menyayangi anak-anak
yang ada dipanti ini kebahagaianyangdimilikimerekaterasalengkap. Selama 3 tahun beliau tinggal
dan berkumpul bersamaanak-anakyangmemiliki nasibyangsamaseperti beliau. Setelah itu beliau
ditawarkanibuHj.Nurdjani Abdullahuntuktinggal bersamanya di kediamannya yang bertempat di
Jalan Baru. Selama tinggal disana semua pekerjaan rumah beliau yang mengerjakannya, semua itu
beliau kerjakan bukan karna suruhan ataupun kerjaannya. Semua yang dikerjakan beliau adalah
sebagai bentuk dari balas budi, meskipun semua itu beliau menganggap takkan setara dengan apa
yang diberikan dan yang telah dilakukan ibu Nurdjani untuknya.
Dengankegigihannya,keuletannya,dankesabarannyadalammenghadapi semuayangAllah berikan
untuknya, maka Allah pun menghadiahkannya begitu banyak kado yang indah. Ibu Nurdjani yang
biasanyaakrabdisapaumi bersediamenyekolahkannyahinggabeliauhonordi SMA Muhammadiyah
1 Bengkulu. Setelah lama berkelana di Bengkulu, umi datang kepadanya dan mengajaknya untuk
pulangke Curup,guna menjagaadik-adik yang ada di Panti Asuhan Aisyiyah Taman Harapan Curup.
Semua kegiatannya yang telah dilakoninya harus ia tinggalkan demi Sang Ibunda tercintanya yang
telah menganggapnya sebagai anaknya sendiri.
Februari 1991 beliau kembali lagi menetap di Curup kompleks Panti Asuhan Aisyiyah Taman
Harapan. Namun posisinya saat ini bukanlah lagi sebagai anak asuh melainkan menjadi kakak asuh
yang siap mengayomi adek-adeknya. Telah 3 tahun lamanya beliau menetap di Curup tak ada
perubahan yang begitu berarti baginya selama ia di panti tersebut. Keterbatasan dana dalam
pengasuhan tersebut masih ia rasakan. Ibu Hj. Sudarmi Sudirman dan Ibu Aisyah Syam yang pada
saat itumemegangkeuanganpanti merupakantempatbeliaubertukarpikiran, senantiasa bercerita
tentang kondisi keuangan panti yang kadang kala kosong. Bahkan pernah ketika beliau datang
melaporkan untuk meminta uang guna kebutuhan anak asuh, kondisi keuangan benar-benar tidak
ada, bahkan dengan spontan ibu Hj. Sudarmi Sudirman merogohkan peniti emas merupakan
kenangan peninggalan suaminya dijual guna memenuhi kebutuhan anak asuh. Semua segenap
pengasuh pada masa itu berusaha sekeras-kerasnya untuk mencukupi kebutuhan anak asuh.
3. Allahpernahmenjanjikandalam kitab suci Al-Quran surah Al-Insyirah yang artinya Bukankah Kami
telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu Yang
memberatkanpunggungmu?DanKami tinggikanbagimusebutan (nama)mu, Karena sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan Maka
apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)
yang lain,Danhanya kepadaTuhanmulahhendaknyakamuberharap.Seluruhkesulitandihadapinya
dengan tabah dan sabar hingga beliau mencapai pada tingkat kesuksesan yang sangat meningkat.
Beliaumembawanamaharumtempattinggalnyapadasaatia masihkecil.Sungguhkesuksesanyang
menabjubkan.
Pada saat sekarang beliau telah banyak merintis berbagai program dan rumah sekolah yang akan
menjadi persiapanuntukperlengkapan kebutuhan ekonomi panti ini. Berbagai program yang telah
beliaudirikangunapersiapanuntukmasadepananak-anakasuh dan sebagai persiapan untuk cucu-
cucu dari anak-anak asuh Panti Asuhan Aisyiyah Taman Harapan, antara lain:
1. Buletin Taman Harapan yang berdiri sejak tahun 2005, dan pada september 2014 lalu
diresmikan menjadi Tabloid Taman Harapan.
2. Santunan At-Tahara merupakan program yang
3. Sekolah Dasar Islam Terpadu Aisyiyah Taman Harapan yang berdiri pada tanggal 06 April
2007, telahdikukuhkansebagai pilotprojectinternasional standart elementery school oleh
pimpinan pusat Aisyiyah Yogyakarta serta telah melakukan study banding dengan sekolah
Aisyiyah se-Jawa dan sekarang telah diakui menjadi sekolah Dasar Unggulan Aisyiyah dan
prestasi lainnya.
4. Klinik Pratama yang berdiri pada tanggal
5. Program memburu Berkah
6. Program
Semuayangtelahbeliaurintisbukanlahsemata-matauntukkebutuhanpribadinyamelainkan hanya
untuk satu tujuan yaitu menuju kemandirian Panti Asuhan Aisyiyah Taman Harapan. Beliau ingin
memutuskan rantai kemiskinan yang telah lama melilit di keluarga Panti ini. Beliau tidak ingin
kesusahan yang telah ia rasakan, terulang kembali pada kami.
Dengansemuaprogram yang telah ia rintis dengan hasil keringatnya, hasil dari keletihan dan lelah
tulangnya, keliling kesana kemari demi mewujudkan impian anak yatim piatu.