Dokumen tersebut membahas tentang status dan peran sosial. Status adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok, sedangkan peran adalah pola perilaku yang diharapkan dari seseorang berdasarkan statusnya. Status dapat diperoleh secara turun-temurun (ascribed), karena prestasi (achieved), atau penugasan (assigned). Seseorang dapat memiliki status ganda dan harus menyesuaikan diri dengan peran-peran terkait. Status dan peran saling
2. Status dan Peran merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan, karena setiap status dijabarkan ke dalam
peran sosial yang dilakukan oleh individu.
Dikatakan pula bahwa dalam proses sosialisasi
sebagian besar dilakukan melalui belajar berperan.
Hanya melalui konsep peran kita dapat memahami
individu sebagai pelaku yang aktif sebagai makhluk
sosial.
PENDAHULUAN
2
3. STATUS
yaitu suatu peringkat atau posisi seorang dalam
suatu kelompok atau posisi suatu kelompok dalam
hubungannya dengan kelompok lainnya. (Horton P.B
dan Hunt C.L)
Definisi Status
3
4. Setiap individu selalu memiliki bebarapa status
(multiple status) dalam waktu yang bersamaan.
Berdasarkan cara mamperolehnya, status dapat
diperoleh melalui beberapa cara sebagai berikut :
Ascribed status
merupakan status yang diperoleh secara langsung
tanpa perjuangan.
Misalnya : gelar kebangsawanan, biasanya jenis
status ini didapatkan sejar kelahiran.
4
5. Assigned status
adalah status yang diperoleh karena seseorang
tersebut dianggap berjasa bagi masyarakat, bangsa
dan Negara.
Misalnya: Penghargaan sebagai pahlawan, Nobel dan
sebagainya.
Achieved status
merupakan status yang didapatkan melalui
perjuangan seseorang dalam suatu bidang tertentu.
Misalnya: Bidan, Perawat, Dokter, SKM.
5
6. PERAN
Definisi Peran
Merupakan tingkah laku individu yang mementaskan
suatu kedudukan tertentu.
Dalam peranan yang berhubungan dengan
pekerjaannya, seseorang diharapkan menjalankan
kewajiban-kewajibannya yang berhubungan dengan
peranan yang dipegangnya.
Melalui belajar berperan, norma-norma kebudayaan
dipelajari. (Soerjono Soekanto, 1981)
6
7. Mampu mengatur perilaku seseorang. Orang yang
bersangkutan akan dapat menyesuaikan perilaku
sendiri dengan perilaku orang-orang di sekitarnya.
Peran lebih banyak menunjuk pada fungsi
penyesuaian diri, dan sebagai suatu proses.
Pengaruh Peran
7
8. Misalnya: Seorang dokter yang merawat mertuanya.
Di tempat perawatan, mertua tersebut adalah pasien
dokter maka harus patuh kepada dokter. Sedangkan di
rumah, dokter tersebut harus hormat dan patuh kepada
mertuanya
8
9. HUBUNGAN STATUS DAN
PERAN
Peran dan status tidak dapat dipisahkan, karena
peranan menggambarkan suatu pola perilaku
yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai
status/kedudukan tertentu.
Peran merupakan aspek yang bersifat dinamis dan
fungsional dari kedudukan
Perspektif masyarakat berpendapat bahwa
peranan masing-masing individu ditentukan oleh
norna-norma didalam masyarakat, maksudnya tiap
individu diwajibkan menjalankan peranan yang
diharapkan oleh masyarakat.
9
10. Seperti halnya status, peran juga bisa bersifat ganda.
Karena status ganda pada individu memungkinkan
individu juga memiliki peranan yang ganda juga, yang
masing-masing peran tersebut saling berhubungan dan
cocok.
Inilah yang disebut dengan perangkat peran (role set),
yang meliputi suatu konstelasi berbagai peran yang
saling berkaitan yang beberapa diantaranya mungkin
memerlukan berbagai bentuk penyesuaian yang drastis.
10
11. Horton, Paul. B & Hunt, Chester. L. 1985. Sosiologi . Jakarta : Penerbit
Erlangga. Hal. 122
Sudarma, Momon. 2008. Sosiologi untuk Kesehatan. Jakarta : Salemba
Medika.
Waluya,Bagja.2007.Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat.Bandung: PT
Setia Purna Inves.
Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada
Daftar Pustaka :
11