1. PENDAHULUAN
Penggerek batang padi (Stem borer) )merupakan
salah satu hama utama tanaman padi yang sering
menimbulkan kerusakan, sehingga menurunkan hasil
panen secara nyata, bahkan sampai mengakibatkan
gagal panen. Kerugian besar terjadi bila penerbangan
ngengat bersamaan dengan stadia bunting. Selama
periode10 tahun terakhir serangan penggerak
batang mencapai rata-rata 80.127 per ha per tahun.
Dari 6 spesies penggerek batang padiyang ada di
Indonesia, yang paling dominan menimbulkan
kerusakan pada saat ini adalah penggerek batang
padi kuning (Scirpophaga incertulas).
Kurangnya pengetahuan petani tentang
penggerek batang padi menyebabkan hama ini
sangat ditakuti petani karena perkembangbiakan
hama yang sangat cepat dan sulit dikendalikan
dengan insektisida. Pemakaian insektisida untuk
pengendalian hama ini sering tidak berhasil karena
larva langsung masuk ke dalam batang padi sehingga
tanaman menjadi kering. Pengendalian hama
penggerek batang padi tidak pernah
bila hanya dilakukan
berhasil
dengan
teknologi
dengan baik
me ngandalkan
pengendalian.
satu komponen
Oleh karena itu perlu untuk
melakukan pengendalianhamasecaraterpadu(PHT).
ST
ADIAT
ANAMAN T
ER
SER
ANG,GEJAL
A KER
USAKAN
danAMBANGEKONOMI
Penggerek batang padi kuning (PBPK) dapat
menyerang tanaman padi pada setiap stadia
pertanaman, mulai dari persemaian sampai
pembentukan malai.Gejalakerusakan yangditimbulkan
pada stadia vegetatif yaitu anakan kerdil atau mati
disebut sundep, sedangkan pada stadia generatif
malai akan menjadi hampa, gejalanya disebut beluk.
Ambang ekonomi penggerek batang padi adalah >
1
0
%
rumpun terserang dan terdapat 4 kelompok telur per
rumpun padafasebunting.
Gejala Sundep Gejala Beluk
CARAPENGENDALIAN
Pengendalian dengan pendekatan konsep PHT
pada prinsipnya adalah :
(1)budidaya tanaman sehat,
,(2) pelestarian dan pemanfaatan musuh alami,
(3 ) pengamatan intensif/berkala, (4) kemandirian
petani untuk melakukan pengendalian secaradini.
Yang paling penting dalam pengendalian adalah
pemantauan populasihamasecaradini.
Untuk pemantauan populasi hama dan
sekaligus sebagai alat pengendalian PBPKyaitu
dengan pemasangan Feromon–PBPK. Sebagai alat
pemantau populasi, perangkap berferomon akan
memberikan informasi lebih dini dan tepat untuk
menentukan tindakan pengendalian. Sedangkan
sebagai alat perangkap, akan menurunkan tingkat
populasi serangga jantan yang secara tidak langsung
akanmenekanjumlah seranggaberkopulasi(kawin).
Untuk aplikasi di lapang, feromon-PBPK digantung
pada tutup toples yang diberi lubang dibagian kanan
dan kiris toples, selanjutnya stoples diberi air sabun dan
diikat pada ajir ser ta ditancapkan di sekeliling
pertanaman padi. Jumlah feromon yang dipasang 9-
16 perangkapper
hektar.
2. Secara umum langkah-langkah pengendalian
hama terpadu PBPKadalahsebagaiberikut:
1) Menanam varietas tahan/toleran terhadap
penggerak batang padi.
2) Mengatur waktu tanam lebih awal dan serempak.
3) Melaksanakan rotasi tanaman padi dengan
bukan padi (palawija atau sayuran).
4) Pemanfaatan musuh alami (parasitoid dan
predator).
5) Sanitasi lingkunagan terhadap tanaman inang
termasuk r
atunatau turiang.
6) Pengumpulan kelompok telur dipersemaian.
7) Monitoring dengan sex feromon atau lampu
perangkap.
8) Melakukan panen dengan pemangkasan
(potong) jerami rendah.
9) Penggunaan insektisida sesuai ambang ekonomi
Pengendalian yang dapat dilakukan pada
setiap tahap adalah sebagai berikut:
SaatPra tanam dan pengolahan tanah
1. Lakukan sanitasi lingkungkan di sekitar area lahan
terutama dari Singgang (ratun atau turiang) dan
Gulma.
2. Lakukanpercepatan pengolahan tanah pertama.
3. Penundaan waktu tebar benih (minimal 10 hari
setelah puncak penerbangan ngengat).
lampu
untuk
4. Lakukan penangkapan ngengat dengan
perangkap (40air:1minyak)
SaatPersemaian/Pembibitan
1. Pembuatan per semaian diusahakan
berkelompok.
2. Pengamatan secara rutin minimal seminggu sekali,
untuk melihat adanya kelompok telur penggerek
batang padi.
3. Apabila terdapat kelompok telur, segera diambil,
dikumpulkan dan dimusnahkan.
ngengat dengan
4. Lakukan penangkapan
memasang lampu perangkap.
5. Ap lika sikan insektisida yang be rba ha n aktif
karbofuran.
6. Musnahkan bibitpadi yang sudah terserang
SaatT
anamanMuda (Stadia vegetatif)
1. Lakukan pengumpulan kelompok telur, kemudian
dimusnahkan,
2. Aplikasikan Insektisida selektif apabila pertanaman
padi sudah memperlihatkan gejala sundep > 10%
.
lampu
3. Penangkapan ngengat dengan
perangkap (40air :1minyak).
4. Lakukanpemusnahan tanaman terserang
I
nformasi lebih lanjut hubungi :
PENGENDALIAN
PENGGEREK BATANG PADI
UPT Perlindungan,
DinasT
anamanPangandanHortikultura
Provinsi Riau
UPTPerlindungan,
DinasT
anaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Riau
Jalan Hang T
uah Ujung No. 71, Sail, Pekanbaru
Telp/faks :0761.34392
e-mail : uptptph_riau@yahoo.co.id