1. 1
TOKO KIAN BELANJA
1. PENDAHULUAN
1.1. Sejarah Berdirinya Usaha
Pertumbuhan kebutuhan sehari-hari manusia meningkat seiring
dengan laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan terkesan
kurang terkendali di Indonesia ini. Seiring dengan hal itu pula, kebutuhan
manusia akan properti, barang ataupun jasa akan terus meningkat dari tahun
ke tahunnya. Setiap tahun, banyak perusahaan properti yang membangun
apartemen, rumah, ataupun mall di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa ini.
Banyak sekali kita temukan pada sebuah kota, apartemen yang megah berdiri
dengan puluhan orang yang mendiaminya. Selain itu pula terdapat beberapa
rumah susun dalam satu kota yang didalamnya dihuni puluhan hingga ratusan
orang yang tinggal disana.
Perkembangan kebutuhan properti yang tidak terbendung tentunya
akan memberikan kita sebuah peluang usaha untuk memenuhi kebutuhan
manusia lainnya, yaitu sebagai penyedia perabotan rumah tangga dalam suatu
keluarga. Setiap kali kita membicarakan sebuah rumah, apartemen, atau
rumah tinggal lainnya pasti kita juga akan membicarakan perabot rumah
tangga apa saja yang ada didalamnya.
Manusia hidup tentunya tidak hanya membutuhkan rumah untuk tempat
tinggalnya, namun juga membutuhkan perabot rumah tangga untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya. Contohnya ketika kita ingin memasak
makanan, tentunya kita butuh perabot rumah tangga seperti kompor, wajan,
dan pengaduk untuk membuat suatu masakan. Ketika manusia ingin mandi,
maka ia membutuhkan sebuah ember dan gayung, dan ketika manusia ingin
membersihkan rumahnya, maka ia membutuhkan kemoceng, sapu serta pel
untuk menghilangkan debu dan kotoran lain yang menempel pada barang-
barang di rumahnya.
Rumah dan perabot rumah tangga adalah satu pasangan yang tidak
dapat dipisahkan. Sebuah rumah yang indah namun tidak memiliki perabot
rumah tangga yang lengkap, maka penghuninya juga kurang tercukupi
kebutuhan hidupnya. Semakin banyak manusia yang membutuhkan rumah,
maka akan semakin banyak pula permintaan perabot rumah tangga
didalamnya.
2. 2
TOKO KIAN BELANJA
Meskipun telah banyak orang yang membuka toko perabot rumah
tangga, namun kami yakin peluang kami untuk maju akan tetap besar karena
berbagai promo dan fasilitas yang akan kami berikan kepada pelanggan kami,
misalnya Delivery Order (Pesan Antar), Paket Hemat (Pembelian sapu,
kemoceng, pel, gayung, ember, tempat sampah dengan harga hemat), dll. Dan
lagi kami berencana toko ini akan membuat website sehingga orang dapat
membelinya secara online.
Selain itu, latar belakang pembuatan proposal ini adalah sebagai
sarana pembelajaran saya untuk mengenal dunia kewirausahaan dan sebagai
tugas dari dosen pengampu mata pelajaran kewirausaahan untuk membuat
sebuah proposal usaha yang didalamnya terdapat usaha yang akan saya
lakukan pada masa depan. Saya berharap proposal ini dapat berguna bagi
saya khususnya dan bagi para pembaca sekalian umumnya.
1.2.Visi dan Misi Usaha
Visi
Menjadi mitra masyarakat untuk menyediakan peralatan rumah tangga
Misi
- Menjadi penyedia peralatan rumah tangga nomor 1 yang terpercaya
bagi masyarakat.
- Memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
- Mempermudah masyarakat dalam mendapatkan perabot rumah
tangga.
- Mendapatkan keuntungan dengan cara yang berkah dan dibenarkan.
2. ASPEK PEMASARAN
2.1. Gambaran Umum Pasar (STP)
2.1.1.Segmen Pasar
Rumah dan perabot rumah tangga adalah satu pasangan yang tidak dapat
dipisahkan. Sebuah rumah yang indah namun tidak memiliki perabot
rumah tangga yang lengkap, maka penghuninya juga kurang tercukupi
3. 3
TOKO KIAN BELANJA
kebutuhan hidupnya. Semakin banyak manusia yang membutuhkan
rumah, maka akan semakin banyak pula permintaan perabot rumah
tangga didalamnya.
2.1.2.Target Pasar
Target dari usaha Peralatan Rumah Tangga ini adalah untuk melayani
semua kalangan dan konsumen di Desa Kamasan, serta konsumen dari
daerah lain. Market yang di layaninya luas, sehingga pemasarannya
juga kuat.
2.1.3.Positioning
Produk : Peralatan Rumah Tangga
Pasaran Pelanggan : Golongan Masyarakat umum, Ibu Rumah
Tangga
Manfaat : Kualitas yang baik dan harga produk terjangkau.
Harga : Sesuai dengan ekonomi masyarakat menengah.
Usulan nilai : Mutu yang baik, produk yang tahan lama dan harga
terjangkau.
Strategi Positioningnya berdasarkan keunggulan dari produk kami
adalah bermutu yang baik, produk yang berkualitas dan harga
terjangkau.
2.2. Permintaan
Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun
mendatang seperti kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah
penduduk
Tahun Perkiraan Permintaan (Dalam Perbarang)
2015 1000
2016 1100
2017 1400
4. 4
TOKO KIAN BELANJA
Jadi proyeksi permintaan saleh pisang oleh konsumen dalam beberapa
tahun mendatang diprediksi mengalami kenaikan sebesar 15%
2.3. Penawaran
Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar
Nama Perusahaan Pesaing Kapasitas produk Per Tahun
(Dalam hitungan cup)
Toko Indah Mutiara 500 Barang per Tahun Sepanjang 2014
Toko Rama Perbotan 1100 Barang per Tahun Sepanjang 2014
Toko Rumah Tangga Abadi 1300 Barang per Tahun Sepanjang 2014
Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi
penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun
sesuai pertumbuhan ekonomi
Tahun Perkiraan Penawaran ( Dalam Barang )
2015 800
2016 1000
2017 1200
Jadi diproyeksikan penawaran dalam beberapa tahun mendatang di
perkirakan mengalami kenaikan sekitar 15%.
2.4. Rencana Penjualan dang Pangsa Pasar
Rencana Penjualan adalah rencana produk yang akan dijual dalam waktu 1
tahun disesuaikan dengan kondisi permintaan dan penawaran.
Pangsa Pasar adalah bagian dari penjualan produk kita dibandingkan
dengan penjualan total produk sejenis dalam industri
5. 5
TOKO KIAN BELANJA
Tahun Permintaan
(A)
Penawaran
(B)
Peluang
(C = A-B)
Rencana
Penjualan
Pangsa
Pasar ( E
=D X100%
/ C)
2015 1000 800 200 760 3.8 %
2016 1100 1000 100 1000 10 %
2017 1400 1200 200 2100 10,5 %
2.5. Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing
SWOT merupakan akronim dari kata Strength (Kekuatan), Weakness
(Kelemahan), Oppurtunity (Peluang), dan Treath (Ancaman). Analisis
SWOT sendiri digunakan untuk menguji gagasan usaha dengan melakukan
survey-survey. Sesuai dengan namanya, Strength memiliki arti kekuatan
ataupun keunggulan adalah keunggulan seorang pengusaha dalam
menciptakan produk atau menjalankan sebuah perusahaan. Sedangkan
weakness berarti kelemahan yaitu kelemahan-kelemahan yang ada pada
suatu perusahaan saat menjalankan suatu usaha. Oppurtunity atau peluang,
yaitu peluang suatu perusahaan untuk dapat laku keras, dapat menguasai
pasar dan menjadi pilihan pertama masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan
hidupnya. Terakhir, treath atau ancaman adalah ancaman dari pesaing kita
untuk menguasai pasar dan mengurangi pendapatan kita dari tersainginya
produk kita. Strength dan Weakness adalah faktor dari internal perusahaan
seorang pengusaha, sedangkan Oppurtunity dan Treath adalah faktor
eksternal perusahaan seorang pengusaha, misalkan pesaing usaha. Oleh
sebab itu, berikut adalah hasil analisis kami dengan menggunakan metode
SWOT :
2.5.1 Strength (Keunggulan)
Memiliki orang tua yang berpengalaman dalam mendirikan usaha
perabotan rumah tangga, sehingga dapat dijadikan penasehat saat
menjalankan usaha.
Mengerti dan paham akan internet, sehingga dapat dijadikan media
untuk beriklan
6. 6
TOKO KIAN BELANJA
Memiliki strategi pemasaran yang terstruktur
Mempunyai tenaga pemasaran yang handal
Memiliki banyak relasi
Mempunyai tempat usaha sendiri
Memiliki website sebagai sarana penjualan dan pesanan secara
online
Memiliki program pesan antar sebagai inovasi terbaru kami
2.5.2 Weakness (Kelemahan)
Belum memiliki mobil sebagai sarana kulakan dalam jumlah yang
besar
Belum memiliki pemasok barang dagangan yang terpercaya
2.5.3 Oppurtunity (Peluang)
Memiliki tempat usaha yang sangat strategis, yaitu dekat dengan
apartemen dan kos-kosan dan tepat di tengah kota
Toko pesaing menjual barang perabot rumah tangga dengan harga
yang mahal
2.5.4 Threatment (Ancaman)
Ketika terciptanya sebuah perabot rumah tangga yang serba digital,
misalnya semua masyarakat telah beralih ke shower, maka gayung
tidak akan laku lagi.
Pembangunan Mall yang besar-besaran dan menyediakan perabot
rumah tangga serba murah
7. 7
TOKO KIAN BELANJA
3. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
3.1. Aspek Organisasi
A. Data Perusahaan
1. Nama Perusahan : TOKO KIAN BELANJA
2. Nama Pempinan ( pemilik) : Ulwi Syabana, S.Kom
3. Bidang Usaha : Perusahaan perseorangan (U.D)
4. Jenis Produk : Peralatan Rumah Tangga
5. Alamat kantor (toko) : Kp. Sirih RT/RW 03/01 Desa
Kamasan
6. Nomor Telepon : +6287871105345
B. Struktur Organisasi
C. Jabatan, Jumlah Staf, Uraian Tugas, dan Penggajian
Jabatan Uraian Tugas
(A)
Jum
lah
(B)
Gaji /
Bulan
(C)
Total
(BxC)
Pimpinan - Menentukan tujuan
pelaksanaan kerja
yang realistis dan
menjelaskan tujuan
yang telah
ditentukan organisasi.
- Bertanggung jawab
1 2.000.000 2.000.000
Pemimpin
Ulwi Sya'bana
Pengelola 1
Soerfin Ta'dim
Pengelola 2
Kian Tanbihan
Tenaga Kerja
Rifa'i
8. 8
TOKO KIAN BELANJA
dalam pembagian
tugas koordinasi.
- Pemimpin
menyelenggarakan
perusahaan.
1. Pengelola
1
- Bertanggung jawab
atas pelaksanaan
kegiatan pada bagian
pemasaran
- Merencanakan dan
mengatur kegiatan
pemasaran perusahaan
agar dapat target
perusahaan.
- Bertanggung jawab
juga pada bidang
stock biaya, Bidang.
Pajak, Bidang hutang
piutang dan bank
1 1.200.000 1.200.000
2. Pengelola
2
- Bertanggung jawab
atas pelaksanaan
kegiatan pada bagian
pemasaran
- Merencanakan dan
mengatur kegiatan
pemasaran perusahaan
agar dapat target
perusahaan.
- Bertanggung jawab
juga pada bidang
stock biaya, Bidang.
Pajak, Bidang hutang
piutang dan bank
1 1.200.000 1.200.000
3. Tenaga - Mengerjakan Proses
Produksi
1 900.000 900.000
9. 9
TOKO KIAN BELANJA
Kerja - Mematuhi Perintah
Pemimpin
- Memasarkan Barang
Produksi
- Mengerjakan Proses
Pengambilan Barang
Total Gaji / Bulan 0,00
3.2. Perijinan
a. Prosedur pengurusan perijinan SIUP dan SITU
1. Memperoleh SIUP ( Surat Izin Usaha Perdagangan )
- Datang ke kantor walikota/bupati untuk pemohonan ijin
membuka usaha
- Mengambil formulir dan mengisi formulir dan melengkapi
seluruh persyaratan
- Menyerahkan kembali formulir yang telah diisi tersebut pada
loket pendaftaran pelayanan terpadu dengan melampirkan
persyaratanuntuk proses lebih lanjut dan menerima resi
penerimaan berkas dari petugas
- Menunggu keputusan dari tim tekhnis, berdasarkan peninjauan
dilapangan guna untuk menentukan permohonan ijin
diterbitkan atau tidak
- Menerima Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) dan
surat ijin dari loket penyerahan SKRD , apabila permohonan
diterima
- Kurang lebih setelah proses administrasi dan pembayaran
selesai. Sekitar 3 hari kerja ijin sudah dapat keluar dan usaha
sudah bisa dimulai
2. Memperoleh SITU ( Surat Ijin Tempat Usaha )
- Datang ke kantor walikota/bupati untuk permohonan ijin
membuka usaha catering ini. Syarat-syarat dan berkas apa
saja harus dilengkapi untuk ijin tersebut.
10. 10
TOKO KIAN BELANJA
- Setelah lengkap dengan syarat dan berkas yang dibutuhkan,
nantinya ada petugas yang datang untuk mengecek kecocokan
berkas dengan kondisi lapangan. Ketika semua cocok dan
telah disetujui petugas, akan dipinta untuk membayar retribusi
ke pemda ke rekening yang telah ditentukan.
- Kurang lebih setelah proses administrasi dan pembayaran
selesai. Sekitar 14 hari kerja ijin sudah dapat keluar dan usaha
catering pun sudah bisa dimulai.
b. Persyaratan Administrasi
1. SIUP ( Surat Izin Usaha Perdagangan )
- Fotocopy akte pendirian badan usaha sebanyak 3 lembar
- Fotocopy KTP sebanyak 3 lembar
- Fotocopy NPWP sebanyak 3 lembar
- Fotocopy ijin gangguan/HO sebanyak 3 lembar
- Gambar denah lokasi tempat usaha
2. SITU ( Surat Ijin Tempat Usaha )
- Salinan akta pendirian badan usaha yang sudah dilegislasi oleh
pengadilan negeri
- Salinan para pengurus atau para pendiri badan usaha
- Salinan IMB bangunan yang ditempati untuk usaha
- Salinan bukti kepemilikan tanah dan bangunan yan akan
digunakan sebagai tempat usaha
c. Biaya Administrasi
Untuk biaya pembuatan SIUP adalah Rp 2.500.000 (14 hari kerja)
Untuk biaya pembuatan SITU adalah Rp 300.000
11. 11
TOKO KIAN BELANJA
3.3.Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan sebelum usaha dimulai disertai dengan jadwal pelaksanaan yang
diatur berdasarkan periode tertentu ( mingguan atau bulanan ).
3.4. Inventaris Kantor Dan Supply Kantor
Inventaris kantor untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun
Inventaris / Perangkat Kerja Merk
Jumlah
Unit
Harga
Kursi Olympic 16 80.000
Meja Olympic 4 250.000
Komputer Acer 1 4.000.000
Printer Canon 1880 1 1.200.000
KEGIATAN
JADWAL PELAKSANAAN
( Dalam Mingguan )
1 2 3 4
1. Survey Pasar
2. Menyusun Rencana Usaha
3. Perijinan
4. Survai tempat usaha
5. Survai Mesin / Peralatan
6. Pemasangan Sarana Penunjang
7. Mencari tempat kerja
8. Uji Coba Produksi
9. Operasional
12. 12
TOKO KIAN BELANJA
Supply Kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan administrasi
seperti ATK Alat Tulis Kantor ( umur ekonomis 1 tahun atau kurang )
Jenis Biaya Supply Kantor Total Biaya per Tahun
Buku Tulis 200.000
Kertas 200.000
Bolpoin 50.000
Tinta Printer 100.000
Total Supply Kantor 550.000
4. ASPEK PRODUKSI
4.1. Produk
a. Dimensi Produk
Nama produk yang akan kami gunakan adalah Kian Belanja yang
merupakan akronim dari kata Berkah, Langgeng, dan Jaya. Dalam nama
produk diatas adalah doa-doa kami yaitu berkah, agar kedepannya
perusahaan ini memperoleh keberkahan saat melakukan aktivitas
perusahaan dalam segala aspek. Langgeng, yaitu agar kedepan perusahaan
ini akan tetap langgeng dan bertahan di pasaran walau kompetitor terus
menerus bertambah tetapi produk kami akan ada di dalam hati pelanggan
dan menjadi pilihan utama masyarakat. Jaya, yaitu kami berharap
perusahaan ini akan memperoleh kejayaan selama-lamanya dengan pasar
kami yang tidak akan tergerus oleh kompetitor.
b. Nilai / Manfaat
- Menghasilkan peralatan rumah tangga yang terjamin
- Mempunyai produk yang bermutu
- Terpenuhinya peralatan rumah tangga yang terproduk
13. 13
TOKO KIAN BELANJA
c. Kegunaan/ fungsi Produk
- Produk Konsumsi :
Fungsi peralatan atau perabotan untuk mempermudah kinerja
rumah tangga
Meminimalisir pekerjaan (efisiensi waktu.
Memudahkan penyimpanan peralatan (Rumah Tangga)
- Produk Industri
- Produk kita adalah produk yang di jual di retil atau toko-toko
- Harga produk yang terjangkau sehingga dapat menarik konsumen
yang banyak.
- Barang yang tidak cepat kadaluarsa sehingga menekan kerugian
penjualan.
4.2. Proses Produksi
Perusahaan adalah perusahaan penghasil plastik peralatan rumah
tangga dengan orientasi pasar lokal, sehingga harus dapat mempertahankan
dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat memenangkan persaingan
yang semakin kompetitif. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengendalian
kualitas. Selama ini, pengendalian kualitas di Perusahaan dilakukan dengan
cara inspeksi pada kualitas bahan baku, proses produksi dan hasil produksi.
Penelitian yang dilakukan terhadap Perusahaan menggunakan metode
Statistical Quality Control (SQC). Pengendalian kualitas terhadap hasil
produksi dilakukan dengan membuat peta kendali yang digunakan untuk
menganalisis produk yang mengalami cacat atau ketidaksesuaian per unit
dan masih dapat diperbaiki. Dilengkapi dengan check sheet, histogram,
diagram pareto dan diagram sebab akibat. Setelah membuat peta kendali
langkah selanjutnya adalah melakukan uji keseragaman data, yaitu dengan
menghilangkan titik - titik yang berada di luar batas kendali sebanyak 4 data
yaitu 14, 15,18 dan19. Setelah semua data sampel berada di dalam batas
kendali, yang berarti data telah seragam, maka dilakukan uji kecukupan
data. Setelah dilakukan analisis terhadap peta kendali yang sudah seragam
14. 14
TOKO KIAN BELANJA
tersebut, didapatkan bahwa masih terjadi penyimpangan yang berupa
kecenderungan naik. Berdasarkan diagram pareto, prioritas perbaikan yang
perlu dilakukan adalah untuk jenis kecacatan berupa setengah jadi
(30,72%), rebek (20,90%) dan pecah (20,33%). Dari analisis dengan
menggunakan diagram sebab akibat dapat diketahui faktor penyebab
kecacatan yang utama adalah faktor manusia, bahan baku dan mesin,
sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan pencegahan dan perbaikan
untuk mengurangi produk cacat dan meningkatkan kualitas produk.
4.3. Tanah dan Bangunan
Lokasi usaha terletak di dipinggir jalan raya, pada pusat desa kamasan
Fasilitas dan perlengkapan usaha yang diperlukan dalam membangun usaha
ini adalah:
Jenis perlengkapan Harga
Sewa Kios 1 Tahun 7.000.000
Listrik 600.000
Peralatan ATK 200.000
Biaya Operasional 1000.000
Lain - lain 200.000
Total 9000.000
15. 15
TOKO KIAN BELANJA
4.4. Pemasangan Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang
termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini
meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.
Jenis Biaya Jumlah Biaya
1. Pemasanganinstalasi listrik 2.500.000
2. Pemasanganinstalasiair(PAM) 1.500.000
3. Pemasanganinstalasitelepon 800.000
4. Pemasanganinstalasiinternet 500.000
5. Danlain-lain 200.000
TotalBiaya PemasanganSaranaPenunjang: 5.500.000
4.5.Tenaga Produksi
Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal
mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibu-tuhkan, dan
persyaratan kerja.
A. Sistem Harian
Jenis Kegiatan Tarif/Up
ah per
hari
Jumlah
Tenaga
Kerja
Jumlah Hari
Kerja/Bulan
Jumlah
(Rp.)
1. Pembungkusan 30.000 1 30 900.000
Total Upah Tenaga Produksi Sistem Harian 900.000
16. 16
TOKO KIAN BELANJA
1.9. Biaya Umum Usaha/Toko
Sebagai komponen biaya modal kerja yang terakhir, perlu juga diren-canakan
biaya-biaya penunjang (sarana dan prasarana), misalnya seba-gai berikut:
JenisBiayaUmumUsaha/Pabrik Jumlah
Biaya/Tahun
Pemeliharaan peralatan 200.000
Suku cadang, bahan bakar, oli, dsb. 500.000
Rekening listrik, air, telepon. 1.200.000
Pemeliharaan bangunan 800.000
Total Biaya Umum Usaha/Pabrik per tahun: 2.700.000
17. 17
TOKO KIAN BELANJA
2. ASPEK KEUANGAN
1.1. Biaya Untuk Memulai Bisnis
Kebutuhan modal untuk memulai usaha adalah sebesar Rp. 5.500.000 Dana
tersebut dialokasikan untuk kebutuhan pengeluaran awal produksi. Berikut
ini adalah rincian kebutuhan awal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha
toko peralatan rumah tangga.
Kebutuhan modal awal untuk memulai usaha sebesar Rp.5.547.862,00
Barang Dagang Jumlah Sumber Harga Jumlah Harga
Gelas 80 7.000 560.000
Piring 80 10.000 800.000
Sapu 24 20.000 480.000
Pel 24 25.000 600.000
Kuawali 15 35.000 525.000
Panci 15 35.000 525.000
Gayung 10 12.000 120.000
Ember 25 20.000 500.000
Rak 10 25.000 250.000
Gantungan 15 18.000 270.000
Total Pembelian Bahan Baku Per Bulan 4.1050.000
18. 18
TOKO KIAN BELANJA
1.2. Proyeksi keuangan
A. Sumber pendanaan
Uraian
Persentase (%) Jumlah
(a) (b) (c = a + b)
1. Modal Sendiri 30.000 20.000.000 50.000.000
2. Pinjaman 50.000.000 50.000.000 100.000.000
Jumlah 150.000.000
B. Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi
Uraian
Banyaknya Harga Jumlah
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a) Tanah 1 17.000.000 17.000.000
b) Bangunan 1 7.000.000 7.000.000
c) Mesin/ peralatan 1 2.000.000 2.000.000
d) Perlatan kantor 1 5.000.000 5.000.000
e) Alat Angkut 2 2.500.000 5.000.000
f) Infrastruktur 1 4.000.000 4.000.000
g) Biaya Pra operasi 1 6.000.000 6.000.000
Jumlah 46.000.000
C. Kebutuhan Pembiayaan / Modal Kerja
Uraian
Banyaknya Harga Jumlah
(1) (2) ( 3 = 1 x 2)
a.Uang Kas 2 10.000.000 5.000.000
Jumlah 5.000.000
19. 19
TOKO KIAN BELANJA
D. Analisa Biaya Tetap
Uraian
Banyaknya Harga Jumlah
(1) (2) ( 3 = 1 x 2 )
a. Gaji 1 22.750.000 22.750.000
b. Penyusutan 2 3500.000 7.000.000
c. Bunga Pinjaman 2 1.000.000 2.000.000
d. Biaya Pemasaran 1 1.000.000 1.000.000
e. Biaya Lainnya 1 1.000.000 5.000.000
Jumlah 37.750.000
E. Analisa Biaya Tidak Tetap
Uraian
Banyaknya Harga Jumlah
(1) (2) ( 3 = 1 x 2 )
a. Upah 10 200.000 2.000.000
b. Biaya Bahan 2 3500.000 7.000.000
Jumlah 9.000.000
20. 20
TOKO KIAN BELANJA
F. Proyeksi Aliran Kas Usaha
Uraian
Tahun
1 2 3 4 5
a. Sumber
dana (in flow)
150.000.000 170.000.000 190.000.000 200.000.000 210.000.000
b. Penggunaan
dana (out
flow)
120.000.000 140.000.000 170.000.000 190.000.000 190.000.000
c. Arus kas
bersih (net
flow = a b)
99.000.000 110.000.000 115.000.000 120.000.000 125.000.000
d. Keadaan
kas awal
30.000.000 50.000.000 70.000.000 80.000.000 110.000.000
e. Keadaan
kas akhir (c +
d)
3.250.000 5.000.000 8.000.000 11.000.000 15.000.000
1.3. Analisa Kelayakan Usaha
Dengan Metode Non-Discounted Cash Flow
Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan
melihat kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai
waktu terhadap uang (time value of money). Metode yang dipergunakan
adalah Pay Back Period (PBP) Method, dengan formula umum sbb:
Total Investasi
Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun
Net Income + Depreciation
- Aktiva tetap Rp. 130.000.000
- Depresiasi = Rp.10.000.000 per tahun
= Rp. Diperoleh dari total Depresi
21. 21
TOKO KIAN BELANJA
Beban Depresi
- Keuntungan Bersih pertahun = Omset per tahun biaya operasional
250.000.000 150.000.000 = 100.000.000
- Hari Kerja per Tahun diasumsikan 366 hari
- Misalkan usaha tersebut setelah dikurangi pajak 15% adalah
Net Income 30% x 100.000.000
Net Income = 30.000.000
450.000.000
Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun
30.00.0 + 100.000.000
1.4. Analisa Keuntungan
Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan
keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan
yang dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan
dari pesaing. Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau
dengan acuan periode tertentu.
1. Break Even Point (BEP)
Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:
- Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jumlahnya
dengan perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak
secara proporsional. Biaya ini sebagian akan dibe-bankan pada pos
biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibeban-kan pada pos biaya
variabel.
- Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-
porsional dengan perubahan volume penjualan atau produksi.
- Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan
perubahan volume penjualan atau produksi
22. 22
TOKO KIAN BELANJA
| |
| |
Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:
Biaya Tetap
BEP = --------------------------------------------- x 100%
Hasil Penjualan Biaya Variabel
- Biaya Tetap = Rp. 250.000.000,
- Hasil penjualan = Rp. 100.000.000
- Biaya Variabel = Rp. 25.000.000
250.000.000
BEP = --------------------------------------------- x 100%
10.000.000 5.000.000
= 20 %
2. Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya
variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah
analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum.
Yang pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio
antara biaya variabel dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat
dilihat dari rumusan berikut:
Biaya Variabel
Rasio kontribusi margin = 1 ------------------------
Hasil Penjualan
Biaya Variabel = 25.000.000
Hasil Penjualan = 100.000.000
25.000.000
Rasio kontribusi margin = 1 ------------------------
100.000.000
Rasio Kontribusi Margin = 0.75