mesin motor ku panaskan tiap jam 7 pagi, seorang anak datang polos wajahnya, ganas sikapnya, kekesalanpun jd sarapan...
jngan tan! hatiku berbisik, jngan biarkan diri dan kepalamu kesal padanya, dia satu-satunya anak yg merasa dirinya merdeka.. bukannya itu yg kau inginkan tan, kemerdekaan.
aku pun senyum dg bisikan itu.
ku pacu motor hijau yg membisingkan itu, bising suaranya menggambarkan wataknya yg selalu haus akan makanan, minuman dan kekuasaan, seperti hasrat seorang manusia yg selalu serakah tanpa tergoyahkan oleh keadaan dan potret di tngah kemiskinan manusia lainnya.
to be continue
We’ve updated our privacy policy so that we are compliant with changing global privacy regulations and to provide you with insight into the limited ways in which we use your data.
You can read the details below. By accepting, you agree to the updated privacy policy.