際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Senyum itu Sedekah

                                         Oleh Wiyanto Suud

        Rasulullah SAW bersabda bahwa anak keturunan Adam memiliki kewajiban untuk
bersedekah setiap harinya sejak matahari mulai terbit. Seorang sahabat yang tidak
memiliki apa pun untuk disedekahkan bertanya, "Jika kami ingin bersedekah, namun
kami tidak memiliki apa pun, lantas apa yang bisa kami sedekahkan dan bagaimana kami
menyedekahkannya?"

        Rasulullah SAW bersabda, "Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah,
beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah,
dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah." (HR Tirmizi
dan Abu Dzar).

        Dalam hadis lain disebutkan bahwa senyum itu ibadah, "Tersenyum ketika
bertemu saudaramu adalah ibadah." (HR. Trimidzi, Ibnu Hibban, dan Baihaqi).

        Salah seorang sahabat, Abdullah bin Harits, pernah menuturkan tentang Rasulullah
SAW, "Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada
Rasulullah SAW." (HR. Tirmidzi).

        Meskipun ringan, senyum merupakan amal kebaikan yang tidak boleh diremehkan.
Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apa pun,
sekalipun itu hanya bermuka manis saat berjumpa saudaramu." (HR Muslim).


Mungkin kita sering berpikir bahwa sedekah itu berkaitan erat dengan harta benda
seperti pemberian uang, pakaian, atau apa pun yang bisa langsung dinikmati penerima
dalam bentuk materi. Hal itu juga mungkin yang ada dalam pikiran para sahabat
Rasulullah SAW, sehingga mereka sangat gelisah kemudian mempertanyakannya.



    Dimuat di Hikmah Republika, 18 Mei 2010.
Karena itu, tidak semestinya seorang Muslim membiarkan satu hari pun berlalu
tanpa dirinya terlibat dalam kegiatan bersedekah. Jika kita punya wawasan sempit
mengenai pengertian bersedekah, tentulah hal itu menjadi mustahil.

     Di antara keistimewaan sedekah adalah menolak bala (musibah). Dari Sayyid Ali
Ar-Ridha, dari Sayyid Ja'far Ash-Shadiq, dari Sayyid Ali Zainal Abidin, dari Ali bin Abi
Thalib Radiyallahu Anhum, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah itu dapat
menghindarkan diri dari kematian yang tidak baik, menjaga diri dari tujuh puluh macam
bencana."

     Imam Ibnul Qoyyim RA dalam bukunya al-Wabil ash-Shayyib berkata,
"Sesungguhnya sedekah bisa memberikan pengaruh yang menakjubkan untuk menolak
berbagai bencana, walaupun pelakunya orang yang Fajir (pendosa), zalim, atau bahkan
orang kafir."

     Senyum yang diberikan dari seseorang yang tulus, akan lahir sebuah simpati. Dari
simpati maka timbul kesan yang baik. Dengan demikian, senyum bukan sekadar suatu
formalitas atau aktivitas kemanusiaan semata. Tersenyum adalah ibadah. Siapa yang
melakukannya, akan memperoleh pahala, dan dijauhkan dari balak. Wallahu alam

More Related Content

Senyum itu sedekah

  • 1. Senyum itu Sedekah Oleh Wiyanto Suud Rasulullah SAW bersabda bahwa anak keturunan Adam memiliki kewajiban untuk bersedekah setiap harinya sejak matahari mulai terbit. Seorang sahabat yang tidak memiliki apa pun untuk disedekahkan bertanya, "Jika kami ingin bersedekah, namun kami tidak memiliki apa pun, lantas apa yang bisa kami sedekahkan dan bagaimana kami menyedekahkannya?" Rasulullah SAW bersabda, "Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah." (HR Tirmizi dan Abu Dzar). Dalam hadis lain disebutkan bahwa senyum itu ibadah, "Tersenyum ketika bertemu saudaramu adalah ibadah." (HR. Trimidzi, Ibnu Hibban, dan Baihaqi). Salah seorang sahabat, Abdullah bin Harits, pernah menuturkan tentang Rasulullah SAW, "Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah SAW." (HR. Tirmidzi). Meskipun ringan, senyum merupakan amal kebaikan yang tidak boleh diremehkan. Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apa pun, sekalipun itu hanya bermuka manis saat berjumpa saudaramu." (HR Muslim). Mungkin kita sering berpikir bahwa sedekah itu berkaitan erat dengan harta benda seperti pemberian uang, pakaian, atau apa pun yang bisa langsung dinikmati penerima dalam bentuk materi. Hal itu juga mungkin yang ada dalam pikiran para sahabat Rasulullah SAW, sehingga mereka sangat gelisah kemudian mempertanyakannya. Dimuat di Hikmah Republika, 18 Mei 2010.
  • 2. Karena itu, tidak semestinya seorang Muslim membiarkan satu hari pun berlalu tanpa dirinya terlibat dalam kegiatan bersedekah. Jika kita punya wawasan sempit mengenai pengertian bersedekah, tentulah hal itu menjadi mustahil. Di antara keistimewaan sedekah adalah menolak bala (musibah). Dari Sayyid Ali Ar-Ridha, dari Sayyid Ja'far Ash-Shadiq, dari Sayyid Ali Zainal Abidin, dari Ali bin Abi Thalib Radiyallahu Anhum, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah itu dapat menghindarkan diri dari kematian yang tidak baik, menjaga diri dari tujuh puluh macam bencana." Imam Ibnul Qoyyim RA dalam bukunya al-Wabil ash-Shayyib berkata, "Sesungguhnya sedekah bisa memberikan pengaruh yang menakjubkan untuk menolak berbagai bencana, walaupun pelakunya orang yang Fajir (pendosa), zalim, atau bahkan orang kafir." Senyum yang diberikan dari seseorang yang tulus, akan lahir sebuah simpati. Dari simpati maka timbul kesan yang baik. Dengan demikian, senyum bukan sekadar suatu formalitas atau aktivitas kemanusiaan semata. Tersenyum adalah ibadah. Siapa yang melakukannya, akan memperoleh pahala, dan dijauhkan dari balak. Wallahu alam