17 September, hari yang tak akan pernah aku lupakan.
Dipagi itulah untuk pertama kalinya aku menangis,
menangisi alam semesta ini, menangisi dunia ini, dan menangisi kelahiran itu sendiri.
Aku ada dengan sedikit kekecewaan diatas kebahagiaan, dengan do'a yang dikumandangkan seorang pejantan ditelinga,
Jiwa yang cemerlang dan briliant lahir dibulan September, berjuluk dilidah dan tertanam diotak.
tak ada do'a yang khusus tentang jiwa leluhur yang ada hanya ucapan rasa terima kasih,
karena mereka aku ada, tanpa keraguan pada alam yang maha biru.
Aku bahagia karena Tuhan di atas sana mempercayai aku untuk menghiasi kehidupan ini, AMIN.
Weve updated our privacy policy so that we are compliant with changing global privacy regulations and to provide you with insight into the limited ways in which we use your data.
You can read the details below. By accepting, you agree to the updated privacy policy.