balada seorang pendengar...
ranting beradu ditiup anggin.
swara ririh paraw terdenar pilu bersama angin..
seakan alam tak mau mengerti apa yang telah terjadi....
sendiri qu disini menanggung kepedihan atas apa yang tak qu lakukan...
bagai buah simalakama...
demi arti sebuah ikatan persabatan biar qu trima dengan keiklasan....
dengan sangat menyesal qukan tinggalkan.
dengan harapan kan ada kebahagian tanpa ada penderitaan.....
We’ve updated our privacy policy so that we are compliant with changing global privacy regulations and to provide you with insight into the limited ways in which we use your data.
You can read the details below. By accepting, you agree to the updated privacy policy.