Kuperkenalkan saudara kembarku. Ia bernama Jiwa. Seorang anak yang terlahir dari deru gelombang dan ceruk antara karang.
Dia senang bermain-main di cakrawala yang mengitari tempatmu berpijak. Dan ia tinggal di penghujungnya. Itulah mengapa kau tak dapat memeluknya. Tapi aku hadir disini untuk kau dekap.
Dia telah lebih dahulu bercumbu dengan rona-rona jingga, sebelum senja menorehkannya pada selembar kanvas tempat awan berkirab.
Jika kau masih ingin mengenal dia, teladanilah petuah Sang Bumi.
We’ve updated our privacy policy so that we are compliant with changing global privacy regulations and to provide you with insight into the limited ways in which we use your data.
You can read the details below. By accepting, you agree to the updated privacy policy.