Dokumen ini merangkum latar belakang perjuangan kemerdekaan Indonesia sejak masa pendudukan Jepang hingga proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Beberapa peristiwa penting yang dirangkum antara lain pidato-pidato tokoh nasional yang membahas dasar negara, pembentukan PPKI untuk menyusun UUD 1945, dan perdebatan di kalangan tokoh politik mengenai waktu yang tepat untuk memproklamasikan kemerdekaan
Stratifikasi sosial di malaysia kump 4-m5cik noorlyda
油
1) Dokumen ini membahas stratifikasi sosial di Malaysia, termasuk pembentukan kelas sosial akibat diskriminasi dan ketidaksetaraan peluang ekonomi dan pendidikan.
2) Peristiwa 13 Mei 1969 dan kebijakan Dasar Ekonomi Baru kemudian dibuat untuk mengatasi konflik sosial dan meningkatkan partisipasi kelompok mayoritas.
3) Teori fungsionalisme, konflik, dan interaksionalisme digunakan untuk menjelaskan p
Tujuan nasional bangsa Indonesia menurut Pembukaan UUD 1945 adalah untuk melindungi seluruh bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dokumen ini membahas upaya-upaya pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut seperti membentuk pertahanan negara, memberikan subsidi kesejahteraan, dan menyediakan pendidikan bagi masyarakat. Namun, dokumen ini juga menyebutkan b
Pancasila dan gerakan mahasiswa atau pemuda tahun 1928radja nauval
油
Dokumen ini membahas sejarah Pancasila dan hubungannya dengan Gerakan Pemuda tahun 1928. Pancasila dirumuskan pada tahun 1945 oleh para pendiri bangsa untuk menjadi dasar negara Indonesia yang terdiri dari 5 sila. Gerakan Pemuda 1928 memainkan peran penting dalam memerdekakan Indonesia melalui Sumpah Pemuda. Generasi muda masa kini ditantang untuk merealisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana
Generasi milenial adalah generasi yang lahir tanpa ikatan emosi sejarah dengan peristiwa politik sebelumnya sehingga membentuk pandangan politik milenial yang independen. Generasi ini akan menjadi agen perubahan di masa depan namun sulit ditebak sikap politiknya. Oleh karena itu, generasi milenial perlu dikembangkan agar siap menjadi pemimpin di masa depan.
Cabaran cabaran dalam mengeratkan hubungan etnikCik BaCo
油
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar hubungan etnik di Malaysia dan cabaran-cabaran dalam memperkukuhkannya. Terdapat tiga konsep utama yaitu masyarakat, budaya, dan perpaduan. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa cabaran seperti persepsi bahwa politik telah merusak hubungan etnik dan adanya kelompok yang tidak melihat pentingnya hubungan antaretnik.
Wawasan singkat tentang strategi dakwah Islam era milenial. Yakni, sebuah jaman dimana kita hidup dalam arus revolusi teknologi informasi sebegitu cepatnya.
Pengelompokan generasi dalam dunia kerja akan muncul mengikuti perkembangan manajemen sumber daya manusia. Penelitian tentang perbedaan generasi ini pertama kali dilakukan oleh Manheim (1952). Menurut Manheim generasi adalah suatu konstruksi sosial yang di dalamnya terdapat sekelompok orang yang memiliki kesamaan umur dan pengalaman historis yang sama.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan-pendekatan dalam memahami perkembangan Islam di Indonesia, meliputi Islam dan dekolonisasi, modernisasi, demokratisasi, globalisasi. Juga dibahas tentang pembentukan identitas nasional, negara Indonesia, pertarungan ideologi, dan dekolonisasi sosial-ekonomi. Teori-teori seperti otoktoni dan tahap kesadaran ummat Islam digunakan dalam menganalisis perkembangan tersebut.
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959Andri Pradinata
油
Dokumen ini membahas sejarah pendidikan di Indonesia pada periode 1945-1950 dan 1950-1959. Pada periode 1945-1950, sistem pendidikan melanjutkan apa yang dikembangkan pada zaman pendudukan Jepang yaitu terdiri dari TK, SD, SLTP dan SLTA. Tujuannya adalah menanamkan semangat patriotisme dan kesadaran nasional. Pada periode 1950-1959, kurikulum perlu memperhatikan pendidikan yang terkait dengan kehidupan sehari-h
Islam mendorong hubungan etnik yang harmonis berdasarkan prinsip-prinsip seperti berkenalan, memahami, bekerjasama, persaudaraan dan kasih sayang. Prinsip-prinsip ini dapat menciptakan masyarakat yang aman dan sejahtera tanpa memandang perbezaan etnik.
Dokumen tersebut membahas sejarah pendidikan di Indonesia sejak masa kolonial hingga saat ini. Pendidikan awalnya digunakan untuk membentuk elit priyayi guna kepentingan penjajah. Pendidikan selanjutnya menghasilkan buruh murah untuk mendukung pembangunan dan modernisasi. Saat ini, pendidikan lebih menekankan konsumsi daripada pengetahuan untuk kemajuan bangsa.
Tiga faktor utama pembentukan pluraliti di Malaysia adalah pluraliti pada zaman Kesultanan Melayu Melaka yang menarik pedagang dari berbagai belahan dunia, pluraliti pada zaman penjajahan Britania yang memperkenalkan sistem negara bangsa, dan persaingan kuasa Barat untuk menguasai tanah jajahan.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar hubungan etnik dan integrasi masyarakat. Ia menjelaskan definisi etnik dan masyarakat serta teori-teori yang berkaitan, termasuk klasifikasi etnik utama, unsur-unsur kebudayaan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi antara etnik dan budaya. Dokumen itu juga membincangkan proses integrasi budaya seperti penyebaran, penggabungan, dan penyesuaian bud
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negaraSiti Nur Ain
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sekularisme merupakan fahaman yang memisahkan agama dari kehidupan bernegara. Ia mula muncul di Eropah akibat penindasan gereja terhadap kebebasan berfikir. Fahaman ini kemudiannya menyebar ke negara-negara Islam melalui penjajahan Barat. Sekularisme memberi kesan negatif terhadap masyarakat dan negara Islam dengan melemahkan akidah dan menggalak
Wawasan singkat tentang strategi dakwah Islam era milenial. Yakni, sebuah jaman dimana kita hidup dalam arus revolusi teknologi informasi sebegitu cepatnya.
Pengelompokan generasi dalam dunia kerja akan muncul mengikuti perkembangan manajemen sumber daya manusia. Penelitian tentang perbedaan generasi ini pertama kali dilakukan oleh Manheim (1952). Menurut Manheim generasi adalah suatu konstruksi sosial yang di dalamnya terdapat sekelompok orang yang memiliki kesamaan umur dan pengalaman historis yang sama.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan-pendekatan dalam memahami perkembangan Islam di Indonesia, meliputi Islam dan dekolonisasi, modernisasi, demokratisasi, globalisasi. Juga dibahas tentang pembentukan identitas nasional, negara Indonesia, pertarungan ideologi, dan dekolonisasi sosial-ekonomi. Teori-teori seperti otoktoni dan tahap kesadaran ummat Islam digunakan dalam menganalisis perkembangan tersebut.
Sejarah pendidikan pendidikan di indonesia 1945-1950 / 1950-1959Andri Pradinata
油
Dokumen ini membahas sejarah pendidikan di Indonesia pada periode 1945-1950 dan 1950-1959. Pada periode 1945-1950, sistem pendidikan melanjutkan apa yang dikembangkan pada zaman pendudukan Jepang yaitu terdiri dari TK, SD, SLTP dan SLTA. Tujuannya adalah menanamkan semangat patriotisme dan kesadaran nasional. Pada periode 1950-1959, kurikulum perlu memperhatikan pendidikan yang terkait dengan kehidupan sehari-h
Islam mendorong hubungan etnik yang harmonis berdasarkan prinsip-prinsip seperti berkenalan, memahami, bekerjasama, persaudaraan dan kasih sayang. Prinsip-prinsip ini dapat menciptakan masyarakat yang aman dan sejahtera tanpa memandang perbezaan etnik.
Dokumen tersebut membahas sejarah pendidikan di Indonesia sejak masa kolonial hingga saat ini. Pendidikan awalnya digunakan untuk membentuk elit priyayi guna kepentingan penjajah. Pendidikan selanjutnya menghasilkan buruh murah untuk mendukung pembangunan dan modernisasi. Saat ini, pendidikan lebih menekankan konsumsi daripada pengetahuan untuk kemajuan bangsa.
Tiga faktor utama pembentukan pluraliti di Malaysia adalah pluraliti pada zaman Kesultanan Melayu Melaka yang menarik pedagang dari berbagai belahan dunia, pluraliti pada zaman penjajahan Britania yang memperkenalkan sistem negara bangsa, dan persaingan kuasa Barat untuk menguasai tanah jajahan.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar hubungan etnik dan integrasi masyarakat. Ia menjelaskan definisi etnik dan masyarakat serta teori-teori yang berkaitan, termasuk klasifikasi etnik utama, unsur-unsur kebudayaan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi antara etnik dan budaya. Dokumen itu juga membincangkan proses integrasi budaya seperti penyebaran, penggabungan, dan penyesuaian bud
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negaraSiti Nur Ain
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sekularisme merupakan fahaman yang memisahkan agama dari kehidupan bernegara. Ia mula muncul di Eropah akibat penindasan gereja terhadap kebebasan berfikir. Fahaman ini kemudiannya menyebar ke negara-negara Islam melalui penjajahan Barat. Sekularisme memberi kesan negatif terhadap masyarakat dan negara Islam dengan melemahkan akidah dan menggalak
Tulisan ini membahas pernyataan Presiden SBY yang mengkaitkan terorisme dengan upaya penegakan negara Islam. Tulisan ini berargumen bahwa negara Islam adalah kewajiban agama bagi umat Islam dan bukan hanya masalah sejarah. Tulisan ini juga menolak klaim bahwa upaya penegakan negara Islam dilakukan dengan kekerasan, dan menyatakan bahwa tuduhan tersebut merupakan propaganda Barat yang anti terhadap Islam.
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegaraAgus Widiyanto
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang refleksi filosofis terhadap sila ke-5 Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Konsep keadilan sosial telah berkembang sejak zaman Plato hingga John Rawls dengan berbagai pendekatan.
3. Sosialisme Indonesia menurut Mohammad Hatta bersumber dari ajaran Marx, Islam, dan gotong royong masyar
1. Dokumen tersebut merupakan ringkasan sejarah organisasi Pemuda Muslimin Indonesia dari tahun 1928 hingga 2014, mencakup latar belakang berdirinya organisasi tersebut dan perjuangan melawan kolonialisme.
2. Masyarakat kolonal di Indonesia dicirikan oleh dominasi ekonomi, politik, dan diskriminasi serta terbentuknya kelas atas, menengah, dan rendah.
3. Bangsa Indonesia melakukan berbagai perlawanan terhadap penjajahan
Makalah syariat islam dalam kebijakan pendidikanAnas Wibowo
油
Sangat jelas keunggulan sistem pendidikan Islam yang diatur oleh syariat Islam. Dengan bersikap objektif terhadap syariat Islam, seharusnya manusia yang jujur, berpikir, dan yang memiliki nurani yang jernih, akan kembali ke syariat Islam.
Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Penerapan Nilai Pancasila Di Kalangan Gene...adminpancasilamanaje1
油
Dokumen tersebut membahas pengaruh penggunaan gawai terhadap penerapan nilai Pancasila di kalangan generasi muda. Globalisasi dan mudahnya akses internet dinilai telah menurunkan rasa nasionalisme generasi muda. Dokumen ini juga membahas definisi nasionalisme, Pancasila, dan globalisasi serta hasil survei penelitian pengaruh budaya asing dan globalisasi terhadap moralitas generasi muda. Mayoritas responden masih mampu memfilter budaya asing dan setu
Peradaban Islam dahulu sangat gemilang di bawah kepemimpinan Khilafah Islamiyah, dengan banyak ilmuwan muslim dan kemajuan sains. Namun setelah runtuhnya Khilafah pada 1924, peradaban Islam merosot dan digantikan oleh peradaban Barat. Beberapa kelompok militan berusaha mengembalikan kejayaan peradaban Islam melalui penegakan syariat Islam dan kembalinya Khilafah, tetapi belum menggunakan metode yang diajark
Globalisasi adalah proses terbentuknya tatanan dan sistem global yang berlaku untuk seluruh dunia, tanpa memandang batas wilayah maupun kebijakan lokal. Proses globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, sosial, dan budaya, dengan membawa tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia.
1. Globalisasi ekonomi menyebabkan terbentuknya pasar bebas internasional dan kerja sama ekonomi antarnegara melalui organisasi seperti World Bank dan WTO.
2. Globalisasi ideologi menyebarkan ideologi liberal dan sosialis ke seluruh dunia yang memengaruhi sistem politik, ekonomi, dan sosial budaya negara.
3. Globalisasi politik mempengaruhi perkembangan sistem politik negara seperti transisi Indonesia dari demokrasi liberal hing
1. Di manakah kemerdekaan seorang Muslim?
Bilal
Sabtu, 18 Agustus 2012 13:56:28
Oleh : Henny (Ummu Ghiyas Faris)
Bulan Agustus selalu dinanti-nanti oleh bangsa ini, bulan yang setiap tahunnya selalu dijadikan
momentum untuk mengingat kembali peristiwa yang penting, yaitu hari kemerdekaan bangsa
Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada hari itu Ir. Soekarno dan Mohammad
Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan.
Peristiwa itu dikenang oleh bangsa indonesia secara mendalam, dan tidak akan dilupakan oleh
sejarah karena merupakan puncak dari serentetan perjuangan yang luar biasa selama berpuluh-
puluh tahun lamanya. Berbagai pengorbanan baik berupa jiwa, harta dan bahkan raga sekalipun
diberikan untuk meraih kemerdekaan.
Peringatan 17 Agustus kali ini terasa istimewa karena berbarengan dengan momen Hari Idul Fitri
1433 H. Jika kemerdekaan Bangsa Indonesia dimaknai bebas dari penjajah (secara fisik),
sedangkan Idul Fitri dimaknai terbebas dari dosa, karena bagi muslim ia kembali fitrah. Momen
2. ini hendaknya menjadi renungan, apakah kaum muslimin sudah benar-benar merasakan kembali
ke fitrahnya sebagai hamba Allah SWT ?
Sistem sekuler merajai dunia
Kemerdekaan secara harfiah adalah kebebasan. Bagi kita kaum muslimin yang menjadi
pertanyaan adalah; apakah kita sudah merasakan kemerdekaan? tentu akan banyak sekali
jawaban yang berbeda. Bicara soal kebebasan tentu akan banyak parameternya yang menjadi
tolak ukur.
Fakta menunjukkan, bahwa kemerdekaan hakiki belum dicapai oleh kaum muslimin di berbagai
belahan dunia manapun. Di Indonesia, umat Islam masih terjajah oleh penerapan sistem sekuler
yang memaksa mereka untuk menanggalkan identitas kemusliman secara kaffah. Hal ini dapat
kita lihat dari beberapa aspek sebagai berikut :
Pertama, sulitnya menjaga moral akibat liberalisasi sistem sosial. Liberalisasi sudah merajalela
di belahan dunia, seperti pergaulan bebas remaja, seks bebas seperti pelacuran dan perzinahan
marak di mana-mana, bentuknya semakin menjijikkan kerena tak hanya dilakukan oleh manusia
berbeda jenis kelamin, juga sesama jenis pun terjadi. Ini bukanlah masalah individual tetapi
gejala sistemik yang jika dibiarkan pasti akan merusak tatanan masyarakat secara keseluruhan.
Semua ini tidak begitu saja ada, tetapi bagian dari skenario global untuk merusak umat Islam.
Kedua, tidak diterapkannya sistem pendidikan berbasis akidah Islam, sehingga banyak anak
didik yang berlaku amoral. Bahkan sekolah/perguruan tinggi internasional telah merajai di negeri
ini yang tentunya kurikulum yang diterapkan adalah sekuler-liberal besar-besaran melalui
pendidikan resmi. Internasionalisasi ini bisa saja terjadi seperti UU Migas, akan ada alih
teknologi (metode) pendidikan tapi akhirnya pihak asing malah mencengkram. Generusi penerus
(siswa/mahasiswa) malah menjadi kuli terdidik.
Selain internasionalisasi, sekulerisasi pendidikan tampak juga pada kondisi di dalam negeri
melalui madrasah, institut agama, dan pesantren yang dikelola oleh Departemen Agama;
sementara pendidikan umum melalui sekolah dasar, sekolah menengah, kejuruan serta perguruan
tinggi umum dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Terdapat kesan yang sangat kuat bahwa pengembangan ilmu-ilmu kehidupan (iptek) dilakukan
oleh Depdiknas dan dipandang sebagai sesuatu yang tidak berhubungan dengan agama.
Pembentukan karakter siswa yang merupakan bagian terpenting dari proses pendidikan, justru
kurang tergarap secara serius. Agama ditempatkan sekadar sebagai salah satu aspek yang
perannya sangat minimal, bukan menjadi landasan dari seluruh aspek kehidupan.
Ketiga, sulitnya menjalankan muamalah dengan cara islami, karena sistem ekonomi ribawi.
Terlebih sistem ini sejatinya telah melegalkan penjajahan ekonomi, pendidikan, pemikiran
(ghazwul fikri). Muamalah yang diterapkan adalah sistem ekonomi sekuler yang memberikan
kesempatan yang begitu luat untuk terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme.
3. Apa yang dihasilkan dari penerapan sistem ekonomi kapitalisme-liberalisme itu? Tersingkirnya
negara dari aktivitas ekonomi, termasuk dalam pengelolaan kekayaan alam, mengakibatkan
banyaknya kekayaan alam dikuasai korporasi, terutama korporasi asing. Sehingga, merekalah
penikmat paling besar kekayaan negeri ini.
Sebaliknya, rakyat yang menjadi pemilik sah kekayaan alam negeri hanya gigit jari. Kalau pun
mendapatkan bagian, jumlahnya jauh lebih sedikit daripada bagian yang didapatkan korporasi
asing. Kasus pengelolaan tambang emas di Papua adalah salah satu contohnya. Hal yang kurang
lebih sama juga terjadi pada kontrak karya atau kontrak bagi hasil pertambangan lainnya
Keempat, Indonesia merdeka secara fisik, tapi sejatinya dijajah secara non fisik. Di negeri
muslim lain, tidak sedikit umat muslim justru terjajah secara fisik dan terusir dari tanah airnya.
Seperti yang marak di beritakan di berbagai media masa seperti Afganistan, Palestina dan
Tragedi kemanusiaan di Siria, Rohingya yang baru saja terjadi.
Kebebasan muslim
Penjajahan terhadap kaum muslim terus terjadi, ini membuktikan bahwa kaum muslimin belum
sepenuhnya menikmati kemerdekaan yang hakiki. Kaum muslim masih tertindas dan
terkungkung oleh kekuatan sistem sekuler-kapitalis. Hal ini terlihat dari kebijakan-kebijakan
yang diterapkan oleh sistem tersebut.
Sistem sekuler-kapitalis yang sudah merajai dunia telah memenjarakan kaum muslimin dari
kebebasan mengekpresikan ketakwaannya. Hal ini sering terjadi di negara manapun, sekuler-
kapitalis selalu mencari-cari kesalahan kaum muslimin, agar kaum muslim lemah dan tidak
berdaya. Sasarannya adalah merusak akidah kaum muslimin dan membumihanguskan kaum
muslimin dari dunia ini.
Sistem sekuler memenjarakan umat Islam dengan sekat-sekat nasionalismenya, sehingga
persatuan dan ukhuwah umat Islam tidak tercapai. Sistem ini menghendaki umat Islam terpecah
belah sehingga tidak memiliki kekuatan.
Kemerdekaan bagi muslim adalah ketika mereka berhasil membebaskan diri dari ideologi selain
Islam. Yakni, dengan hidup di bawah naungan sistem Islam. Sehingga dapat menjalankan
identitas kemuslimannya secara kaffah dan menjalankan kehidupan ini sesuai dengan syariat
Islam. Tidak ada lagi pelarangan untuk menjalankan hukum-hukum dari Allah SWT. Terbebas
dari ideologi selain Islam, Inilah yang harus diperjuangkan oleh kaum muslimin.
Sistem Islam telah terbukti secara empiris mampu menyejahterakan rakyatnya pada masa lalu.
Kemajuan dan kebangkitan luar biasa muncul karenanya sehingga Khilafah menjadi mercusuar
4. Di manakah kemerdekaan seorang Muslim?
Bilal
Sabtu, 18 Agustus 2012 13:56:28
Oleh : Henny (Ummu Ghiyas Faris)
Bulan Agustus selalu dinanti-nanti oleh bangsa ini, bulan yang setiap tahunnya selalu dijadikan
momentum untuk mengingat kembali peristiwa yang penting, yaitu hari kemerdekaan bangsa
Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada hari itu Ir. Soekarno dan Mohammad
Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan.
Peristiwa itu dikenang oleh bangsa indonesia secara mendalam, dan tidak akan dilupakan oleh
sejarah karena merupakan puncak dari serentetan perjuangan yang luar biasa selama berpuluh-
puluh tahun lamanya. Berbagai pengorbanan baik berupa jiwa, harta dan bahkan raga sekalipun
diberikan untuk meraih kemerdekaan.
Peringatan 17 Agustus kali ini terasa istimewa karena berbarengan dengan momen Hari Idul Fitri
1433 H. Jika kemerdekaan Bangsa Indonesia dimaknai bebas dari penjajah (secara fisik),
sedangkan Idul Fitri dimaknai terbebas dari dosa, karena bagi muslim ia kembali fitrah. Momen
5. ini hendaknya menjadi renungan, apakah kaum muslimin sudah benar-benar merasakan kembali
ke fitrahnya sebagai hamba Allah SWT ?
Sistem sekuler merajai dunia
Kemerdekaan secara harfiah adalah kebebasan. Bagi kita kaum muslimin yang menjadi
pertanyaan adalah; apakah kita sudah merasakan kemerdekaan? tentu akan banyak sekali
jawaban yang berbeda. Bicara soal kebebasan tentu akan banyak parameternya yang menjadi
tolak ukur.
Fakta menunjukkan, bahwa kemerdekaan hakiki belum dicapai oleh kaum muslimin di berbagai
belahan dunia manapun. Di Indonesia, umat Islam masih terjajah oleh penerapan sistem sekuler
yang memaksa mereka untuk menanggalkan identitas kemusliman secara kaffah. Hal ini dapat
kita lihat dari beberapa aspek sebagai berikut :
Pertama, sulitnya menjaga moral akibat liberalisasi sistem sosial. Liberalisasi sudah merajalela
di belahan dunia, seperti pergaulan bebas remaja, seks bebas seperti pelacuran dan perzinahan
marak di mana-mana, bentuknya semakin menjijikkan kerena tak hanya dilakukan oleh manusia
berbeda jenis kelamin, juga sesama jenis pun terjadi. Ini bukanlah masalah individual tetapi
gejala sistemik yang jika dibiarkan pasti akan merusak tatanan masyarakat secara keseluruhan.
Semua ini tidak begitu saja ada, tetapi bagian dari skenario global untuk merusak umat Islam.
Kedua, tidak diterapkannya sistem pendidikan berbasis akidah Islam, sehingga banyak anak
didik yang berlaku amoral. Bahkan sekolah/perguruan tinggi internasional telah merajai di negeri
ini yang tentunya kurikulum yang diterapkan adalah sekuler-liberal besar-besaran melalui
pendidikan resmi. Internasionalisasi ini bisa saja terjadi seperti UU Migas, akan ada alih
teknologi (metode) pendidikan tapi akhirnya pihak asing malah mencengkram. Generusi penerus
(siswa/mahasiswa) malah menjadi kuli terdidik.
Selain internasionalisasi, sekulerisasi pendidikan tampak juga pada kondisi di dalam negeri
melalui madrasah, institut agama, dan pesantren yang dikelola oleh Departemen Agama;
sementara pendidikan umum melalui sekolah dasar, sekolah menengah, kejuruan serta perguruan
tinggi umum dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Terdapat kesan yang sangat kuat bahwa pengembangan ilmu-ilmu kehidupan (iptek) dilakukan
oleh Depdiknas dan dipandang sebagai sesuatu yang tidak berhubungan dengan agama.
Pembentukan karakter siswa yang merupakan bagian terpenting dari proses pendidikan, justru
kurang tergarap secara serius. Agama ditempatkan sekadar sebagai salah satu aspek yang
perannya sangat minimal, bukan menjadi landasan dari seluruh aspek kehidupan.
Ketiga, sulitnya menjalankan muamalah dengan cara islami, karena sistem ekonomi ribawi.
Terlebih sistem ini sejatinya telah melegalkan penjajahan ekonomi, pendidikan, pemikiran
(ghazwul fikri). Muamalah yang diterapkan adalah sistem ekonomi sekuler yang memberikan
kesempatan yang begitu luat untuk terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme.
6. Apa yang dihasilkan dari penerapan sistem ekonomi kapitalisme-liberalisme itu? Tersingkirnya
negara dari aktivitas ekonomi, termasuk dalam pengelolaan kekayaan alam, mengakibatkan
banyaknya kekayaan alam dikuasai korporasi, terutama korporasi asing. Sehingga, merekalah
penikmat paling besar kekayaan negeri ini.
Sebaliknya, rakyat yang menjadi pemilik sah kekayaan alam negeri hanya gigit jari. Kalau pun
mendapatkan bagian, jumlahnya jauh lebih sedikit daripada bagian yang didapatkan korporasi
asing. Kasus pengelolaan tambang emas di Papua adalah salah satu contohnya. Hal yang kurang
lebih sama juga terjadi pada kontrak karya atau kontrak bagi hasil pertambangan lainnya
Keempat, Indonesia merdeka secara fisik, tapi sejatinya dijajah secara non fisik. Di negeri
muslim lain, tidak sedikit umat muslim justru terjajah secara fisik dan terusir dari tanah airnya.
Seperti yang marak di beritakan di berbagai media masa seperti Afganistan, Palestina dan
Tragedi kemanusiaan di Siria, Rohingya yang baru saja terjadi.
Kebebasan muslim
Penjajahan terhadap kaum muslim terus terjadi, ini membuktikan bahwa kaum muslimin belum
sepenuhnya menikmati kemerdekaan yang hakiki. Kaum muslim masih tertindas dan
terkungkung oleh kekuatan sistem sekuler-kapitalis. Hal ini terlihat dari kebijakan-kebijakan
yang diterapkan oleh sistem tersebut.
Sistem sekuler-kapitalis yang sudah merajai dunia telah memenjarakan kaum muslimin dari
kebebasan mengekpresikan ketakwaannya. Hal ini sering terjadi di negara manapun, sekuler-
kapitalis selalu mencari-cari kesalahan kaum muslimin, agar kaum muslim lemah dan tidak
berdaya. Sasarannya adalah merusak akidah kaum muslimin dan membumihanguskan kaum
muslimin dari dunia ini.
Sistem sekuler memenjarakan umat Islam dengan sekat-sekat nasionalismenya, sehingga
persatuan dan ukhuwah umat Islam tidak tercapai. Sistem ini menghendaki umat Islam terpecah
belah sehingga tidak memiliki kekuatan.
Kemerdekaan bagi muslim adalah ketika mereka berhasil membebaskan diri dari ideologi selain
Islam. Yakni, dengan hidup di bawah naungan sistem Islam. Sehingga dapat menjalankan
identitas kemuslimannya secara kaffah dan menjalankan kehidupan ini sesuai dengan syariat
Islam. Tidak ada lagi pelarangan untuk menjalankan hukum-hukum dari Allah SWT. Terbebas
dari ideologi selain Islam, Inilah yang harus diperjuangkan oleh kaum muslimin.
Sistem Islam telah terbukti secara empiris mampu menyejahterakan rakyatnya pada masa lalu.
Kemajuan dan kebangkitan luar biasa muncul karenanya sehingga Khilafah menjadi mercusuar