際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
FILUM
KRUSTASE
(CRUSTACEA)
KELAS
MALACOSTRACA
Crustacea
Anatomi Tubuh Malacostraca (Udang)
1. Meliputi jenis-jenis udang, rebon, kepiting.
2. Ruas-ruas tubuh jelas, terdiri atas 5 ruas kepala, 8 ruas thorax dan 6
ruas abdomen.
3. Pada tiap ruas tubuh terdapat sepasang apendik.
4. Gonopore betina terdapat pada ruas thorax ke-6 dan gonopore jantan
pada ruas thorax ke-8.
Reproduksi utama pada Crustacea adalah secara seksual; umumnya
dioecious, namun beberapa parasit dan sebagian besar teritip, yang sulit
menemukan pasangan, bersifat hermafrodit simultan (menjadi jantan dan
betina pada waktu bersamaan).
Cara tersebut meningkatkan peluang bertemu pasangan dan
memungkinkan terjadinya pembuahan sendiri (self-fertilization) sebagai
pilihan terakhir.
Beberapa Crustacea berganti jenis kelamin ketika mereka semakin tua.
Banyak Crustacea menunjukkan tingkah laku bersaing memikat
pasangannya, dan yang jantan bertarung untuk mendapatkan peluang
kawin.
Satu-satunya reproduksi aseksual berlangsung secara partenogenesis
(berkembang dari telur yang tidak dibuahi), namun ini sangat jarang
terjadi.
Crustacea laut yang masih muda umumnya melalui satu atau lebih tahap
larva yang sangat berbeda dengan bentuk dewasa. Seringkali larva
berenang di perairan terbuka untuk menemukan tempat hidup.
SISTEM REPRODUKSI
Kelas Malacostraca terbagi dalam 6 superordo dengan 16 ordo:
a. Superordo Phyllocarida
Ordo Leptostraca
b. Superordo Hoplocarida
Ordo Stomatopoda
c. Superordo Syncarida
Ordo Anaspidacea; Ordo Stygocaridacea; Ordo Bathynellacea
d. Superordo Peracarida
Ordo Mysidacea; Ordo Cumacea; Ordo Tanaidacea;
Ordo Isopoda; Ordo Amphipoda
e. Superordo Eucarida
Ordo Euphasiacea; Ordo Decapoda
Superordo Phyllocarida
-Mencakup 10 spesies.
-Hidup di laut (di daerah litoral).
-Berukuran sekitar 10 mm.
-Memiliki 8 ruas abdomen.
Nebalia bipes
Crustacea
Crustacea
Superordo Hoplocarida
-Dikenal sebagai mantis atau udang ronggeng.
-Tubuh panjang dan pipih dorsoventral; karapas lebar seperti perisai dan menyatu
dengan 2 ruas thorax pertama; 5 pasang apendik thorax pertama uniramus dan seperti
pengapit, pasangan ke-2 sangat besar, 3 pasang berikutnya biramus dan tidak
bercapit; 5 pasang pleopod, mengandung insang; uropod dan telson sangat besar
seperti kipas; mata besar dan bertangkai; di antaranya terdapat sebuah mata nauplius.
-Reproduksi seksual, dioecious, telur dierami betina.
Squilla mantis
Crustacea
Udang mantis, ronggeng, pengko, nenek
(Lysiosquilla sp., Harpiosquilla sp.)
Habitat pasir berlumpur, hidup
dalam lubang yang digali.
Superordo Syncarida
-Tidak memiliki karapas.
-Apendik thorax biramus dan serupa, pada eksopodit tiap apendik
terdapat 2 helai insang sederhana; uropod dan telson lebar.
-Terdiri atas 3 ordo crustacea air tawar yang primitif, yaitu Anaspidacea,
Stygocaridacea, dan Bathynellacea.
Ordo Anaspidacea
Crustacea
Superordo Peracarida
-Ruas thorax pertama selalu menyatu dengan kepala.
-Individu dewasa tidak memiliki mata nauplius.
-Betina mengerami telur di kantung pengeraman yang terbentuk dari
pelebaran coxa apendik thorax tertentu.
-Terdiri dari 5 ordo: Mysidacea, Cumacea, Tanaidacea, Isopoda, dan
Amphipoda.
Mysis sp.
Diastylis sp.
Apseudes sp.
Asellus sp.
Gammarus sp.
Crustacea
Superordo Eucarida
-Memiliki bentuk dasar tubuh carinoid (tubuh seperti udang pada
umumnya).
-Karapas berkembang baik dan menutup seluruh ruas thorax; mata
bertangkai dan dapat digerakkan; tidak punya kantung pengeraman,
perkembangan embrio tidak langsung (terdapat stadium larva zoea).
-Terdiri dari 2 ordo: Euphasiacea dan Decapoda.
Euphasia sp.
Panulirus sp.
Eupagurus
sp.
Portunus sp.
Penaeus sp.
ORDO DECAPODA
-Meliputi jenis udang, kepiting, dan kelomang.
-Memiliki 3 pasang apendik ruas thorax pertama yang termodifikasi menjadi
maksiliped dan 5 pasang apendik thorax berikutnya sebagai kaki jalan (pereiopod).
-Pasangan kaki jalan pertama seringkali berukuran besar dan bercapit, disebut cheliped.
-Decapoda, terutama jenis laut, memiliki warna yang indah karena adanya pigmen
dalam eksoskeleton.
-Berdasarkan bentuk, cara hidup dan habitatnya, ordo Decapoda dibagi menjadi
subordo Natantia dan Reptantia.
Umumnya sistem pencernaan depan termodifikasi menjadi
lambung dengan 2 ruang yang dilengkapi gigi penggiling dan
setae penyaring seperti sisir, untuk menggiling makanan
menjadi butir-butir halus, disaring dan dialirkan ke usus.
SUBORDO NATANTIA
-Meliputi berbagai jenis udang.
-Natant berarti berenang.
-Tubuh panjang, langsing, agak pipih secara lateral, teradaptasi
untuk berenang.
-Abdomen berkembang sempurna; rostrum tampak jelas; pereiopod
panjang dan langsing, 2 atau 3 pasang yang pertama bercapit;
pleopod sebagai alat renang.
-Udang dewasa umumnya hidup di dasar perairan dan berenang
sesekali, namun beberapa jenis ada yang hidup pelagis dan
bathypelagis.
1. Duri supraorbital, 2. Duri Antrolateral, 3.
Duri Hepatik, 4. Median groove, 5.
Median crest, 6. Gigi rostrum, 7.
Punggung karapas depan, 8.
Punggung karapas orbital, 9. Gigi
epigastrik, 10. Adostral groove
Anatomi Kepala Udang
1. Gigi rostrum, 2. Punggung karapas, 3. Punggung karapas orbital, 4. Gerigi
hepatik, 5. Gigi Epigastrik, 6. Duri supraorbital, 7. Duri postorbital, 8. Duri
antena, 9. Orbito-antennal groove, 10. Duri Anterolateral, 11. Duri
Branchiostegal, 12. Hepatic groove, 13. Punggung hepatik, 14. Cervical groove
ALAT REPRODUKSI
Bagian kecil yang menonjol pada jantan (1) adalah lubang genital (kelamin)
pada bagian bawah sepasang kaki jalan ke lima.
Betina memiliki lubang genital (2) pada kaki jalan ke tiga dan seminal
receptacle (3) di pertengahan kaki jalan ke empat (jantan tidak memiliki
seminal receptacle).
Beberapa Jenis Subordo Natantia
yang Dikonsumsi Manusia dan
Bernilai Ekonomis Tinggi
Udang Windu (Penaeus monodon)
Panjang maksimum 30 cm.
Pada karapas tidak terdapat lekukan
pada tonjolan tengah bagian atas,
lekukan sisi dangkal dan hanya terlihat
jelas pada setengah bagian atas.
Udang muda warna abu-abu, udang
dewasa tua hijau kehitam-hitaman.
Udang Putih
(Penaeus indicus)
Panjang karapas 3 cm, warna
dasar putih kekuningan dihiasi
dengan corak tidak beraturan
berwarna hijau tua, lempengan
rostrum dan tonjolan di daerah
punggung berwarna coklat
keunguan, pada bagian tepi dari
uropod berwarna coklat
kemerahan dan ditumbuhi oleh
bulu atau rambut berwarna krem.
Udang bunga (Penaeus japonicus)
Dicirikan adanya garis lebar melintang
berwarna coklat tua pada karapas dan
garis besar melintang pada setiap ruas
perut.
Pada bagian sisinya terdapat lekukan
yang dalam, lebih sempit dari tonjolan
yang berada di tengah, memanjang
sampai hampir mencapai tepi atas
karapas.
Metapenaeus ensis (Offshore greasyback prawn)
Ukuran sedang dengan panjang total 10-15 cm minus rostrum.
Permukaan karapas bergelombang tidak beraturan, di bagian
cekung ditumbuhi bulu atau rambut, bagian yang menonjol licin.
Rostrum lurus, terdapat 8-9 gigi pada bagian atas, ekor tanpa duri.
Udang Galah (Macrobrachium sp.)
Udang air tawar (habitat di sungai).
Dicirikan dengan Cheliped yang
panjang dan besar.
SUBORDO REPTANTIA
-Mencakup udang karang (lobster), kepiting, rajungan, dan
kelomang.
-Reptant berarti merayap.
-Umumnya tubuh pipih dorsoventral dan lebih pendek dari natantia.
-Pasangan pleopod pertama sampai ke-5 acapkali mengecil dan
bukan alat renang; pereiopod kuat dan pasangan pertama biasanya
besar dan bercapit.
Anatomi Tubuh Malacostraca (Kepiting)
KEPITING
Betina tumpul
Jantan lancip
Kepiting Bakau
Gonad Kepiting Bakau Betina
Gonad Kepiting Bakau Jantan
Beberapa Jenis Subordo
Reptantia yang Dikonsumsi
Manusia dan Bernilai Ekonomi
Tinggi
Habitat di ekosistem terumbu
karang.
Karnivor, scavenger, omnivor, aktif
malam hari.
Alat kelamin jantan terletak pada
kaki jalan ke-5, alat kelamin betina
pada kaki jalan ke-3.
Fase larva 3-7 bulan.
Udang Karang
(Lobster)
Kepiting bakau
(Scylla serrata)
Habitat ekosistem
mangrove, tambak;
menggali lubang.
Warna hijau kotor, bentuk
tubuh membulat, di kiri dan
kanan mulut terdapat 9 duri.
Rajungan (Portunus pelagicus)
JantanBetina
Jenis-Jenis dari Subordo
Ratantia yang
Jarang/Tidak
Dikonsumsi oleh
Manusia
Charybdis hellerii
Charybdis orientalis
Hidup di perairan
dangkal.
Mempunyai kaki renang.
Matuta victor
Ashtoret lunaris
Micippa cristata
Rhinolambrus pelagicus
Calarpa philargius
Helice leachii
Metaplax dentipes
Metaplax dentipes
Menaethius monoceros
Ocypode kuhlii
Uca forcipata
Uca dussumieri
KELOMANG
Kelomang dibedakan dengan kepiting lain oleh
ketidakadaan cangkang di abdomen. Karenanya,
kelomang harus menemukan cangkang keong
(gastropoda) yang kosong untuk menempatinya
sementara. Saat berjalan atau memakan, kelomang
mengeluarkan antenna, capit dan dua pasang kaki
jalannya dari bukaan cangkang. Ketika merasa
terancam oleh predator, kelomang segera
memasukkan tubuhnya ke dalam cangkang untuk
berlindung. Capit yang besar adalah bagian tubuh
terakhir yang dimasukkan ke dalam cangkang,
seringkali berfungsi sebagai sebuah pintu yang
menutup bukaan cangkang untuk berlindung dari
predator. Ketika kelomang tumbuh semakin besar,
mereka harus menemukan cangkang baru yang lebih
besar untuk ditempati.
Crustacea

More Related Content

Crustacea

  • 3. Anatomi Tubuh Malacostraca (Udang) 1. Meliputi jenis-jenis udang, rebon, kepiting. 2. Ruas-ruas tubuh jelas, terdiri atas 5 ruas kepala, 8 ruas thorax dan 6 ruas abdomen. 3. Pada tiap ruas tubuh terdapat sepasang apendik. 4. Gonopore betina terdapat pada ruas thorax ke-6 dan gonopore jantan pada ruas thorax ke-8.
  • 4. Reproduksi utama pada Crustacea adalah secara seksual; umumnya dioecious, namun beberapa parasit dan sebagian besar teritip, yang sulit menemukan pasangan, bersifat hermafrodit simultan (menjadi jantan dan betina pada waktu bersamaan). Cara tersebut meningkatkan peluang bertemu pasangan dan memungkinkan terjadinya pembuahan sendiri (self-fertilization) sebagai pilihan terakhir. Beberapa Crustacea berganti jenis kelamin ketika mereka semakin tua. Banyak Crustacea menunjukkan tingkah laku bersaing memikat pasangannya, dan yang jantan bertarung untuk mendapatkan peluang kawin. Satu-satunya reproduksi aseksual berlangsung secara partenogenesis (berkembang dari telur yang tidak dibuahi), namun ini sangat jarang terjadi. Crustacea laut yang masih muda umumnya melalui satu atau lebih tahap larva yang sangat berbeda dengan bentuk dewasa. Seringkali larva berenang di perairan terbuka untuk menemukan tempat hidup. SISTEM REPRODUKSI
  • 5. Kelas Malacostraca terbagi dalam 6 superordo dengan 16 ordo: a. Superordo Phyllocarida Ordo Leptostraca b. Superordo Hoplocarida Ordo Stomatopoda c. Superordo Syncarida Ordo Anaspidacea; Ordo Stygocaridacea; Ordo Bathynellacea d. Superordo Peracarida Ordo Mysidacea; Ordo Cumacea; Ordo Tanaidacea; Ordo Isopoda; Ordo Amphipoda e. Superordo Eucarida Ordo Euphasiacea; Ordo Decapoda
  • 6. Superordo Phyllocarida -Mencakup 10 spesies. -Hidup di laut (di daerah litoral). -Berukuran sekitar 10 mm. -Memiliki 8 ruas abdomen. Nebalia bipes
  • 9. Superordo Hoplocarida -Dikenal sebagai mantis atau udang ronggeng. -Tubuh panjang dan pipih dorsoventral; karapas lebar seperti perisai dan menyatu dengan 2 ruas thorax pertama; 5 pasang apendik thorax pertama uniramus dan seperti pengapit, pasangan ke-2 sangat besar, 3 pasang berikutnya biramus dan tidak bercapit; 5 pasang pleopod, mengandung insang; uropod dan telson sangat besar seperti kipas; mata besar dan bertangkai; di antaranya terdapat sebuah mata nauplius. -Reproduksi seksual, dioecious, telur dierami betina. Squilla mantis
  • 11. Udang mantis, ronggeng, pengko, nenek (Lysiosquilla sp., Harpiosquilla sp.) Habitat pasir berlumpur, hidup dalam lubang yang digali.
  • 12. Superordo Syncarida -Tidak memiliki karapas. -Apendik thorax biramus dan serupa, pada eksopodit tiap apendik terdapat 2 helai insang sederhana; uropod dan telson lebar. -Terdiri atas 3 ordo crustacea air tawar yang primitif, yaitu Anaspidacea, Stygocaridacea, dan Bathynellacea. Ordo Anaspidacea
  • 14. Superordo Peracarida -Ruas thorax pertama selalu menyatu dengan kepala. -Individu dewasa tidak memiliki mata nauplius. -Betina mengerami telur di kantung pengeraman yang terbentuk dari pelebaran coxa apendik thorax tertentu. -Terdiri dari 5 ordo: Mysidacea, Cumacea, Tanaidacea, Isopoda, dan Amphipoda. Mysis sp. Diastylis sp. Apseudes sp. Asellus sp. Gammarus sp.
  • 16. Superordo Eucarida -Memiliki bentuk dasar tubuh carinoid (tubuh seperti udang pada umumnya). -Karapas berkembang baik dan menutup seluruh ruas thorax; mata bertangkai dan dapat digerakkan; tidak punya kantung pengeraman, perkembangan embrio tidak langsung (terdapat stadium larva zoea). -Terdiri dari 2 ordo: Euphasiacea dan Decapoda. Euphasia sp. Panulirus sp. Eupagurus sp. Portunus sp. Penaeus sp.
  • 17. ORDO DECAPODA -Meliputi jenis udang, kepiting, dan kelomang. -Memiliki 3 pasang apendik ruas thorax pertama yang termodifikasi menjadi maksiliped dan 5 pasang apendik thorax berikutnya sebagai kaki jalan (pereiopod). -Pasangan kaki jalan pertama seringkali berukuran besar dan bercapit, disebut cheliped. -Decapoda, terutama jenis laut, memiliki warna yang indah karena adanya pigmen dalam eksoskeleton. -Berdasarkan bentuk, cara hidup dan habitatnya, ordo Decapoda dibagi menjadi subordo Natantia dan Reptantia.
  • 18. Umumnya sistem pencernaan depan termodifikasi menjadi lambung dengan 2 ruang yang dilengkapi gigi penggiling dan setae penyaring seperti sisir, untuk menggiling makanan menjadi butir-butir halus, disaring dan dialirkan ke usus.
  • 19. SUBORDO NATANTIA -Meliputi berbagai jenis udang. -Natant berarti berenang. -Tubuh panjang, langsing, agak pipih secara lateral, teradaptasi untuk berenang. -Abdomen berkembang sempurna; rostrum tampak jelas; pereiopod panjang dan langsing, 2 atau 3 pasang yang pertama bercapit; pleopod sebagai alat renang. -Udang dewasa umumnya hidup di dasar perairan dan berenang sesekali, namun beberapa jenis ada yang hidup pelagis dan bathypelagis.
  • 20. 1. Duri supraorbital, 2. Duri Antrolateral, 3. Duri Hepatik, 4. Median groove, 5. Median crest, 6. Gigi rostrum, 7. Punggung karapas depan, 8. Punggung karapas orbital, 9. Gigi epigastrik, 10. Adostral groove Anatomi Kepala Udang
  • 21. 1. Gigi rostrum, 2. Punggung karapas, 3. Punggung karapas orbital, 4. Gerigi hepatik, 5. Gigi Epigastrik, 6. Duri supraorbital, 7. Duri postorbital, 8. Duri antena, 9. Orbito-antennal groove, 10. Duri Anterolateral, 11. Duri Branchiostegal, 12. Hepatic groove, 13. Punggung hepatik, 14. Cervical groove
  • 22. ALAT REPRODUKSI Bagian kecil yang menonjol pada jantan (1) adalah lubang genital (kelamin) pada bagian bawah sepasang kaki jalan ke lima. Betina memiliki lubang genital (2) pada kaki jalan ke tiga dan seminal receptacle (3) di pertengahan kaki jalan ke empat (jantan tidak memiliki seminal receptacle).
  • 23. Beberapa Jenis Subordo Natantia yang Dikonsumsi Manusia dan Bernilai Ekonomis Tinggi
  • 24. Udang Windu (Penaeus monodon) Panjang maksimum 30 cm. Pada karapas tidak terdapat lekukan pada tonjolan tengah bagian atas, lekukan sisi dangkal dan hanya terlihat jelas pada setengah bagian atas. Udang muda warna abu-abu, udang dewasa tua hijau kehitam-hitaman.
  • 25. Udang Putih (Penaeus indicus) Panjang karapas 3 cm, warna dasar putih kekuningan dihiasi dengan corak tidak beraturan berwarna hijau tua, lempengan rostrum dan tonjolan di daerah punggung berwarna coklat keunguan, pada bagian tepi dari uropod berwarna coklat kemerahan dan ditumbuhi oleh bulu atau rambut berwarna krem.
  • 26. Udang bunga (Penaeus japonicus) Dicirikan adanya garis lebar melintang berwarna coklat tua pada karapas dan garis besar melintang pada setiap ruas perut. Pada bagian sisinya terdapat lekukan yang dalam, lebih sempit dari tonjolan yang berada di tengah, memanjang sampai hampir mencapai tepi atas karapas.
  • 27. Metapenaeus ensis (Offshore greasyback prawn) Ukuran sedang dengan panjang total 10-15 cm minus rostrum. Permukaan karapas bergelombang tidak beraturan, di bagian cekung ditumbuhi bulu atau rambut, bagian yang menonjol licin. Rostrum lurus, terdapat 8-9 gigi pada bagian atas, ekor tanpa duri.
  • 28. Udang Galah (Macrobrachium sp.) Udang air tawar (habitat di sungai). Dicirikan dengan Cheliped yang panjang dan besar.
  • 29. SUBORDO REPTANTIA -Mencakup udang karang (lobster), kepiting, rajungan, dan kelomang. -Reptant berarti merayap. -Umumnya tubuh pipih dorsoventral dan lebih pendek dari natantia. -Pasangan pleopod pertama sampai ke-5 acapkali mengecil dan bukan alat renang; pereiopod kuat dan pasangan pertama biasanya besar dan bercapit.
  • 35. Beberapa Jenis Subordo Reptantia yang Dikonsumsi Manusia dan Bernilai Ekonomi Tinggi
  • 36. Habitat di ekosistem terumbu karang. Karnivor, scavenger, omnivor, aktif malam hari. Alat kelamin jantan terletak pada kaki jalan ke-5, alat kelamin betina pada kaki jalan ke-3. Fase larva 3-7 bulan. Udang Karang (Lobster)
  • 37. Kepiting bakau (Scylla serrata) Habitat ekosistem mangrove, tambak; menggali lubang. Warna hijau kotor, bentuk tubuh membulat, di kiri dan kanan mulut terdapat 9 duri.
  • 39. Jenis-Jenis dari Subordo Ratantia yang Jarang/Tidak Dikonsumsi oleh Manusia
  • 40. Charybdis hellerii Charybdis orientalis Hidup di perairan dangkal. Mempunyai kaki renang.
  • 45. KELOMANG Kelomang dibedakan dengan kepiting lain oleh ketidakadaan cangkang di abdomen. Karenanya, kelomang harus menemukan cangkang keong (gastropoda) yang kosong untuk menempatinya sementara. Saat berjalan atau memakan, kelomang mengeluarkan antenna, capit dan dua pasang kaki jalannya dari bukaan cangkang. Ketika merasa terancam oleh predator, kelomang segera memasukkan tubuhnya ke dalam cangkang untuk berlindung. Capit yang besar adalah bagian tubuh terakhir yang dimasukkan ke dalam cangkang, seringkali berfungsi sebagai sebuah pintu yang menutup bukaan cangkang untuk berlindung dari predator. Ketika kelomang tumbuh semakin besar, mereka harus menemukan cangkang baru yang lebih besar untuk ditempati.