11. PengamatanKONSEPSemua yang dituliskan dalam laporan adalah proses data / informasi yang sudah diolah / di analisis.
12. Isi Laporan SementaraPendahuluan . Latarbelakang, Maksud TujuanFaktor Daya Saing.SWOT AnalysaSasaran dan Strategi Pengembangan IKPMProgram dan Rencana Aksi
13. Pengertian Industri KreatifIndustri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.( Stdi pemetaan Industri Kreatif yang dilakukan oleh Departemen Perdagangan RI tahun 2007)PeriklananArsitekturPasar Barang SeniKerajinanDesainFesyenVideo, Film dan FotografiPermainan InteraktifMusikSeni PertunjukanPenerbitan dan PercetakanLayanan komputer dan piranti lunakTelevisi dan RadioRiset dan Pengembangan.
15. Performa Ind.Kreatif Pakaian Muslim Indonesia Dalam KBLI 2005 18101 : Industri pakaian jadi dari tekstil dan perlengkapannya yang mencakup cara pembuatannya mulai dari mempersiapkan kain, memotong, menjahit, sampai siap dipakai, seperti kemeja, kebaya, celana, mukena, kerudung, selendang, sarung tangan, ikat pinggang.., baik dari kain tenun, maupun kain rajut yang dijahit.Dalam HS Code : 581010 : Embroidery without visible ground in the piece, in strips or in motifs 581091 : Embroidery of cotton, in the piece, in strips or in motifs 581092 : Embroidery of man-made fibres, in the piece, in strips or in motifs 581099 : Embroidery of the other textile materials in the piece, in the strip or motifsBelum ada pengelompokan produk Industri Kreatif Pakaian Muslim dalam Nomenklatur komoditi
16. Kontribusi terhadap PDB rata-rata tahun 2002-2006 sebesar 6,3 % , 104,6 triliun rupiah
17. Tenaga kerja diserap rata-rata tahun 2002-2006 sebesar 5,4 juta orang
18. Tingkat partisipasi sebesar 5,8 % ( Sumber : Studi pemetaan Industri Kreatif 2007, Departemen Perdagangan RI).
19. Eksport Import Indonesia(sumber : ITC, Trade Map, diolah.
28. KreasiProduksi KomersialisasiDistribusiKonsumenDesain, Ide kreatif pada pola dan rencana produksi Pemilihan pola distribusiPerilaku konsumen dan pelayananPromosi, media,brosur, pameran, trading houseEmbroidery, Potong, Jahit, FinishingIndustri Kreatif Pakaian MuslimPendukungPendukungPendukungPendukungPendukung Sekolah Mode
60. Isu Pada Matarantai Nilai Isu Pada Mata Rantai KreasiJumlah perancang yang berkualitas sedikitPengetahuan tentang bahan baku masih terbatas.Sekolah desain sedikit.Prosedur Import bahan baku Kreatif, mahal versus daya beli konsumen.Lemahnya riset pasar dan trend fesyen.Isu Pada Mata Rantai ProduksiTingginya biaya produksi ( infrastruktur, energi dan tenaga kerja.Pemborosan cost pada bahan baku, akibat kelangkaan bahan baku.Mesin, teknologi yang sudah tua.Prosedur import bahan baku contra Cost and Delivery Rendahnya produktifitas tenaga kerja bidang fesyen.
61. Isu Pada Matarantai NilaiIsu Pada Mata Rantai Nilai KomersialisasiAkses informasi terhadap event-event luaar negeriKordinasi stakeholder dalam aktivitas promosi ke luar negeriPemilihan produk dan perusahaan dalam event luar negeriSarana untuk berinteraksi para pelaku.Dukungan media dan percetakanEvent-event internasional dalam negeriDukungan sektor lain (parawisata, transportasi dan akomodasi) dalam event-event dalam negeri.
62. Isu Pada Matarantai NilaiIsu Pada Mata Rantai Nilai DistribusiMahalnya biaya channel distribusiBeberpa gallery sudah terikat dengan produk luar.Isu Pada Mata Rantai Konsumen / Pasar Transportasi dalam pengiriman terutama eksportKlaim dari konsumen.HS CodeSdM untuk melayani konsumen ( constumer satisfaction)
63. Nilai Tambah Pada Matarantai Nilai100%75 %30%5 %ProduksiKomersialisasiDesainPemasaran
80. Landasan Pengembangan Ind.KreatifStakeholder UtamaSumber : Richard Florida, The Rise of The Creative Class, New York 2002, Diadaptasi oleh Dept.Perdagangan RI sebagai Landasan Pengembangan Industri Kreatif,2007
105. Hubungan pelaku bisnis, terutama antara Industri Tekstil dengan Desainer dan IKPM belum intens. OpportunityThreat IKPM yang inovatif memiliki potensi pasar eksport.
108. Maraknya import illegal dan kersaingan usaha.StrengthWeaknessFaktorLembaga Keuangan IKPM dapat dibuat dalam skala IKM
109. Belum ada skim pembiayaan yang tepat untuk pelaku usaha IKPMOpportunityThreat Adanya perhatian pemerintah (political well) dalam pengembangan industri kreatif.
110. Kebijakan bidang per bank an, terutama dalam hal kolateral dalam proses kredit.
111. Lembaga keuangan / bank tidak paham terhadap industri kreatif.Porters 5 Force Analysis IKPM memiliki competitiveness yang tinggi, terutama untuk pasar ekspor
112. Segmen IKPM yang lebih baik klass middle up, yang memberikan nilai tambah tinggi.Road Map Pengembangan IKPMIndonesia menjadi kiblat Pakaian Muslim DuniaSeluruh faktor IKPM sdh siap.Produk IKPM sdh menjadi komoditi unggulan nasionalIkim usaha yg kondusifPenguatanLembaga KeuanganPenguatanKomersialisasiPeguatan PasarPenguatan IndustriPenguatan BisnisInfrastrukturPendidikan20252020201320152010201120122014Program Jangka MenengahProgram Jangka Panjang
113. Pola Interaksi Pemerintah, Intelektual, dan BisnisIntelektual (cendikiawan)Mengembangkan kreatifitas pada sumber daya manusiaBisnisTransformasi kratifitas menjadi ekonomi.PemerintahProgram iklim usaha, insentif dan driven pada pertumbuhan. Ruang Ilmu pengetahuan
115. Ruang konsesusInteraksi Stakeholder UtamaIntelektualPola dan sistim PendidikanKreatifitasRiset, Inovatif Pengembangan Industri dan EntrepreneurMelaksanakanPelatihanSkill & talent,EntrepreneurshipMendorong danMenfasilitasiPemasaranPengembanganEntrepreneur,Trsf. KnowledgeDgn New BusinessRevitalisasi Lemb.Pendidikan, Kerjasaama dgn Univ. Dan Lembaga lainnyaPengawasanImpor illegalPenyeludupanPengembanganProduktifitasSdM &IndustriMenciptakanKomuinitasKreatifPengembanganInd, BahanBakuKebijakan SkimPembiayaanInsentif, Iklim usahaPemerintahBisnis
126. Diagram Alir Implementasi RoadmapKebijakan Import Bahan Baku dan jaminan ketersediaan Bantuan padapromosi Entry PointKetersediaanBahan BakuPenyiapan tenaga terampil melalui pelatihanEntry PointINDUSTRI BAHAN BAKUPASARKOMERSIALISASIDESIGNERINDUSTRIAkselerasi Pertumbuhan EntrepreneurshipHasil RisetLEMBAGA KEUANGANKredit & FinansialPenguatan dan RevitalisasiKebijakan skim pembiayaan dan finansialLEMBAGA PENDIDIKAN & PELATIHANRISET & DEVPEntry PointEntry PointEntry Point> Harmonisasi Tarif> Illegal import> Kemudahan Eksport