manusia adalah eksistensi kekal oleh usia sang tunggal rumputan, tapi tak lebih dari seperselaksa masa hidup sang bumi.. di matanya mungkin kita hanya noktah, kan hilang oleh tiupan perubahan yang mutlak adalah pasti.
menjadi abadi adalah dosa, karena manusia memilih api untuk hidupnya, ketika pohon memilih rindangnya, singa memilih cakarnya, serigala memilih taringnya dan burung memilih sayapnya. maka abadi adalah tetap milik Dia yang maha..
maka manusia sembunyi dibalik cahayaNya, dan berteriak mengusir ketakutan di malamNya, karena sungguh telah manusia kecut oleh sambutan hangat sang Izrail.
dan "nafas berikut"nya menjadi komoditas yang tak pernah bisa terjualkan, berdiri sejajar deng
We’ve updated our privacy policy so that we are compliant with changing global privacy regulations and to provide you with insight into the limited ways in which we use your data.
You can read the details below. By accepting, you agree to the updated privacy policy.