Teks tersebut membahas tentang penjadwalan proyek konstruksi dengan menggunakan bar chart dan kurva S. Bar chart digunakan untuk menunjukkan durasi dan urutan kegiatan proyek secara visual, sedangkan kurva S digunakan untuk memonitor kemajuan proyek berdasarkan persentase kumulatif bobot pekerjaan. Teks tersebut juga menjelaskan cara membuat bar chart dan kurva S beserta contoh penerapannya.
3. Pendahuluan
Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil
perencanaan, yang dapat memberikan informasi tentang
jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja
sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan
material serta rencana durasi proyek dan progres waktu
untuk penyelesaian proyek.
Dalam proses penjadwalan,penyusunan kegiatan dan
hubungan antar kegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat
detail.
Hal ini dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan evaluasi
proyek.
4. Penjadwalan atau scheduling adalah pengalokasian waktu
yang tersedia untuk melaksanakan masing-masing pekerjaan
dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai
hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasab-
keterbatasan yang ada.
Selama proses pengendalian proyek, penjadwalan mengikuti
perkembangan proyek dengan berbagai masalahnya. Proses
monitoring serta updating selalu dilakukan untuk
mendapatkan penjadwalan yang paling realistis agar alokasi
sumberdaya dan penetapan durasinya sesuai dengan sasaran
dan tujuan.
5. Manfaat penjadwalan
Penjadwalan mempunyai beberapa manfaat yaitu:
1. Memberikan pedoman terhadap unit pekerjaan
mengenai batas-batas waktu untuk mulai dan akhir
dari masing-masing kegiatan.
2. Memberikan sarana bagi manajemen untuk
koordinasi secara sistematis dan realistis dalam
penentuan alokasi prioritas terhadap sumberdaya
dan waktu.
3. Memberikan sarana untuk menilai kemajuan
pekerjaan
6. 4. Menghindari pemakaian sumberdaya yang berlebih dan
dapat menyelesaikan pekerjaan sebelum waktu yang
ditetapkan.
5. Memberikan kepastian waktu pelaksanaan pekerjaan
6. Merupakan sarana penting dalam pengendalian proyek
9. BAR CHART
Adalah sekumpulan daftar kegiatan yang
disusun dalam kolom arah vertikal, dan
kolom arah horizontal menunjukkan skala
waktu. Saat mulai dan akhir dari sebuah
kegiatan dapat terlihat dengan jelas
sedangkan durasi kegiatan digambarkan oleh
panjangnya diagram batang.
10. Bagan balok terdiri atas sumbu x dan sumbu y,
sumbu y yang menyatakan uraian kegiatan
atau paket kerja dari lingkup proyek
sedangkan sumbu x menyatakan durasi atau
waktu yang dibutuhkan dalam setiap aktifitas
dengan satuan harian, mingguan dan bulanan.
11. Barchart atau bagan balok
Barchart ditemukan oleh L. Gantt Chart dan Fredick W. Taylor
dalam bentuk bagan balok, panjang balok mempresentasikan
sebagai durasi setiap kegiatan.
Keuntungan dari bagan balok ini adalah imformatif, mudah
dibaca dan efektif untuk komunikasi serta dapat dibuat dengan
mudah dan sederhana.
Selain itu pada bagan balok ini juga dapat ditentukan milestone
sebagai bagian target yang harus diperhatikan guna kelancaran
produktifitas proyek secara keseluruhan
Pada proses updating, bagan balok dapat diperpendek atau
diperpanjang, yang menunjukkan bahwa durasi kegiatan akan
bertambah atau berkurang sesuai kebutuhan dalam proses
perbaikan jadwal
12. Kelemahan atau kekurangan barchart
Penyajian informasi bagan balok terbatas, maksudnya
hubungan antar kegiatan tidak jelas .
Lintasan kritis kegiatan proyek tidak dapat diketahui, karena
urutan kegiatan kurang terinci maka bila terjadi
keterlambatan proyek, prioritas kegiatan yang akan dikoreksi
menjadi sulit untuk dilakukan.
13. Pada pengendalian waktu di lapangan agar semua kegiatan
dalam suatu proyek dapat diinformasikan secara lengkap maka
pada diagram batang ini disertakan kolom:
volume pekerjaan
Bobot pekerjaan
Persentase bobot pekerjaan rencana
Persentase bobot pekerjaan aktual
Deviasi yang terjadi
Bisa dilengkapi dengan kurva S
14. Volume Pekerjaan
Yang dimaksud dengan volume suatu pekerjaan ialah
menghitung jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu
satuan. Volume juga disebut sebagai kubikasi pekerjaan. Jadi
volume atau kubikasi suatu pekerjaan bukanlah merupakan
volume atau isi sesungguhnya melainkan jumlah volume bagian
pekerjaan dalam satu kesatuan. Satuan m1, m2, m3, kg, zak,
buah, dll.
15. BOBOT PEKERJAAN
Suatu nilai yang diperoleh dari hasil pembagian antara
harga per unit pekerjaan dengan total harga pekerjaan
keseluruhan (tidak termasuk pajak dan keuntungan) dan di
kali 100 %
16. Persentase bobot pekerjaan rencana
Adalah besarnya persentase pekerjaan siap dibanding dengan
pekerjaan siap seluruhnya.
Persentase bobot pekerjaan aktual
Adalah besarnya persentase pekerjaan siap aktual dibanding dengan
pekerjaan siap aktual seluruhnya.
Deviasi
Adalah selisih nilai antara hasil rencana dan aktual. Bila nilainya
positif artinya pekerjaan tidak mengalami keterlambatan namun bila
negatif artinya pekerjaan mengalami keterlambatan dari yang telah
direncanakan.
17. Contoh pembuatan bar chart
Diketahui: Pekerjaan proyek konstruksi yang terdiri dari
10 item kegiatan dengan biaya sebesar 45 juta rupiah yang
akan dilaksanakan selama 10 minggu. Pekerjaan proyek
tersebut meliputi: pekerjaan persiapan dengan biaya
pelaksanaan sebesar 1 juta dan berdurasi 2 minggu,
pekerjaan galian tanah 0.5 juta dan berdurasi 2 minggu,
pekerjaan pondasi 1.5 juta dan berdurasi 3 minggu,
pekerjaan beton bertulang 10 juta dengan durasi 2 minggu,
pekerjaan plesteran 2 juta dengan durasi 3 minggu, ,
pekerjaan pintu jendela 6 juta dengan durasi 2 minggu,
pekerjaan atap 7 juta dengan durasi 2 minggu, pekerjaan
plafon 2 juta dengan durasi 2 minggu, pekerjaan lantai 5
juta dengan durasi 2 minggu, dan pekerjaan finishing 10
juta dengan durasi 2 minggu,
19. penyelesaian
1. Membuat tabel yang berisi nomor kegiatan, deskripsi
kegiatan, nilai biaya (Rp), durasi, bobot (%) kegiatan,
posisi bar chart.
2. Menghitung nilai bobot (%) setiap kegiatan
Contoh:
(1/45) * 100 = 2.22
3. Menghitung nilai bobot tiap minggu
Contoh: 2.22/2 minggu = 1.11
20. lanjutan
4. Menghitung prestasi setiap minggu dengan cara
menjumlahkan setiap bobot kegiatan.
5. Membuat Kurva S
6. Menghitung prestasi kumulatif (100%)
21. Kesimpulan
1. Seorang pembuat barchart harus tahu langkah-langkah atau
urutan pekerjaan sipil.
2. Dapat mengalokasikan dana
3. Dapat mengatur waktunya.
23. Kurva S atau Hanumm Curve
Kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh Warren
T. Hanumm atas dasar pengamatan terhadap sejumlah besar
proyek sejak awal hingga akhir proyek.
Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan
kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan
sebagai persentasi kumulatif dari seluruh kegiatan proyek.
Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi mengenai
kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal
rencana. Dari sinilah diketahui apakah ada keterlambatan atau
percepatan jadwal proyek.
24. indikasi tersebut dapat menjadi informasi awal guna
melakukan tindakan koreksi dalam proses pengendalian
jadwal.
Kelemahan dari kurva S , informasi yang disampaikan tidak
detail dan hanya terbatas untuk menilai kemajuan proyek
namun untuk memperbaiki atau memperbaharui sumberdaya
ataupun waktu pada masing-masing kegiatan proyek
memerlukan metoda yang lain.
25. Pada pembuatan kurva S, jumlah persentasi komulatif bobot
masing-masing kegiatan pada suatu periode diantara durasi
proyek diplotkan terhadap sumbu vertikal sehingga bila hasilnya
dihubungkan dengan garis akan membentuk kurva S.
Filosofi Bentuk S terjadi karena volume kegiatan pada bagian wal
biasanya masih sedikit, kemudian pada pertengahan meningkat
dalam jumlah cukup besar lalu pada akhir proyek volume
kegiatan kembali mengecil atau sedikit.
Pada penentuan bobot pekerjaan, pendekatan yang dilakukan
dapat berupa perhitungan persentase berdasarkan biaya per item
pekerjaan dibagi total anggaran ataukan berdasarkan volume
rencana dari komponen kegiatan terhadap volume total kegiatan.
26. Tugas
Sebutkan dan jelaskan macam-macam alat pengendali proyek
konstruksi
Sebutkan dan jelaskan simbol-simbol serta langkah-langkah
dalam pembuatan alat-alat pengendali proyek yang anda
ketahui.
Buatlah time schedule (bar chart) dan kurva S dari data sbb,
bila diketahui nilai pekerjaan persiapan Rp. 100.000.000,00;
pekerjaan tanah Rp. 140.000.000,00; pekerjaan pondasi Rp.
280.000.000,00. Jadi total nilai pekerjaan adalah Rp.
520.000.000,00.