際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
TEKNIK KOMUNIKASI
PERSUASIF
TARIQ YAZID, MA
Pengertian
 Persuasi : bersumber dari istilah, persuasio
yang kata kerjanya adalah persuadere, yang
berarti membujuk, mengajak atau merayu.
 Persuasi : setiap usaha untuk mempengaruhi
tindakan atau penilaian orang lain dengan
cara berbicara atau menulis kepada mereka
(verbal maupun non verbal)
 Bertujuan tidak hanya untuk memberi tahu,
tetapi juga untuk mengubah sikap, pedapat,
atau prilaku.
Persuasif  Koersi
 Persuasif dilakuakn dengan cara luwes, halus,
yang mengandung sifat2 manusiawi yang
berdampak pada kesadaran, kerelaan disertai
perasaaan senang.
 Koersi, mengandung sangsi dan ancaman.
Perintah, suap, pemerasan, boikot yang
berdampak pada perubahan sikap karena
keterpaksaan.
Proses Rasional
Perhatian Mengerti Menerima Keyakinan
Proses Emosional
Perhatian Empati Menerima Minat
Proses komunikasi persuasif
Perhatian Mengerti Menerima Keyakinan
Perhatian Empati Menerima Minat
Faktor2 yang mepengaruhi efektifitas
komunikasi persuasif
 Kejelasan tujuan
 Memikirkan secara cermat orang-orang yang
dihadapi
 Memilih strategi yang tepat.
Klasifikasi audiens
 Audiens yang tidak bersahabat secara
terbuka.
 Audiens yang tidak bersahabat.
 Audiens yang netral
 Audiens yang ragu-ragu
 Audiens yang tidak mengetahui
 Audiens yang mendukung
 Audiens yang mendukung secara terbuka
Perencanaan kom. Persuasif
Perlu perencanaan matang berdasarkan
komponen-komponen komunikasi yg meliputi:
komunikator,
pesan,
media
dan komunikan.
Teknik2 persuasif
 Teknik asosiasi
 Teknik integrasi
 Teknik ganjaran
 Teknik tataan
 Teknik red-herring
Teknik asosiasi
 Penyajian pesan komunikasi dengan cara
menumpangkan pada suatu objek atau
peristiwa yang sedang menarik perhatian
khalayak, yg sering dilakukan dunia bisnis dan
politik
 Cth: film tendangan dari langit yg memasang
Irfan Bachdim sbg aktor atau penggunaan
Artis Ibu kota sebagai calon anggota dewan.
Teknik Integrasi
 Kemampuan komunikator menyangkutkan diri
secara komunikatif dengan komunikan,
menggunakan kata-kata verbal atau nirverbal,
yang menggambarkan komunikator senasib
dengan komunikan.
 Cth: penggunakan kata kita bukan saya
atau Kami.
 Kita berarti saya, anda. Dengan maksud yg
diperjuangakn komunikator bukan hny
kepentingan sendiri tetapi juga kepentingan
komunikan.
Teknik Ganjaran
 Teknik mengiming-imingi hal yang
menguntungkan atau yang memberi harapan.
 Berbeda dengan teknik fear arousing
(pembangkit rasa takut) yg menggambarkan
konsekuansi buruk dengan menjanjikan
hukuman.
 Teknik ganjaran dpt menumbuhkan
kegairahan emosional, fear arousing dpt
menimbulkan ketegangan emosional.
Teknik Ganjaran
 Cth teknik ganjaran: kampanye keluarga
berencana menunjukkan betapa bahagianya
sebuah keluarga kecil.
 Cth teknik fear arousing : kampanye anti rokok
yang menunjukkan bahaya-bahaya merokok
(kerusakan pada organ tubuh).
Teknik Tataan
 Seni menata pesan dengan imbauan
emosional sedemikian rupa sehingga
komunikan tertarik perhatiannya.
 Fakta dari pesan tetap utuh, tidak diubah, tidak
ditambah dan tidak dikurangi.
 Komunikator mempertaruhkan kehormatannya
sebagai pusat kepercayaan.
 Apabila dalam menghias pesan, pesan
membuat faktanya menjadi cacat, maka akan
kehilangan kepercayaan yg sudah dibinanya.
Teknik red-herring
 Seni komunikator untuk meraih kemenangan
dalam perdebatan.
 Mengelakkan argumentasinya yg lemah untuk
kemudian sedikit-demi sedikit ke aspek yg
dikuasainya sbg senjata ampuh dalam
menyerang lawan.
 Biasanya dilakukan pada saat komunikator
dalam posisi terdesak.
Tahap Persuasif
A- Attentions (perhatian)
I- Interest (minat)
D- Desire (Hasrat)
D-Decision (Keputusan)
A- Actions (Kegiatan)
Tahap Persuasif
 Dimulai dengan upaya membangkitkan
perhatian (attentions) khalayak. Didukung
dengan penampilan yang menarik khalayak.
Cth: wajah yg cerah, senyum yg ikhlas.
 Utarakan hal2 yg menyangkut kepentingan
komunikan yang dapat mengundang minat
(interest) mereka.
 Maka dari itu, know your audience
Tahap Persuasif
 Tahap berikutnya adalah memunculkan hasrat
(desire) komunikasi unt melakukan ajakan,
bujukan, rayuan komunikator.
 Komunikator perlu menampilkan Emotional
appeal (imbauan emosional) agar komunikan
mengambil keputusan (decision) unt
melakukan sebagaimana yang diharapkan
komunikator.
 Tahapan komunikasi persuasif bisa diketahui
hasilnya dalam beberapa saat saja tetapi juga
dalam jangka waktu yang lama atau bahkan
bertahun-tahun.
 Cth: penjual obat di pasar, dan sosialisasi
Keluarga Berencana.
HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI
1. ARTIKULASI MUNGKIN
BURUK
2. SUARA MUNGKIN KURANG
LANTANG
3. GANGGUAN TEHNIS
4. PENGGUNAAN BAHASA &
DIALEK
5. SITUASI RIBUT
6. PENDENGAR TERTIDUR
7. TIDAK MENGUASAI MATERI
1. KATA2 YANG SUKAR DIMENGERTI
2. PROSES BERPIKIR YANG SUKAR
3. KEKURANGAN PENDIDIKAN
4. SULIT & SALAH MENAFSIRKAN
MATERI YANG DISAMPAIKAN
5. HAMBATAN BAHASA
6. HUBUNGAN YANG KURANG BAIK
ANTARA PEMBICARA &
PENDENGAR
7. HAMBATAN FISIK & PSIKHIS
PEMBICARA PENDENGAR
 Menjadi PEMBICARA yang baik
adalah PENDENGAR yang baik
 Pada saat anda menilai diri anda
sebagai seorang PEMBICARA ,
pertimbangkan juga kemampuan
anda sebagai seorang PENDENGAR.
BERKOMUNIKASI DENGAN AUDIENCE
MENJADI PEMBICARA ATAU
PENDENGAR ? ....
KEBIASAAN KEBIASAAN BURUK
BERBICARA MENDENGARKAN
 memonopoli pembicaraan dengan
membanggakan diri sendiri
 selalu mengajukan pendapat dan
sikap (mengkomentari )
pembicaraan teman tersebut.
 memotong pembicaraan orang lain
dengan mengalihkan kepada diri
kita sendiri melalui berbagai cara
 pemalu (rasa malu) karena tidak
memiliki kompentensi untuk
berbicara, minder, tidak percaya
diri dll.
 Saat berbicara saling menjaga
sikap dan prilaku formal (jaga
image ), sehingga suasana menjadi
kaku dan dingin
 terburu-buru memberi respon
sebelum selesai pembicaraan.
 terlalu sadar diri sehingga tidak
mau mendengarkan pembicaraan
orang lain.
 sangat terkesan pada penampilan
dan cara seseorang berbicara,
sehingga tidak memperhatikan isi
pembicaraannya.
 terlalu memilih isi pembicaraan .
 sebelum mendengarkan orang tsb
berbicara, sudah berprasangka
negatif, sehingga pada saat orang
tersebut berbicara kita cenderung
tidak mau mendengarkan.
Menciptakan kemampuan berkomunikasi pada dasarnya sangat
tergantung pada peran kita sebagai pembicara atau orang yang
mengawali pembicaraan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
 Kesiapan (preparedness)
 Kesungguhan (seriousness)
 Ketulusan (sincerity)
 Kepercayaan (confidence)
 Ketenangan (poise)
 Keramahan (friendship)
 Kesederhanaan (moderation)
TERIMA KASIH

More Related Content

TEKNIK_KOMUNIKASI_PERSUASIF (1).pptx

  • 2. Pengertian Persuasi : bersumber dari istilah, persuasio yang kata kerjanya adalah persuadere, yang berarti membujuk, mengajak atau merayu. Persuasi : setiap usaha untuk mempengaruhi tindakan atau penilaian orang lain dengan cara berbicara atau menulis kepada mereka (verbal maupun non verbal) Bertujuan tidak hanya untuk memberi tahu, tetapi juga untuk mengubah sikap, pedapat, atau prilaku.
  • 3. Persuasif Koersi Persuasif dilakuakn dengan cara luwes, halus, yang mengandung sifat2 manusiawi yang berdampak pada kesadaran, kerelaan disertai perasaaan senang. Koersi, mengandung sangsi dan ancaman. Perintah, suap, pemerasan, boikot yang berdampak pada perubahan sikap karena keterpaksaan.
  • 6. Proses komunikasi persuasif Perhatian Mengerti Menerima Keyakinan Perhatian Empati Menerima Minat
  • 7. Faktor2 yang mepengaruhi efektifitas komunikasi persuasif Kejelasan tujuan Memikirkan secara cermat orang-orang yang dihadapi Memilih strategi yang tepat.
  • 8. Klasifikasi audiens Audiens yang tidak bersahabat secara terbuka. Audiens yang tidak bersahabat. Audiens yang netral Audiens yang ragu-ragu Audiens yang tidak mengetahui Audiens yang mendukung Audiens yang mendukung secara terbuka
  • 9. Perencanaan kom. Persuasif Perlu perencanaan matang berdasarkan komponen-komponen komunikasi yg meliputi: komunikator, pesan, media dan komunikan.
  • 10. Teknik2 persuasif Teknik asosiasi Teknik integrasi Teknik ganjaran Teknik tataan Teknik red-herring
  • 11. Teknik asosiasi Penyajian pesan komunikasi dengan cara menumpangkan pada suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak, yg sering dilakukan dunia bisnis dan politik Cth: film tendangan dari langit yg memasang Irfan Bachdim sbg aktor atau penggunaan Artis Ibu kota sebagai calon anggota dewan.
  • 12. Teknik Integrasi Kemampuan komunikator menyangkutkan diri secara komunikatif dengan komunikan, menggunakan kata-kata verbal atau nirverbal, yang menggambarkan komunikator senasib dengan komunikan. Cth: penggunakan kata kita bukan saya atau Kami. Kita berarti saya, anda. Dengan maksud yg diperjuangakn komunikator bukan hny kepentingan sendiri tetapi juga kepentingan komunikan.
  • 13. Teknik Ganjaran Teknik mengiming-imingi hal yang menguntungkan atau yang memberi harapan. Berbeda dengan teknik fear arousing (pembangkit rasa takut) yg menggambarkan konsekuansi buruk dengan menjanjikan hukuman. Teknik ganjaran dpt menumbuhkan kegairahan emosional, fear arousing dpt menimbulkan ketegangan emosional.
  • 14. Teknik Ganjaran Cth teknik ganjaran: kampanye keluarga berencana menunjukkan betapa bahagianya sebuah keluarga kecil. Cth teknik fear arousing : kampanye anti rokok yang menunjukkan bahaya-bahaya merokok (kerusakan pada organ tubuh).
  • 15. Teknik Tataan Seni menata pesan dengan imbauan emosional sedemikian rupa sehingga komunikan tertarik perhatiannya. Fakta dari pesan tetap utuh, tidak diubah, tidak ditambah dan tidak dikurangi. Komunikator mempertaruhkan kehormatannya sebagai pusat kepercayaan. Apabila dalam menghias pesan, pesan membuat faktanya menjadi cacat, maka akan kehilangan kepercayaan yg sudah dibinanya.
  • 16. Teknik red-herring Seni komunikator untuk meraih kemenangan dalam perdebatan. Mengelakkan argumentasinya yg lemah untuk kemudian sedikit-demi sedikit ke aspek yg dikuasainya sbg senjata ampuh dalam menyerang lawan. Biasanya dilakukan pada saat komunikator dalam posisi terdesak.
  • 17. Tahap Persuasif A- Attentions (perhatian) I- Interest (minat) D- Desire (Hasrat) D-Decision (Keputusan) A- Actions (Kegiatan)
  • 18. Tahap Persuasif Dimulai dengan upaya membangkitkan perhatian (attentions) khalayak. Didukung dengan penampilan yang menarik khalayak. Cth: wajah yg cerah, senyum yg ikhlas. Utarakan hal2 yg menyangkut kepentingan komunikan yang dapat mengundang minat (interest) mereka. Maka dari itu, know your audience
  • 19. Tahap Persuasif Tahap berikutnya adalah memunculkan hasrat (desire) komunikasi unt melakukan ajakan, bujukan, rayuan komunikator. Komunikator perlu menampilkan Emotional appeal (imbauan emosional) agar komunikan mengambil keputusan (decision) unt melakukan sebagaimana yang diharapkan komunikator.
  • 20. Tahapan komunikasi persuasif bisa diketahui hasilnya dalam beberapa saat saja tetapi juga dalam jangka waktu yang lama atau bahkan bertahun-tahun. Cth: penjual obat di pasar, dan sosialisasi Keluarga Berencana.
  • 21. HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI 1. ARTIKULASI MUNGKIN BURUK 2. SUARA MUNGKIN KURANG LANTANG 3. GANGGUAN TEHNIS 4. PENGGUNAAN BAHASA & DIALEK 5. SITUASI RIBUT 6. PENDENGAR TERTIDUR 7. TIDAK MENGUASAI MATERI 1. KATA2 YANG SUKAR DIMENGERTI 2. PROSES BERPIKIR YANG SUKAR 3. KEKURANGAN PENDIDIKAN 4. SULIT & SALAH MENAFSIRKAN MATERI YANG DISAMPAIKAN 5. HAMBATAN BAHASA 6. HUBUNGAN YANG KURANG BAIK ANTARA PEMBICARA & PENDENGAR 7. HAMBATAN FISIK & PSIKHIS PEMBICARA PENDENGAR
  • 22. Menjadi PEMBICARA yang baik adalah PENDENGAR yang baik Pada saat anda menilai diri anda sebagai seorang PEMBICARA , pertimbangkan juga kemampuan anda sebagai seorang PENDENGAR. BERKOMUNIKASI DENGAN AUDIENCE MENJADI PEMBICARA ATAU PENDENGAR ? ....
  • 23. KEBIASAAN KEBIASAAN BURUK BERBICARA MENDENGARKAN memonopoli pembicaraan dengan membanggakan diri sendiri selalu mengajukan pendapat dan sikap (mengkomentari ) pembicaraan teman tersebut. memotong pembicaraan orang lain dengan mengalihkan kepada diri kita sendiri melalui berbagai cara pemalu (rasa malu) karena tidak memiliki kompentensi untuk berbicara, minder, tidak percaya diri dll. Saat berbicara saling menjaga sikap dan prilaku formal (jaga image ), sehingga suasana menjadi kaku dan dingin terburu-buru memberi respon sebelum selesai pembicaraan. terlalu sadar diri sehingga tidak mau mendengarkan pembicaraan orang lain. sangat terkesan pada penampilan dan cara seseorang berbicara, sehingga tidak memperhatikan isi pembicaraannya. terlalu memilih isi pembicaraan . sebelum mendengarkan orang tsb berbicara, sudah berprasangka negatif, sehingga pada saat orang tersebut berbicara kita cenderung tidak mau mendengarkan.
  • 24. Menciptakan kemampuan berkomunikasi pada dasarnya sangat tergantung pada peran kita sebagai pembicara atau orang yang mengawali pembicaraan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : Kesiapan (preparedness) Kesungguhan (seriousness) Ketulusan (sincerity) Kepercayaan (confidence) Ketenangan (poise) Keramahan (friendship) Kesederhanaan (moderation)