2. Pengertian
Persuasi : bersumber dari istilah, persuasio
yang kata kerjanya adalah persuadere, yang
berarti membujuk, mengajak atau merayu.
Persuasi : setiap usaha untuk mempengaruhi
tindakan atau penilaian orang lain dengan
cara berbicara atau menulis kepada mereka
(verbal maupun non verbal)
Bertujuan tidak hanya untuk memberi tahu,
tetapi juga untuk mengubah sikap, pedapat,
atau prilaku.
3. Persuasif Koersi
Persuasif dilakuakn dengan cara luwes, halus,
yang mengandung sifat2 manusiawi yang
berdampak pada kesadaran, kerelaan disertai
perasaaan senang.
Koersi, mengandung sangsi dan ancaman.
Perintah, suap, pemerasan, boikot yang
berdampak pada perubahan sikap karena
keterpaksaan.
7. Faktor2 yang mepengaruhi efektifitas
komunikasi persuasif
Kejelasan tujuan
Memikirkan secara cermat orang-orang yang
dihadapi
Memilih strategi yang tepat.
8. Klasifikasi audiens
Audiens yang tidak bersahabat secara
terbuka.
Audiens yang tidak bersahabat.
Audiens yang netral
Audiens yang ragu-ragu
Audiens yang tidak mengetahui
Audiens yang mendukung
Audiens yang mendukung secara terbuka
9. Perencanaan kom. Persuasif
Perlu perencanaan matang berdasarkan
komponen-komponen komunikasi yg meliputi:
komunikator,
pesan,
media
dan komunikan.
10. Teknik2 persuasif
Teknik asosiasi
Teknik integrasi
Teknik ganjaran
Teknik tataan
Teknik red-herring
11. Teknik asosiasi
Penyajian pesan komunikasi dengan cara
menumpangkan pada suatu objek atau
peristiwa yang sedang menarik perhatian
khalayak, yg sering dilakukan dunia bisnis dan
politik
Cth: film tendangan dari langit yg memasang
Irfan Bachdim sbg aktor atau penggunaan
Artis Ibu kota sebagai calon anggota dewan.
12. Teknik Integrasi
Kemampuan komunikator menyangkutkan diri
secara komunikatif dengan komunikan,
menggunakan kata-kata verbal atau nirverbal,
yang menggambarkan komunikator senasib
dengan komunikan.
Cth: penggunakan kata kita bukan saya
atau Kami.
Kita berarti saya, anda. Dengan maksud yg
diperjuangakn komunikator bukan hny
kepentingan sendiri tetapi juga kepentingan
komunikan.
13. Teknik Ganjaran
Teknik mengiming-imingi hal yang
menguntungkan atau yang memberi harapan.
Berbeda dengan teknik fear arousing
(pembangkit rasa takut) yg menggambarkan
konsekuansi buruk dengan menjanjikan
hukuman.
Teknik ganjaran dpt menumbuhkan
kegairahan emosional, fear arousing dpt
menimbulkan ketegangan emosional.
14. Teknik Ganjaran
Cth teknik ganjaran: kampanye keluarga
berencana menunjukkan betapa bahagianya
sebuah keluarga kecil.
Cth teknik fear arousing : kampanye anti rokok
yang menunjukkan bahaya-bahaya merokok
(kerusakan pada organ tubuh).
15. Teknik Tataan
Seni menata pesan dengan imbauan
emosional sedemikian rupa sehingga
komunikan tertarik perhatiannya.
Fakta dari pesan tetap utuh, tidak diubah, tidak
ditambah dan tidak dikurangi.
Komunikator mempertaruhkan kehormatannya
sebagai pusat kepercayaan.
Apabila dalam menghias pesan, pesan
membuat faktanya menjadi cacat, maka akan
kehilangan kepercayaan yg sudah dibinanya.
16. Teknik red-herring
Seni komunikator untuk meraih kemenangan
dalam perdebatan.
Mengelakkan argumentasinya yg lemah untuk
kemudian sedikit-demi sedikit ke aspek yg
dikuasainya sbg senjata ampuh dalam
menyerang lawan.
Biasanya dilakukan pada saat komunikator
dalam posisi terdesak.
18. Tahap Persuasif
Dimulai dengan upaya membangkitkan
perhatian (attentions) khalayak. Didukung
dengan penampilan yang menarik khalayak.
Cth: wajah yg cerah, senyum yg ikhlas.
Utarakan hal2 yg menyangkut kepentingan
komunikan yang dapat mengundang minat
(interest) mereka.
Maka dari itu, know your audience
19. Tahap Persuasif
Tahap berikutnya adalah memunculkan hasrat
(desire) komunikasi unt melakukan ajakan,
bujukan, rayuan komunikator.
Komunikator perlu menampilkan Emotional
appeal (imbauan emosional) agar komunikan
mengambil keputusan (decision) unt
melakukan sebagaimana yang diharapkan
komunikator.
20. Tahapan komunikasi persuasif bisa diketahui
hasilnya dalam beberapa saat saja tetapi juga
dalam jangka waktu yang lama atau bahkan
bertahun-tahun.
Cth: penjual obat di pasar, dan sosialisasi
Keluarga Berencana.
21. HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI
1. ARTIKULASI MUNGKIN
BURUK
2. SUARA MUNGKIN KURANG
LANTANG
3. GANGGUAN TEHNIS
4. PENGGUNAAN BAHASA &
DIALEK
5. SITUASI RIBUT
6. PENDENGAR TERTIDUR
7. TIDAK MENGUASAI MATERI
1. KATA2 YANG SUKAR DIMENGERTI
2. PROSES BERPIKIR YANG SUKAR
3. KEKURANGAN PENDIDIKAN
4. SULIT & SALAH MENAFSIRKAN
MATERI YANG DISAMPAIKAN
5. HAMBATAN BAHASA
6. HUBUNGAN YANG KURANG BAIK
ANTARA PEMBICARA &
PENDENGAR
7. HAMBATAN FISIK & PSIKHIS
PEMBICARA PENDENGAR
22. Menjadi PEMBICARA yang baik
adalah PENDENGAR yang baik
Pada saat anda menilai diri anda
sebagai seorang PEMBICARA ,
pertimbangkan juga kemampuan
anda sebagai seorang PENDENGAR.
BERKOMUNIKASI DENGAN AUDIENCE
MENJADI PEMBICARA ATAU
PENDENGAR ? ....
23. KEBIASAAN KEBIASAAN BURUK
BERBICARA MENDENGARKAN
memonopoli pembicaraan dengan
membanggakan diri sendiri
selalu mengajukan pendapat dan
sikap (mengkomentari )
pembicaraan teman tersebut.
memotong pembicaraan orang lain
dengan mengalihkan kepada diri
kita sendiri melalui berbagai cara
pemalu (rasa malu) karena tidak
memiliki kompentensi untuk
berbicara, minder, tidak percaya
diri dll.
Saat berbicara saling menjaga
sikap dan prilaku formal (jaga
image ), sehingga suasana menjadi
kaku dan dingin
terburu-buru memberi respon
sebelum selesai pembicaraan.
terlalu sadar diri sehingga tidak
mau mendengarkan pembicaraan
orang lain.
sangat terkesan pada penampilan
dan cara seseorang berbicara,
sehingga tidak memperhatikan isi
pembicaraannya.
terlalu memilih isi pembicaraan .
sebelum mendengarkan orang tsb
berbicara, sudah berprasangka
negatif, sehingga pada saat orang
tersebut berbicara kita cenderung
tidak mau mendengarkan.
24. Menciptakan kemampuan berkomunikasi pada dasarnya sangat
tergantung pada peran kita sebagai pembicara atau orang yang
mengawali pembicaraan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
Kesiapan (preparedness)
Kesungguhan (seriousness)
Ketulusan (sincerity)
Kepercayaan (confidence)
Ketenangan (poise)
Keramahan (friendship)
Kesederhanaan (moderation)