Dokumen tersebut membahas tentang proses koagulasi dan flokulasi dalam pengolahan air, termasuk prinsip-prinsip dasar, bahan kimia yang digunakan seperti alum, dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan flok seperti pH dan alkalinitas."
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Joy Irman
Ìý
Dokumen tersebut membahas perencanaan teknis unit pengumpulan (jaringan perpipaan) dan bangunan pelengkapnya dalam sistem pengelolaan limbah terpusat (SPAL-T), mencakup manhole, bangunan penggelontor, terminal pembersihan, pipa perlintasan, stasiun pompa, serta panel dan komponennya. Dokumen ini memberikan panduan lengkap tentang lokasi, dimensi, dan komponen-komponen struktur dari bangunan-bangun
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Joy Irman
Ìý
Dokumen tersebut membahas dua metode pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) yaitu Controlled Landfill dan Sanitary Landfill beserta sarana pendukungnya seperti drainase, pengolahan air lindi, ventilasi gas, dan pemeliharaan TPA."
Dokumen tersebut membahas mengenai perencanaan bendung dan bangunan peredam energi. Terdapat beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan seperti kondisi tanah, kemungkinan erosi, dan jenis sedimen yang diangkut. Dokumen juga menjelaskan beberapa tipe bangunan peredam energi seperti kolam olak, USBR type II-IV, dan metode perencanaannya seperti menentukan tinggi air, geometri, dan ukuran
The three sentence summary is:
The document is a table of characteristics of domestic wastewater that is dedicated to the author's loving wife and daughters, as well as the Environment, Research and Development Agency of Samosir Regency Government of North Sumatera Province and the people of Samosir Regency. It thanks all readers and notes the author's alumni status from PSMIL at Universitas Padjadjaran in Bandung.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pemilihan lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah. TPA merupakan tempat terakhir pengelolaan sampah yang melakukan proses akhir pengembalian sampah ke lingkungan secara aman. Lokasi TPA ideal harus memenuhi kriteria geologi, hidrogeologi, hidrologi, dan tidak membahayakan sumber air serta jauh dari pemukiman. Dokumen ini juga menjelaskan parameter yang mempeng
Indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) merupakan indeks kinerja pengelolaan lingkungan hidup secara Nasional, dimana IKLH merupakan generalisasi dari indeks kualitas lingkungan hidup seluruh Kabupaten/Kota dan Provinsi di Indonesia. IKLH terdiri dari 3 indikator yaitu Indikator Indeks Kualitas Air (IKA), parameter yang diukur 7 yaitu TSS, DO, BOD, COD, Total Fosfat, Fecal Coli, dan Total Coliform, Indeks Kualitas Udara (IKU), parameter yang diukur yaitu: SO2 dan NO2; dan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) yang diukur berdasarkan luas tutupan lahan.
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Ìý
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Unit PengolahanJoy Irman
Ìý
Modul ini membahas perencanaan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT), termasuk unit-unit pengolahan, teknologi pengolahan, unit pemekatan, dan unit pengeringan lumpur. Berbagai alternatif sistem pengolahan dianalisis kelebihan dan kekurangannya, seperti sistem stabilisasi, unit pemekatan, dan unit pengeringan. Modul ini bertujuan membantu perencana memilih teknologi pengolahan lumpur tinja yang sesuai dengan karakteristik lump
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan Tim Nusantara Sehat Batch XV yang mencakup penjelasan tentang kontribusi faktor lingkungan terhadap penyakit, kaitan antara faktor lingkungan dengan berbagai penyakit, pelaksanaan layanan kesehatan lingkungan di Indonesia, indikator kinerja program kesehatan lingkungan, dan pentingnya sanitasi total berbasis masyarakat."
We are manufacturer & supplier of wide range of water treatment plant in India. Get information on water treatment plants and contact verified water treatment plants manufacturers. Visit Now.
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
Ìý
Fungsi jaringan transmisi adalah menyalurkan air bersih dari IPA (Instalasi Pengolahan Air) ke ground tank/reservoir.
Ada 3 jenis system transmisi, yaitu :
Sistem gravitasi
Memanfaatkan energy potensial akibat perbedaan elevasi sumber air dengan reservoir. Artinya, perbedaan tinggi yang dimiliki saja sudah cukup untuk mengalirkan air dari sumber air ke reservoir.
Sistem pompa
Digunakan apabila energy akibat beda elevasi tidak cukup untuk mengalirkan air ke tujuan, sehingga diperlukan daya tambahan.
Sistem gabungan
Gabungan dari kedua system diatas, yaitu penggunaan system gravitasi dan system pompa secara bersama-sama.
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
Ìý
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya aliranpermukaan.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian limpasan, aliranmurni, aliranlangsung
b. Mahasiswa dapat menjelaskan sumber-sumber air yang dapat memberikan masukan kepada aliran sungai
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menyebutkan faktor-faktor yang mem-pengaruhi limpasan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk tempat pengukuran tinggi muka air
e. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja alat pengukur presipitasi serta kelebihan dan kekurangan dari setiap alat.
f. Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengukur kecepatan aliran, luas penampang basah, perimeter basah, dan kemiringan aliran.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian hidrograf
h. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk hidrograf aliran.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Joy Irman
Ìý
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen ini membahas proses pengolahan ketiga (tertiary treatment) pada pengolahan air limbah. Pengolahan ketiga dilakukan setelah pengolahan sekunder untuk menghilangkan kontaminan yang tersisa. Beberapa metode pengolahan ketiga yang dijelaskan meliputi ultrafiltrasi, reverse osmosis, adsorpsi karbon aktif, ion exchange, saringan pasir, dan nitrifikasi serta denitrifikasi.
Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah-langkah untuk membuat model 3D lemari buku menggunakan perangkat lunak 3D Max. Beberapa langkah kunci meliputi mengatur ukuran proyek, membuat kotak dasar, mengedit bentuk poligon, membagi garis dan memblok, serta mengekstrusi bagian untuk membentuk detail lemari buku.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pemilihan lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah. TPA merupakan tempat terakhir pengelolaan sampah yang melakukan proses akhir pengembalian sampah ke lingkungan secara aman. Lokasi TPA ideal harus memenuhi kriteria geologi, hidrogeologi, hidrologi, dan tidak membahayakan sumber air serta jauh dari pemukiman. Dokumen ini juga menjelaskan parameter yang mempeng
Indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) merupakan indeks kinerja pengelolaan lingkungan hidup secara Nasional, dimana IKLH merupakan generalisasi dari indeks kualitas lingkungan hidup seluruh Kabupaten/Kota dan Provinsi di Indonesia. IKLH terdiri dari 3 indikator yaitu Indikator Indeks Kualitas Air (IKA), parameter yang diukur 7 yaitu TSS, DO, BOD, COD, Total Fosfat, Fecal Coli, dan Total Coliform, Indeks Kualitas Udara (IKU), parameter yang diukur yaitu: SO2 dan NO2; dan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) yang diukur berdasarkan luas tutupan lahan.
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Ìý
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Unit PengolahanJoy Irman
Ìý
Modul ini membahas perencanaan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT), termasuk unit-unit pengolahan, teknologi pengolahan, unit pemekatan, dan unit pengeringan lumpur. Berbagai alternatif sistem pengolahan dianalisis kelebihan dan kekurangannya, seperti sistem stabilisasi, unit pemekatan, dan unit pengeringan. Modul ini bertujuan membantu perencana memilih teknologi pengolahan lumpur tinja yang sesuai dengan karakteristik lump
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan Tim Nusantara Sehat Batch XV yang mencakup penjelasan tentang kontribusi faktor lingkungan terhadap penyakit, kaitan antara faktor lingkungan dengan berbagai penyakit, pelaksanaan layanan kesehatan lingkungan di Indonesia, indikator kinerja program kesehatan lingkungan, dan pentingnya sanitasi total berbasis masyarakat."
We are manufacturer & supplier of wide range of water treatment plant in India. Get information on water treatment plants and contact verified water treatment plants manufacturers. Visit Now.
Jaringan Transmisi - Sistem Jaringan Perpipaan Yahya M Aji
Ìý
Fungsi jaringan transmisi adalah menyalurkan air bersih dari IPA (Instalasi Pengolahan Air) ke ground tank/reservoir.
Ada 3 jenis system transmisi, yaitu :
Sistem gravitasi
Memanfaatkan energy potensial akibat perbedaan elevasi sumber air dengan reservoir. Artinya, perbedaan tinggi yang dimiliki saja sudah cukup untuk mengalirkan air dari sumber air ke reservoir.
Sistem pompa
Digunakan apabila energy akibat beda elevasi tidak cukup untuk mengalirkan air ke tujuan, sehingga diperlukan daya tambahan.
Sistem gabungan
Gabungan dari kedua system diatas, yaitu penggunaan system gravitasi dan system pompa secara bersama-sama.
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
Ìý
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya aliranpermukaan.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian limpasan, aliranmurni, aliranlangsung
b. Mahasiswa dapat menjelaskan sumber-sumber air yang dapat memberikan masukan kepada aliran sungai
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menyebutkan faktor-faktor yang mem-pengaruhi limpasan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk tempat pengukuran tinggi muka air
e. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja alat pengukur presipitasi serta kelebihan dan kekurangan dari setiap alat.
f. Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengukur kecepatan aliran, luas penampang basah, perimeter basah, dan kemiringan aliran.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian hidrograf
h. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk hidrograf aliran.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) - Sistem Setempat (SPAL-...Joy Irman
Ìý
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen ini membahas proses pengolahan ketiga (tertiary treatment) pada pengolahan air limbah. Pengolahan ketiga dilakukan setelah pengolahan sekunder untuk menghilangkan kontaminan yang tersisa. Beberapa metode pengolahan ketiga yang dijelaskan meliputi ultrafiltrasi, reverse osmosis, adsorpsi karbon aktif, ion exchange, saringan pasir, dan nitrifikasi serta denitrifikasi.
Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah-langkah untuk membuat model 3D lemari buku menggunakan perangkat lunak 3D Max. Beberapa langkah kunci meliputi mengatur ukuran proyek, membuat kotak dasar, mengedit bentuk poligon, membagi garis dan memblok, serta mengekstrusi bagian untuk membentuk detail lemari buku.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang fungsi-fungsi dasar dalam 3DS Max seperti Shape Marge untuk memetakan objek 2D ke 3D, Mesh Smooth untuk memperhalus permukaan objek, kamera untuk pengaturan sudut pandang, pencahayaan untuk memberi efek cahaya pada objek, serta contoh pembuatan material transparan dan reflektif.
Makalah ini berisi tentang Langkah-Langkah dalam pembuatan dan menggabungkan Objek seperti kursi,
meja, taplak meja, gelas, piring, serta ceret
di atas Meja.
Diharapkan bagi para pembaca agar memaklumi isi dari makalah tersebut.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan interface dan viewport di Blender, termasuk penjelasan tentang berbagai shortcut keys dan fungsi-fungsinya.
2. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara membuat dan mengedit objek dasar seperti mesh di Blender, termasuk penggunaan mode edit, modifier, dan operasi boolean.
3. Pembahasan juga mencakup pengaturan pencahayaan, kamera, material dan
Dokumen tersebut membahas proses pemodelan objek 3D dengan menggunakan aplikasi Blender dan 3Ds Max. Langkah-langkah pemodelan objek 3D meliputi pembuatan meja, lampu, dan pesawat terbang dengan menambahkan tekstur, animasi, dan cahaya."
Dokumen tersebut membahas tentang cara membuat desain ruang, termasuk objek dinding, lantai, jendela, pintu, tangga, dan air menggunakan perintah-perintah tertentu pada aplikasi desain 3D. Dijelaskan pula metode-metode khusus untuk membuat setiap objeknya seperti jenis-jenis pintu dan jendela, serta cara memodifikasi objek air dengan gelombang dan material transparan.
Laporan praktikum ArcGIS membahas cara-cara mengedit data vektor menggunakan berbagai tool editor seperti merge, cut polygon, mirror, auto completed polygon, buffer, clip, trace tool, reshape feature, dan modify feature. File baru dibuat di art catalog untuk menyimpan hasil editing.
Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah demi langkah untuk membuat model karakter sederhana menggunakan teknik extrude, target weld, dan mirror pada software 3D modeling. Dimulai dari membuat objek kotak dasar, kemudian membentuk detail lewat extrude dan target weld polygon serta vertex. Setelah itu dilakukan mirroring untuk memperoleh sisi lain karakter dan akhirnya diaplikasikan efek mesh smooth.
2. Modeling Modeling adalah proses pembuatan object pembentuk karakter untuk memperoleh bentuk sesui dengan object tertentu. Contoh : Pembuatan bangunan rumah, hewan, peralatan rumah tangga, pohon, manusia dll. Proses Modeling dapat dilakukan menggunakan fasilitas : - Editable Poly. - Modifikasi Vertex. - Modifikasi Edge. - Modifikasi Polygon. - Extrude dan Bevel. - Inset dan Online. - Chamfer dan - Soft Selection.
3. Editable Poly Editable Poly adalah proses modifikasi secara detail terhadap elemen object seperti vertex, edge, polygon dan element . Dalam contoh berikut kita akan membuat object Box kemudian kita edit menjadi Editable Poly. Perintah dalam Editable poly adalah : Buat Object > Klik kanan object > Convert to > Editable Poly .
4. Editable Poly 1 . Buat Object box pada Prespective ViewPort : 2. Klik kanan object > Convert to > Editable Poly
5. Editable Poly 3. Gambar setelah dilakukan perintah Editable Poly seperti gambar dibawah ini :
6. Editable Poly Keterangan : - Element : Keseluruhan dari object 3 Dimensi (gabungan antara vertex, polygon dan edge) - Vertex : Titik koordinat pembentuk polygon pada object 3D. - Edge : Garis yang terbentuk dari sambungan 2 buah vertex. - Polygon : Area yang terlihat dari gabungan dari beberapa edge.
7. Modifikasi Vertex, Edge dan Polygon Jurusan Multimedia SMK Negeri I Pungging Zainul Arifin, S. Kom [email_address]
8. Modifikasi Vertex, Edge dan Polygon Modifikasi Vertex : mengeditan object melalui titik-titik koordinat pembentuk poligon pada object 3 dimensi . Modifikasi Edge : mengeditan object melalui garis yang terbentuk dari 2 buah vertex. Modifikasi Polygon : mengeditan object dari beberapa edge. Contoh : 1. Buatlah box dengan ukuran Length = 80, Width = 60, Height = 50, Lenght segs = 6, Width segs = 4, Height segs = 2.
9. Modifikasi Vertex, Edge dan Polygon 2. Klik kanan object > Confert to > Editable Poly 3. Pada Tab Modify > Selection pilih Vertex 4. Perhatikan pada Prespective Viewport, vertek akan terlihat berupa titik biru pada koordinat object
10. Modifikasi Vertex, Edge dan Polygon 5. Pada toolbar pilih Select and Move 6. Klik salah satu titik vertex lalu tekan F12 untuk menampilkan Form Move Transform Type-in. 7. Isi nilai 30 pada sumbu Z , maka diperoleh bentuk seperti gambar dibawah
11. Modifikasi Vertex, Edge dan Polygon 8. Dalam rollout selection aktifkan Edge . 9. Pilih 4 garis Edge sekaligus dengan cara tahan tombol CTRL pada keyboard kemudian klik keempat garis Edge tersebut
12. Modifikasi Vertex, Edge dan Polygon 10. Lalu tekan F12 untuk menampilkan Form Move Transform Type-in. 11. Isi nilai -20 pada sumbu Z , maka akan didapat gambar seperti dibawah.
13. Modifikasi Vertex, Edge dan Polygon 12. Dalam rollout selection aktifkan Polygon . 13. Pilih 4 kotak Polygon sekaligus dengan cara tahan tombol CTRL pada keyboard kemudian klik keempat kotak Polygon tersebut.
14. Modifikasi Vertex, Edge dan Polygon 14. Lalu tekan F12 untuk menampilkan Form Move Transform Type-in. 15. Isi nilai 20 pada sumbu Z , maka akan didapat gambar seperti dibawah.
15. Extrude dan Bevel Jurusan Multimedia SMK Negeri I Pungging Zainul Arifin, S. Kom [email_address]
16. Extrude dan Bevel Extrude adalah fungsi untuk melakukan penebalan atau pelubangan suatu poligon terpilih. Bevel adalah fungsi untuk melakukan penebalan atau pelubangan dengan fungsi tambahan membuat patahan. Perintah untuk fungsi Extrude dan Bevel : - Modify > Polygon > Edit Polygon > Extrude . - Modify > Polygon > Edit Polygon > Bevel .
17. Extrude dan Bevel Contoh : 1. Melanjutkan contoh terdahulu, aktifkan Editable Poly . Pilih Object > Modify > Editable Poly 2. Aktifkan Polygon pada rollout Selection 3. Pilih 4 kotak Polygon sekaligus dengan cara tahan tombol CTRL pada keyboard kemudian klik keempat kotak Polygon tersebut.
18. Extrude dan Bevel 4. Aktifkan roollout Edits Polygon > Extrude 5. Isi nilai 5 pada kolom Extrusion Height. 6. Maka Polygon terpilih akan berubah ketebalan seperti gambar dibawah.
19. Extrude dan Bevel 7. Aktifkan roollout Edits Polygon > Bevel 8. Isi Height = 0 dan Outline Amount = -3 . 9. Maka Polygon terpilih akan berubah ketebalan seperti gambar dibawah.
20. Extrude dan Bevel 10. Aktifkan kembali roollout Edits Polygon > Bevel 11. Isi Height = -3 dan Outline Amount = 0 . 12. Maka Polygon terpilih akan berlubang seperti gambar dibawah.
21. Inset dan Outline Jurusan Multimedia SMK Negeri I Pungging Zainul Arifin, S. Kom [email_address]
22. Inset dan Outline Inset adalah fungsi untuk membuat polygon kedua di dalam polygon yang ada dengan ukuran yang lebih kecil Outline adalah fungsi memperkecil atau memperbesar polygon dengan cara menariknya ke arah dalam atau keluar. Perintah untuk fungsi Inset dan Outline : - Modify > Polygon > Edit Polygon > Inset . - Modify > Polygon > Edit Polygon > Outline .
23. Inset dan Outline Contoh : 1. Melanjutkan contoh terdahulu, aktifkan Editable Poly . Pilih Object > Modify > Editable Poly 2. Aktifkan Polygon pada rollout Selection 3. Pilih 2 kotak Polygon sekaligus dengan cara tahan tombol CTRL pada keyboard kemudian klik keempat kotak Polygon tersebut.
24. Inset dan Outline 4. Pada roollout Edits Polygon > Inset 5. Isi nilai 5 pada kolom Inset Amount. 6. Maka Polygon terpilih akan berubah seperti gambar dibawah.
25. Inset dan Outline 7. Isi nilai Extrude = -3 8. Maka Polygon terpilih akan berubah seperti gambar dibawah.
26. Inset dan Outline 9. Pilih 4 kotak Polygon sekaligus dengan cara tahan tombol CTRL pada keyboard kemudian klik keempat kotak Polygon tersebut. 10. Aktifkan roollout Edits Polygon > Outline
27. Inset dan Outline 11. Isikan nilai -4 pada Outline Amount 12. Maka polygon terpilih akan berubah seperti gambar dibawah.
28. CUT Jurusan Multimedia SMK Negeri I Pungging Zainul Arifin, S. Kom [email_address]
29. Cut Cut adalah fungsi untuk memotong sebuah polygon menjadi dua bagian. Perintah untuk fungsi Cut adalah : - Modify > Polygon > Edit Geometry > Cut .
30. Cut Contoh : 1. Melanjutkan contoh terdahulu, aktifkan Editable Poly . Pilih Object > Modify > Editable Poly 2. Aktifkan Polygon pada rollout Selection 3. Klik menu Customize > Grid and Snap Setting .
31. Cut 4. Form Grid and Snap Setting akan muncul, aktifkan kotak cek Midpoint . 5. Setelah selesai tutup Form tersebut, dalam main toolbar aktifkan tombol Snap toggle
32. Cut 6. Pada rollout Edit Geometry aktifkan tombol CUT. 7. Tarik garis Polygon yang akan dilakukan proses cut
33. Cut 8. Kini coba seleksi polygon hasil proses CUT tadi.
35. Chamfer Chamfer adalah fungsi untuk membelah vertek atau garis edge. Perintah untuk fungsi Cut adalah : - Modify > Edge > Edit Edge > Chamfer .
36. Cut Contoh : 1. Melanjutkan contoh terdahulu, aktifkan Editable Poly . Pilih Object > Modify > Editable Poly 2. Aktifkan Edge pada rollout Selection 3. Pilih 4 garis Edge sekaligus dengan cara tahan tombol CTRL pada keyboard kemudian klik keempat garis Edge tersebut
37. Cut 4. Pilih 5 garis Edge sekaligus dengan cara tahan tombol CTRL pada keyboard kemudian klik kelima garis Edge tersebut. 5. Pada rollout Edit Edges aktifkan tombol Chamfer , isi nilai 3 pada kolom
38. Cut 4. Maka hasil dari proses Chamfer seperti gambar di bawah.
39. SOFT SELECTION Jurusan Multimedia SMK Negeri I Pungging Zainul Arifin, S. Kom [email_address]
40. Soft Selection Contoh : 1. Buat Box ukuran Length = 150, Width = 150, Height = 150, Length segs = 10, Width segs = 10, Length segs = 5 - Tekan F4 untuk menampilkan segmen box
41. Soft Selection 2. Klik kanan box > Convert to > Editable Poly 3. Pada rollout aktifkan vertex 4. Pada Rollout Soft Selection, centang Use Soft Selection, isi falloff = 100
42. Soft Selection 5. Aktifkan tombol Select Object , lalu pilih vertex. 6. Klik Select and Move , pada toolbar, lalu tekan F12 pada keyboard.
43. Soft Selection 7. Maka akan tampil form Move Transform Type-in. 8. Isi nilai 100 pada sumbu Z lalu tekan ENTER. 9. Maka box akan berubah menjadi bentuk seperti di bawah.
44. Connect Jurusan Multimedia SMK Negeri I Pungging Zainul Arifin, S. Kom [email_address]
45. Connect Connect adalah fungsi untuk menghubungkan 2 buah object menjadi satu. dengan menambah polugon penghubung. Perintah untuk fungsi Cut adalah : - Create > Geometry > Connect .
46. Connect 1. Buatlah 2 buah object gelas menggunakan fungsi Lathe dan buat gagang menggunakan fungsi Loft Object. Atur posisi gagang dengan permukaan gelas berdekatan
47. Connect 2. Ubah kedua object tersebut menjadi Editble Poly . 3. Aktifkan Polygon pada rollout selection. Buat lubang di ujung gagang dan permukaan gelas dengan cara pilih Polygon > Delete