Information technology (IT) applications in organizations are very important to do this to support the effectiveness and efficiency of the organization's business processes. IT assets are the most important component in the company's business processes (organization) today, which has a high vulnerability to the risks that occur. non-functioning of IT assets because threats (risks) can systematically disrupt performance. The technical implementation unit (UPT) at STT Pagar Alam is responsible for managing IT assets. IT assets that are the object of this research include hardware consisting of monitors, CPUs, projectors, stavolt, printers and laptops with a considerable quantity. departing from the management's needs when identifying risk factors that need to be given maintenance priority and the type of IT assets to identify and measure IT assets using the Quantitative risk analysis (QRA) method so that known aspects and factors need special attention effectively and efficiently. This study produced recommendations on the type of IT assets in the form of CPUs and the types of power loss risk factors that require priority for further control measures.
1 of 16
Download to read offline
More Related Content
Analisis resiko kuantitatif aset ti pada stt pagar alam
2. a. TI mampu meningkatkan mutu layanan hingga
tercapai tujuan bisnis.
b. UPT berperan menjalankan seluruh urusan.
c. STT Pagar Alam belum melakukan identifikasi
resiko implementasi TI secara berkala dan
terperinci secara baik.
d. Pemeliharaan asset TI yang tak sesuai berakibat
resiko, untuk menghindarinya perlu manajemen
risiko dan membuat rekomendasi bagi manajemen
STTP dalam pemeliharaan asset.
3. d. Penelitian ini melakukan analisa manajemen resiko TI
pemeliharaan asset memanfaatkan Quantitative risk
analysis (QRA).
e. Peltier: Manajemen risiko merupakan proses
identifikasi, mengatur risiko dan membangun strategi
untuk mengelolanya melalui sumber daya yang ada.
Caranya, dengan: mentransfer risiko ke pihak lain,
hindari risiko, hindari efek buruk risiko dan menerima
sebagian maupun seluruh konsekuensi resiko tertentu.
f. J.W. Meritt, mengatakan pada analisa resiko:
ï‚– Qualitative analysis method yaitu metode analisis resiko menggunakan
tabulasi berdasarkan penilaian deskriptif (tinggi, sedang atau rendah).
ï‚– Quantitative analysis method yaitu metode analisis resiko
menggunakan angka numeric untuk menyatakan dampak dan
probabilitas.
ï‚– hybrid method merupakan kombinasi metode analisis kualitatif
dan kuantitatif.
4. • Aset TI yaitu barang yang dinilai suatu perusahaan
(organisasi) mampu memberi manfaat, yang berwujud
maupun tidak berwujud dan dijadikan sebagai modal
perusahaan. Tan membagi asset berdasarkan segi
manfaat dirasakan, yaitu:
â–« IT Asset tangible yaitu asset perusahaan yang bermanfaat bagi
perusahaan (user) secara nyata langsung diaplikasikan untuk
keuntungan pribadi maupun bersama seperti: hardware, database,
server, komputer.
â–« IT assets intangible yaitu asset perusahaan yang bermanfaat bagi
perusahaan (user) secara tidak nyata bisa diperoleh manfaatnya seperti
software application, security program dan license software.
• Aset TI pada penelitian ini merupakan IT assets tangible
meliputi Monitor, CPU, Proyektor, stavolt, printer &
laptop.
5. Metodologi Penelitian
• Penelitian menggunakan
metode quantitative risk
analysis (QRA).
• J.W. Meritt meliputi tujuh
tahapan seperti dalam
Gambar di samping
6. Hasil & Pembahasan
• Lokasi penelitian kantor UPT STT Pagar Alam, dengan model asset
TI meliputi Monitor, CPU, Proyektor, stavolt, printer dan laptop.
Objek penelitian berfokus pada asset bersifat equipment dan
bernilai tangible.
No Type aset TI Jumlah aset TI (Unit)
1 Monitor 70
2 CPU 70
3 Proyektor 15
4 Stavolt 70
5 Printer 11
6 Laptop 30
7. • Menentukan risiko dan ancaman dengan memberikan nilai ARO
(Annualize rate occurance) pada tiap ancaman, ARO diperoleh dari
nilai prosentase potensi setiap threat untuk setiap asset TI dalam 1
tahun di STT Pagar Alam yang telah didokumentasikan UPT.
No Type Aset Jumlah Total Harga (Rp)
1 Monitor 70 Rp 100,000,000
2 CPU 70 Rp 120,000,000
3 Proyektor 15 Rp 60,000,000
4 Stavolt 70 Rp 21,000,000
5 Printer 11 Rp 11,000,000
6 Laptop 30 Rp 105,000,000
Total Rp 417,000,000
8. • Annualize rate occurance (ARO)
N0 Ancaman (Threat) ARO
1 Power loss 2
2 Communication loss 2
3 Data integrity loss 0
4 Accidental errors 0.7
5 Computer virus 0.6
6 Abuse of access privilages by employees 0.4
7 Natural disasters 0.2
8 Attempted unauthorized system access by outsider 0
9 Theft or destruction of computing resource 0,2
10 Destruction of data 0
11 Abuse of access privilages by other authorized user 0
12 Successful unauthorized system access by outsider 0.06
13 Non-disaster downtime 0,006
14 Fire 0,5
15 Earthquake 0
9. • Nilai koefisien dampak pada asset TI
Nilai Deskripsi
0 Aset TI tersebut tahan dan tidak ada hasil kerusakan terhadap ancaman
0.3 Tidak ada kerusakan yang diakibatkan namun ada kemungkinan membutuhkan
penggantian total
0.5 Kemungkinan tidak ada kerusakan yang dihasilkan pada asset TI
0.7 Aset TI yang terkena dampak biasanya akan memerlukan penggantian
1 Hasil yang dapat diidentifikasi adalah penggantian secara total pada asset TI
13. • Rangking dan nilai across asset
Jenis aset TI Nilai across asset (Rupiah)
CPU Rp. 429,600,000
Monitor Rp. 267,800,000
Proyektor Rp. 160,680,000
Laptop Rp. 101,010,000
Stavolt Rp. 62,370,000
Printer Rp. 35,618,000
Total Rp. 1,057,078,000
15. Kesimpulan
• Analisa manajemen risiko TI pemeliharaan asset menggunakan QRA
mampu identifikasi faktor resiko yang perlu mendapat prioritas
pemeliharaan serta jenis asset TI dimana saja yang perlu mendapat
perhatian khusus dan menghasilkan rekomendasi jenis asset TI dan
faktor resiko yang perlu segera dilakukan analisa controls lanjutan.
Untuk melindungi nilai financial asset TI sebesar Rp 417,000,000.00
didapatkan kesimpulan bahwa hasil data analisa menunjukan bahwa
aspek asset TI jenis CPU dengan potensi nilai kerugian sebesar Rp.
429,600,000.00 dan aspek threat (resiko) power loss yang mempunyai
potensi nilai kerugian sebesar Rp 624,000,000.00.
• Saran untuk penelitian selanjutnya antara lain melakukan analisa
pengendalian risiko (analysis control) terlebih dahulu dalam
menentukan jenis pengendalian (control) yang tepat dan akurat untuk
mengurangi nilai potensi kerugian pada aspek asset TI jenis CPU dan
aspek threat (resiko) power loss. selain itu juga dapat dilakukan tindakan
pengendalian resiko sesuai dengan analisa pengendalian (control) untuk
aspek asset TI jenis CPU dan aspek threat (risiko) kesalahan power loss.