Puisi Terakhir ~ untuk Rinduku
Tak terasa mutiara berjatuhan
menggelinding disela-sela pipi
Tak terasa pula aku terjauh dari jasadmu,
Namun cintamu tetap ada di hatimu
Tapi waktu adalah MilikNya..
Semua terjadi seiring skenarionya鈥�
Pertemuan pasti ada perpisahan
Kelahiran pasti ada kematian
Saat ku buka mata, Semua tlah berubah
Rindu yang menghiasi hati
Kabur bersama jiwanya
Melesat jauh menembus langit lapis tujuh
Mendobrak pintu surga yang terjaga
Mengambil satu tempat yang indah disisiNya.
Selamat jalan Rinduku鈥�.Semoga Surga menjadi tempat pertemuan kita.
8 Agustus 2011, 09.00, (8 Ramadhan 1432 H)
Puisi terakhir ~ untuk sahabatku (habibah)
Sedikit waktu yang mengalir bersama
We鈥檝e updated our privacy policy so that we are compliant with changing global privacy regulations and to provide you with insight into the limited ways in which we use your data.
You can read the details below. By accepting, you agree to the updated privacy policy.
