際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Model konsep pengembangan kurikulum
Pengertian Kurikulum
 Berasal dari istilah curere (berlari) atau Curier (kurir),
sehingga sering diartikan sebagai jarak yang harus
ditempuh.
 Pandangan lama
Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh siswa untuk
mendapatkan ijasah
Implikasi dalam pembelajaran:
- Penguasaan seluruh materi pelajaran
- Teachered centered curriculum
 Pandangan Saat ini
Kurikulum: dokumen atau rencana tertulis mengenai kualitas
pendidikan yang harus dimiliki siswa melalui suatu pengalaman
belajar.
. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
 Kurikulum: semua pengalaman siswa yang
dirancang, diarahkan, diberikan, dan
dipertanggungjawabkan oleh sekolah.
 Kurikulum sebagai tujuan
a structural series of learning outcomes
(Johnson).
Kurikulum sebagai bahan ajaran
 Seperangkat bahan ajar yang harus dikuasai
siswa (Zais)
 Kurikulum sebagai pengalaman
. All experiences which are offer to learner under the auspices
or direction of school (Caswel, Cambel, Doll).
 Kurikulum sebagai rencana
A Curriculum is a written document which may contain many
ingredints but basically it is a plan for the education of pupils
during their enrollment in given school (beauchamp).
 Kurikulum sebagai teori
 a set of related statements that gives meaning to a schoolss
curriculum by poiting up the relationships among its elements
and by directing its development, its use and its evaluation.
 Kurikulum merupakan rancangan dan proses pendidikan yang
dikembangkan oleh pengembang kurikulum sebagai jawaban
terhadap tantangan komunitas, masyarakat, bangsa dan ummat
manusia yang dilayani kurikulum tersebut. (Oliva, 1997)
KARAKTERISTIK KURIKULUM
Schubert, Gress and Purpel, Saylor and Alexander, Marsh and Stafford
serta Smitt and Lovert (Print,1993)
1. Kurikulum sebagai mata pelajaran
 Ini menggambarkan kurikulum sebagai pengkombinasian
mata pelajaran untuk membentuk sekumpulan materi
yang diajarkan.
2. Kurikulum sebagai pengalaman
 Kurikulum dipandang sebagai sejumlah pengalaman,
(experience) yang dihadapi siswa dalam konteks
pembelajaran.
3. Kurikulum sebagai tujuan
 Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan
pendidikan
4. Kurikulum Sebagai Reproduksi Sosial
 Kurikulum haruslah merefleksikan kultur suatu
masyarakat.
5. Kurikulum sebagai currere
 kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran yang
harus ditempuh.
Dimensi Pengembangan Kurikulum
Hamid Hasan (1988)
1. Kurikulum dalam dimensi ide
2. Kurikulum dalam dimensi
dokumen
3. Kurikulum dalam dimensi
Proses
4. Kurikulum dalam dimensi hasil
Kurikulum dalam dimensi ide
 Berkenaan dengan: landasan Filosofis (Klasik: perenialis,
essensialis; Pribadi: progresif, romantik; Interaksional:
rekonstructionism, Teknologi Pendidikan: teknologi, essensialis,
progressif)
 Berkaitan dengan: landasan teori (Teori belajar, model dan desain
kurikulum yang digunakan)
 Filosofi dan teori kurikulum yang digunakan harus disesuaikan
dengan tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan suatu
jenjang pendidikan.
 Dari aspek filosofi yang digunakan akan memperlihatkan apakah
kurikulum tersebut dikembangkan untuk menjawab kebutuhan
masyarakat dalam pengembangan ilmu, teknologi, agama, sosial-
budaya-ekonomi, dsb.
 Kurikulum dalam Dimensi Dokumen
Berkenaan dengan: Tujuan, isi (materi),
Kegiatan Belajar, dan Penilaian
 Kurikulum dam dimensi proses (pelaksanaan
pembelajaran) perlu memperhatikan faktor-
faktor yang berhubungan dengan implementasi
kurikulum (SDM, fasilitas, lingkungan,
pendanaan, kepemimpinan, sbgnya)
 Kurikulum dalam dimensi hasil berkaitan
dengan Output dan outcome yang dihasilkan.
Dimensi Kurikulum
(Hasan Hamid)
IDE
IDEAL/
POTENTIAL
CURRICULUM
RENCANA
TERTULIS
IMPLEMENTASI HASIL
ACTUAL/REAL
CURRICULUM
PBM
Dimensi Kurikulum
(Nana Syaodih Sukmadinata)
 Kurikulum sbg ilmu
 Kurikulum sbg sistem
 Kurikulum sbg rencana
 Kurikulum sebagai ilmu dikaji konsep, landasan, asumsi,
teori, model, praksis, prinsip-prinsip dasar tentang
kurikulum.
 Kurikulum sebagai sistem dijelaskan kedudukan
kurikulum dalam hubungannya dengan sistem dan
bidang-bidang lain, komponen-komponen kurikulum,
kurikulum berbagai jalur, jenjang, jenis pendidikan,
manajemen kurikulum, dan sebagainya.
 Kurikulum sebagai rencana tercakup macam-macam
rencana dan rancangan atau desain kurikulum.
Kurikulum sebagai rencana ada yang bersifat
menyeluruh untuk semua jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan dan ada pula yang khusus untuk jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Kurikulum sbg rencana
Desain
Kurikulum
Implementasi
Kurikulum
Evaluasi
Kurikulum
Komponen Desain
(Tujuan, Materi,
Proses, &
Evaluasi)
 Program
pembelajaran
 Pembelajaran teori
 Pembelajaran praktik
 Pengelolaan kelas
 Tugas dan latihan
 Bimbingan
 Ko-kurikulum
 Ekstra kurikulum
 Kuis, tes & ujian
Lingkup
Evaluasi
 Hasil
 Proses
 Sumber daya
 Pendidikan
Teknik
 Tes & Non Tes
Tindak Lanjut
 Penyempurnaan
Laporan
Kurikulum Sebagai Sistem
Sistem
Politik
Sistem
Ekonomi
Sistem
Sosial
Sistem
Keamanan
Sistem
Pendididikan
Bimbingan Managemen
Pddk
Kurikulum
Next
際際滷
Komponen Kurikulum
Sistem
Kelembagaan
Managemen
Evaluasi Kurikulum
Pembinaan&
Pengembangan Kurikulum
Kurikulum
Dimensi Kurikulum
 Ideal curriculum, yaitu: kurikulum yang menurut pemikiran para ahli
paling tepat diberikan kepada peserta didik.
 Entitlement curriculum, yaitu: kurikulum yang menurut masyarakat paling
cocok agar peserta didik mjd warga masyarakat yg baik.
 Intended curriculum, yaitu sebuah rancangan kurikulum yang hendak
diterapkan.
 Available atau supported curriculum , yaitu: kurikulum yg dapat
dilaksanakan krn cukup tersedia faktor-faktor pendukungnya baik orang
maupun sarana dan fasilitas.
 Implemented curriculum, yaitu: kurikulum yang secara riil dilaksanakan
oleh guru-guru.
 Achieved curriculum, yaitu kurikulum yang dikuasai oleh siswa.
 Attained curriculum , yaitu: kurikulum yang tingkat penguasaannya
terukur, terevaluasi oleh guru dan sekolah.
Model dan Konsep Kurikulum
Model Kurikulum
Subyek Akademik
Humanistik
Rekonstruksi Sosial
Kompetensi
Pola Managemen
Kurikulum
Sentralistik
Desentralistik
Dekonsentratif
Pend. Pribadi
Pend. Klasik
P Interaksional
Teknologi Pdk
Kurikulum Subyek Akademik
Asumsi
1. Pengetahuan mrpk inti dari kurikulum seperti halnya
kurikulum mrpk inti dari pendidikan.
2. Pengetahuan adlh kepercayaan yang dpt dibenarkan,
bukan sekedar pendapat/terkaan mengenai sesuatu.
3. Pengetahuan yg harus dikuasai peserta didik
bersumber dari berbagai disiplin ilmu spt matematika,
ilmu-ilmu kealaman, bahasa, dan ilmu-ilmu sosial.
4. Melalui penguasaan pengetahuan dalam berbagai
disiplin ilmu inilah manusia dapat memahami dunia
sekitarnya
Ciri-ciri Kurikulum Subyek Akademik
 Kurikulum diarahkan pada pikiran-pikiran rasional, dimana
pengembangan kemampuan kognitif mendapat perhatian
khusus.
 Pengembangan kemampuan kognitif tak dpt dilepaskan
dari penguasaan disiplin-disiplin ilmu yg tertuang dlm
bidang-bidang studi/mata-mata pelajaran.
 Materi kurikulum dapat diorganisasikan dengan model
unified (pada tingkat SD) atau correlated (pada tingkat
SMP).
 Dengan model unified, isi kurikulum bidang studi
ditampilkan dalam bentuk tema-tema/konsep-konsep
(energi, pemuaian, penguapan, dll) yg dapat dipelajari dari
kacamat berbagai disiplin ilmu seperti fisika, biologi, dan
kimia
Ciri-ciri kurikulum subyek akademik
 Dengan model correlated, kurikulum bidang studi tetap
ditampilkan dalam bentuk mata pelajaran dengan berbagai
konsep masing-masing di dalamnya disertai upaya mengkaji
hubungan diantara konsep-konsep antar mata pelajaran.
 Penataan konsep-konsep tsb dlm kurikulum dilakukan dg
memperhatikan prinsip logis (prasyarat antar materi) maupun
psikologis (prinsip-prinsip belajar).
 Proses pembelajaran dilakukan melalui penggunaan berbagai
model mengajar spt model berpikir induktif, pemerolehan
konsep, inkuiri, & model presentasi/ekspositoris (advance
organizer).
 Dalam pelaksanaan proses pembelajaran ditekankan
penggunaan berbagai metode mengajar disamping ceramah,
yaitu: diskusi, pemecahan masalah, pemberian tugas, dan
sejenisnya yg merangsang peran serta siswa secara aktif.
Kurikulum Humanistik
Asumsi:
 Lebih berorientasi pada masa sekarang, apa yang
dialami atau terjadi sekarang.
 Didasari oleh keyakinan bahwa peserta didik mempunyai
potensi intelektual, afektif, psikomotor.
 Pendidikan ibarat bertani: menumbuhkan potensi dan
kemampuan yg dimiliki, dan diarahkan pada
pembentukan pribadi yg utuh.
 Pendidik adalah psikolog, bidan, fasilitator, dan motivator
yang berperan mendorong & membantu perkembangan
peserta didik.
Ciri-ciri Kurikulum Humanistik
 Peserta didik adalah subyek, pemeran utama.
 Pendidik berperan menyediakan fasilitas yang
mendukung kelancaran perkembangan peserta
didik.
 Isi bahan ajaran dipilih sesuai dengan minat &
kebutuhan peserta didik.
 Kurikulum disusun fleksibel memperhatikan
karakteristik dan kecepatan perkembangan
peserta didik.
Ciri-ciri Kurikulum Humanistik
 Proses pengajaran menekankan aktivitas
siswa, terutama aktivitas psikis (rohani).
 Pengajaran menggunakan metode inkuiri-
diskaveri, pemecahan masalah,
penghayatan dan pengembangan nilai-
nilai.
Kurikulum Rekonstruksi Sosial
Asumsi
 Pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan
kegiatan bersama, interaksi, & kerjasama
(antara guru-siswa, siswa-lingkungan, siswa-
lingkungan, siswa-siswa).
 Melalui interaksi & kerjasama, siswa berupaya
memecahkan masalah yg dihadapinya dlm
masyarakat menuju pembentukan masyarakat
yg lebih baik.
 Lebih memusatkan perhatiannya pada masalah-
masalah yg dihadapi dlm masyarakat.
 Tujuan utama model kurikulum rekonstruksi sosial, yaitu:
menghadapkan para siswa pada tantangan, ancaman,
hambatan, dan gangguan yg dihadapi
manusia/masyarakat yg perlu didekati dari bidang
bidang lain spt: ekonomi, sosiologi, psikologi, estetika,
bahkan IPA & mtmtk.
 Kegiatan belajar dipusatkan pada masalah-masalah
sosial yg mendesak yg mengundang pengungkapan
lebih mendalam.
 Pola organisasi kurikulum disusun spt sebuah roda.
Tema utama sbg poros roda, yg kmd dijabarkan ke
dalam sejumlah topik dg berbagai kegiatan sbg satu
kesatuan yg utuh.
Ciri-ciri Kurikulum Rekonstruksi
Sosial.
 Tujuan kurikulum diarahkan pada pemecahan
masalah-masalah yg tjd dlm kehidupan
masyarakat.
 Tujuan bisa berubah-ubah setiap waktu.
 Isi kurikulum adalah masalah-masalah yg
dihadapi masyarakat.
 Isi dan proses dikemas sekaligus serta disusun
bersama-sama siswa.
Ciri-ciri Kurikulum Rekonstruksi Sosial
 Guru & siswa belajar bersama, guru membantu siswa menemukan
kebutuhan/minatnya dan bersama siswa berusaha memecahkan
masalah sosial.
 Kegiatan belajar menekankan kooperasi/ kerjasama, kerja
kelompok, saling pengertian dan konsensus.
 Evaluasi diarahkan pada penilaian proses dan hasil kerja kelompok,
serta bersifat kualitatif.
 Siswa dpt dilibatkan dlm kegiatan penilaian terutama dlm memilih,
menyusun dan menilai bahan yg akan diujikan.
 Evaluasi tidak hanya menilai apa yg telah dikuasai siswa, tetapi jg
menilai pengaruh kegiatan sekolah thdp masyarakat, terutama
menyangkut perkembangan masyarakat dan peningkatan taraf
kehidupan masyarakat.
Kurikulum Berbasis Kompetensi
 Lebih berorientasi pada masa sekarang dan yang akan datang.
 Bertolak dari pandangan bahwa pendidikan bukan seni, tetapi ilmu
(bersifat ilmiah).
 Manusia tdk berbeda hakiki dg binatang, hanya sifatnya yg lebih
kompleks.
 Pendidikan mrpk transmisi, penerusan dan pelatihan penguasaan
kompetensi.
 Kompetensi diuraikan mjd perilaku/performansi yg dapat
diamati/diukur.
 Peranan pendidik tdk dominan, sebab dalam hal tertentu dpt
digantikan oleh alat-alat teknologi.
 Guru lebih berperan sebagai pengarah dan pengendali
pembelajaran.
Ciri-ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi
 Menekankan pada isi kurikulum, berupa
kompetensi-kompetensi.
 Kompetensi dijabarkan mjd sub-sub kompetensi
yg menggambarkan perilaku yg dapat diamati &
diukur.
 Kompetensi, sub-sub kompetensi dirumuskan
dalam bentuk tujuan atau sasaran-sasaran
belajar.
 Desain pengajaran disusun secara sistematik
membentuk pengajaran sistem (system
istructional)
Ciri-ciri Kurikulum Kompetensi
 Bahan dan proses pembelajaran disusun
dalam media cetak dan elektronik
berbentuk modul, pengajaran dengan
video-audio, pengajaran dengan
komputer, dll.
 Pemberian motivasi, penguatan dan
umpan balik sangat mendapat perhatian
dalam pelaksanaan pembelajaran.
Wassalamualaikum wr.wb.
Terima kasih

More Related Content

Model konsep pengembangan kurikulum

  • 2. Pengertian Kurikulum Berasal dari istilah curere (berlari) atau Curier (kurir), sehingga sering diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh. Pandangan lama Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh siswa untuk mendapatkan ijasah Implikasi dalam pembelajaran: - Penguasaan seluruh materi pelajaran - Teachered centered curriculum Pandangan Saat ini Kurikulum: dokumen atau rencana tertulis mengenai kualitas pendidikan yang harus dimiliki siswa melalui suatu pengalaman belajar. . Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
  • 3. Kurikulum: semua pengalaman siswa yang dirancang, diarahkan, diberikan, dan dipertanggungjawabkan oleh sekolah. Kurikulum sebagai tujuan a structural series of learning outcomes (Johnson). Kurikulum sebagai bahan ajaran Seperangkat bahan ajar yang harus dikuasai siswa (Zais)
  • 4. Kurikulum sebagai pengalaman . All experiences which are offer to learner under the auspices or direction of school (Caswel, Cambel, Doll). Kurikulum sebagai rencana A Curriculum is a written document which may contain many ingredints but basically it is a plan for the education of pupils during their enrollment in given school (beauchamp). Kurikulum sebagai teori a set of related statements that gives meaning to a schoolss curriculum by poiting up the relationships among its elements and by directing its development, its use and its evaluation. Kurikulum merupakan rancangan dan proses pendidikan yang dikembangkan oleh pengembang kurikulum sebagai jawaban terhadap tantangan komunitas, masyarakat, bangsa dan ummat manusia yang dilayani kurikulum tersebut. (Oliva, 1997)
  • 5. KARAKTERISTIK KURIKULUM Schubert, Gress and Purpel, Saylor and Alexander, Marsh and Stafford serta Smitt and Lovert (Print,1993) 1. Kurikulum sebagai mata pelajaran Ini menggambarkan kurikulum sebagai pengkombinasian mata pelajaran untuk membentuk sekumpulan materi yang diajarkan. 2. Kurikulum sebagai pengalaman Kurikulum dipandang sebagai sejumlah pengalaman, (experience) yang dihadapi siswa dalam konteks pembelajaran. 3. Kurikulum sebagai tujuan Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan
  • 6. 4. Kurikulum Sebagai Reproduksi Sosial Kurikulum haruslah merefleksikan kultur suatu masyarakat. 5. Kurikulum sebagai currere kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh.
  • 7. Dimensi Pengembangan Kurikulum Hamid Hasan (1988) 1. Kurikulum dalam dimensi ide 2. Kurikulum dalam dimensi dokumen 3. Kurikulum dalam dimensi Proses 4. Kurikulum dalam dimensi hasil
  • 8. Kurikulum dalam dimensi ide Berkenaan dengan: landasan Filosofis (Klasik: perenialis, essensialis; Pribadi: progresif, romantik; Interaksional: rekonstructionism, Teknologi Pendidikan: teknologi, essensialis, progressif) Berkaitan dengan: landasan teori (Teori belajar, model dan desain kurikulum yang digunakan) Filosofi dan teori kurikulum yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan suatu jenjang pendidikan. Dari aspek filosofi yang digunakan akan memperlihatkan apakah kurikulum tersebut dikembangkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam pengembangan ilmu, teknologi, agama, sosial- budaya-ekonomi, dsb.
  • 9. Kurikulum dalam Dimensi Dokumen Berkenaan dengan: Tujuan, isi (materi), Kegiatan Belajar, dan Penilaian Kurikulum dam dimensi proses (pelaksanaan pembelajaran) perlu memperhatikan faktor- faktor yang berhubungan dengan implementasi kurikulum (SDM, fasilitas, lingkungan, pendanaan, kepemimpinan, sbgnya) Kurikulum dalam dimensi hasil berkaitan dengan Output dan outcome yang dihasilkan.
  • 11. Dimensi Kurikulum (Nana Syaodih Sukmadinata) Kurikulum sbg ilmu Kurikulum sbg sistem Kurikulum sbg rencana
  • 12. Kurikulum sebagai ilmu dikaji konsep, landasan, asumsi, teori, model, praksis, prinsip-prinsip dasar tentang kurikulum. Kurikulum sebagai sistem dijelaskan kedudukan kurikulum dalam hubungannya dengan sistem dan bidang-bidang lain, komponen-komponen kurikulum, kurikulum berbagai jalur, jenjang, jenis pendidikan, manajemen kurikulum, dan sebagainya. Kurikulum sebagai rencana tercakup macam-macam rencana dan rancangan atau desain kurikulum. Kurikulum sebagai rencana ada yang bersifat menyeluruh untuk semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan dan ada pula yang khusus untuk jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
  • 13. Kurikulum sbg rencana Desain Kurikulum Implementasi Kurikulum Evaluasi Kurikulum Komponen Desain (Tujuan, Materi, Proses, & Evaluasi) Program pembelajaran Pembelajaran teori Pembelajaran praktik Pengelolaan kelas Tugas dan latihan Bimbingan Ko-kurikulum Ekstra kurikulum Kuis, tes & ujian Lingkup Evaluasi Hasil Proses Sumber daya Pendidikan Teknik Tes & Non Tes Tindak Lanjut Penyempurnaan Laporan
  • 16. Dimensi Kurikulum Ideal curriculum, yaitu: kurikulum yang menurut pemikiran para ahli paling tepat diberikan kepada peserta didik. Entitlement curriculum, yaitu: kurikulum yang menurut masyarakat paling cocok agar peserta didik mjd warga masyarakat yg baik. Intended curriculum, yaitu sebuah rancangan kurikulum yang hendak diterapkan. Available atau supported curriculum , yaitu: kurikulum yg dapat dilaksanakan krn cukup tersedia faktor-faktor pendukungnya baik orang maupun sarana dan fasilitas. Implemented curriculum, yaitu: kurikulum yang secara riil dilaksanakan oleh guru-guru. Achieved curriculum, yaitu kurikulum yang dikuasai oleh siswa. Attained curriculum , yaitu: kurikulum yang tingkat penguasaannya terukur, terevaluasi oleh guru dan sekolah.
  • 17. Model dan Konsep Kurikulum Model Kurikulum Subyek Akademik Humanistik Rekonstruksi Sosial Kompetensi Pola Managemen Kurikulum Sentralistik Desentralistik Dekonsentratif Pend. Pribadi Pend. Klasik P Interaksional Teknologi Pdk
  • 18. Kurikulum Subyek Akademik Asumsi 1. Pengetahuan mrpk inti dari kurikulum seperti halnya kurikulum mrpk inti dari pendidikan. 2. Pengetahuan adlh kepercayaan yang dpt dibenarkan, bukan sekedar pendapat/terkaan mengenai sesuatu. 3. Pengetahuan yg harus dikuasai peserta didik bersumber dari berbagai disiplin ilmu spt matematika, ilmu-ilmu kealaman, bahasa, dan ilmu-ilmu sosial. 4. Melalui penguasaan pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu inilah manusia dapat memahami dunia sekitarnya
  • 19. Ciri-ciri Kurikulum Subyek Akademik Kurikulum diarahkan pada pikiran-pikiran rasional, dimana pengembangan kemampuan kognitif mendapat perhatian khusus. Pengembangan kemampuan kognitif tak dpt dilepaskan dari penguasaan disiplin-disiplin ilmu yg tertuang dlm bidang-bidang studi/mata-mata pelajaran. Materi kurikulum dapat diorganisasikan dengan model unified (pada tingkat SD) atau correlated (pada tingkat SMP). Dengan model unified, isi kurikulum bidang studi ditampilkan dalam bentuk tema-tema/konsep-konsep (energi, pemuaian, penguapan, dll) yg dapat dipelajari dari kacamat berbagai disiplin ilmu seperti fisika, biologi, dan kimia
  • 20. Ciri-ciri kurikulum subyek akademik Dengan model correlated, kurikulum bidang studi tetap ditampilkan dalam bentuk mata pelajaran dengan berbagai konsep masing-masing di dalamnya disertai upaya mengkaji hubungan diantara konsep-konsep antar mata pelajaran. Penataan konsep-konsep tsb dlm kurikulum dilakukan dg memperhatikan prinsip logis (prasyarat antar materi) maupun psikologis (prinsip-prinsip belajar). Proses pembelajaran dilakukan melalui penggunaan berbagai model mengajar spt model berpikir induktif, pemerolehan konsep, inkuiri, & model presentasi/ekspositoris (advance organizer). Dalam pelaksanaan proses pembelajaran ditekankan penggunaan berbagai metode mengajar disamping ceramah, yaitu: diskusi, pemecahan masalah, pemberian tugas, dan sejenisnya yg merangsang peran serta siswa secara aktif.
  • 21. Kurikulum Humanistik Asumsi: Lebih berorientasi pada masa sekarang, apa yang dialami atau terjadi sekarang. Didasari oleh keyakinan bahwa peserta didik mempunyai potensi intelektual, afektif, psikomotor. Pendidikan ibarat bertani: menumbuhkan potensi dan kemampuan yg dimiliki, dan diarahkan pada pembentukan pribadi yg utuh. Pendidik adalah psikolog, bidan, fasilitator, dan motivator yang berperan mendorong & membantu perkembangan peserta didik.
  • 22. Ciri-ciri Kurikulum Humanistik Peserta didik adalah subyek, pemeran utama. Pendidik berperan menyediakan fasilitas yang mendukung kelancaran perkembangan peserta didik. Isi bahan ajaran dipilih sesuai dengan minat & kebutuhan peserta didik. Kurikulum disusun fleksibel memperhatikan karakteristik dan kecepatan perkembangan peserta didik.
  • 23. Ciri-ciri Kurikulum Humanistik Proses pengajaran menekankan aktivitas siswa, terutama aktivitas psikis (rohani). Pengajaran menggunakan metode inkuiri- diskaveri, pemecahan masalah, penghayatan dan pengembangan nilai- nilai.
  • 24. Kurikulum Rekonstruksi Sosial Asumsi Pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan kegiatan bersama, interaksi, & kerjasama (antara guru-siswa, siswa-lingkungan, siswa- lingkungan, siswa-siswa). Melalui interaksi & kerjasama, siswa berupaya memecahkan masalah yg dihadapinya dlm masyarakat menuju pembentukan masyarakat yg lebih baik. Lebih memusatkan perhatiannya pada masalah- masalah yg dihadapi dlm masyarakat.
  • 25. Tujuan utama model kurikulum rekonstruksi sosial, yaitu: menghadapkan para siswa pada tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yg dihadapi manusia/masyarakat yg perlu didekati dari bidang bidang lain spt: ekonomi, sosiologi, psikologi, estetika, bahkan IPA & mtmtk. Kegiatan belajar dipusatkan pada masalah-masalah sosial yg mendesak yg mengundang pengungkapan lebih mendalam. Pola organisasi kurikulum disusun spt sebuah roda. Tema utama sbg poros roda, yg kmd dijabarkan ke dalam sejumlah topik dg berbagai kegiatan sbg satu kesatuan yg utuh.
  • 26. Ciri-ciri Kurikulum Rekonstruksi Sosial. Tujuan kurikulum diarahkan pada pemecahan masalah-masalah yg tjd dlm kehidupan masyarakat. Tujuan bisa berubah-ubah setiap waktu. Isi kurikulum adalah masalah-masalah yg dihadapi masyarakat. Isi dan proses dikemas sekaligus serta disusun bersama-sama siswa.
  • 27. Ciri-ciri Kurikulum Rekonstruksi Sosial Guru & siswa belajar bersama, guru membantu siswa menemukan kebutuhan/minatnya dan bersama siswa berusaha memecahkan masalah sosial. Kegiatan belajar menekankan kooperasi/ kerjasama, kerja kelompok, saling pengertian dan konsensus. Evaluasi diarahkan pada penilaian proses dan hasil kerja kelompok, serta bersifat kualitatif. Siswa dpt dilibatkan dlm kegiatan penilaian terutama dlm memilih, menyusun dan menilai bahan yg akan diujikan. Evaluasi tidak hanya menilai apa yg telah dikuasai siswa, tetapi jg menilai pengaruh kegiatan sekolah thdp masyarakat, terutama menyangkut perkembangan masyarakat dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat.
  • 28. Kurikulum Berbasis Kompetensi Lebih berorientasi pada masa sekarang dan yang akan datang. Bertolak dari pandangan bahwa pendidikan bukan seni, tetapi ilmu (bersifat ilmiah). Manusia tdk berbeda hakiki dg binatang, hanya sifatnya yg lebih kompleks. Pendidikan mrpk transmisi, penerusan dan pelatihan penguasaan kompetensi. Kompetensi diuraikan mjd perilaku/performansi yg dapat diamati/diukur. Peranan pendidik tdk dominan, sebab dalam hal tertentu dpt digantikan oleh alat-alat teknologi. Guru lebih berperan sebagai pengarah dan pengendali pembelajaran.
  • 29. Ciri-ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi Menekankan pada isi kurikulum, berupa kompetensi-kompetensi. Kompetensi dijabarkan mjd sub-sub kompetensi yg menggambarkan perilaku yg dapat diamati & diukur. Kompetensi, sub-sub kompetensi dirumuskan dalam bentuk tujuan atau sasaran-sasaran belajar. Desain pengajaran disusun secara sistematik membentuk pengajaran sistem (system istructional)
  • 30. Ciri-ciri Kurikulum Kompetensi Bahan dan proses pembelajaran disusun dalam media cetak dan elektronik berbentuk modul, pengajaran dengan video-audio, pengajaran dengan komputer, dll. Pemberian motivasi, penguatan dan umpan balik sangat mendapat perhatian dalam pelaksanaan pembelajaran.