2. 2
Definisi Kristalografi
Kristalografi merupakan cabang ilmu dari
mineralogi yang mempelajari mengenai kristal,
Kristal adalah benda padat yang dibatasi oleh
bidang-bidang/banyak bidang) yang
mencerminkan struktur dalam yang teratur
dari atom-atom, ion-ion ataupun molekul-molekul
penyusunnya
3. 3
Definisi Mineralogi
Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari
material kristalin yang terbentuk di alam
(mineral)
Mineral adalah suatu benda padat homogen
yang terdapat di alam, terbentuk secara
anorganik, mempunyai komposisi kimia pada
batas-batas tertentu, dan mempunyai atom-atom
yang tersusun secara teratur.
4. 4
Kristalisasi
Kristal terbentuk dari:
Larutan (Fase padat ke padat)
Lelehan ( fase cair ke fase padat )
Uap (fase gas ke padat)
Yang mengalami perubahan kondisi seperti:
penguapan, penurunan T dan P atau perubahan
Konsentrasi dan pH
5. 5
Contoh kristalisasi
Larutan NaCl yang mengalami penguapan akan
menjadi lewat jenuh sehingga terjadi presipitasi
garam padat.
Jika penguapan terjadi sangat perlahan maka ion Na+
dan Cl- akan mengelompok membentuk satu atau
beberapa kristal yang bentuknya khas
Jika penguapan terjadi dengan cepat akan terbentuk
banyak pusat kristalisasi, menghasilkan kristal yang
lebih banyak dan lebih halus
6. Daya Ikat dalam Kristal
Daya yang mengikat atom (atau ion, atau
grup ion) dari zat pada kristalin adalah
bersifat listrik di alam.
Tipe dan intensitasnya sangat berkaitan
dengan sifat-sifat fisik dan kimia dari
mineral. Kekerasan, belahan, daya lebur,
kelistrikan dan konduktivitas termal, dan
koefisien ekspansi termal berhubungan
secara langsung terhadap daya ikat.
7. Secara umum, ikatan kuat memiliki
kekerasan yang lebih tinggi, titik leleh
yang lebih tinggi dan koefisien ekspansi
termal yang lebih rendah.
Ikatan kimia dari suatu kristal dapat
dibagi menjadi 4 macam, yaitu: ionik,
kovalen, logam dan van derWaals.
8. Bentuk Kristal
Bentuk kesempurnaan dari kristal dapat
dibagi menjadi 3 yaitu :
Euhedral
Subhedral
Anhedral
9. Sistem-Sistem Kristal
Hingga saat ini baru terdapat 7 macam sistem
kristal. Dasar penggolongan sistem kristal
tersebut ada tiga hal, yaitu:
Jumlah sumbu kristal,
Letak sumbu kristal yang satu dengan yang
lain.
Parameter yang digunakan untuk masing-masing
sumbu kristal.
10. Adapun ke tujuh sistem kristal tersebut adalah :
Sistem Isometrik ( sistem kubik )
Sistem Tetragonal
Sistem Ortorombik
Sistem Heksagonal dan Trigonal
Sistem Monoklin
Sistem Triklin
11. 11
Sistem Isometrik
a = b = c
sering ditulis juga
dlm bentuk :
a1 = a2 = a3
Jumlah sumbu
kristalnya 3
Ketiga sumbu saling
tegak lurus (a bc)
Masing2 sumbunya
Ket: sama panjang
a1 = a
a2 = b
a3 = c
12. (a) (b)
Sistem Isometrik (kubik): (a) asli, (b) modifikasi
13. 13
Sistem Tetragonal
Mempunyai 3
sumbu kristal yg
tegak lurus
a bc
a = b sama c
berlainan
kadang ditulis:
a1=a2c
Ket:
a1 = a
a2 = b
17. 17
Sistem Heksagonal dan
Trigonal
Terdiri dari 4
buah sumbu
kristal
Sumbu c tegak
lurus dgn sumbu
yg lain
a1, a2, a3 c
Ket:
a1 = a
a2 = b
a3 = d
18. (a) (b)
(c) (d)
Sistem heksagonal: (a)
asli, (b) modifikasi, (c)
vanadinit, dan (d)
kuarsa
19. Sistem Trigonal
Beberapa ahli memasukkan
sistem ini ke dalam sistem
heksagonal. Demikian pula cara
penggambarannya juga sama.
Perbedaannya bila pada trigonal
setelah terbentuk bidang dasar,
yang berbentuk segienam
kemudian dibuat segitiga
dengan menghubungkan dua
titik sudut yang melewati satu
titik sudutnya.