際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PENGENDALIAN KUALITAS
Dodi Mulyadi, MT
~ Teori Dasar ~
Pengendalian Kualitas
1. Pendahuluan
2. Inspeksi
3. Batas Variabilitas
4. Dimensi dan Toleransi
5. Pemilihan Alat Ukur
6. Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas
7. Total Quality Management
8. Six Sigma
9. Standar Kualitas
Pendahuluan
 Kualitas merupakan salah satu kata kunci
(keberhasilan) dalam ekonomi modern
 Pelanggan selalu mengharapkan produk atau jasa
dengan kualitas yang tinggi
 Definisi kualitas menurut ISO adalah sejauh mana
suatu karakteristik atau fitur yang melekat yang
membedakan dan dapat memenuhi persyaratan,
yakni sesuai dengan kebutuhan atau harapan
pelanggan
 Dengan kata lain, konsep kualitas saat ini didorong
oleh kebutuhan dan aspirasi pelanggan
Inspeksi
 Inspeksi adalah proses pemeriksaan terhadap suatu
komponen untuk memastikan kesesuaiannya
terhadap spesifikasi yang telah ditentukan meliputi
akurasi dimensi, tekstur permukaan, dan atribut
terkait lainnya
 Proses inspeksi dilakukan pada 3 (tiga) tahap, yakni
 inspeksi pada saat penerimaan
 inspeksi pada saat proses pembuatan
 inspeksi akhir (sebelum pengiriman ke
pelanggan)
Inspeksi
 Dalam industri produksi masal, misalnya industri
mobil, ada ribuan komponen yang perlu diproduksi
untuk merakit ratusan mobil. Sehingga jika inspeksi
dilakukan 100%, maka akan memerlukan waktu
yang lama serta biaya yang mahal
 Oleh karena itu inspeksi dilakukan pada sejumlah
sampel sesuai dengan prosedur statistik tertentu.
Metode ini dikenal sebagai acceptance sampling.
Batas Variabilitas
 Tidak ada proses produksi, baik itu proses
pemesinan, tempa, maupun pengecoran, yang bisa
100% sesuai dengan spesifikasi baik secara dimensi
ataupun kualitas permukaan
 Untuk alasan tersebut, diperlukan adanya
toleransi dimensi untuk semua komponen yang
diproduksi
 Toleransi harus tepat dan sesuai dengan fungsinya.
Toleransi yang terlalu ketat akan menuntut proses
manufaktur yang presisi dan biaya inspeksi yang
mahal
Batas Variabilitas
 Beberapa pertimbangan dalam menentukan
toleransi:
1. Pelanggan dan pasar
Pelanggan industri (biasanya) menuntut kualitas
yang lebih tinggi dibanding pelanggan rumah
tangga
2. Fasilitas Manufaktur
Fasilitas manufaktur, baik di internal maupun di
eksternal (supplier), akan sangat menentukan
tercapainya toleransi yang diinginkan
Batas Variabilitas
 Beberapa pertimbangan dalam menentukan
toleransi:
3. Tenaga Kerja dan Metode
 Merupakan hal yang sangat penting pada
Kontrol Kualitas dan memiliki implikasi
penting pada biaya inspeksi
 Metode inspeksi manual: investasi awal
rendah akan tetapi rentan terhadap kesalahan
 Metode inspeksi otomatis: akurasi tinggi akan
tetapi investasi awal dan pemeliharaan
peralatan mahal
Batas Variabilitas
 Beberapa pertimbangan dalam menentukan
toleransi:
4. Manajemen
Penekanan kualitas dari pihak manajemen dapat
memastikan investasi pada mesin dan peralatan
produksi yang berkualitas tinggi
5. Kekuatan Finansial
Hal ini secara alami akan mengarah ke pemilihan
alat dan instrumen pengukuran yang berkualitas
tinggi. Perusahaan juga akan bersedia
mengadopsi metode pemeriksaan terbaik untuk
mencapai produk-produk tanpa cacat
Dimensi dan Toleransi
 Dimensi dapat didefinisikan sebagai pemisahan
sempurna antara dua poin yang dapat didefinisikan,
yang disebut fitur, baik di satu komponen atau di
antara komponen-komponen yang berbeda
 Dengan kata lain, dimensi adalah pernyataan ukuran
yang diinginkan dari fitur tertentu
 Sementara pengukuran adalah pernyataan ukuran
sebenarnya
 Toleransi dapat didefinisikan sebagai variasi total
yang diizinkan dari dimensi yang diberikan.
Dimensi dan Toleransi
 Dimensi dan toleransi diberikan untuk keperluan
manufaktur dan untuk pengecekan komponen
 Dimensi dan toleransi diberikan dengan kejelasan
yang mutlak sehingga tidak ada ambiguitas pada
bagian operator produksi atau bagian inspektur
 Klasifikasi toleransi:
1. Toleransi ukuran (panjang, lebar, sudut, dll)
2. Toleransi geometrik (kelurusan, kerataan, dll)
3. Toleransi posisional (berhubungan dengan
perakitan terhadap komponen lain)
Pemilihan Alat Ukur
 Klasifikasi alat ukur:
1. pengukur atribut, dan
2. pengukur variabel.
 Alat ukur atribut, contohnya
1. Ring Gauge
2. Plug Gauge
Memberikan informasi YA atau TIDAK
 Alat ukur variabel, contohnya
1. Dial Indicator
2. Vernier Calipper
Pemilihan Alat Ukur
 Alat ukur yang direkomendasikan berdasarkan
tingkat toleransi
Nilai
Toleransi
(mm)
Alat ukur yang direkomendasikan
0.1001 Penggaris Baja
0.0500.1
Plug and ring gauges, vernier calliper, micrometer,
dial indicator, dll
0.0100.05
Vernier micrometer, autocollimator, gauge blocks,
optical devices, pneumatic gauges, dll
0.0010.01
Electronic gauges, interferometers, laser-based
devices, dll
Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas
 ASTME mendefinisikan Pengendalian Kualitas (QC)
sebagai upaya terarah dari semua elemen
perusahaan menuju standar yang kompetitif dengan
kerugian yang minimum kepada perusahaan
 Tujuan utama QC adalah memastikan kesesuaian
pada setiap tahap proses manufaktur terhadap
spesifikasi desain dalam hal dimensi, toleransi,
tekstur permukaan, dan lain-lain
 Teknik statistik seperti grafik kontrol dan rencana
penerimaan merupakan prosedur yang handal dan
dapat mempercepat proses inspeksi di industri
produksi massal
Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas
Bahan baku,
suku cadang, dan
persediaan
Proses Produksi Produk dan Jasa
Input Konversi Output
Grafik Kontrol dan
tes penerimaan Grafik Kontrol
Grafik Kontrol dan
tes penerimaan
Kualitas Input
Kualitas
proses pembuatan Kualitas Output
Peran QC dalam siklus produksi
Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas
 Bagaimana dengan Jaminan Kualitas (QA)?
 Menurut ISO, QA terdiri dari semua kegiatan yang
direncanakan dan sistematis, yang dapat
memberikan keyakinan yang memadai bahwa suatu
entitas akan memenuhi persyaratan kualitas
 Berikut ini adalah tujuan utama QA:
1. Merencanakan dan mengimplementasikan
semua kegiatan untuk memenuhi standar kualitas
suatu produk.
2. Memastikan peningkatan kualitas yang
berkelanjutan
Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas
 Berikut ini adalah tujuan utama QA:
3. Mengembangkan tolok ukur (benchmarking)
untuk menghasilkan gagasan peningkatan
kualitas
4. Memastikan kepatuhan terhadap persyaratan
hukum dan keselamatan yang relevan
5. Memberikan jaminan kepada semua pelanggan
dan pihak berwenang, terkait
a) keterlacakan total produk
b) kesesuaian produk dengan persyaratan
pelanggan
Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas
 Semua kegiatan yang telah disebutkan adalah
bagian dari strategi manajemen tingkat perusahaan,
yang populer disebut sebagai total quality
management (TQM)
 TQM melibatkan strategi perusahaan dan komitmen
manajemen puncak untuk memastikan tingkat
kualitas yang tinggi, tidak hanya dalam hal kualitas
produk, tetapi juga di masing-masing dan setiap
lingkup aktivitas.
Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas
 Hubungan antar berbagai konsep kualitas
 Inspeksi merupakan
proses inti, yang
menyediakan data
untuk proses
selanjutnya dan untuk
pengambilan
keputusan
 QC, terdiri dari alat dan teknik untuk mengukur dan
mengambil data serta analisis lebih lanjut. Dengan
alat-alatnya, QC bisa menerima atau menolak suatu
barang
Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas
 Hubungan antar berbagai konsep kualitas
 QA adalah fungsi manajerial, yang memastikan
semua kegiatan yang berhubungan dengan
kualitas dilakukan terus-menerus dan dengan cara
optimal.
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
Dalam ISO, TQM:
pendekatan manajemen dalam sebuah organisasi
yang berpusat pada kualitas, berdasarkan
partisipasi semua anggotanya yang bertujuan untuk
kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan
pelanggan, dan memberi manfaat untuk semua
anggota dalam organisasi serta masyarakat.
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
3 prinsip dasar:
 Total, melibatkan semua departemen / kelompok
dalam organisasi di semua level.
 Berkaitan dengan kualitas dalam arti yang lebih luas
dari keunggulan organisasi dan tidak hanya merujuk
pada kualitas produk.
 Merupakan fungsi manajemen dan tidak hanya
terbatas pada disiplin teknis.
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
Konsep Utama:
Konsep Ide Utama
Fokus pada
pelanggan
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan memenuhi
kebutuhan pelanggan
Perbaikan
berkesinambungan
Filosofi perbaikan yang tidak pernah berakhir
Pemberdayaan
karyawan
Karyawan diharapkan mencari, mengidentifikasi, dan memperbaiki
masalah kualitas
Penggunaan alat
kualitas
Diperlukan pelatihan karyawan yang berkelanjutan dalam
penggunaan alat-alat kualitas
Desain produk Produk harus dirancang untuk memenuhi harapan pelanggan
Manajemen proses
Kualitas harus dibangun ke dalam proses, sumber masalah kualitas
seharusnya
diidentifikasi dan diperbaiki
Mengelola kualitas
pemasok
Konsep kualitas harus diperluas ke perusahaan pemasok
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
The seven gurus
Guru Kualitas Kontribusi
W. Edwards
Deming
Menganjurkan pendekatan 14 poin untuk memastikan keunggulan dalam
kualitas
Mengusulkan siklus plan  do  check  act (PDCA) untuk aktivitas
peningkatan kualitas
Joseph M. Juran
Mengembangkan ide trilogi kualitas,yakni unsur perencanaan kualitas,
peningkatan kualitas, dan QC
Philip Crosby
Mempromosikan konsep 'Lakukan dengan Benar Saat Pertama'
Memperkenalkan konsep 'nol cacat'
Tom Peters
Menggariskan pentingnya kepemimpinan organisasi untuk keberhasilan TQM
Ditetapkan 12 elemen yang dapat mengantar revolusi kualitas
Kaoru Ishikawa
Memperkenalkan diagram sebab dan akibat yang terkenal untuk peningkatan
kualitas
Pelopor gerakan quality circles di Jepang
Shigeo Shingo
Mempopulerkan Sistem Produksi Toyota
Mengembangkan konsep poka-yoke atau kesalahan pemeriksaan
Juga terkenal dengan inovasinya seperti sistem just in time dan penggantian
dies dalam satu menit
Genichi Taguchi
Mengaplikasikan alat-alat statistik untuk memecahkan masalah manufaktur
Metode Taguchi untuk desain eksperimen yang tangguh adalah anugerah
bagi para peneliti di seluruh dunia
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
1. Fokus pada Pelanggan
Mengadopsi dan memahami kebutuhan pelanggan
Sebuah produk yang didesain dan diproduksi secara
sempurna akan bernilai kecil jika tidak sesuai
dengan kebutuhan pelanggan.
2. Perbaikan Berkesinambungan
Kaizen diperkenalkan oleh Edward Deming
Siklus Kaizen
1. Standarisasi operasi
2. Ukur waktu standar operasi
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
2. Perbaikan Berkesinambungan
Siklus Kaizen
3. Ukur gauge sesuai dengan persyaratan
4. Berinovasi untuk memenuhi permintaan dan
untuk meningkatkan produktivitas.
5. Standarisasi proses operasi baru (yang sudah
diperbaiki)
6. Lanjutkan siklus ad infinitum
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
3. Pemberdayaan Karyawan
Dalam TQM, ada 2 jenis pelanggan yaitu pelanggan
dan internal dan eksternal
Quality circles adalah salah satu teknik inovatif yang
dikembangkan di Jepang untuk membangun tim
kerja dan keterlibatan karyawan.
4. Penggunaan Alat-alat Kualitas
Praktisi TQM harus fasih dengan penggunaan tujuh
alat kualitas
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
4. Penggunaan Alat-alat Kualitas
The seven tools of QC
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
5. Desain Produk
Desain produk dilakukan setelah benar-benar
memahami persyaratan pelanggan
QFD (quality function deployment) digunakan untuk
memetakan persyaratan pelanggan ke spesifikasi
produk.
QFD juga berguna dalam meningkatkan komunikasi
antara fungsi-fungsi yang berbeda seperti pemasaran,
operasi, dan rekayasa.
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
6. Manajemen Proses
Sistem yang baik harus digunakan untuk memastikan
bahwa tidak ada barang yang rusak yang masuk ke
dalam aliran produksi pada titik mana pun dalam mata
rantai produksi
Salah satu alat yang populer adalah poka-yoke
Poka-yoke lebih mengandalkan pengecekan sendiri oleh
operator sebelum memulai proses untuk memastikan
kondisi barang, peralatan, dan perkakas yang tepat
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
7. Mengelola Kualitas Pemasok
Sistem tradisional: perusahaan melakukan pemeriksaan
terhadap barang yang diterima dari pemasok, kemudian
menerima atau menolaknya
Jika pemasok sudah mengikuti kaidah pengendalian
kualitas, maka proses pemeriksaan barang yang datang
bisa lebih sederhana, biaya murah, dan waktu yang
cepat
Salah satu langkah dengan cara menempatkan quality
engineer di pemasok, sehingga bisa menjadi win-win
solution.
Six Sigma
Sigma atau s atau  adalah alfabet Yunani yang
dikenal mewakili standar deviasi atau simpangan baku.
Standar deviasi adalah rata-rata jarak penyimpangan
titik-titik data diukur dari nilai rata-rata data tersebut.
Dalam distribusi normal, ada kemungkinan bahwa
68,2% dari nilai akan berada dalam batas satu-sigma,
95,5% dalam batas dua-sigma, dan
99,7% dalam batas tiga sigma.
Tujuan dari six sigma adalah untuk mengurangi standar
deviasi proses, sehingga enam titik standar deviasi (six
sigma) dapat masuk dalam batas toleransi
Six Sigma
BTB BKB BTABKA
Rata-rata Proses
Pergeseran
Rata-rata Proses
Pergeseran
Rata-rata Proses
Six Sigma
Pendekatan Six Sigma
Lima langkah pendekatan
1. define - mendefinisikan,
2. measure - mengukur,
3. analyse - menganalisis,
4. improve - meningkatkan, dan
5. control - mengendalikan,
populer dengan akronim DMAIC.
Six Sigma
Pendekatan Six Sigma
1. Define - mendefinisikan,
 Tentukan tujuan proyek berdasarkan permintaan
pelanggan.
 Berikan prioritas: kualitas, harga, pengiriman
 Penuhi tujuan organisasi: peningkatan pangsa
pasar, kepemimpinan pasar, dan laba atas
investasi.
Six Sigma
Pendekatan Six Sigma
2. Measure - mengukur,
 Ukur keadaan sekarang dan identifikasi parameter
yang diukur
 Pilih karakteristik penting yang berpengaruh
terhadap kualitas produk atau proses
 Tentukan standar kinerja, validasi sistem
pengukuran, dan tetapkan kemampuan proses
untuk mencapai karakteristik yang berpengaruh
Six Sigma
Pendekatan Six Sigma
3. Analyse - menganalisis,
 Analisis kesenjangan antara status saat ini dan
keadaan yang diinginkan.
 Periksa data dan identifikasi cara untuk
mengurangi kesenjangan.
 Mengidentifikasi sumber variasi dan menganalisa
penyebab potensial.
Six Sigma
Pendekatan Six Sigma
4. Improve - meningkatkan,
 Perlu kreativitas dan pendekatan inovatif untuk
menemukan metode baru untuk menghasilkan
produk dengan kualitas yang lebih baik dengan
biaya lebih rendah.
 Uji solusi, misalnya menggunakan DoA dan FMEA.
 Pilih solusi dan tentukan rencana implementasi.
Six Sigma
Pendekatan Six Sigma
5. Control - mengendalikan,
 Formalkan implementasi sistem yang baru melalui
kebijakan organisasi, prosedur, kompensasi, dan
insentif.
 Mendokumentasikan dan memantau proses,
menilai dan memastikan kemampuan dari waktu
ke waktu.
 Manajemen harus mampu membuat perubahan
yang terus-menerus dan menguntungkan dan
organisasi harus memiliki peta jalan untuk tetap
berada di jalur.
Six Sigma
Perjalanan six sigma adalah perjalanan penuh
waktu dan tidak pernah berakhir, selama organisasi
berharap untuk mencapai kualitas puncak dan
meningkatkan ekuitas mereknya sebagai produsen
barang dan jasa yang berkualitas tinggi dan
berbiaya rendah
Six Sigma
Pelatihan Six Sigma
 Michel Harry dari Six Sigma Akademi di AS telah
mengembangkan modul pelatihan, yang telah
menjadi pelatihan standar modul di seluruh
dunia.
 Pelatihan dirancang pada dua tingkat: sabuk
hijau (green belt) dan sabuk hitam (black belt)
 Program sabuk hijau dirancang untuk anggota
tim proyek, sabuk hitam ditujukan kepada
kebutuhan pemimpin proyek
Six Sigma
Pelatihan Six Sigma
 Sertifikasi sabuk hijau diberikan setelah kandidat
mahir dalam konsep six sigma, QFD, FMEA,
prinsip manajemen ramping (lean), proses
manajemen, manajemen proyek, dan SPC
 Untuk sabuk hitam, kandidat harus mahir dalam
semua topik sebelumnya, dan wajib memiliki
pengetahuan tentang sistem bisnis dan proses,
kepemimpinan, perencanaan proyek,
manajemen perubahan, dll.
Six Sigma
Implementasi Proyek Six Sigma
 Mengidentifikasi proyek yang layak (masalah yang
harus ditangani atau proses yang harus diperbaiki)
 Pemilihan proyek harus didasarkan pada
ketersediaan data yang kredibel
 Anggaran dan rencana sumber daya yang
dibutuhkan
 Kerangka waktu dan hasil yang diharapkan
 Metodologi untuk implementasi
 Pemilihan anggota tim
STANDAR KUALITAS
 Perusahaan harus memastikan bahwa semua pemasok
juga melakukan manajemen kontrol kualitas yang baik
 Namun memeriksa semua pemasok secara mendetail
adalah hal yang mustahil
 Dalam hal ini, ISO telah memperkenalkan
serangkaian sertifikasi kualitas, yang saat ini dikenal
sebagai sertifikasi ISO
 ISO adalah organisasi internasional yang tujuannya
adalah untuk membuat perjanjian / aturan tentang
standar kualitas internasional
STANDAR KUALITAS
 ISO 9000: 2000
Sistem manajemen mutu  dasar-dasar dan standar.
Standar ini memberikan terminologi dan definisi yang
digunakan. Merupakan titik awal untuk memahami
sistem standar.
 ISO 9001: 2000 Sistem manajemen mutu 
persyaratan
Standar ini digunakan untuk sertifikasi sistem
manajemen mutu perusahaan dan untuk
menunjukkan kesesuaian sistem manajemen mutu
untuk memenuhi persyaratan pelanggan.
STANDAR KUALITAS
 ISO 9004: 2000 Sistem manajemen mutu  pedoman
untuk kinerja
Standar ini memberikan pedoman untuk membangun
sistem manajemen mutu. Tidak hanya berfokus pada
memenuhi persyaratan pelanggan tetapi juga untuk
meningkatkan kinerja.
STANDAR KUALITAS
 Standar dan pedoman lain, sebagai bagian dari
keluarga ISO 9000
STANDAR KUALITAS
Prinsip Manajemen Mutu ISO 9000
 Fokus pelanggan
 Kepemimpinan
 Pendekatan proses
 Kerja sama tim
 Perbaikan terus-menerus
 Menjalin hubungan yang saling menguntungkan
dengan pemasok
Terima kasih

More Related Content

Teori dasar pengendalian kualitas

  • 2. Pengendalian Kualitas 1. Pendahuluan 2. Inspeksi 3. Batas Variabilitas 4. Dimensi dan Toleransi 5. Pemilihan Alat Ukur 6. Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas 7. Total Quality Management 8. Six Sigma 9. Standar Kualitas
  • 3. Pendahuluan Kualitas merupakan salah satu kata kunci (keberhasilan) dalam ekonomi modern Pelanggan selalu mengharapkan produk atau jasa dengan kualitas yang tinggi Definisi kualitas menurut ISO adalah sejauh mana suatu karakteristik atau fitur yang melekat yang membedakan dan dapat memenuhi persyaratan, yakni sesuai dengan kebutuhan atau harapan pelanggan Dengan kata lain, konsep kualitas saat ini didorong oleh kebutuhan dan aspirasi pelanggan
  • 4. Inspeksi Inspeksi adalah proses pemeriksaan terhadap suatu komponen untuk memastikan kesesuaiannya terhadap spesifikasi yang telah ditentukan meliputi akurasi dimensi, tekstur permukaan, dan atribut terkait lainnya Proses inspeksi dilakukan pada 3 (tiga) tahap, yakni inspeksi pada saat penerimaan inspeksi pada saat proses pembuatan inspeksi akhir (sebelum pengiriman ke pelanggan)
  • 5. Inspeksi Dalam industri produksi masal, misalnya industri mobil, ada ribuan komponen yang perlu diproduksi untuk merakit ratusan mobil. Sehingga jika inspeksi dilakukan 100%, maka akan memerlukan waktu yang lama serta biaya yang mahal Oleh karena itu inspeksi dilakukan pada sejumlah sampel sesuai dengan prosedur statistik tertentu. Metode ini dikenal sebagai acceptance sampling.
  • 6. Batas Variabilitas Tidak ada proses produksi, baik itu proses pemesinan, tempa, maupun pengecoran, yang bisa 100% sesuai dengan spesifikasi baik secara dimensi ataupun kualitas permukaan Untuk alasan tersebut, diperlukan adanya toleransi dimensi untuk semua komponen yang diproduksi Toleransi harus tepat dan sesuai dengan fungsinya. Toleransi yang terlalu ketat akan menuntut proses manufaktur yang presisi dan biaya inspeksi yang mahal
  • 7. Batas Variabilitas Beberapa pertimbangan dalam menentukan toleransi: 1. Pelanggan dan pasar Pelanggan industri (biasanya) menuntut kualitas yang lebih tinggi dibanding pelanggan rumah tangga 2. Fasilitas Manufaktur Fasilitas manufaktur, baik di internal maupun di eksternal (supplier), akan sangat menentukan tercapainya toleransi yang diinginkan
  • 8. Batas Variabilitas Beberapa pertimbangan dalam menentukan toleransi: 3. Tenaga Kerja dan Metode Merupakan hal yang sangat penting pada Kontrol Kualitas dan memiliki implikasi penting pada biaya inspeksi Metode inspeksi manual: investasi awal rendah akan tetapi rentan terhadap kesalahan Metode inspeksi otomatis: akurasi tinggi akan tetapi investasi awal dan pemeliharaan peralatan mahal
  • 9. Batas Variabilitas Beberapa pertimbangan dalam menentukan toleransi: 4. Manajemen Penekanan kualitas dari pihak manajemen dapat memastikan investasi pada mesin dan peralatan produksi yang berkualitas tinggi 5. Kekuatan Finansial Hal ini secara alami akan mengarah ke pemilihan alat dan instrumen pengukuran yang berkualitas tinggi. Perusahaan juga akan bersedia mengadopsi metode pemeriksaan terbaik untuk mencapai produk-produk tanpa cacat
  • 10. Dimensi dan Toleransi Dimensi dapat didefinisikan sebagai pemisahan sempurna antara dua poin yang dapat didefinisikan, yang disebut fitur, baik di satu komponen atau di antara komponen-komponen yang berbeda Dengan kata lain, dimensi adalah pernyataan ukuran yang diinginkan dari fitur tertentu Sementara pengukuran adalah pernyataan ukuran sebenarnya Toleransi dapat didefinisikan sebagai variasi total yang diizinkan dari dimensi yang diberikan.
  • 11. Dimensi dan Toleransi Dimensi dan toleransi diberikan untuk keperluan manufaktur dan untuk pengecekan komponen Dimensi dan toleransi diberikan dengan kejelasan yang mutlak sehingga tidak ada ambiguitas pada bagian operator produksi atau bagian inspektur Klasifikasi toleransi: 1. Toleransi ukuran (panjang, lebar, sudut, dll) 2. Toleransi geometrik (kelurusan, kerataan, dll) 3. Toleransi posisional (berhubungan dengan perakitan terhadap komponen lain)
  • 12. Pemilihan Alat Ukur Klasifikasi alat ukur: 1. pengukur atribut, dan 2. pengukur variabel. Alat ukur atribut, contohnya 1. Ring Gauge 2. Plug Gauge Memberikan informasi YA atau TIDAK Alat ukur variabel, contohnya 1. Dial Indicator 2. Vernier Calipper
  • 13. Pemilihan Alat Ukur Alat ukur yang direkomendasikan berdasarkan tingkat toleransi Nilai Toleransi (mm) Alat ukur yang direkomendasikan 0.1001 Penggaris Baja 0.0500.1 Plug and ring gauges, vernier calliper, micrometer, dial indicator, dll 0.0100.05 Vernier micrometer, autocollimator, gauge blocks, optical devices, pneumatic gauges, dll 0.0010.01 Electronic gauges, interferometers, laser-based devices, dll
  • 14. Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas ASTME mendefinisikan Pengendalian Kualitas (QC) sebagai upaya terarah dari semua elemen perusahaan menuju standar yang kompetitif dengan kerugian yang minimum kepada perusahaan Tujuan utama QC adalah memastikan kesesuaian pada setiap tahap proses manufaktur terhadap spesifikasi desain dalam hal dimensi, toleransi, tekstur permukaan, dan lain-lain Teknik statistik seperti grafik kontrol dan rencana penerimaan merupakan prosedur yang handal dan dapat mempercepat proses inspeksi di industri produksi massal
  • 15. Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas Bahan baku, suku cadang, dan persediaan Proses Produksi Produk dan Jasa Input Konversi Output Grafik Kontrol dan tes penerimaan Grafik Kontrol Grafik Kontrol dan tes penerimaan Kualitas Input Kualitas proses pembuatan Kualitas Output Peran QC dalam siklus produksi
  • 16. Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas Bagaimana dengan Jaminan Kualitas (QA)? Menurut ISO, QA terdiri dari semua kegiatan yang direncanakan dan sistematis, yang dapat memberikan keyakinan yang memadai bahwa suatu entitas akan memenuhi persyaratan kualitas Berikut ini adalah tujuan utama QA: 1. Merencanakan dan mengimplementasikan semua kegiatan untuk memenuhi standar kualitas suatu produk. 2. Memastikan peningkatan kualitas yang berkelanjutan
  • 17. Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas Berikut ini adalah tujuan utama QA: 3. Mengembangkan tolok ukur (benchmarking) untuk menghasilkan gagasan peningkatan kualitas 4. Memastikan kepatuhan terhadap persyaratan hukum dan keselamatan yang relevan 5. Memberikan jaminan kepada semua pelanggan dan pihak berwenang, terkait a) keterlacakan total produk b) kesesuaian produk dengan persyaratan pelanggan
  • 18. Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas Semua kegiatan yang telah disebutkan adalah bagian dari strategi manajemen tingkat perusahaan, yang populer disebut sebagai total quality management (TQM) TQM melibatkan strategi perusahaan dan komitmen manajemen puncak untuk memastikan tingkat kualitas yang tinggi, tidak hanya dalam hal kualitas produk, tetapi juga di masing-masing dan setiap lingkup aktivitas.
  • 19. Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas Hubungan antar berbagai konsep kualitas Inspeksi merupakan proses inti, yang menyediakan data untuk proses selanjutnya dan untuk pengambilan keputusan QC, terdiri dari alat dan teknik untuk mengukur dan mengambil data serta analisis lebih lanjut. Dengan alat-alatnya, QC bisa menerima atau menolak suatu barang
  • 20. Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas Hubungan antar berbagai konsep kualitas QA adalah fungsi manajerial, yang memastikan semua kegiatan yang berhubungan dengan kualitas dilakukan terus-menerus dan dengan cara optimal.
  • 21. TOTAL QUALITY MANAGEMENT Dalam ISO, TQM: pendekatan manajemen dalam sebuah organisasi yang berpusat pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya yang bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan, dan memberi manfaat untuk semua anggota dalam organisasi serta masyarakat.
  • 22. TOTAL QUALITY MANAGEMENT 3 prinsip dasar: Total, melibatkan semua departemen / kelompok dalam organisasi di semua level. Berkaitan dengan kualitas dalam arti yang lebih luas dari keunggulan organisasi dan tidak hanya merujuk pada kualitas produk. Merupakan fungsi manajemen dan tidak hanya terbatas pada disiplin teknis.
  • 23. TOTAL QUALITY MANAGEMENT Konsep Utama: Konsep Ide Utama Fokus pada pelanggan Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan Perbaikan berkesinambungan Filosofi perbaikan yang tidak pernah berakhir Pemberdayaan karyawan Karyawan diharapkan mencari, mengidentifikasi, dan memperbaiki masalah kualitas Penggunaan alat kualitas Diperlukan pelatihan karyawan yang berkelanjutan dalam penggunaan alat-alat kualitas Desain produk Produk harus dirancang untuk memenuhi harapan pelanggan Manajemen proses Kualitas harus dibangun ke dalam proses, sumber masalah kualitas seharusnya diidentifikasi dan diperbaiki Mengelola kualitas pemasok Konsep kualitas harus diperluas ke perusahaan pemasok
  • 24. TOTAL QUALITY MANAGEMENT The seven gurus Guru Kualitas Kontribusi W. Edwards Deming Menganjurkan pendekatan 14 poin untuk memastikan keunggulan dalam kualitas Mengusulkan siklus plan do check act (PDCA) untuk aktivitas peningkatan kualitas Joseph M. Juran Mengembangkan ide trilogi kualitas,yakni unsur perencanaan kualitas, peningkatan kualitas, dan QC Philip Crosby Mempromosikan konsep 'Lakukan dengan Benar Saat Pertama' Memperkenalkan konsep 'nol cacat' Tom Peters Menggariskan pentingnya kepemimpinan organisasi untuk keberhasilan TQM Ditetapkan 12 elemen yang dapat mengantar revolusi kualitas Kaoru Ishikawa Memperkenalkan diagram sebab dan akibat yang terkenal untuk peningkatan kualitas Pelopor gerakan quality circles di Jepang Shigeo Shingo Mempopulerkan Sistem Produksi Toyota Mengembangkan konsep poka-yoke atau kesalahan pemeriksaan Juga terkenal dengan inovasinya seperti sistem just in time dan penggantian dies dalam satu menit Genichi Taguchi Mengaplikasikan alat-alat statistik untuk memecahkan masalah manufaktur Metode Taguchi untuk desain eksperimen yang tangguh adalah anugerah bagi para peneliti di seluruh dunia
  • 25. TOTAL QUALITY MANAGEMENT 1. Fokus pada Pelanggan Mengadopsi dan memahami kebutuhan pelanggan Sebuah produk yang didesain dan diproduksi secara sempurna akan bernilai kecil jika tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan. 2. Perbaikan Berkesinambungan Kaizen diperkenalkan oleh Edward Deming Siklus Kaizen 1. Standarisasi operasi 2. Ukur waktu standar operasi
  • 26. TOTAL QUALITY MANAGEMENT 2. Perbaikan Berkesinambungan Siklus Kaizen 3. Ukur gauge sesuai dengan persyaratan 4. Berinovasi untuk memenuhi permintaan dan untuk meningkatkan produktivitas. 5. Standarisasi proses operasi baru (yang sudah diperbaiki) 6. Lanjutkan siklus ad infinitum
  • 27. TOTAL QUALITY MANAGEMENT 3. Pemberdayaan Karyawan Dalam TQM, ada 2 jenis pelanggan yaitu pelanggan dan internal dan eksternal Quality circles adalah salah satu teknik inovatif yang dikembangkan di Jepang untuk membangun tim kerja dan keterlibatan karyawan. 4. Penggunaan Alat-alat Kualitas Praktisi TQM harus fasih dengan penggunaan tujuh alat kualitas
  • 28. TOTAL QUALITY MANAGEMENT 4. Penggunaan Alat-alat Kualitas The seven tools of QC
  • 29. TOTAL QUALITY MANAGEMENT 5. Desain Produk Desain produk dilakukan setelah benar-benar memahami persyaratan pelanggan QFD (quality function deployment) digunakan untuk memetakan persyaratan pelanggan ke spesifikasi produk. QFD juga berguna dalam meningkatkan komunikasi antara fungsi-fungsi yang berbeda seperti pemasaran, operasi, dan rekayasa.
  • 30. TOTAL QUALITY MANAGEMENT 6. Manajemen Proses Sistem yang baik harus digunakan untuk memastikan bahwa tidak ada barang yang rusak yang masuk ke dalam aliran produksi pada titik mana pun dalam mata rantai produksi Salah satu alat yang populer adalah poka-yoke Poka-yoke lebih mengandalkan pengecekan sendiri oleh operator sebelum memulai proses untuk memastikan kondisi barang, peralatan, dan perkakas yang tepat
  • 31. TOTAL QUALITY MANAGEMENT 7. Mengelola Kualitas Pemasok Sistem tradisional: perusahaan melakukan pemeriksaan terhadap barang yang diterima dari pemasok, kemudian menerima atau menolaknya Jika pemasok sudah mengikuti kaidah pengendalian kualitas, maka proses pemeriksaan barang yang datang bisa lebih sederhana, biaya murah, dan waktu yang cepat Salah satu langkah dengan cara menempatkan quality engineer di pemasok, sehingga bisa menjadi win-win solution.
  • 32. Six Sigma Sigma atau s atau adalah alfabet Yunani yang dikenal mewakili standar deviasi atau simpangan baku. Standar deviasi adalah rata-rata jarak penyimpangan titik-titik data diukur dari nilai rata-rata data tersebut. Dalam distribusi normal, ada kemungkinan bahwa 68,2% dari nilai akan berada dalam batas satu-sigma, 95,5% dalam batas dua-sigma, dan 99,7% dalam batas tiga sigma. Tujuan dari six sigma adalah untuk mengurangi standar deviasi proses, sehingga enam titik standar deviasi (six sigma) dapat masuk dalam batas toleransi
  • 33. Six Sigma BTB BKB BTABKA Rata-rata Proses Pergeseran Rata-rata Proses Pergeseran Rata-rata Proses
  • 34. Six Sigma Pendekatan Six Sigma Lima langkah pendekatan 1. define - mendefinisikan, 2. measure - mengukur, 3. analyse - menganalisis, 4. improve - meningkatkan, dan 5. control - mengendalikan, populer dengan akronim DMAIC.
  • 35. Six Sigma Pendekatan Six Sigma 1. Define - mendefinisikan, Tentukan tujuan proyek berdasarkan permintaan pelanggan. Berikan prioritas: kualitas, harga, pengiriman Penuhi tujuan organisasi: peningkatan pangsa pasar, kepemimpinan pasar, dan laba atas investasi.
  • 36. Six Sigma Pendekatan Six Sigma 2. Measure - mengukur, Ukur keadaan sekarang dan identifikasi parameter yang diukur Pilih karakteristik penting yang berpengaruh terhadap kualitas produk atau proses Tentukan standar kinerja, validasi sistem pengukuran, dan tetapkan kemampuan proses untuk mencapai karakteristik yang berpengaruh
  • 37. Six Sigma Pendekatan Six Sigma 3. Analyse - menganalisis, Analisis kesenjangan antara status saat ini dan keadaan yang diinginkan. Periksa data dan identifikasi cara untuk mengurangi kesenjangan. Mengidentifikasi sumber variasi dan menganalisa penyebab potensial.
  • 38. Six Sigma Pendekatan Six Sigma 4. Improve - meningkatkan, Perlu kreativitas dan pendekatan inovatif untuk menemukan metode baru untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang lebih baik dengan biaya lebih rendah. Uji solusi, misalnya menggunakan DoA dan FMEA. Pilih solusi dan tentukan rencana implementasi.
  • 39. Six Sigma Pendekatan Six Sigma 5. Control - mengendalikan, Formalkan implementasi sistem yang baru melalui kebijakan organisasi, prosedur, kompensasi, dan insentif. Mendokumentasikan dan memantau proses, menilai dan memastikan kemampuan dari waktu ke waktu. Manajemen harus mampu membuat perubahan yang terus-menerus dan menguntungkan dan organisasi harus memiliki peta jalan untuk tetap berada di jalur.
  • 40. Six Sigma Perjalanan six sigma adalah perjalanan penuh waktu dan tidak pernah berakhir, selama organisasi berharap untuk mencapai kualitas puncak dan meningkatkan ekuitas mereknya sebagai produsen barang dan jasa yang berkualitas tinggi dan berbiaya rendah
  • 41. Six Sigma Pelatihan Six Sigma Michel Harry dari Six Sigma Akademi di AS telah mengembangkan modul pelatihan, yang telah menjadi pelatihan standar modul di seluruh dunia. Pelatihan dirancang pada dua tingkat: sabuk hijau (green belt) dan sabuk hitam (black belt) Program sabuk hijau dirancang untuk anggota tim proyek, sabuk hitam ditujukan kepada kebutuhan pemimpin proyek
  • 42. Six Sigma Pelatihan Six Sigma Sertifikasi sabuk hijau diberikan setelah kandidat mahir dalam konsep six sigma, QFD, FMEA, prinsip manajemen ramping (lean), proses manajemen, manajemen proyek, dan SPC Untuk sabuk hitam, kandidat harus mahir dalam semua topik sebelumnya, dan wajib memiliki pengetahuan tentang sistem bisnis dan proses, kepemimpinan, perencanaan proyek, manajemen perubahan, dll.
  • 43. Six Sigma Implementasi Proyek Six Sigma Mengidentifikasi proyek yang layak (masalah yang harus ditangani atau proses yang harus diperbaiki) Pemilihan proyek harus didasarkan pada ketersediaan data yang kredibel Anggaran dan rencana sumber daya yang dibutuhkan Kerangka waktu dan hasil yang diharapkan Metodologi untuk implementasi Pemilihan anggota tim
  • 44. STANDAR KUALITAS Perusahaan harus memastikan bahwa semua pemasok juga melakukan manajemen kontrol kualitas yang baik Namun memeriksa semua pemasok secara mendetail adalah hal yang mustahil Dalam hal ini, ISO telah memperkenalkan serangkaian sertifikasi kualitas, yang saat ini dikenal sebagai sertifikasi ISO ISO adalah organisasi internasional yang tujuannya adalah untuk membuat perjanjian / aturan tentang standar kualitas internasional
  • 45. STANDAR KUALITAS ISO 9000: 2000 Sistem manajemen mutu dasar-dasar dan standar. Standar ini memberikan terminologi dan definisi yang digunakan. Merupakan titik awal untuk memahami sistem standar. ISO 9001: 2000 Sistem manajemen mutu persyaratan Standar ini digunakan untuk sertifikasi sistem manajemen mutu perusahaan dan untuk menunjukkan kesesuaian sistem manajemen mutu untuk memenuhi persyaratan pelanggan.
  • 46. STANDAR KUALITAS ISO 9004: 2000 Sistem manajemen mutu pedoman untuk kinerja Standar ini memberikan pedoman untuk membangun sistem manajemen mutu. Tidak hanya berfokus pada memenuhi persyaratan pelanggan tetapi juga untuk meningkatkan kinerja.
  • 47. STANDAR KUALITAS Standar dan pedoman lain, sebagai bagian dari keluarga ISO 9000
  • 48. STANDAR KUALITAS Prinsip Manajemen Mutu ISO 9000 Fokus pelanggan Kepemimpinan Pendekatan proses Kerja sama tim Perbaikan terus-menerus Menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok