2. Pengendalian Kualitas
1. Pendahuluan
2. Inspeksi
3. Batas Variabilitas
4. Dimensi dan Toleransi
5. Pemilihan Alat Ukur
6. Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas
7. Total Quality Management
8. Six Sigma
9. Standar Kualitas
3. Pendahuluan
Kualitas merupakan salah satu kata kunci
(keberhasilan) dalam ekonomi modern
Pelanggan selalu mengharapkan produk atau jasa
dengan kualitas yang tinggi
Definisi kualitas menurut ISO adalah sejauh mana
suatu karakteristik atau fitur yang melekat yang
membedakan dan dapat memenuhi persyaratan,
yakni sesuai dengan kebutuhan atau harapan
pelanggan
Dengan kata lain, konsep kualitas saat ini didorong
oleh kebutuhan dan aspirasi pelanggan
4. Inspeksi
Inspeksi adalah proses pemeriksaan terhadap suatu
komponen untuk memastikan kesesuaiannya
terhadap spesifikasi yang telah ditentukan meliputi
akurasi dimensi, tekstur permukaan, dan atribut
terkait lainnya
Proses inspeksi dilakukan pada 3 (tiga) tahap, yakni
inspeksi pada saat penerimaan
inspeksi pada saat proses pembuatan
inspeksi akhir (sebelum pengiriman ke
pelanggan)
5. Inspeksi
Dalam industri produksi masal, misalnya industri
mobil, ada ribuan komponen yang perlu diproduksi
untuk merakit ratusan mobil. Sehingga jika inspeksi
dilakukan 100%, maka akan memerlukan waktu
yang lama serta biaya yang mahal
Oleh karena itu inspeksi dilakukan pada sejumlah
sampel sesuai dengan prosedur statistik tertentu.
Metode ini dikenal sebagai acceptance sampling.
6. Batas Variabilitas
Tidak ada proses produksi, baik itu proses
pemesinan, tempa, maupun pengecoran, yang bisa
100% sesuai dengan spesifikasi baik secara dimensi
ataupun kualitas permukaan
Untuk alasan tersebut, diperlukan adanya
toleransi dimensi untuk semua komponen yang
diproduksi
Toleransi harus tepat dan sesuai dengan fungsinya.
Toleransi yang terlalu ketat akan menuntut proses
manufaktur yang presisi dan biaya inspeksi yang
mahal
7. Batas Variabilitas
Beberapa pertimbangan dalam menentukan
toleransi:
1. Pelanggan dan pasar
Pelanggan industri (biasanya) menuntut kualitas
yang lebih tinggi dibanding pelanggan rumah
tangga
2. Fasilitas Manufaktur
Fasilitas manufaktur, baik di internal maupun di
eksternal (supplier), akan sangat menentukan
tercapainya toleransi yang diinginkan
8. Batas Variabilitas
Beberapa pertimbangan dalam menentukan
toleransi:
3. Tenaga Kerja dan Metode
Merupakan hal yang sangat penting pada
Kontrol Kualitas dan memiliki implikasi
penting pada biaya inspeksi
Metode inspeksi manual: investasi awal
rendah akan tetapi rentan terhadap kesalahan
Metode inspeksi otomatis: akurasi tinggi akan
tetapi investasi awal dan pemeliharaan
peralatan mahal
9. Batas Variabilitas
Beberapa pertimbangan dalam menentukan
toleransi:
4. Manajemen
Penekanan kualitas dari pihak manajemen dapat
memastikan investasi pada mesin dan peralatan
produksi yang berkualitas tinggi
5. Kekuatan Finansial
Hal ini secara alami akan mengarah ke pemilihan
alat dan instrumen pengukuran yang berkualitas
tinggi. Perusahaan juga akan bersedia
mengadopsi metode pemeriksaan terbaik untuk
mencapai produk-produk tanpa cacat
10. Dimensi dan Toleransi
Dimensi dapat didefinisikan sebagai pemisahan
sempurna antara dua poin yang dapat didefinisikan,
yang disebut fitur, baik di satu komponen atau di
antara komponen-komponen yang berbeda
Dengan kata lain, dimensi adalah pernyataan ukuran
yang diinginkan dari fitur tertentu
Sementara pengukuran adalah pernyataan ukuran
sebenarnya
Toleransi dapat didefinisikan sebagai variasi total
yang diizinkan dari dimensi yang diberikan.
11. Dimensi dan Toleransi
Dimensi dan toleransi diberikan untuk keperluan
manufaktur dan untuk pengecekan komponen
Dimensi dan toleransi diberikan dengan kejelasan
yang mutlak sehingga tidak ada ambiguitas pada
bagian operator produksi atau bagian inspektur
Klasifikasi toleransi:
1. Toleransi ukuran (panjang, lebar, sudut, dll)
2. Toleransi geometrik (kelurusan, kerataan, dll)
3. Toleransi posisional (berhubungan dengan
perakitan terhadap komponen lain)
12. Pemilihan Alat Ukur
Klasifikasi alat ukur:
1. pengukur atribut, dan
2. pengukur variabel.
Alat ukur atribut, contohnya
1. Ring Gauge
2. Plug Gauge
Memberikan informasi YA atau TIDAK
Alat ukur variabel, contohnya
1. Dial Indicator
2. Vernier Calipper
13. Pemilihan Alat Ukur
Alat ukur yang direkomendasikan berdasarkan
tingkat toleransi
Nilai
Toleransi
(mm)
Alat ukur yang direkomendasikan
0.1001 Penggaris Baja
0.0500.1
Plug and ring gauges, vernier calliper, micrometer,
dial indicator, dll
0.0100.05
Vernier micrometer, autocollimator, gauge blocks,
optical devices, pneumatic gauges, dll
0.0010.01
Electronic gauges, interferometers, laser-based
devices, dll
14. Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas
ASTME mendefinisikan Pengendalian Kualitas (QC)
sebagai upaya terarah dari semua elemen
perusahaan menuju standar yang kompetitif dengan
kerugian yang minimum kepada perusahaan
Tujuan utama QC adalah memastikan kesesuaian
pada setiap tahap proses manufaktur terhadap
spesifikasi desain dalam hal dimensi, toleransi,
tekstur permukaan, dan lain-lain
Teknik statistik seperti grafik kontrol dan rencana
penerimaan merupakan prosedur yang handal dan
dapat mempercepat proses inspeksi di industri
produksi massal
15. Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas
Bahan baku,
suku cadang, dan
persediaan
Proses Produksi Produk dan Jasa
Input Konversi Output
Grafik Kontrol dan
tes penerimaan Grafik Kontrol
Grafik Kontrol dan
tes penerimaan
Kualitas Input
Kualitas
proses pembuatan Kualitas Output
Peran QC dalam siklus produksi
16. Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas
Bagaimana dengan Jaminan Kualitas (QA)?
Menurut ISO, QA terdiri dari semua kegiatan yang
direncanakan dan sistematis, yang dapat
memberikan keyakinan yang memadai bahwa suatu
entitas akan memenuhi persyaratan kualitas
Berikut ini adalah tujuan utama QA:
1. Merencanakan dan mengimplementasikan
semua kegiatan untuk memenuhi standar kualitas
suatu produk.
2. Memastikan peningkatan kualitas yang
berkelanjutan
17. Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas
Berikut ini adalah tujuan utama QA:
3. Mengembangkan tolok ukur (benchmarking)
untuk menghasilkan gagasan peningkatan
kualitas
4. Memastikan kepatuhan terhadap persyaratan
hukum dan keselamatan yang relevan
5. Memberikan jaminan kepada semua pelanggan
dan pihak berwenang, terkait
a) keterlacakan total produk
b) kesesuaian produk dengan persyaratan
pelanggan
18. Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas
Semua kegiatan yang telah disebutkan adalah
bagian dari strategi manajemen tingkat perusahaan,
yang populer disebut sebagai total quality
management (TQM)
TQM melibatkan strategi perusahaan dan komitmen
manajemen puncak untuk memastikan tingkat
kualitas yang tinggi, tidak hanya dalam hal kualitas
produk, tetapi juga di masing-masing dan setiap
lingkup aktivitas.
19. Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas
Hubungan antar berbagai konsep kualitas
Inspeksi merupakan
proses inti, yang
menyediakan data
untuk proses
selanjutnya dan untuk
pengambilan
keputusan
QC, terdiri dari alat dan teknik untuk mengukur dan
mengambil data serta analisis lebih lanjut. Dengan
alat-alatnya, QC bisa menerima atau menolak suatu
barang
20. Pengendalian Kualitas & Jaminan Kualitas
Hubungan antar berbagai konsep kualitas
QA adalah fungsi manajerial, yang memastikan
semua kegiatan yang berhubungan dengan
kualitas dilakukan terus-menerus dan dengan cara
optimal.
21. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
Dalam ISO, TQM:
pendekatan manajemen dalam sebuah organisasi
yang berpusat pada kualitas, berdasarkan
partisipasi semua anggotanya yang bertujuan untuk
kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan
pelanggan, dan memberi manfaat untuk semua
anggota dalam organisasi serta masyarakat.
22. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
3 prinsip dasar:
Total, melibatkan semua departemen / kelompok
dalam organisasi di semua level.
Berkaitan dengan kualitas dalam arti yang lebih luas
dari keunggulan organisasi dan tidak hanya merujuk
pada kualitas produk.
Merupakan fungsi manajemen dan tidak hanya
terbatas pada disiplin teknis.
23. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
Konsep Utama:
Konsep Ide Utama
Fokus pada
pelanggan
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan memenuhi
kebutuhan pelanggan
Perbaikan
berkesinambungan
Filosofi perbaikan yang tidak pernah berakhir
Pemberdayaan
karyawan
Karyawan diharapkan mencari, mengidentifikasi, dan memperbaiki
masalah kualitas
Penggunaan alat
kualitas
Diperlukan pelatihan karyawan yang berkelanjutan dalam
penggunaan alat-alat kualitas
Desain produk Produk harus dirancang untuk memenuhi harapan pelanggan
Manajemen proses
Kualitas harus dibangun ke dalam proses, sumber masalah kualitas
seharusnya
diidentifikasi dan diperbaiki
Mengelola kualitas
pemasok
Konsep kualitas harus diperluas ke perusahaan pemasok
24. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
The seven gurus
Guru Kualitas Kontribusi
W. Edwards
Deming
Menganjurkan pendekatan 14 poin untuk memastikan keunggulan dalam
kualitas
Mengusulkan siklus plan do check act (PDCA) untuk aktivitas
peningkatan kualitas
Joseph M. Juran
Mengembangkan ide trilogi kualitas,yakni unsur perencanaan kualitas,
peningkatan kualitas, dan QC
Philip Crosby
Mempromosikan konsep 'Lakukan dengan Benar Saat Pertama'
Memperkenalkan konsep 'nol cacat'
Tom Peters
Menggariskan pentingnya kepemimpinan organisasi untuk keberhasilan TQM
Ditetapkan 12 elemen yang dapat mengantar revolusi kualitas
Kaoru Ishikawa
Memperkenalkan diagram sebab dan akibat yang terkenal untuk peningkatan
kualitas
Pelopor gerakan quality circles di Jepang
Shigeo Shingo
Mempopulerkan Sistem Produksi Toyota
Mengembangkan konsep poka-yoke atau kesalahan pemeriksaan
Juga terkenal dengan inovasinya seperti sistem just in time dan penggantian
dies dalam satu menit
Genichi Taguchi
Mengaplikasikan alat-alat statistik untuk memecahkan masalah manufaktur
Metode Taguchi untuk desain eksperimen yang tangguh adalah anugerah
bagi para peneliti di seluruh dunia
25. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
1. Fokus pada Pelanggan
Mengadopsi dan memahami kebutuhan pelanggan
Sebuah produk yang didesain dan diproduksi secara
sempurna akan bernilai kecil jika tidak sesuai
dengan kebutuhan pelanggan.
2. Perbaikan Berkesinambungan
Kaizen diperkenalkan oleh Edward Deming
Siklus Kaizen
1. Standarisasi operasi
2. Ukur waktu standar operasi
26. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
2. Perbaikan Berkesinambungan
Siklus Kaizen
3. Ukur gauge sesuai dengan persyaratan
4. Berinovasi untuk memenuhi permintaan dan
untuk meningkatkan produktivitas.
5. Standarisasi proses operasi baru (yang sudah
diperbaiki)
6. Lanjutkan siklus ad infinitum
27. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
3. Pemberdayaan Karyawan
Dalam TQM, ada 2 jenis pelanggan yaitu pelanggan
dan internal dan eksternal
Quality circles adalah salah satu teknik inovatif yang
dikembangkan di Jepang untuk membangun tim
kerja dan keterlibatan karyawan.
4. Penggunaan Alat-alat Kualitas
Praktisi TQM harus fasih dengan penggunaan tujuh
alat kualitas
29. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
5. Desain Produk
Desain produk dilakukan setelah benar-benar
memahami persyaratan pelanggan
QFD (quality function deployment) digunakan untuk
memetakan persyaratan pelanggan ke spesifikasi
produk.
QFD juga berguna dalam meningkatkan komunikasi
antara fungsi-fungsi yang berbeda seperti pemasaran,
operasi, dan rekayasa.
30. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
6. Manajemen Proses
Sistem yang baik harus digunakan untuk memastikan
bahwa tidak ada barang yang rusak yang masuk ke
dalam aliran produksi pada titik mana pun dalam mata
rantai produksi
Salah satu alat yang populer adalah poka-yoke
Poka-yoke lebih mengandalkan pengecekan sendiri oleh
operator sebelum memulai proses untuk memastikan
kondisi barang, peralatan, dan perkakas yang tepat
31. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
7. Mengelola Kualitas Pemasok
Sistem tradisional: perusahaan melakukan pemeriksaan
terhadap barang yang diterima dari pemasok, kemudian
menerima atau menolaknya
Jika pemasok sudah mengikuti kaidah pengendalian
kualitas, maka proses pemeriksaan barang yang datang
bisa lebih sederhana, biaya murah, dan waktu yang
cepat
Salah satu langkah dengan cara menempatkan quality
engineer di pemasok, sehingga bisa menjadi win-win
solution.
32. Six Sigma
Sigma atau s atau adalah alfabet Yunani yang
dikenal mewakili standar deviasi atau simpangan baku.
Standar deviasi adalah rata-rata jarak penyimpangan
titik-titik data diukur dari nilai rata-rata data tersebut.
Dalam distribusi normal, ada kemungkinan bahwa
68,2% dari nilai akan berada dalam batas satu-sigma,
95,5% dalam batas dua-sigma, dan
99,7% dalam batas tiga sigma.
Tujuan dari six sigma adalah untuk mengurangi standar
deviasi proses, sehingga enam titik standar deviasi (six
sigma) dapat masuk dalam batas toleransi
33. Six Sigma
BTB BKB BTABKA
Rata-rata Proses
Pergeseran
Rata-rata Proses
Pergeseran
Rata-rata Proses
34. Six Sigma
Pendekatan Six Sigma
Lima langkah pendekatan
1. define - mendefinisikan,
2. measure - mengukur,
3. analyse - menganalisis,
4. improve - meningkatkan, dan
5. control - mengendalikan,
populer dengan akronim DMAIC.
35. Six Sigma
Pendekatan Six Sigma
1. Define - mendefinisikan,
Tentukan tujuan proyek berdasarkan permintaan
pelanggan.
Berikan prioritas: kualitas, harga, pengiriman
Penuhi tujuan organisasi: peningkatan pangsa
pasar, kepemimpinan pasar, dan laba atas
investasi.
36. Six Sigma
Pendekatan Six Sigma
2. Measure - mengukur,
Ukur keadaan sekarang dan identifikasi parameter
yang diukur
Pilih karakteristik penting yang berpengaruh
terhadap kualitas produk atau proses
Tentukan standar kinerja, validasi sistem
pengukuran, dan tetapkan kemampuan proses
untuk mencapai karakteristik yang berpengaruh
37. Six Sigma
Pendekatan Six Sigma
3. Analyse - menganalisis,
Analisis kesenjangan antara status saat ini dan
keadaan yang diinginkan.
Periksa data dan identifikasi cara untuk
mengurangi kesenjangan.
Mengidentifikasi sumber variasi dan menganalisa
penyebab potensial.
38. Six Sigma
Pendekatan Six Sigma
4. Improve - meningkatkan,
Perlu kreativitas dan pendekatan inovatif untuk
menemukan metode baru untuk menghasilkan
produk dengan kualitas yang lebih baik dengan
biaya lebih rendah.
Uji solusi, misalnya menggunakan DoA dan FMEA.
Pilih solusi dan tentukan rencana implementasi.
39. Six Sigma
Pendekatan Six Sigma
5. Control - mengendalikan,
Formalkan implementasi sistem yang baru melalui
kebijakan organisasi, prosedur, kompensasi, dan
insentif.
Mendokumentasikan dan memantau proses,
menilai dan memastikan kemampuan dari waktu
ke waktu.
Manajemen harus mampu membuat perubahan
yang terus-menerus dan menguntungkan dan
organisasi harus memiliki peta jalan untuk tetap
berada di jalur.
40. Six Sigma
Perjalanan six sigma adalah perjalanan penuh
waktu dan tidak pernah berakhir, selama organisasi
berharap untuk mencapai kualitas puncak dan
meningkatkan ekuitas mereknya sebagai produsen
barang dan jasa yang berkualitas tinggi dan
berbiaya rendah
41. Six Sigma
Pelatihan Six Sigma
Michel Harry dari Six Sigma Akademi di AS telah
mengembangkan modul pelatihan, yang telah
menjadi pelatihan standar modul di seluruh
dunia.
Pelatihan dirancang pada dua tingkat: sabuk
hijau (green belt) dan sabuk hitam (black belt)
Program sabuk hijau dirancang untuk anggota
tim proyek, sabuk hitam ditujukan kepada
kebutuhan pemimpin proyek
42. Six Sigma
Pelatihan Six Sigma
Sertifikasi sabuk hijau diberikan setelah kandidat
mahir dalam konsep six sigma, QFD, FMEA,
prinsip manajemen ramping (lean), proses
manajemen, manajemen proyek, dan SPC
Untuk sabuk hitam, kandidat harus mahir dalam
semua topik sebelumnya, dan wajib memiliki
pengetahuan tentang sistem bisnis dan proses,
kepemimpinan, perencanaan proyek,
manajemen perubahan, dll.
43. Six Sigma
Implementasi Proyek Six Sigma
Mengidentifikasi proyek yang layak (masalah yang
harus ditangani atau proses yang harus diperbaiki)
Pemilihan proyek harus didasarkan pada
ketersediaan data yang kredibel
Anggaran dan rencana sumber daya yang
dibutuhkan
Kerangka waktu dan hasil yang diharapkan
Metodologi untuk implementasi
Pemilihan anggota tim
44. STANDAR KUALITAS
Perusahaan harus memastikan bahwa semua pemasok
juga melakukan manajemen kontrol kualitas yang baik
Namun memeriksa semua pemasok secara mendetail
adalah hal yang mustahil
Dalam hal ini, ISO telah memperkenalkan
serangkaian sertifikasi kualitas, yang saat ini dikenal
sebagai sertifikasi ISO
ISO adalah organisasi internasional yang tujuannya
adalah untuk membuat perjanjian / aturan tentang
standar kualitas internasional
45. STANDAR KUALITAS
ISO 9000: 2000
Sistem manajemen mutu dasar-dasar dan standar.
Standar ini memberikan terminologi dan definisi yang
digunakan. Merupakan titik awal untuk memahami
sistem standar.
ISO 9001: 2000 Sistem manajemen mutu
persyaratan
Standar ini digunakan untuk sertifikasi sistem
manajemen mutu perusahaan dan untuk
menunjukkan kesesuaian sistem manajemen mutu
untuk memenuhi persyaratan pelanggan.
46. STANDAR KUALITAS
ISO 9004: 2000 Sistem manajemen mutu pedoman
untuk kinerja
Standar ini memberikan pedoman untuk membangun
sistem manajemen mutu. Tidak hanya berfokus pada
memenuhi persyaratan pelanggan tetapi juga untuk
meningkatkan kinerja.
48. STANDAR KUALITAS
Prinsip Manajemen Mutu ISO 9000
Fokus pelanggan
Kepemimpinan
Pendekatan proses
Kerja sama tim
Perbaikan terus-menerus
Menjalin hubungan yang saling menguntungkan
dengan pemasok