1. Perlawanan Pangeran Diponegoro
Raden Mas Antawirya
(Pangeran Dipanegara)
Jogjakarta, Surakarta 1825-1830
Perlawanan Sisingamangaraja
Patuan Bosar Sisingamaraja XII
Tapanuli ,1878-1907
perlawanan Banjar
Pangeran Hidayatulloh dan Pangeran
Antasari
Banjar 1859-1863
Rakyat Menderita akibat pemerasan
Belanda dengan menarik pajak
Kaum Bangsawan merasi dikurangi
haknya misalnya: tdk bleh
menyewakan tanahnya
Adanya campur tangan Belanda di
Istana misalnya dalam pengangkatan
Sultan, mengubah tata cara istana,
sajian sirih dihapus, dan orang Belanda
duduk sejajar dengan Sultan
Pembuatan Jalan melalui makan leluhur
tanpa seizin di Tegalrejo
Belanda memperkecil daerah Batak
Adanya zending (misi penyebaran
agama Kristen) di Tapanuli dan
sekitarnya
Kegeraman Sisingamangaraja XII atas
penempatan pasukan Belanda di
Turuntung dengan dalih melindungi
penyebaran agama dan kekuasaan
Belanda
Belanda banyak campur tangan di
istana
Banyak perkebunan dikuasai Belanda
Disingkirkannya pewaris tahkta
Sistem Perang Gerilya dan Sabil
yang digunakan Pangeran
Pangeran
Memindahkan
markasnya ke Plered, Dekso dan
Pangasih
Di Indonesia :
Berakhirnya :
Pngran ditangkap dan diasingkan
ke Manado dipindahkan ke
makassar dan wafat 8 jan 1855
Belanda memperoleh Jogjakarta
dan Surakarta
Di Belanda :
Belanda
melaksanakan
Pax
Nederlandica
BelandaMenyerangdanMembakar
pusat kerajaan Tapanuli
Berakhirnya
Sisimangaraja gugur bersama
putra-putrinya dan Tapanuli
direbut
Pangeran
Hidayatullah
dan Pangeran
Antasari menggunakan strategi
perang gerilya dengan membuat
kerajaan baru di pedalaman dan
membangun
benteng-benteng
pertahanan di hutan-hutan
Belanda memperoleh hak
monopoli dagang di Kesultanan
Banjar
Pangeran Diponegoro
Paku Buwono VI
Kyai mojo (pemimpin P.Gerilya)
Jenderal De Kock
Dari Indonesia :
Tenna Br. Berutu
Antak Berutu
Sisimangaraja
Dari Indonesia
Kolonel Engel
Dari Indonesia :
Pangeran Hidayatullah,
Pangeran Antasari,
Aling,
Tumenggung Antaludin,
Tumenggung Surapati,
Dari Belanda :
Augustus Johannes
Andresen,
George Frederik Willem
Borel,
Karel Cornelis Bunnik,
2. Pddd
Belanda
melaksanakan
Pax
Nederlandica (kesatuan Indonesia di
bawah penjajahan Belanda)
Inggris tidak akan menghalangi jika
Beland memperluas daerah Sumatra
Aceh merupakan daerah strategis
yang menolak campur tangan
Belanda
Aceh Menolak Traktat Sumatra
Perlawanan Aceh
Teuku Umar dan Cut Nyak Dien
Sumatra , 1873-1874
Belanda
berulang
kali
ingin
menghapuskan “hak tawan karang”
Belanda ingin menguasai Bali
Perlawanan Rakyat Bali
I Gusti Anglurah Ketut Jelantik
Bali, 1846-1849
Nama : Dwiqie Redza Ghanya
Kelas : XI IPS I
Belanda mengeluarkan traktak
atas sumatra
Belanda membentuk pasukan
Infateri, Kavaleri, dan
pembangunan militer (genie)
Teuku Umar berpura-pura
menyerah pd Belanda,lalu
menyerang bersama istrinya
Belanda memanggil Snouck
Hugronje untuk meneliti budaya
aceh
Berakhirnya :
Teuku Umar Gugur
Aceh tidak berdaya dan Cut
Nyak Dien mengeluarkan Plakat
Pendek
Dari Indonesia :
Teuku Umar
Cut Nyak Dien
Teuku Cik Di Tiro
Dari Belanda :
Snouck Hugronje
Kohler
Dari Indonesia :
Kerajaan Buleleng mempunyai
Sistem Hak Tawan Karang
Belanda mengadakan ekpedisi
besar-besar sebanyak 3 kali
Belanda merebut Benteng
Jagaraga
Berakhirnya:
Putra I Gusti Ngurah Panji Sakti
sebagai penerus tahta mempunya
pikiran yang berbeda
I
Gusti
Jelantik
berhasil
Meloloskan diri
I Gusti Ketut Jelantik
I Gusti Anglurah Panji
Sakti(pendiri kerajaan
bulelng)
Dari Belanda :
JPT Mayor Komisaris
4. Peristiwa
g
g
Latar Belakang Perlawanan
Adanya Tekanan Yang berat dalam
bidang ekonomi,sejak jaman VOC
Pemerintah
kolonial
Belanda
memberlakukan
kembali
penyerahan wajib dan kerja wajib
yang sudah dihapusoleh Inggris
Belanda mulai menggerakkan
tenaga dari Kepulauan Maluku
untuk menjadi tentara Belanda
Perlawanan ggg
Rakyat Maluku
[Thomas Matulessi(patimura)]
Dibantu Christina Martha Tiahahu
(15 MEI 1817)
Perlawanan Padri
(Perang Saudara)
Hj.Miskin, Hj.Piambang,Hj.Sumanik
Imam Bonjol
(Minangkabau, 1821-1837)
Kebiasaan kaum adat yang
berubah pesat menjadi sering
minum-minuman
keras,
menyabung
ayam,
perjudian,
penggunaan madat, tembakau,
sirih, longgornya pelaksanaan
kewajiban agama Islam hingga
memacu
kekecewaan
kaum
padri(kaum ulama)
Usaha
kaum
Padri
untuk
memengaruhi
masyarakat
mendapat perlawanan dari kaum
adat
Jalannya Perang
Tokoh-Tokoh Perlawanan
Penyerangan benteng duurstede
Berhasil membnuh Van Den Berg
Belanda meminta bantuan kepada
tentara yang berada di Ambon
untuk mengadakan serangan
besar-besaran
Berakhirnya
Pattimura dihukum gantung di
depan benteng Victoria
Ambon.Sebelum
digantung,Pattimura berkata
”Pattimura2 tuaboleh gugur,tapi
sekali waktu kelak PattimuraPattimura muda akan bangkit
Dari Indonesia :
Kaum adat Kalah dan meminta
bantuan pada Belanda
Belanda sedang terdesak akibat
peperangan Pangeran Diponegoro
Belanda mengajak berunding Kaum
Padri dan mengakui batas wilayah
Kaum Padri
Belanda
Menggunakan
Sistem
Benteng Stelsel
Belandamengirim dibawah pimpinan
Sentot Ali Basa Prawirodirjo Namun
berpihak pd Kaum Padri
Belanda Menyerang Kota Bonjol dan
mengadakan perjanjian Plakat
Dari Indonesia:
Berakhirnya
Sentot dan Imam Bonjol
ditangkap dan dibuang ke Cianjur
Kapiten Pattimura
Paulus Tiahahu
Christina Martha Tiahahu
Rhebok,
Thomas Pattiwel,
Raja Tiow,
Lukas Latumahina,
Johanes Mattuless
Dari Belanda :
Van Den Berg
Mayor Beetjes
Tuanku Imam Bonjol,
Datuk Bandaro,
Tuanku Pasaman,
Tuanku Nan Renceh,
Tuanku Nan Cerdik,
Tuanku Damasiang,
Tuanku Tambusai,
Tuanku Nan Alahan
Hj. Miskin
Hj.Piambang
Hj. Sumanik
Dari Belanda :
De Quary (menyerang Bonjol)
Van Den Bosch