1. Masih terdapat beberapa tantangan dalam pengelolaan sampah di Indonesia seperti biaya operasi yang belum memadai dan kurangnya kesadaran masyarakat.
2. Diperlukan keterlibatan aktif masyarakat, pemerintah daerah, dan sektor swasta dalam menerapkan program pengelolaan sampah berbasis 3R (reduce, reuse, recycle).
3. Penerapan program pengelolaan sampah berbasis komunitas dan komposting dapat meningkatkan kesad
1 of 30
More Related Content
Paparan Jcc180609
1. PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
2. Status hingga saat ini Masih open dumping Biaya O/M tidak mencukupi Biaya Investasi sangat kecil Kecilnya tarif retribusi Kurangnya dukungan politik Kurangnya pemahaman masyarakat Kurangnya kompetensi personil pengelola Institusi pengelola (operator dan regulator)
4. Tantangan yang ada : Adanya UU mengenai persampahan ( UU No. 18/2008) Kemauan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan ( good public services )
5. Peluang Adanya minat swasta untuk melakukan investasi di bidang persampahan di Indonesia Adanya sumber dana di luar dana Pemerintah Adanya minat kelompok-kelompok masyarakat untuk menjadikan lingkungan menjadi bersih, sehat dan nyaman
6. PERAN SERTA MASYARAKAT Memilah Mengolah sendiri Memberi kepada yang membutuhkan Menyerahkan kepada pengelola Menyediakan wadah terpisah Selain dalam hal membayar retribusi kebersihan , peran serta masyarakat yang diharapkan adalah :
8. Solusi Aplikatif Membuat program percontohan (3R) skala kawasan. Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang peduli (internasional maupun nasional) Mendorong kegiatan-kegiatan masyarakat/LSM dan lainnya di bidang persampahan (3R) Mereplikasi program-program yang berhasil baik di dalam kota maupun di luar kota Meningkatkan kualitas maupun kuantitas pengangkutan residu sampah di lingkungan masyarakat
9. UU No. 18 Tahun 2008 Pengurangan sampah : Pembatasan timbulan sampah Pendauran ulang sampah Pemanfaatan kembali sampah Penanganan sampah Pemilahan sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah Pengumpulan dari sumber ke TPS/TPST Pengolahan (pengubahan karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah) Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian residu ke media lingkungan secara aman
10. BENTUK IMPLEMENTASI 3R : Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Komunitas Program Komposting
11. PENGOLAHAN SAMPAH MANDIRI BERBASIS KOMUNITAS 1 . Mengurangi sampah mulai dari sumbernya - Mengurangi sampah liar - Mengurangi sampah yang masuk ke TPA 2. Pemilahan sampah; antara sampah basah dan s ampah kering 3. Mengolah sampah; Sampah basah diolah menjadi kompos Sampah kering dijual kepada pemulung atau dijadikan bahan daur ulang SASARAN Seluruh warga kota
13. Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat Persiapan : - Penyediaan wadah sampah 3 jenis (kertas, plastik dan logam/kaca) - Pembentukan organisasi - Sosialisasi Pewadahan - Wadah individual, berupa kantong plastik/karung untuk 3 jenis sampah kering (plastik, kertas, logam/kaca) - Gentong untuk sampah organik (composter) - Wadah komunal (tong) 3 unit untuk 3 jenis sampah kering (plastik, kertas dan logam/kaca) Pengumpulan Gerobak mengumpulkan sampah kering dari wadah komunal ke TPS (depo) setiap minggu
14. Komponen Pokok dalam Pengelolaan Sampah Mandiri dan Produktif Berbasis Masyarakat Ada orang lokal (dalam) yang mau menjadi Perintis, Penggerak dan Pengabdi Masyarakat dalam pengelolaan sampah. Adanya komitment kuat dari masyarakat, tokoh masyarakat dan pemerintah untuk melaksanakan dan mendukung program. Ada wadah Tim Pengelola Sampah Kampung Ada pihak yang mau membeli sampah dan atau produk daur ulangnya. Minimal ada tenaga pengangkut. Akan lebih baik jika ada tenaga penyortir dan pengepak. Ada fasilitas pendukung (gerobak, tempat pemisahan, bak kompos dan TPS).
15. Merintis Pengelolaan Sampah Mandiri dan Produktif Berbasis Masyarakat Sampaikan gagasan kepada masyarakat/tokoh. Bentuk Tim Pengelola Sampah Kampung. Cari pihak yang mau membeli sampah (pengepul terdekat). Lakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat. Buat dan sebarkan informasi/petunjuk tentang cara pengelolaan sampah kepada masing-masing keluarga. Siapkan fasilitas yang diperlukan bersama-sama masyarakat, termasuk Siapkan Petugas Pengangkut Sampah. Lakukan monitoring & evaluasi scr berkala thd pelaksanaan program pengelolaan sampah mandiri & produktif. Laporkan hasil-hasil program kepada masyarakat. Kerjasama & minta dukungan dg Pemerintah Setempat.
16. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara benar mulai dari sumbernya Membangun kebiasaan dalam mengurangi, memilah dan mendaur ulang sampah Meningkatkan kualitas kebersihan lingkungan Memanfaatkan sampah sebagai sumber daya Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat MANFAAT PROGRAM 3R
17. SASARAN AKHIR PROGRAM KEBERSIHAN DENGAN POLA 3R Terciptanya lingkungan yang berkualitas (bersih dan sehat) Terciptanya lapangan pekerjaan baru bagi warga Adanya nilai ekonomis yang diperoleh dari pengelolaan sampah
18. Bagaimana supaya program kebersihan dengan pola 3R ini berkelanjutan ??? Ada partisipasi secara terus menerus dari masyarakat Ada organisasi yang mengelola Ada dukungan dari semua pihak: masyarakat,pemerintah kabupaten dan pemerintah propinsi. Ada dana operasional termasuk maintenance peralatan Ada aturan Ada transparansi Perlu penghargaan.
24. Lakukan pemilahan mulai dari rumah Sampah organik yg mudah busuk Masukan ke komposter sampai penuh Biarkan 2-3 bulan jaga kelembabannya Setelah 3 bulan kompos siap digunakan Gunakan kompos untuk tanaman pot di rumah Sampah anorganik berikan ke pemulung Sampah yang tidak bernilai buang ke TPS Pemilahan & Pengomposan dengan Komposter (Skala Rumah Tangga)
27. SASARAN KEBIJAKAN PERSAMPAHAN Mendukung pencapaian sasaran cakupan pelayanan 60% pada tahun 2010 Mendukung pengurangan kuantitas sampah hingga 20% pada tahun 2010 Meningkatkan kualitas TPA : CLF untuk kota sedang & kecil SLF untuk kota metro & besar Tidak ada TPA Open Dumping Mendukung kinerja institusi persampahan dan pola kerjasama regional
28. KEBIJAKAN & STRATEGI PEMBANGUNAN PERSAMPAHAN KEBIJAKAN 1 Pengurangan sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya Strategi: 1a. Meningkatkan pemahaman masyarakat akan upaya 3R (Reduce- Reuse-Recycle) dan pengamanan sampah B3 (Bahan Buangan Berbahaya) rumah tangga 1b. Mengembangkan dan menerapkan sistem insentif dan disinsetif dalam pelaksanaan 3R 1c. Mendorong koordinasi lintas sektor terutama perindustrian dan perdagangan
29. KEBIJAKAN & STRATEGI PEMBANGUNAN PERSAMPAHAN KEBIJAKAN 2 Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai mitra pengelolaan Strategi: 2a. Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan sampah sejak dini melalui pendidikan bagi anak usia sekolah 2b. Menyebarluaskan pemahaman tentang pengelolaan persampahan kepada masyarakat umum 2c. Meningkatkan pembinaan masyarakat khususnya kaum perempuan dalam pengelolaan sampah 2d. Mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat 2e. Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang kondusif bagi dunia usaha/swasta
30. KEBIJAKAN & STRATEGI PEMBANGUNAN PERSAMPAHAN KEBIJAKAN 3 Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan Strategi 3a. Optimalisasi pemanfaatan prasarana dan sarana persampahan 3b. Meningkatkan cakupan pelayanan secara terencana dan berkeadilan 3c. Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sarana pelayanan 3d. Melaksanakan rehabilitasi TPA yang mencemari lingkungan 3e. Meningkatkan kualitas pengelolaan TPA ke arah Sanitary Landfill serta Controlled Landfill 3f. Meningkatkan pengelolaan TPA Regional 3g. Penelitian, pengembangan dan aplikasi teknologi penanganan persampahan tepat guna dan berwawasan lingkungan