Dokumen ini memberikan informasi tentang fisiologi tiga organ ekskresi utama yaitu ureter, kandung kemih, dan uretra. Ureter adalah saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih dengan panjang sekitar 25-30 cm. Kandung kemih berfungsi menampung urine sementara dan dapat mengembang dan mengempis. Uretra adalah saluran keluar urine yang berbeda strukturnya pada pria dan wanita.
3. 1. URETER
Terdiri dari 2 saluran pipa masing masing
bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika
urinaria) panjangnya 25 30 cm dengan
penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam
rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga
pelvis.
4. Lapisan dinding ureter terdiri dari :
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. Lapisan tengah otot polos
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan gerakan
peristaltik tiap 5 menit sekali yang akan mendorong air
kemih masuk ke dalam kandung kemih (vesika urinaria).
5. Gerakan peristaltik mendorong urin
melalui ureter yang dieskresikan
oleh ginjal dan disemprotkan dalam
bentuk pancaran, melalui osteum
uretralis masuk ke dalam kandung
kemih.
Ureter berjalan hampir vertikal ke
bawah sepanjang fasia muskulus psoas
dan dilapisi oleh pedtodinium.
Penyempitan ureter terjadi pada tempat
ureter terjadi pada tempat ureter
meninggalkan pelvis renalis, pembuluh
darah, saraf dan pembuluh sekitarnya
mempunyai saraf sensorik.
6. 2. VESIKA URINARIA
Kandung kemih dapat mengembang dan
mengempis seperti balon karet, terletak di
belakang simfisis pubis di dalam ronga
panggul.
Bentuk kandung kemih seperti kerucut
yang dikelilingi oleh otot yang kuat,
berhubungan ligamentum vesika umbikalis
medius.
7. Bagian vesika urinaria terdiri dari :
1. Fundus, yaitu bagian yang mengahadap kearah
belakang dan bawah, bagian ini terpisah dari rektum
oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat
duktus deferent, vesika seminalis dan prostate.
2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
3. Verteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan
dengan ligamentum vesika umbilikalis.
Dinding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan
yaitu, peritonium (lapisan sebelah luar), tunika muskularis, tunika
submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).
8. Proses Miksi
(Rangsangan Berkemih).
Distensi kandung kemih, oleh air kemih
akan merangsang stres reseptor yang
terdapat pada dinding kandung kemih
dengan jumlah 250 cc sudah cukup
untuk merangsang berkemih (proses
miksi).
Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi
dinding kandung kemih, dan pada saat
yang sama terjadi relaksasi spinser
internus, diikuti oleh relaksasi spinter
9. Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan
relaksasi spinter interus dihantarkan melalui serabut
serabut para simpatis. Kontraksi sfinger eksternus secara
volunter bertujuan untuk mencegah atau menghentikan miksi.
kontrol volunter ini hanya dapat terjadi bila saraf saraf yang
menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak
masih utuh
10. Bila terjadi kerusakan pada saraf saraf
tersebut maka akan terjadi inkontinensia
urin (kencing keluar terus menerus
tanpa disadari) dan retensi urine (kencing
tertahan).
11. 3. URETRA
Uretra merupakan saluran sempit yang
berpangkal pada kandung kemih yang
berfungsi menyalurkan air kemih keluar.
Pada laki- laki uretra berjalan berkelok kelok
melalui tengah tengah prostat kemudian
menembus lapisan fibrosa yang menembus
tulang pubis kebagia penis panjangnya 賊 20
cm.
12. Uretra pada laki laki terdiri dari :
1. Uretra Prostaria
2. Uretra membranosa
3. Uretra kavernosa
Lapisan uretra laki laki terdiri dari
lapisan mukosa (lapisan paling dalam),
dan lapisan submukosa.
13. Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis
pubisberjalan miring sedikit kearah atas,
panjangnya 賊 3 4 cm.
Lapisan uretra pada wanita terdiri dari Tunika
muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa
merupakan pleksus dari vena vena, dan lapisan
mukosa (lapisan sebelah dalam).
Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas
vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra di
sini hanya sebagai saluran ekskresi.