際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CERME
GRESIK PROGRAM KEAHLIAN KIMIA INDUSTRI
2011-2012
 Siswa dapat merangkai alat dan
melaksanakan proses pengolahan limbah air
cucian beras secara sederhana .
 Siswa dapat mengetahui kadar pH sampel
sebelum dan sesedah proses penyaringan .
 Siswa dapat mengetahui tingkat kekeruhan
( turbidity) sampel sebelum dan sesudah
penyaringan .
 Siswa dapat mengetahui angka kesadahan
sampel sebelum dan sesudah penyaringan .
 Perlu kita ketahui, air merupakan kebutuhan pokok bagi
setiap makhluk hidup. Bagi manusia, air selain sebagai
sumber minuman juga sebagai penopang aktifitas lainnya.
Air menjadi penting untuk kegiatan sehari-hari, mandi,
mencuci, dan kebutuhan yang lain.
Di daerah tertentu terkadang air bersih sangat sulit
didapatkan. Bukan berarti air bersih tidak ada. Tetapi di
sebagian tempat untuk bisa dipakai minum air harus
melewati proses penjernihan dahulu.
Alat penjernih air sederhana seperti ini bisa kita buat
sendiri. Banyak sekali bahan-bahan yang bisa kita gunakan
untuk menjernihkan air secara alami. Misalnya batu, pasir,
kerikil, arang sekam padi, ijuk, kapur, tawas, biji kelor dan
lain-lain. Kesemuanya itu sangt mudah kita jumpai di
sekitar kita.
 Peralatan dan bahan terbagi atas 4 proses
tahapan
1. Proses penyaringan :
Alat : Bahan :
1. Statif tingkat ( kayu ) 1. Kapas
2. Botol platik 1,5 liter 2. Spons
3. Selang 3. Pasir halus
4. Malam 4. Sabut kelapa
5. Beaker glass 100 ml 5. Arang kayu
6. Stopwatch 6. Kerikil kecil
7. Kerikil besar
8. Karbon aktif dari (biji kelor)
9. Limbah cucian beras
2. Tes pH :
Alat : Bahan :
1. Indikator universal 1. Sampel awal limbah
2. Beaker glass 100 ml 2. Sampel akhir penyaringan
3. Tes kadar Turbiditas :
Alat : Bahan :
1. Turbidity meter 1. Sampel awal
2. Labu ukur 100 ml ( yang telah diencerkan 10 kali)
3. Gelas ukur 10 ml 2. Sampel akhir penyaringan
4. Pipet tetes 3. Aquadest
5. Spray botlle
2. Tes tingkat Kesadahan :
Alat : Bahan :
1. Buret 1. Sampel awal limbah
2. Erlenmeyer 250 ml 2. Sampel akhir penyaringan
3. Pipet volum 25 ml 3. Indikator.
4. Bulb 4. EDTA 1,0009 N
5. Spatula
6. Corong
7. Statif Clamp
Cara kerja terbagi atas 3 tahap :
1. Perakitan alat penjernih
2. Pengolahan limbah cucian beras
3. Tahap analisa sebelum dan sesudah
penyaringan
1. Susunan penyaring pada 2 botol yang telah
dimodif.
2. Pada botol 1 :
 Masukkan dahulu kapas pada bagian
bawah lalu, spons, pasir ijuk, krikil kecil.
Pada botol kedua :
 Masukkan dahulu kapas lalu spons, pasir,
ijuk, arang , krikil kecil, besar dan yang
terakhir kabon aktif dan biji kelor.
1. Siapkan 150 ml limbah air cucian beras
yang akan di jernihkan ke dalam beaker
glass.
2. Siapkan 150 ml air limbah dari atas botol
dan mulai nyalakan stopwatch.
3. Setelah sample hasil penyaringan
terkumpul hingga 100 ml ( segera matikan
laju stopwatch dan catat waktu yang di
perlukan )
4. Sample yang terkumpul siap untuk tahap
analisa berikutnya.
1. Ambil 100 ml air hasil penjernihan dan celupkan pH
universal untuk mengetahui nilai keasaman air ( lakukan
pula pada sampel awal yang belum di olah untuk
penjernian ).
2. Setelah di pH lalu tes kadar turbiditas dengan turbidity
meter.
3. ( catatan : hanya untuk sampel awal cucian beras,
lakukan pengenceran 10 kali terlebih dahulu dalam labu
ukur )
4. Kemudian analisa yang terakhir yakni analisa tingkat
kesadahan ( mulai analisa dengan mengambil 25 sample
awal dan akhir penyaringan )
5. Lalu tambahkan larutan buffer pH 10 sebanyak 2,5 ml.
6. Setelah itu tambahkan indicator EBT secukupnya.
7. Terakhir titrasi dengan larutan EDTA, sehingga terjadi
perubahan warna dari merah anggur menjadi biru jelas (
lakukan secara duplo ).
 Meliputi data-data fisik selama proses, yakni :
1. Sampel : 150 ml/ 1 kali penyaringan
2. Waktu penyaringan 1 : 09.07 menit/ 100 ml
3. Waktu penyaringan 2 : 14.06 menit/ 100ml
4. pH sampel limbah : 7
5. pH hasil penyaringan : 8
6. Turbiditas sampel limbah : 315 NTU
7. Turbiditas hasil filtrasi : 0.96 NTU
 Titrasi Kesadahan Awal
1. Titrasi I : 17.5 ml
2. Titrasi II : 17.0 ml
 Titrasi Kesadahan Akhir
1. Titrasi I : 15.2 ml
2. Titrasi II : 15.4 ml
untukkesimpulan, menggunakan data akhirberupaangkakesadahan total
limbah yang dapatdihitungdenganmenggunaakanrumus :
 $$ () =
 乞倹  $ 乞倹  1000
p 
Berikutadalahperitungankesadahan total awal :
 $$ ゐ  =
 乞倹  $ 乞倹  1000
p $$
 $$ ゐ  =
17,25  1,0009  1000
25
 $$ ゐ  =
17265,525
25
 $$ ゐ  = 690,621
 $$  () =
15,3  1,0009  1000
25
 $$ () =
15313,77
25
 $$  = 612,550
Pengolahan limbah cucian beras dengan alat sederhana
Pengolahan limbah cucian beras dengan alat sederhana
Pengolahan limbah cucian beras dengan alat sederhana
Tambahkan 150 ml air
cucian beras
Hasil penjernian air limbah
cucian beras
Ambil 100 ml hasil penjernian
air limbah cucian beras
Terjadi perubahan warna dari
merah anggur menjadi biru terang
Tambahkan indikator EBTTitrasi menggunakan larutan
EDTA hingga berubah warna
Analisa dengan
pH meter
Analisa dengan
menggunakan turbidity

More Related Content

Pengolahan limbah cucian beras dengan alat sederhana

  • 1. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CERME GRESIK PROGRAM KEAHLIAN KIMIA INDUSTRI 2011-2012
  • 2. Siswa dapat merangkai alat dan melaksanakan proses pengolahan limbah air cucian beras secara sederhana . Siswa dapat mengetahui kadar pH sampel sebelum dan sesedah proses penyaringan . Siswa dapat mengetahui tingkat kekeruhan ( turbidity) sampel sebelum dan sesudah penyaringan . Siswa dapat mengetahui angka kesadahan sampel sebelum dan sesudah penyaringan .
  • 3. Perlu kita ketahui, air merupakan kebutuhan pokok bagi setiap makhluk hidup. Bagi manusia, air selain sebagai sumber minuman juga sebagai penopang aktifitas lainnya. Air menjadi penting untuk kegiatan sehari-hari, mandi, mencuci, dan kebutuhan yang lain. Di daerah tertentu terkadang air bersih sangat sulit didapatkan. Bukan berarti air bersih tidak ada. Tetapi di sebagian tempat untuk bisa dipakai minum air harus melewati proses penjernihan dahulu. Alat penjernih air sederhana seperti ini bisa kita buat sendiri. Banyak sekali bahan-bahan yang bisa kita gunakan untuk menjernihkan air secara alami. Misalnya batu, pasir, kerikil, arang sekam padi, ijuk, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain. Kesemuanya itu sangt mudah kita jumpai di sekitar kita.
  • 4. Peralatan dan bahan terbagi atas 4 proses tahapan 1. Proses penyaringan : Alat : Bahan : 1. Statif tingkat ( kayu ) 1. Kapas 2. Botol platik 1,5 liter 2. Spons 3. Selang 3. Pasir halus 4. Malam 4. Sabut kelapa 5. Beaker glass 100 ml 5. Arang kayu 6. Stopwatch 6. Kerikil kecil 7. Kerikil besar 8. Karbon aktif dari (biji kelor) 9. Limbah cucian beras
  • 5. 2. Tes pH : Alat : Bahan : 1. Indikator universal 1. Sampel awal limbah 2. Beaker glass 100 ml 2. Sampel akhir penyaringan 3. Tes kadar Turbiditas : Alat : Bahan : 1. Turbidity meter 1. Sampel awal 2. Labu ukur 100 ml ( yang telah diencerkan 10 kali) 3. Gelas ukur 10 ml 2. Sampel akhir penyaringan 4. Pipet tetes 3. Aquadest 5. Spray botlle
  • 6. 2. Tes tingkat Kesadahan : Alat : Bahan : 1. Buret 1. Sampel awal limbah 2. Erlenmeyer 250 ml 2. Sampel akhir penyaringan 3. Pipet volum 25 ml 3. Indikator. 4. Bulb 4. EDTA 1,0009 N 5. Spatula 6. Corong 7. Statif Clamp
  • 7. Cara kerja terbagi atas 3 tahap : 1. Perakitan alat penjernih 2. Pengolahan limbah cucian beras 3. Tahap analisa sebelum dan sesudah penyaringan
  • 8. 1. Susunan penyaring pada 2 botol yang telah dimodif. 2. Pada botol 1 : Masukkan dahulu kapas pada bagian bawah lalu, spons, pasir ijuk, krikil kecil. Pada botol kedua : Masukkan dahulu kapas lalu spons, pasir, ijuk, arang , krikil kecil, besar dan yang terakhir kabon aktif dan biji kelor.
  • 9. 1. Siapkan 150 ml limbah air cucian beras yang akan di jernihkan ke dalam beaker glass. 2. Siapkan 150 ml air limbah dari atas botol dan mulai nyalakan stopwatch. 3. Setelah sample hasil penyaringan terkumpul hingga 100 ml ( segera matikan laju stopwatch dan catat waktu yang di perlukan ) 4. Sample yang terkumpul siap untuk tahap analisa berikutnya.
  • 10. 1. Ambil 100 ml air hasil penjernihan dan celupkan pH universal untuk mengetahui nilai keasaman air ( lakukan pula pada sampel awal yang belum di olah untuk penjernian ). 2. Setelah di pH lalu tes kadar turbiditas dengan turbidity meter. 3. ( catatan : hanya untuk sampel awal cucian beras, lakukan pengenceran 10 kali terlebih dahulu dalam labu ukur ) 4. Kemudian analisa yang terakhir yakni analisa tingkat kesadahan ( mulai analisa dengan mengambil 25 sample awal dan akhir penyaringan ) 5. Lalu tambahkan larutan buffer pH 10 sebanyak 2,5 ml. 6. Setelah itu tambahkan indicator EBT secukupnya. 7. Terakhir titrasi dengan larutan EDTA, sehingga terjadi perubahan warna dari merah anggur menjadi biru jelas ( lakukan secara duplo ).
  • 11. Meliputi data-data fisik selama proses, yakni : 1. Sampel : 150 ml/ 1 kali penyaringan 2. Waktu penyaringan 1 : 09.07 menit/ 100 ml 3. Waktu penyaringan 2 : 14.06 menit/ 100ml 4. pH sampel limbah : 7 5. pH hasil penyaringan : 8 6. Turbiditas sampel limbah : 315 NTU 7. Turbiditas hasil filtrasi : 0.96 NTU Titrasi Kesadahan Awal 1. Titrasi I : 17.5 ml 2. Titrasi II : 17.0 ml Titrasi Kesadahan Akhir 1. Titrasi I : 15.2 ml 2. Titrasi II : 15.4 ml
  • 12. untukkesimpulan, menggunakan data akhirberupaangkakesadahan total limbah yang dapatdihitungdenganmenggunaakanrumus : $$ () = 乞倹 $ 乞倹 1000 p Berikutadalahperitungankesadahan total awal : $$ ゐ = 乞倹 $ 乞倹 1000 p $$ $$ ゐ = 17,25 1,0009 1000 25 $$ ゐ = 17265,525 25 $$ ゐ = 690,621
  • 13. $$ () = 15,3 1,0009 1000 25 $$ () = 15313,77 25 $$ = 612,550
  • 17. Tambahkan 150 ml air cucian beras Hasil penjernian air limbah cucian beras Ambil 100 ml hasil penjernian air limbah cucian beras Terjadi perubahan warna dari merah anggur menjadi biru terang Tambahkan indikator EBTTitrasi menggunakan larutan EDTA hingga berubah warna
  • 18. Analisa dengan pH meter Analisa dengan menggunakan turbidity