ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Insufisiensi Mitral
ï‚—Fayadita   Mahdia Izzati
ï‚—Suci
ï‚—Risa Bisaroh
ï‚—Nuril khamidiah
ï‚—Arif Novan .R.
Pengertian Insufisiensi Mitral

ï‚—Keadaan    dimana terdapat refluks
 darah dari ventrikel kiri ke atrium
 kiri pada saat sistolik sebagai
 akibat dari tidak sempurnanya
 penutupan katup mitral.
Etiologi
ï‚—Penyakit  jantung rematik
ï‚—Penyakit jantung koroner
ï‚—Dilatasi ventrikel kiri/kardiomiopati tipe
 kongestif
ï‚—Kardiomiopati hipertrofik
ï‚—Prolaps katup mitral
ï‚—Infective Endocarditis
ï‚—Kongenital
Manifestasi Klinis
ï‚— Palpitasi
ï‚— Lemah
ï‚— Dyspnea
ï‚— Ortopnea    : sesak nafas akibat perubahan posisi
ï‚— Paraxymal nocturnal dyspnea : sesak nafas pada saat
  tidur
ï‚— Thrill sistolik di apeks
ï‚— Hanya terdengar bising sistolik di apeks
ï‚— Bunyi jantung 1 melemah
ï‚— Iktus kordis kuat
ï‚— Fibrilasi atrium
Patofisiologi
Diawali dengan demam reumatik. Demam
reumatik ini merupakan kelanjutan dari infeksi
faring yang disebabkan streptokok beta
hemolitik grup A. Reaksi autoimun terhadap
infeksi streptokok secara hipotetif akan
menyebabkan     kerusakan     jaringan    atau
manifestasi demam reumatik
Penatalaksanaan
1.   Terapi medikantosa
      Digoxin
      Antikoagulan oral
      Antibiotik profilaksis
1.   Terapi umum
      Istirahat
      Diet
1.   Terapi surgikal
Komplikasi

1.   Fibrilasi Atrium
2.   Emboli sistemik
3.   Hipertensi pulmonal
4.   Dekompensasi kordis kiri ( LVF)
5.   Endokarditis
WOC
Asuhan Keperawatan
1.    Anamnesa :
     â—¦ Identitas
     â—¦ Keluhan utama
     â—¦ Riwayat penyakit dahulu
     â—¦ Riwayat kesehatan keluarga
2. Pemeriksaan persistem

B1 (Breath) : Dyspnea, Orthopnea, Paraxymal
nocturnal dyspnea
B2 (Blood) : Thrill sistolik di apeks, hanya
terdengar bising sistolik di apeks, bunyi jantung 1
melemah,
B3 (Brain) : pucat, sianosis
B4 (Bladder) : output urin menurun
B5 (Bowel) : nafsu makan menurun, BB menurun
B6 (Bone) : lemah
3. Pemeriksaan Diagnostik

Elektrokardiogram
Foto thorax
Fonokardiogram
Pemeriksaan Laboratorium
Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung yang berhubungan
   dengan ketidakmampuan ventrikel kiri untuk
   memompa darah
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan
   perembesan cairan, kongesti paru akibat sekunder
   dari perubahan member kapiler alveoli dan
   retensi cairan intertestial
3. Gangguan aktivitas sehari – hari yang
   berhubungan dengan penurunan curah jantung ke
   jaringan
Intervensi
pertanyaan
1. Apakah bisa terjadi komplikasi stroke
2. Pucat dan sianosis bisa dimasukkan di B2?
3. Pemeriksaan persistem diastoliknya tidak terdengar , apa
   penyebabnya

More Related Content

Insufisiensi mitral

  • 1. Insufisiensi Mitral ï‚—Fayadita Mahdia Izzati ï‚—Suci ï‚—Risa Bisaroh ï‚—Nuril khamidiah ï‚—Arif Novan .R.
  • 2. Pengertian Insufisiensi Mitral ï‚—Keadaan dimana terdapat refluks darah dari ventrikel kiri ke atrium kiri pada saat sistolik sebagai akibat dari tidak sempurnanya penutupan katup mitral.
  • 3. Etiologi ï‚—Penyakit jantung rematik ï‚—Penyakit jantung koroner ï‚—Dilatasi ventrikel kiri/kardiomiopati tipe kongestif ï‚—Kardiomiopati hipertrofik ï‚—Prolaps katup mitral ï‚—Infective Endocarditis ï‚—Kongenital
  • 4. Manifestasi Klinis ï‚— Palpitasi ï‚— Lemah ï‚— Dyspnea ï‚— Ortopnea : sesak nafas akibat perubahan posisi ï‚— Paraxymal nocturnal dyspnea : sesak nafas pada saat tidur ï‚— Thrill sistolik di apeks ï‚— Hanya terdengar bising sistolik di apeks ï‚— Bunyi jantung 1 melemah ï‚— Iktus kordis kuat ï‚— Fibrilasi atrium
  • 5. Patofisiologi Diawali dengan demam reumatik. Demam reumatik ini merupakan kelanjutan dari infeksi faring yang disebabkan streptokok beta hemolitik grup A. Reaksi autoimun terhadap infeksi streptokok secara hipotetif akan menyebabkan kerusakan jaringan atau manifestasi demam reumatik
  • 6. Penatalaksanaan 1. Terapi medikantosa  Digoxin  Antikoagulan oral  Antibiotik profilaksis 1. Terapi umum  Istirahat  Diet 1. Terapi surgikal
  • 7. Komplikasi 1. Fibrilasi Atrium 2. Emboli sistemik 3. Hipertensi pulmonal 4. Dekompensasi kordis kiri ( LVF) 5. Endokarditis
  • 8. WOC
  • 9. Asuhan Keperawatan 1. Anamnesa : â—¦ Identitas â—¦ Keluhan utama â—¦ Riwayat penyakit dahulu â—¦ Riwayat kesehatan keluarga
  • 10. 2. Pemeriksaan persistem B1 (Breath) : Dyspnea, Orthopnea, Paraxymal nocturnal dyspnea B2 (Blood) : Thrill sistolik di apeks, hanya terdengar bising sistolik di apeks, bunyi jantung 1 melemah, B3 (Brain) : pucat, sianosis B4 (Bladder) : output urin menurun B5 (Bowel) : nafsu makan menurun, BB menurun B6 (Bone) : lemah
  • 11. 3. Pemeriksaan Diagnostik Elektrokardiogram Foto thorax Fonokardiogram Pemeriksaan Laboratorium
  • 12. Diagnosa Keperawatan 1. Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan ketidakmampuan ventrikel kiri untuk memompa darah 2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan perembesan cairan, kongesti paru akibat sekunder dari perubahan member kapiler alveoli dan retensi cairan intertestial 3. Gangguan aktivitas sehari – hari yang berhubungan dengan penurunan curah jantung ke jaringan
  • 14. pertanyaan 1. Apakah bisa terjadi komplikasi stroke 2. Pucat dan sianosis bisa dimasukkan di B2? 3. Pemeriksaan persistem diastoliknya tidak terdengar , apa penyebabnya