DM merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia dengan prevalensi 1,5-2,3% dan penderita nomor 5 di dunia. Patofisiologinya terkait kekurangan atau resistensi insulin yang menyebabkan hiperglikemia. Pengobatannya meliputi edukasi, diet, olahraga, dan obat-obatan seperti sulfonilurea, metformin, dan insulin. Komplikasinya dapat akut seperti ketoasidosis atau kronis seperti gangguan jantung,
2. EPIDEMIOLOGI
ï‚— Tahun 2005 penderita DM Indonesia
menduduki peringkat 5 di dunia.
ï‚— Dengan jumlah total kasus 12,5 juta
penduduk
ï‚— Prevalensi 1,5 % - 2,3 % diperkirakan
akan terus meningkat
3. Definisi
ï‚—Sindrom yang ditandai oleh
keadaan hiperglikemia kronik
akibat gangguan sekresi insulin
dan kerja insulin atau kombinasi
dari keduanya
4. Patofisiologi
 Kekurangan insulin ↑ m,tingkat
glukosa darah, pemecahan lemak
dan protein menjadi glukosa.
 Perubahan metabolisma »
hiperglikemi,dislipidemia,ketosis
dan ketoasidosis serta glikolisasi
protein
5. Kerja insulin
 Hepar : Glikogenolisis, p’bahan asam
amino+ asam lemak mjd keton
p’rubahan as.amino jd glukosa
 Anabolik: M’tingkatkan p’simpanan
glukosa,sintesis HDL,kolesterol,VLDL.
 Otot :M’tingkatkan sintesis protein
dan glikogen.
 Lemak : M’tingkatkan p’simpanan
trigeliserida serta lipolisis seluler
6. Klasifikasi
 DM Tipe 1 » destruksi sel beta umumnya
menjurus kedefisiensi insulin absolute :
autoimun,idiopati.
 DM Tipe 2 » bervariasi,dominan resistensi
insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai
defek sekresi insulin disertai resistensi
insulin.
 DM Tipe lain » defek genetik sel ß dan kerja
insulin,penyakit lain
ï‚— DM Gestasional
7. Gejala klinis
ï‚— Khas : poliuri,polidipsi, polipagi,BB menurun
dengan sebab yang tdk jelas.
ï‚— Tidak khas : lemah,kesemutan,gatal,nata
kabur,disfungsi ereksi,pruritusvulva,luka sulit
sembuh.
8. Faktor Resiko
1. Usia >45 thun
2. Berat Badan Lebih/ IMT .23 kg/m²
3. Hipertensi (>140/90)
4. Riwayat DM pada keluarga
5. Riwayat abortus berulang/lahir bayi
cacat,BB lahir>4000 g
6. HDL ≤35mg/dl dan atau trigliserida
≥200 mg/dl
9. Diagnosis DM
 Dengan gejala khas GDS ≥ 200
mg/dl atau GDP ≥ 126 md/dl ->
DM
ï‚— Bila tanpa gejala khas belum
tentu -> tes toleransi glukosa
(TTG).
10. Kompliksi DM
ï‚— Akut -> Ketoasidosis
metabolik, hiperosmolar non
ketotik, hipoglikemia,
ï‚— Kroonis -> Makroangiopati pada
,jantung,otak,darah
tepi.Mikroangiopati pada mata
ginjal.Neuropati pada sensoris
motoris.Non vaskular pada kulit,fungsi
sex.
12. Edukasi
1. Apakah DM itu ? Komplikasi DM
Faktor penyebab timbulnya DM
dan bagaimana menekannya.
2 Perencanaan makan.
3 Latihan jasmani
4 Farmakologi
5 pemeliharaan kaki.
13. Perencanaan makan
ï‚— Menetapkan kebutuhan kalori perhari
sesuai BB ideal dan aktifitas fisik.
ï‚— Menetapkan komposisi zat gizi : KH 45-
65 %,Protein 10-15% Lemak 20-25%
,serat 25 %.Gula pasir 5%.
ï‚— Pembagian menu menjadi 6 porsi 3 x
makan utama 3 x selingan.
14. Jenis makanan yang di hindari :
ï‚—Gula pasir,gula merah,
ï‚— ( makanan dan minuman yang
manis serta hasil olahan dari
gula, coklat,permen
dodol, wajik dll )
15. Jenis bahan makanan semua
dibatasi kecuali :
ï‚—Sayuran golangan A :
ï‚—Contoh :
ketimun,tomat,selada,jamur
kuping labu air
16. Latihan jasmani
ï‚— Manfaat : Meningkatkan kerja
insulin,menurunkan BB, dan GD.
ï‚— Dianjurkan latihan aerobik teratur 3-4
kali/minggu @ 30 mnt CRIPE
(continous,rytmic,interval,prgressive,end
urance),diusahakan tercapai denyut nadi
70-75% denyut maksimal (220 - usia)
17. jenis Cara kerja Efek samping
sulvonilurea M’ningkatkan sekresi BB naik, hipoglikemia
insulin
glinid s.d.a
Metformin M’nekan produksi glukosa Diare,dispepsia
hepar
Glukosidase alfa Menghambat absorpsi Flatus, tinja lembek
blokers glukosa
Tiaziolindion Menambah sensitifitas edema
thdp insulin
Insulin Menekan produksi glukosa BB naik dan
hepar,stimulasi hipoglikemia
pemanfaatan glukosa