3. Jika pohon mempunyai
simpul sebanyak n, maka
banyaknya ruas atau edge
adalah (n-1). Pada pohon P
di Gambar, banyak simpul
adalah n = 8, dan banyak
edge (n – 1) = 8 – 1 = 7
4. Mempunyai simpul khusus yang
disebut “root,” yang merupakan
simpul yang memiliki derajat
keluar >= 0, dan derajat masuk
= 0. Simpul P merupakan root
pada pohon di Gambar di atas.
Mempunyai simpul yang
disebut sebagai “daun” atau
“leaf,” yang merupakan
simpul berderajat keluar
0, dan berderajat masuk = 1.
Simpul-simpul R, S, V, W
merupakan daun pada pohon
di Gambar.
5. Setiap Simpul mempunyai
tingkatan atau level, yang
dimulai dari root yang levelnya = 0, sampai dengan
level n pada daun paling
bawah.
Pada pohon P di Gambar :
P berlevel 0
Q dan T berlevel 1
R, S dan U berlevel 2
V dan W berlevel 3
“Simpul yang mempunyai level
sama disebut “bersaudara” atau
“brother” atau “siblings”.
6. Pohon mempunyai ketinggian
atau kedalaman atau “height,”
yang merupakan
level tertinggi + 1. Pohon di
Gambar mempunyai ketinggian
atau kedalaman 3+1 = 4.
Pohon mempunyai berat atau
bobot atau “weight,” yang
merupakan banyaknya
daun pada pohon. Pohon di
Gambar mempunyai bobot = 4.
7. Simpul akar adalah simpul
yang digambar pada bagian
paling atas.
Untuk mengambarkan
suksesor kiri serta suksesor
kanan, dibuat garis ke kiri
bawah dan ke kanan bawah.
Perhatikan pada Gambar
tersebut bahwa B adalah
suksesor kiri dari
A, sedangkan C adalah
suksesor kanan dari A.
8. Subpohon kiri dari A
mengandung simpul-simpul
B, D, E dan F, sedangkan
subpohon kanannya
mengandung simpul-simpul
C, G, H, A, K dan L H
Simpul J, B, C dan
mempunyai 2 anak, simpul E
dan J mempunyai satu anak.
Sementara itu simpul-simpul
D, F, G, L dan K tidak
mempunyai satu anakpun.
Simpul yang tidak
mempunyai anak disebut
“daun” atau “terminal.”
10. menggambarkan dua pohon yang tidak saja similar
tetapi juga sama persis antara satu dengan lainnya (baik
susunan atau struktur pohon, maupun isi dari setiap
simpulnya) yang disebut dengan salinan (copy / copies)
11. Contoh untuk terminologi
Pada Gambar, K misalnya adalah keturunan
kanan dari D, tetapi bukan keturunan dari
F, E ataupun M. Simpul G adalah ayah dari K
dan L. Di sini K dan L adalah
bersaudara, masing-masing anak kiri dan
kanan dari G. Selain terminologi hubungan
keluarga di atas, terminologi dari teori
graph juga banyak digunakan. Garis yang
ditarik dari simpul N ke suksesor disebut
ruas dan sederetan ruas yang berturutan
disebut jalur atau path. Sebuah jalur yang
berakhir pada daun (simpul terminal)
disebut cabang.
12. Contoh untuk terminologi
Sebagai contoh, pada gambar
tersebut, garis AD, ataupun GL
adalah contoh ruas. Sedangkan
barisan ruas (AD, DG, GL) adalah
jalur dari simpul A ke simpul L. Jalur
ini sekaligus merupakan
cabang, karena berakhir di Simpul
terminal (daun) L. Jalur (AD, DG)
bukan sebuah cabang. Setiap simpul
dari pohon mempunyai nomor
tingkat (level).
13. Contoh untuk terminologi
Pohon Binar pada Gambar , simpul A
mempunyai tingkat 0. Simpul-simpul
D dan E berada pada generasi
dengan tingkat 1. Generasi
berikutnya terdiri atas simpulsimpul F, G dan M dengan tingkat 2.
Generasi terakhir, diisi oleh simpul K
dan simpul L dengan tingkat = 3.
14. Contoh untuk terminologi
Pohon pada Gambar mempunyai
ketinggian 4. Perhatikan bahwa
cabang (AD, DG, GK) ataupun
(AD, DG, GL) mengandung simpul
dengan jumlah maksimum, yakni =
4. Cabang yang lain mengandung
simpul yang lebih sedikit, cabang
(AE, EM) serta (AD, DF) misalnya
hanya mengandung 3 simpul.
15. Jadi pohon binar lengkap dengan n simpul, Tn adalah tunggal
(dalam hal ini dengan mengabaikan label simpul). Gambar
berikut menggambarkan berturut-turut T4, T6, T11, dan T21.
16. Pohon binar yang akan dijadikan pohon-2
Simpul internal digambar sebagai
lingkaran, sedangkan simpul eksternal sebagai bujur
sangkar.
17. Sebuah pemakaian penting dari pohon-2 adalah
untuk menyajikan suatu ekspresi aritmetik yang
mengandung operasi binar. Di sini simpul eksternal
menyajikan operand (variabel) sedangkan simpul
internal menyajikan operator yang bekerja terhadap
ke dua subpohonnya. Sebagai contoh adalah pohon2 pada Gambar berikut yang menyajikan ekspresi
(a-b) / ((c+d) *e)
Pohon binar (a-b) / ((c+d) *e)
18. Pohon binar yang mempunyai sifat bahwa ketinggian
subpohon kiri dan subpohon kanan dari pohon tersebut
berbeda paling banyak 1, disebut pohon ketinggian
seimbang atau height balanced tree (HBT).
19. Untuk menentukan ketinggian minimum, jika diberikan
banyaknya simpul N, dapat digunakan rumus :
Sebagai contoh, untuk N = 80
Banyaknya simpul pohon binar merupakan ketinggian
maksimum Pohon binar tersebut.
22. Diagram pohon binar dari
Gambar
Harga dari ROOT = 14 menunjukkan bahwa record nomor 14 dengan
NAME = “Harris” adalah akar dari Pohon.
LEFT[14] = 9 menunjukan bahwa Cohen (record nomor 9) adalah anak kiri
dari Harris, dan RIGHT[14] = 7 menunjukkan bahwa Lewis adalah anak
kanan dari Harris.
28. Traversal preorder
Tiga kegiatan yang terdapat
dalam traversal pohon binar
adalah :
(1) mengunjungi simpul akar (root)
(2) melakukan traversal subpohon
kiri dan
(3) melakukan traversal subpohon
kanan.
29. Ketiga traversal tersebut adalah :
1. Traversal pre-order,
2. in-order
3. post-order.
Pada traversal pre-order dilakukan berturut-turut :
(1) Kunjungi simpul akar
(2) Lakukan traversal subpohon kiri secara pre-order
(3) Lakukan traversal subpohon kanan secara pre-order
30. Gambar 1
Gambar 3
Gambar 2
Gambar 1 : c * d + e
Gambar 2 : a / b + c * d + e / f ^ g
Gambar 3 : M E B A D L P N V T Z
32. 1.
2.
3.
Lakukan traversal subpohon kiri secara in-order
Kunjungi simpul akar
Lakukan traversal subpohon kanan secara inorder
Kalau kita lakukan traversal in-order terhadap
pohon pada Gambar maka diperoleh deretan urutan
linear, berturut-turut :
Gambar 1 : (c + d) * e
Gambar 2 : ((a + b) * (c / d) + (e ^ f)) / g
Gambar 3 : A B D E L M N P T V Z
34. 1. Lakukan
traversal subpohon kiri secara post-order
2. Lakukan traversal subpohon kanan secara post-order
3. Kunjungi simpul akar.
Traversal post-order terhadap Pohon pada Gambar
menghasilkan:
Gambar 1 : c + d * e
Gambar 2 : a + b / c * d ^ e + f / g
Gambar 3 : A D B L E N T Z V P M
36. Apakah kedua notasi tersebut akan memiliki
struktur pohon yang sama ? Kita mulai dengan
pohon binar (1).
c + d * e; maka operasi yang akan dilakukan pertama kali
adalah d * e (sesuai kaidah derajat operasi
matematika). Bila d * e kita anggap sebagai f, maka
notasi semula bisa disederhanakan menjadi c + f.
c + f;
struktur pohonnya adalah :
37. Kita ganti f di atas menjadi d * e, sehingga hasil
akhirnya menjadi :
38. f * e akan digambarkan sebagai :
Kita tahu bahwa f adalah (c + d) yang struktur
pohonnya adalah :
40.
Contoh
Ekspresi infix : ( K + L + M – N – E – F ) * G / H
Prefix untuk Gambar adalah : K / L * M – N – E – F
+G+H
Postfix untuk Gambar adalah : K + L + M – N – E – F * G / H
41. Ekspresi infix ((A + B) * C + D) / (E + F * H), mempunyai
pohon binar seperti terlihat pada Gambar.