berdasarkan pengamatan di lapangan banyak ditemukan kesulitan atau masalah-masalah dalam belajar, hal ini disebabkan oleh kesalahan pendidik ataupun peserta didik itu sendiri. Masalah-masalah yang sering banyak muncul yaitu masalah peserta didik, terutama dalam penyerapan materi yang diberikan oleh pendidik.
1 of 11
Downloaded 168 times
More Related Content
Diagnostik kesulitan belajar
1. http://makalahplus.blogspot.com/
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan
manusia, tanpa pendidikan manusia tidak dapat melakukan kegiatan-kegiatan
dalam kehidupannya. Makin tinggi pendidikan seseorang maka makin tinggi pula
kedudukannya di masyarakat. Di Indonesia untuk saat ini tingkat pendidikan
belum mencapai tingkat yang diharapkan, berdasarkan pengamatan di lapangan
banyak ditemukan kesulitan atau masalah-masalah dalam belajar, hal ini
disebabkan oleh kesalahan pendidik ataupun peserta didik itu sendiri. Masalah-
masalah yang sering banyak muncul yaitu masalah peserta didik, terutama dalam
penyerapan materi yang diberikan oleh pendidik.
1.2 Pembatasan Masalah
Permasalahan yang kami kemukakan dalam materi Diagnostik kesulitan
belajar kami batasi agar masalah tidak melebar lebih luas.
1
2. http://makalahplus.blogspot.com/
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
2.1 Pengertian Diagnostik Kesulitan Belajar
Berdasarkan pengertian secara sempit/khusus yang dimaksud dengan
kesulitan belajar yaitu suatu bentuk permasalahan yang timbul dalam suatu proses
pembelajaran atau proses belajar mengajar. Tetapi apabila kita tinjau dari segi arti
kata yang luas atau umum bahwa pengertian masalah belajar dapat kita definisikan
menjadi tiga, antara lain :
Definisi I : Suatu masalah belajar itu ada kalau siswa itu jelas tidak
memenuhi harapan-harapan yang disyaratkan kepada oleh sekolah, baik
harapan-harapan yang tercantum sebagai tujuan-tujuan formil dari kurikulum
maupun harapan-harapan yang ada di dalam pandangan atau anggapan dari
pada guru dan Kepala Sekolah.
Misalnya :
Ada anak kelas 1 SMP, akan tetapi ia hanya dapat melaksanakan berhitung
tidak lebih dari anak kelas III SD, maka anak tersebut dianggap oleh guru
bahwa ia mengalami masalah belajar yang tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan pihak sekolah.
Definisi II : Suatu masalah belajar itu timbul kalau seorang siswa itu
jelas berada di bawah taraf perilaku dari sebagian besar teman-teman
seusianya atau kelasnya, baik mata pelajaran formil dari kurikulum maupun
dalam kebiasaan belajar dan perilaku sosial yang dianggap penting oleh guru.
Dalam menentukan adanya kesukaran belajar dengan membandingkan
seorang siswa dengan teman seusianya atau sekelasnya, kita harus mengingat
2
3. http://makalahplus.blogspot.com/
bahwa ada orang lain yang menggunakan dasar pembanding yang lain untuk
siswa tertentu.
Misalnya :
Ady dari SMP kelas II yang mempunyai inteligensi tinggi. Ia mempunyai
perbendaharaan kata lebih dari sebagian besar siswa lain, membacanya cepat
dan baik, ia sangat pandai dalam mendiskusikan topik-topik di bidang IPS,
akan tetapi, hasil belajarnya dalam matematika hanya mencapai rata-rata.
Orang tuanya mengatakan kepada gurunya : Anak sepandai Ady harus dapat
hasil yang lebih baik dalam matematika dari pada yang dicapai sekarang.
Orang tuanya beranggapan bahwa ia mempunyai kesukaran dalam bidang
matematika. Apakah sekolah dapat membantu mengatasi kesukaran
belajarnya?
Demikianlah keadaannya. Kalau seorang anak dianggap mempunyai potensi
tinggi dalam salah satu bidang atau keterampilan fisik, biasanya orang akan
mempunyai harapan yang tinggi pula terhadap seluruh hasil belajarnya.
Definisi III : Tidak hanya anak-anak yang hasil belajarnya jelas berada
di bawah teman-teman seusia-sekelasnya dianggap mempunyai kesukaran
belajar, tetapi juga anak-anak yang dianggap mempunyai kemampuan yang
tinggi (misalnya intelegensinya tinggi) sering dianggap juga sudah mempunyai
kesukaran belajar kalau mereka hanya mencapai sama dengan rata-rata
kelasnya dan tidak dapat mencapai taraf kemampuannya sendiri yang telah
digunakan kepadanya.
Timbul pertanyaan yang penting : Betapa seriusnya kesukaran belajar anak
itu? Dari penelaahan yang terdahulu dapat disimpulkan bahwa kesukaran belajar
itu per definisi : Perbedaan antara perilaku yang diharapkan dengan perilaku yang
telah dicapai secara nyata.
3
4. http://makalahplus.blogspot.com/
Juga harus dicatat, bahwa anak diharapkan oleh sekolah supaya ia berhasil
tidak hanya dalam pelbagai jenis mata pelajarannya yang formil, tetapi juga dalam
hal kebiasaan belajarnya dan perilaku sosialnya.
2.2 Jenis Diagnostik Kesulitan Belajar
Berdasarkan pengamatan-pengamatan atau survei di lapangan jenis
kesulitan belajar dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan, antara lain :
1) Sedang
Seorang siswa / pelajar dianggap mempunyai kesulitan belajar sedang yaitu
apabila hanya bermasalah pada satu atau dua mata pelajaran saja, padahal si
anak tersebut mempunyai kemampuan yang tinggi, sementara untuk mata
pelajaran yang lain ia dapat menguasainya. Maka kategori yang demikian
termasuk kategori sedang.
2) Serius
Seorang siswa / pelajar dianggap mempunyai kesulitan belajar sangat serius
yaitu apabila ia bermasalah pada hampir setiap mata pelajaran yang ada ia
tidak dapat menguasainya dan tidak dapat menerima dan menangkap materi
yang diberikan oleh guru, kategori yang demikian termasuk kategori serius.
3) Sangat Serius
Seorang siswa / pelajar dianggap mempunyai kesulitan belajar sangat serius
yaitu apabila ia tidak dapat berfikir seperti anak seusianya, maksudnya apabila
ada seorang siswa SMP, tetapi ia hanya mampu atau dapat berfikir layaknya
anak SD, tidak dapat berfikir layaknya anak SMP maka yang demikian
tergolong siswa yang mempunyai tingkat kesulitan yang sangat serius.
2.3 Prosedur Diagnostik Kesulitan Belajar
Langkah Dalam Diagnostik dan Pemecahan Masalah
Cara pemikiran yang disajikan dalam halaman-halaman terdahulu
mengarahkan kita untuk mengembangkan suatu skema untuk diagnosa dan
4
5. http://makalahplus.blogspot.com/
pemecahan masalah yang terdiri atas tiga tahap pokok. Dan di dalam setiap
tahap itu tercakup tiga langkah. Skema tersebut didasarkan atas kenyataan,
bahwa apabila seorang penyuluh atau seorang guru mengikuti langkah-langkah
ini secara reguler (teratur), dia akan lebih sering sampai kepada diagnosa dan
pemecahan masalah yang teliti, dibandingkan dengan apabila proses diagnosa
itu dilakukan dengan cara yang kurang sistematis.
Tahap 1 : Penelaahan Status (Status Assessment)
Tahap ini merupakan tahap identifikasi hakekat dan luasnya dari
pada kesulitan belajar yang dihadapi oleh murid. Pertanyaan pokok yang
dapat dikemukakan dalam tahap ini ialah : Kalau ada, perbedaan apakah
yang terdapat antara :
- Hal yang diharapkan untuk dicapai oleh
murid sehubungan dengan tujuan pendidikan sekolah, dengan
- Yang benar-benar telah dicapainya?
Secara umum, dapat dikatakan bahwa makin banyak bidang-bidang
dimana murid yang bersangkutan memperlihatkan kekurangan-kekurangan
(perbedaan antara apa yang diharapkan dengan apa yang dicapainya secara
nyata), dan makin besar kekurangan itu, makin beratlah kesulitan belajar
yang diderita murid tersebut.
- Langkah 1.1. Apakah tujuan khusus yang diharapkan untuk dicapai
oleh murid yang bersangkutan pada saat kesulitan itu
tampak ?
- Langkah 1.2. Teknik-teknik penilaian manakah yang dapat
dipergunakan untuk menentukan sejauh mana murid
yang bersangkutan telah mencapai tujuan tersebut
dalam langkah 1.1
- Langkah 1.3. Setelah teknik-teknik penilaian itu dipergunakan pola
perbedaan apakah yang terdapat antara yang
diharapkan dengan perbuatan yang nyata yang
5
6. http://makalahplus.blogspot.com/
dimiliki murid yang bersangkutan? (Rangkuman
kekuatan dan kelemahan dalam pola tersebut.
Tahap 2 : Perkiraan Sebab (Cause Estimation)
Tahap ini merupakan tahap perkiraan alasan atau sebab yang
mendasari pola hasil belajar yang diperhatikan oleh murid yang
bersangkutan seperti terungkap dalam Tahap 1. Pertanyaan pokok dapat
hal ini ialah :
Mengapa murid tersebut memperlihatkan pola kekuatan dan kelemahan
yang khusus seperti itu ?
Pada tahap inilah teori psikologis menjadi penting artinya,. Yang
kami maksudkan dengan teori dalam hal ini ialah pernyataan mengenai
hubungan di antara faktor-faktor yang beraneka ragam dalam kehidupan
seorang manusia. Kita ingin mengetahui faktor-faktor lingkungan dan
faktor-faktor pribadi manakah yang telah menyebabkan kesulitan murid
tersebut dalam belajar.
- Langkah 2.1. Alasan-alasan yang tepat manakah yang menyebabkan
murid tersebut mengalami kekurangan seperti
dilukiskan pada Tahap 1 ?
- Langkah 2.2. Bagaimana kita dapat menilai dan menentukan alasan
mana dari alasan-alasan yang diuraikan pada langkah
2.1. itu yang paling tepat atau yang paling kuat.
- Langkah 2.3. Setelah menerapkan teknik-teknik penilaian yang
tercantumkan pada langkah 2.2., kesimpulan apakah
yang kita peroleh tentang sebab yang paling tepat itu ?
6
7. http://makalahplus.blogspot.com/
Tahap 3 : Pemecahan Kesulitan dan Penilaiannya (Treatment and
Treatment Evaluation)
Tahap ini merupakan tahap untuk berusaha menghilangkan sebab
dari pada kesulitan yang dihadapi murid. Atau apabila sebab itu tidak dapat
disembuhkan, hal ini menjadi tahap untuk memberikan bantuan kepada
murid tersebut dalam belajar yang sesuai dengan sebabnya. Pertanyaan
pokok dalam hal ini ialah : Bagaimana kita dapat menolong murid sebaik-
baiknya dalam mengatasi atau mengkompensasikan kesulitan-kesulitannya
dalam belajar ? .
- Langkah 3.1. Teknik-teknik manakah yang harus dipergunakan untuk
membantu memecahkan kesulitan murid atau untuk
merubah lingkungannya ?.
- Langkah 3.2. Teknik penilaian manakah yang dapat kita gunakan
untuk menentukan sampai sejauh mana keberhasilan
pemecahan kesulitan itu ?
- Langkah 3.3. Apa yang dihasilkan dari penilaian kita terhadap cara
pemecahan kesulitan yang telah dilakukan itu?
Haruskah kita melanjutkan cara pemecahan tersebut,
atau Haruskah kita merubahnya dengan cara lain ?
Demikianlah, ketiga Tahap ini merupakan suatu kerangka kerja dari pada
proses diagnosa dan pemecahan kesulitan, yang menurut pendapat kami
merupakan pendapatan yang paling efisien. Kerangka ini merupakan kerangka
kerja yang mendasari penyusunan pelajaran-pelajaran selanjutnya dari
pengajaran singkat ini.
2.4 Contoh Tes Diagnostik Kesulitan Belajar
Salah satu contoh tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesulitan
belajar yaitu dengan tes yang dibuat oleh guru atau konselor (Teacher or
counselors made test). Menurut Cloze Test, untuk menyusun tes ini, kita memilih
3 atau 4 kalimat dari materinya. Tiap kalimat hendaknya meningkat kesukarannya,
7
8. http://makalahplus.blogspot.com/
yang pertama mudah, yang kedua agak sukar, dan ketiga lebih sukar lagi.
Kemudian tiap kata yang ketujuh dihilangkan. Jadi dikosongi, dititik-titik.
Kemudian ditambah 6 kata berikutnya dan kata yang ketujuh kosong (titik-titik)
dan seterusnya.
Tugas siswa ialah untuk membaca kalimat-kalimat itu dan berusaha
mengisi yang kosong itu dengan satu kata yang tepat. Kalau ia mampu mengisi
titik-titik itu dengan satu kata yang tepat, sehingga kalimat itu lengkap, maka
dapat disimpulkan bahwa siswa itu mengerti apa yang ia baca. Lebih banyak
kesukaran yang dialami dalam mengisi titik-titik itu untuk menjadikan kalimat itu
lengkap, maka ia berarti bahwa kemampuan membacanya lemah.
Kadang-kadang tes dapat disusun dengan items yang objektif dengan
menggunakan cara-cara : multiple choice atau matching (jawaban dipilih antara 3 -
4 jawaban atau benar - salah). Dapat juga disusun tes dalam bentuk perilaku yang
telah diobservir seperti halnya digambarkan di atas dengan menyuruh siswa
membaca dengan bersuara.
8
9. http://makalahplus.blogspot.com/
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Setelah diadakan pembahasan secara sederhana maka kami dapat
mengambil kesimpulan bahwa :
Pendidikan di Indonesia untuk saat ini belum mencapai target yang
diharapkan.
Bahwa masalah-masalah yang terjadi dalam belajar dapat kita pecahkan
dengan cara-cara tertentu.
3.2 Saran
Makalah yang sederhana ini hendaknya dijadikan motivasi belajar bagi
pembaca untuk mengetahui bagaimana tingkat kesulitan dalam belajar dan dapat
memperluas wawasan tentang pendidikan yang lebih jauh dan lebih dalam lagi,
sehingga pembaca mengetahui dan mampu membaca keadaan, kemelut yang
terjadi di negara kita.
9
11. http://makalahplus.blogspot.com/
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Pembahasan Masalah ..................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN MASALAH
2.1 Pengertian Diagnostik Kesulitan Belajar ...................................... 2
2.2 Jenis Diagnostik Kesulitan Belajar ............................................... 4
2.3 Prosedur Diagnostik Kesulitan Belajar ......................................... 4
2.4 Contoh Tes Diagnostik Kesulitan Belajar ..................................... 7
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan .................................................................................. 9
3.2 Saran ............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10
11ii