Dokumen tersebut membahas tentang pengertian basis data, komponen basis data, struktur file database, keuntungan manajemen file database, normalisasi basis data hingga bentuk normal pertama, kedua, ketiga, dan contoh penerapannya pada studi kasus transaksi penjualan.
2. PENGENALAN BASIS DATA
Pengertian Basis Data
Basis data (Database) adalah sekumpulan data yang
terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi
kebutuhan pemakai untuk keperluan organisasi.
Database dapat dibayangkan sebagai lemari arsip.
Kumpulan data yang saling berhubungan yang
disimpan secara bersama sedemikian rupa dan
tanpa pengulangan yang tidak perlu untuk
memenuhi berbagai kebutuhan.
3. PENGENALAN BASIS DATA
Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhungan
yang disimpan dalam media penyimpanan
elekttronis.
Sedangkan sistem basis data merupakan perpaduan
antara basis data dan DBMS.
DBMS (Data Base Management System) adalah
perangkat lunak yang menangani semua
pengaksesan ke data base. Contohnya : Microsoft
SQL Server, Microsoft Access, MySQL, Oracle,
Paradox dll.
4. KOMPONEN DBMS
Hardware
Meliputi PC sampai dengan jaringan komputer.
Tempat penyimpanan secondary (manegtic disk), I/O device ex :
disk drives), device Controller, I/O Channels, dan lainnya.
Hardware processor dan main memory, digunakan untuk
mendukung saat eksekusi system software database.
Software
DBMS, operating system, network software (jika diperlukan)
dan
program aplikasi pendukung lainnya.
5. KOMPONEN DBMS
Data
Data pada sebuah system database baik itu single-user
system maupun multi-user system harus terintegrasi dan
dapat digunakan bersama (Integrated and Shared).
Digunakan oleh organisasi dan deskripsi dari data
disebut schema.
6. PENGENALAN BASIS DATA
Komponen Basis Data :
1. Entitas
yaitu untuk menerapkan integritas pada tingkat entity
(Tabel) agar setiap Instances(Record/Baris) pada suatu
entity bersifat Unique yang disebut primery key.
contoh : Pelanggan = Adi, Rita, Susi
2. Attribut
yaitu setiap entitas pasti memiliki attribut untuk
mendiskripsikan karakter dari entitas tersebut dan
berdasarkan fakta.
contoh : Pelanggan = Kd_Pelanggan, Nm_Pelanggan
7. STRUKTUR FILE DATABASE
1. DATA adalah satu satuan informasi yang akan diolah, dimana
sebelum diolah dikumpulkan di dalam suatu file database.
Pengumpulan data dilakukan secara sistematis menurut struktur
file database tersebut.
2. RECORD adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan
seperti Nama, Alamat, Nomor Telepon. Setiap keterangan yang
mencakup Nama, Alamat dan Nomor Telepon dinamakan satu
record. Dan setiap record diberi nomor urut yang disebut nomor
record (Record Number). Ukuran suatu file database ditentukan
oleh jumlah record yang tersimpan di dalamnya.
3. FIELD adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record
diatas maka terdiri dari 3 field, yaitu field Nama, field Alamat
dan field Nomor Telepon.
8. KEUNTUNGAN FILE MANAJEMEN DATA BASE :
1. Tidak terjadi kerangkapan data
2. Data lebih konsisten
3. Data dapat digunakan bersama-sama
4. Data dapat distandarisasi
5. Keamanan data dapat terjamin
6. Integritas data terpelihara
7. Data independen
9. NORMALISASI
Proses normalisasi adalah proses untuk memperoleh properti-
properti skema relasi yang bagus menjadi bentuk normal lebih
tinggi sehingga syarat-syarat dibawah ini terpenuhi:
Mengoptimalisasi redudansi (pengulangan data yang tidak
perlu). Redudansi tidak bisa dihilangkan sama sekali
karena berguna untuk integritas referensial, tetapi
redudansi bisa dioptimalisasi. Untuk jumlah data yang
tidak terlalu banyak mungkin tidak terlalu berpengaruh
dalam hal penggunaan harddisk. Tapi bayangkan jika ada
ribuan, bahkan jutaan redudansi, mungkin akan sangat
berpengaruh pada penggunaan ruang.
10. NORMALISASI
Menghilangkan anomali. Anomali pada dasarnya
adalah ketidak-konsistenan (inkonsistensi). Misalkan
ada pergantian nama dari Bank Perkasa menjadi
Bank Perkasa Utama sebanyak 4 record. Jika
pergantian nama hanya dilakukan pada salah satu
record saja, maka terjadi ketidak-konsistenan yaitu
satu nomor bank berrelasi dengan 2 nama bank yang
berbeda
11. NORMALISASI
Proses normalisasi adalah proses menganalisa dan
memperbaiki skema relasi menggunakan data atribut
untuk memperoleh properti-properti skema relasi
yang baik menjadi bentuk normal lebih tinggi
sehingga dapat:
Mengotimalisasi redundansi
Menghilangkan anomali
Biasanya melibatkan pembagian tabel menjadi dua
atau lebih tabel dan menjelaskan hubungan diantara
tabel.
12. NORMALISASI
Suatu proses untuk mengurangi redundancy
pada suatu tabel/obyek/entitas sehingga mudah
dimodifikasi.
Tujuannya adalah untuk mengisolasi data
sehingga penambahan, pengurangan, dan
modifikasi dari atribut dapat dilakukan pada satu
tabel dan selanjutnya dikembangkan keseluruh
database melalui relasi yang ada.
13. Bentuk- Bentuk Normalisasi
1. Bentuk Unnormalisasi
2. Bentuk normal pertama (1NF)
3. Bentuk normal kedua (2NF)
4. Bentuk normal ketiga (3NF)
5. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
6. Bentuk normal keempat (4 NF)
7. Bentuk normal kelima (5NF)
Bentuk normal pertama (1NF) s/d normal ketiga
(3NF), merupakan bentuk normal yang umum dipakai.
Artinya adalah pada kebanyakan relasi, bila ketiga
bentuk normal tersebut telah dipenuhi
14. Bentuk- Bentuk Normalisasi
1. Unnormalisasi ( Bentuk Tidak Normal)
kumpulan data yang akan di rekam, tidak ada keharusan
mengikuti format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau
terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai keadaan.
contoh :
15. Bentuk- Bentuk Normalisasi
2. Bentuk Normal Pertama (1 NF)
Bentuk normal pertama adalah ekivalen dengan definisi model
relasional. Relasi adalah bentuk normal pertama (1NF) jika
semua nilai atributnya adalah sederhana (bukan komposit).
Syarat :
Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi.
Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
Tiap atribut yang dapat memiiki banyak nilai sebenarnya
menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah.
17. Bentuk- Bentuk Normalisasi
3. Bentuk Normal Kedua (2 NF)
Syarat :
Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu.
Atribut bukan kunci(non-key attribute) haruslah memiliki
ketergantungan fungsional sepenuhnya pada primary key
Relasi pada bentuk normal kedua harus tidak menyimpan
fakta-fakta mengenai bagian kunci relasi. Bentuk normal
kedua menghilangkan kebergantungan parsial dan masih
memiliki anomali-anomali yang secara praktis tidak dapat
diterima
19. Bentuk- Bentuk Normalisasi
4. Bentuk Normal Ketiga (3 NF)
Syarat :
Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke dua.
Atribut bukan kunci(non-key attribute) tidak boleh memiliki
ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya.
Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki
ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.
Bentuk normal ketiga menghilangkan kebergantungan transitif, awalnya
bentuk normal ketiga dipikir sebagai bentuk normal puncak/paling
akhir. Namun kemudian dapat ditemukan bentuk normal lebih kuat
yaitu bentuk normal Boyce-Codd.
20. Bentuk- Bentuk Normalisasi
Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
BCNF memiliki ketentuan yaitu masing-masing atribut utama
bergantung fungsional penuh pada masing-masing kunci
dimana kunci tersebut bukan bagiannya. Relasi adalah BCNF
(optimal) jika setiap determinan atribut-atribut relasi adalah
kunci relasi. Relasi adalah BCNF (optimal) jika kapanpun
fakta-fakta disimpan mengenai beberapa atribut, maka atribut-
atribut ini merupakan satu kunci relasi. BCNF dapat memiliki
lebih dari satu kunci. Properti penting BCNF adalah relasi
tidak memiliki informasi yang redundan
21. Bentuk- Bentuk Normalisasi
Bentuk Normal Keempat
Relasi dalam bentuk normal keempat (4NF) jika relasi dalam BCNF
dan tidak berisi kebergantungan banyak nilai. Untuk
menghilangkan kebergantungan banyak nilai dari satu relasi, kita
membagi relasi menjadi dua relasi baru. Masing – masing relasi
berisi dua atribut yang mempunyai hubungan banyak nilai.
Bentuk Normal Kelima
Bentuk normal kelima (5NF) berurusan dengan properti yang
disebut join tanpa adanya kehilangan informasi (lossless join).
Bentuk normal kelima (5NF) juga disebut PJNF (projection-join
normal form). Kasus-kasus ini sangat jarang muncul dan sulit untuk
dideteksi secara praktis.