Yesus menyembuhkan orang tuli dan bisu, menunjukkan kekuasaan-Nya sebagai Mesias. Ia membuka tuli dan bisu untuk berbicara, menjadikan segala sesuatu baik seperti yang dinubuatkan para nabi. Kita harus terbuka pada karya penyembuhan Yesus dan menjadi saksi keselamatan-Nya.
1 of 6
Downloaded 13 times
More Related Content
Mg biasa xxiii b (8-9 sept 2012)
1. Efata!
Ia menjadikan
segalanya baik!
Minggu Biasa XIII (8-9 Sept 2012)
2. Duhh..panca indraku!!
Seandainya aku tuli atau bisu atau buta
bukan sejak lahir..bisakah aku
menerimanya?
Setiap orang pasti menginginkan fisik
yang sempurna.
Ketidaksempurnaan fisik bukanlah aib
atau kutukan.
Jangan pernah merendahkan para
difabel.
3. Yesus menyembuhkan: Efata!
Orang tuli dan gagap itu
disembuhkan Yesus tidak hanya dg
kata-kata tetapi sentuhan dan
dipisahkan dari orang banyak.
Yesus melarang utk menceritakan
penyembuhan itu agar rahasia
mesianitas-Nya terjaga sampai
pada saatnya tiba.
Ia menjadikan segala-galanya
baik! Yg tuli dijadikan-Nya
mendengar, yg bisu dijadikan-Nya
berbicara.
4. Yesus sungguh Mesias!
Reaksi orang-orang
mengingatkan pada nubuat para
nabi akan hari Tuhan saat
Mesias datang menyelamatkan
(Bacaan I) dan juga kisah
penciptaan (Kitab Kejadian)
Melalui dan di dalam Yesus, Allah
telah memulihkan ciptaan-Nya
yang rusak.
Mulailah zaman Mesias,
keselamatan akhir zaman yang
dinubuatkan para nabi, Allah
sendiri datang menyelamatkan
engkau (Yes 35:4).
5. Tuli & Bisukah Aku?
Dalam konteks sosial, ketulian dan
kebutaan membuat kita kurang tanggap
situasi.
Banyak orang justru menulikan telinga
dan membutakan mata: acuh tak acuh,
diskriminatif (Bacaan II)
Maukah kita disembuhkan oleh Yesus
atau menegarkan diri utk tetap tuli dan
buta?
6. Pesan untuk kita
Jangan tutup telinga & mata budi-
hati kita pada Sabda Tuhan supaya
kita menjadi murid-murid-Nya yg
tanggap situasi.
Jangan melanggengkan dosa: tuli
telinga & bisu mulut!
Bersama Yesus Sang Mesias,
mantarakan dalam hati kita: Aku
ingin membuat segala-galanya
baik!