Modul ini memberikan panduan untuk pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan tema kewirausahaan dan topik potensi ekonomi lokal. Proyek ini bertujuan menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa dengan menggali potensi ekonomi daerah untuk menciptakan produk ber nilai jual. Prosesnya meliputi pengenalan, kontekstualisasi melalui wawancara, aksi membuat produk, dan tindak lanjut
Pelatihan penyusunan modul dan projek profil pelajar berbasis Pancasila dan Rahmatan lil Alamin dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2022 oleh POKJAWAS Jakarta Timur. Pelatihan ini membahas tentang model pembelajaran berbasis proyek dan penyusunan modul.
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan untuk kelas XII BDP di SMK Negeri 31 Jakarta dengan topik Media Promosi Pemasaran Online.
2. Pembelajaran dilakukan dengan model Project Based Learning dimana siswa dibagi kelompok untuk membuat poster promosi secara online menggunakan aplikasi Canva.
3. Kegiatan pembelajaran meliputi perencanaan, pelaksanaan pembuatan poster, presentasi, dan evalu
Modul ini membahas pembelajaran tentang inisiasi kegiatan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan nilai-nilai Pancasila untuk siswa kelas X SMA. Modul ini menjelaskan tujuan pembelajaran, alokasi waktu, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran yang terdiri atas pendahuluan, inti, dan penutup."
Pembelajaran ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang profil technopreneur dan peluang usaha di bidang Desain Komunikasi Visual melalui diskusi kelompok dan presentasi. Materi pelajaran mencakup pengertian, sikap, dan profil technopreneur serta peluang usaha dan etika profesi di bidang Desain Komunikasi Visual. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara kolaboratif dengan berdiskusi dalam kelompok dan presentasi hasil diskusi.
P5 Edukasi Produk dan pembelajaran di SMPmila713067
油
P5 diterapkan dalam kurikulum merdeka untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila kepada pelajar Indonesia. Lantas, apa itu P5 dalam kurikulum merdeka?
P5 merupakan singkatan dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Program ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk mempelajari isu-isu penting di sekitar.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar. Proyek ini dilakukan untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar pancasila.
Berdasarkan Kemendikbudristek No.56/M/2022, P5 ini adalah kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi. Juga sebagai upaya mewujudkan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Penerapan P5 ini didasarkan pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan. Artinya, para pelajar diajak untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
Dengan kata lain, pelajar diberi kesempatan untuk 'mengalami pengetahuan'. Sebagaimana ditegaskan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa anak-anak mesti didekatkan hidupnya kepada kehidupan rakyat agar mereka tidak hanya memiliki pengetahuan saja, tapi bisa mengalaminya sendiri.
Dengan kata lain, pelajar diberi kesempatan untuk 'mengalami pengetahuan'. Sebagaimana ditegaskan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa anak-anak mesti didekatkan hidupnya kepada kehidupan rakyat agar mereka tidak hanya memiliki pengetahuan saja, tapi bisa mengalaminya sendiri.
Dalam kegiatan proyek ini, peserta didik berkesempatan mempelajari tema-tema atau isu penting sekitar. Beberapa contohnya seperti isu perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi.
Hal tersebut diimplementasikan agar peserta didik dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Sederhananya, P5 dijadikan sebagai sarana belajar yang mendorong peserta didik berperilaku kompeten, berkarakter, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
Adapun profil pelajar pancasila yang hendak diwujudkan yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, serta kreatif.
Dimensi-dimensi itu menunjukkan bahwa profil pelajar pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif saja. Tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia dan warga dunia.
Penerapan P5 dalam kurikulum merdeka dilatarbelakangi oleh keresahan para pendidik dan praktisi pendidikan seluruh dunia beberapa dekade terakhir. Mereka menyadari bahwa hal-hal di luar kelas dapat membantu peserta didik memahami bahwa pembelajaran memiliki hubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Jauh sebelum itu, Ki Hajar Dewantara pernah menyampaikan wejangan terkait hal ini. Dirinya mengatakan anak.
Modul ini membahas tentang desain komunikasi visual untuk kelas XI di SMK Negeri 1 Banyuwangi. Modul ini memberikan panduan pelaksanaan pembelajaran tentang menerapkan design brief, meliputi penjelasan tentang design brief dan creative brief, serta langkah-langkah pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan untuk kelas XII BDP di SMK Negeri 31 Jakarta dengan topik Media Promosi Pemasaran Online.
2. Pembelajaran dilakukan dengan model Project Based Learning dimana siswa dibagi kelompok untuk membuat poster promosi secara online menggunakan aplikasi Canva.
3. Kegiatan pembelajaran meliputi perencanaan, pelaksanaan pembuatan poster, presentasi, dan evalu
Modul ini membahas pembelajaran tentang inisiasi kegiatan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan nilai-nilai Pancasila untuk siswa kelas X SMA. Modul ini menjelaskan tujuan pembelajaran, alokasi waktu, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran yang terdiri atas pendahuluan, inti, dan penutup."
Pembelajaran ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang profil technopreneur dan peluang usaha di bidang Desain Komunikasi Visual melalui diskusi kelompok dan presentasi. Materi pelajaran mencakup pengertian, sikap, dan profil technopreneur serta peluang usaha dan etika profesi di bidang Desain Komunikasi Visual. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara kolaboratif dengan berdiskusi dalam kelompok dan presentasi hasil diskusi.
P5 Edukasi Produk dan pembelajaran di SMPmila713067
油
P5 diterapkan dalam kurikulum merdeka untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila kepada pelajar Indonesia. Lantas, apa itu P5 dalam kurikulum merdeka?
P5 merupakan singkatan dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Program ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk mempelajari isu-isu penting di sekitar.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar. Proyek ini dilakukan untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar pancasila.
Berdasarkan Kemendikbudristek No.56/M/2022, P5 ini adalah kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi. Juga sebagai upaya mewujudkan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Penerapan P5 ini didasarkan pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan. Artinya, para pelajar diajak untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
Dengan kata lain, pelajar diberi kesempatan untuk 'mengalami pengetahuan'. Sebagaimana ditegaskan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa anak-anak mesti didekatkan hidupnya kepada kehidupan rakyat agar mereka tidak hanya memiliki pengetahuan saja, tapi bisa mengalaminya sendiri.
Dengan kata lain, pelajar diberi kesempatan untuk 'mengalami pengetahuan'. Sebagaimana ditegaskan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa anak-anak mesti didekatkan hidupnya kepada kehidupan rakyat agar mereka tidak hanya memiliki pengetahuan saja, tapi bisa mengalaminya sendiri.
Dalam kegiatan proyek ini, peserta didik berkesempatan mempelajari tema-tema atau isu penting sekitar. Beberapa contohnya seperti isu perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi.
Hal tersebut diimplementasikan agar peserta didik dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Sederhananya, P5 dijadikan sebagai sarana belajar yang mendorong peserta didik berperilaku kompeten, berkarakter, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
Adapun profil pelajar pancasila yang hendak diwujudkan yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, serta kreatif.
Dimensi-dimensi itu menunjukkan bahwa profil pelajar pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif saja. Tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia dan warga dunia.
Penerapan P5 dalam kurikulum merdeka dilatarbelakangi oleh keresahan para pendidik dan praktisi pendidikan seluruh dunia beberapa dekade terakhir. Mereka menyadari bahwa hal-hal di luar kelas dapat membantu peserta didik memahami bahwa pembelajaran memiliki hubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Jauh sebelum itu, Ki Hajar Dewantara pernah menyampaikan wejangan terkait hal ini. Dirinya mengatakan anak.
Modul ini membahas tentang desain komunikasi visual untuk kelas XI di SMK Negeri 1 Banyuwangi. Modul ini memberikan panduan pelaksanaan pembelajaran tentang menerapkan design brief, meliputi penjelasan tentang design brief dan creative brief, serta langkah-langkah pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Modul Projek Kewirausahaan - modul projek-potensi ekonomi lokal-fase E-SMA Marsudirini Muntila - Fase E.pdf
1. Modul Projek Penguatan Pro鍖l Pelajar Pancasila
TEMA: KEWIRAUSAHAAN
TOPIK PROJEK: POTENSI EKONOMI LOKAL
Fase E - 30 JP
Penulis:
Indwari JeaneedArc, S. Pd dan Catharina Cahyadianti
SMA Marsudirini Muntilan
2. Sarana Prasarana
Berikut adalah sarana prasarana yang akan membantu pelaksanaan projek. Namun, guru dapat menyesuaikan sarana
prasarana yang digunakan dengan situasi ketersediaan sarana prasarana yang dimiliki untuk tetap dapat
melaksanakan projek ini:
Laptop
LCD
Handphone
Alat tulis
Alat-alat lain sesuai dengan projek anak
Target Peserta Didik
Peserta didik pada kelas reguler
3. Relevansi Tema dan Topik Projek
Tema:
Kewirausahaan
Topik projek:
Potensi ekonomi lokal
Relevansi tema dan topik projek:
Dengan menggali potensi ekonomi lokal daerah dapat menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
4. Deskripsi Singkat Projek
Dalam projek peserta didik diajak untuk menciptakan produk berupa barang atau jasa
dari potensi ekonomi lokal yang memiliki nilai jual. Potensi ekonomi lokal ini
didapatkan hasil observasi lingkungan yang dilakukan oleh peserta didik. Potensi
ekonomi lokal ini diambil sebagai dasar projek untuk menumbuhkan rasa kepedulian
peserta didik terhadap kondisi ekonomi masyarakat lokal. Hasil projek yang dihasilkan
diharapkan bisa menjadi sumbangan atau kontribusi untuk mengangkat ekonomi
masyarakat.
5. Dimensi dan Sub-elemen dari Pro鍖l Pelajar Pancasila
Dimensi 1:
Bernalar kritis
Elemen:
Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
Sub-elemen:
Mengajukan pertanyaan
Dengan mengajukan pertanyaan melatih anak untuk berpikir kritis
6. Dimensi dan Sub-elemen dari Pro鍖l Pelajar Pancasila
Dimensi 1:
Mandiri
Elemen:
Regulasi Diri
Sub-elemen:
Percaya Diri, Tangguh (Resilient), dan Adaptif
Dalam memunculkan ide dan pelaksanaannya dibutuhkan rasa percaya diri, tangguh terhadap segala
tantangan yang dihadapi dan bisa mengikuti perkembangan jaman.
7. Target Pencapaian Akhir Fase
Setelah mengikuti kegiatan Projek Penguatan Pro鍖l Pelajar Pancasila peserta didik
mampu menghasilkan produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi yang berasal dari
potensi ekonomi lokal.
9. Pengenalan (2 JP)
a. Guru menjelaskan mengenai projek Penguatan Pro鍖l Pelajar Pancasila. (Hal ini dilakukan jika kelas
belum pernah melakukan sebelumnya)
b. Guru memperkenalkan dan menjelaskan narasi tema projek, yaitu Kewirausahaan.
c. Siswa diajak untuk menyebutkan hal-hal yang mereka ketahui tentang tema ini.
d. Memperkenalkan dimensi, elemen, dan subelemen projek.
e. Guru memperkenalkan karakteristik wirausaha dengan cara memutarkan video tentang tokoh
wirausahawan, contohnya melalui tautan: https://www.youtube.com/watch?v=AMDtLJGT7m4
f. Guru dan siswa mendiskusikan hasil pengamatan video dengan pertanyaan pemantik, contohnya:
Bagaimana Bob Sadino memulai usaha?
Tantangan apa sajakah yang dihadapi Bob Sadino?
Bagaimana cara Bob sadino mengatasi tantangan yang dihadapi?
Semangat apa sajakah yang bisa Anda teladani dari Bob Sadino?
10. Pengenalan (2 JP) - lanjutan
g. Siswa menulis re鍖eksinya dengan pertanyaan panduan berikut:
Apa saja pengetahuan yang telah kamu dapatkan dari video dan kegiatan diskusi
kita hari ini?
Jelaskan perasaanmu ketika kamu memperoleh informasi tersebut dan melakukan
kegiatan hari ini!
Apa pengetahuan yang bisa kamu terapkan dalam kehidupanmu? Bagaimana kamu
akan menerapkannya?
Apakah kamu tertarik untuk menjadi seorang wirausahawan? Mengapa?
11. Kontekstualisasi (6 JP)
a. Guru menjelaskan pada siswa bahwa mereka akan melakukan wawancara dengan
wirausahawan di lingkungan sekitar.
b. Guru berdiskusi dengan siswa tentang pertanyaan wawancara yang bisa diajukan.
Berikut adalah beberapa contoh pertanyaannya:
Bidang usaha apa yang digeluti?
Bagaimana proses produksinya?
Tantangan apa yang dihadapi?
Bagaimana cara mengatasi tantangan?
c. Siswa melakukan wawancara dengan narasumber yang sudah ditemukan.
d. Siswa mencatat hasil wawancara.
12. Kontekstualisasi (6 JP) - lanjutan
e. Guru mengajak siswa untuk kembali berdiskusi di kelas.
f. Siswa dan guru mendiskusikan hasil wawancara yang mereka temukan. Guru dapat menggunakan
pertanyaan panduan berikut:
Apa perbedaan/persamaan wirausahawan yang kamu wawancara hari ini dengan video yang telah
kita simak pada pertemuan sebelumnya?
Bagaimana hasil wawancaramu hari ini? Jelaskan temuanmu.
Apa temuan yang menginspirasi dirimu? Mengapa?
Jika kamu menghadapi tantangan yang sama dengan narasumber, apakah kamu akan menerapkan
solusi yang sama? Mengapa?
Dari hasil wawancaramu hari ini, apa saja hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang
wirausahawan?
g. Siswa menuliskan re鍖eksi tentang kegiatan hari ini. Guru bisa memberikan pertanyaan panduan re鍖eksi
yang serupa dengan pertanyaan diskusi.
13. Aksi (18 JP)
a. Siswa di bawah bimbingan guru menentukan ide projek.
b. Siswa melakukan pemetaan lingkungan:
Di sini siswa melakukan pengamatan lingkungan, melihat permasalahan apa saja
yang dihadapi oleh narasumber yang nantinya bisa menjadi ide karya.
c. Siswa membentuk kelompok projek berdasarkan kesamaan ide projek.
d. Siswa menentukan ide karya.
14. e. Siswa menyusun proposal projek dengan unsur-unsur yang terdiri dari:
Judul proposal
Latar belakang
Tujuan projek
Jenis kegiatan
Peserta
Peralatan yang dibutuhkan
Waktu dan tempat pelaksanaan
Anggaran dana
Penutup
f. Siswa melakukan observasi:
Pada tahap ini, siswa melakukan pengamatan langsung ke beberapa narasumber yang dapat
mendukung pembuatan ide karya.
Aksi (18 JP) - lanjutan
15. g. Siswa membuat produk sesuai dengan ide karya:
Setelah produk yang direncanakan jadi siswa dapat mencoba melakukan
penjualan di lingkungan sekolah (contoh: kantin sekolah) untuk mendapatkan
umpan balik yang berguna bagi pengembangan produk.
Catatan: Di sepanjang proses ini, guru perlu memberikan umpan balik kritis dan
apresiasi kepada siswa.
Aksi (18 JP) - lanjutan
16. Tindak Lanjut (4 JP)
Berdasarkan hasil re鍖eksi, siswa mengadakan gelar karya projek di lingkungan masyarakat.
Gelar karya di sini melalui beberapa tahap:
- Siswa mencari dan menentukan lokasi untuk gelar karya.
- Siswa mengurus perizinan untuk mengadakan gelar karya.
- Siswa menentukan bentuk karya yang akan dipamerkan, bisa berupa sampel produk,
bahan-bahan yang digunakan yang digunakan, brosur yang berisi proses pembuatan
produk,dan dokumentasi proses projek. Di sini siswa juga bisa mengadakan presentasi
projek di hadapan masyarakat.
- Siswa meminta umpan balik/masukan dari masyarakat.
17. Tindak Lanjut (4 JP) - lanjutan
- Siswa melakukan re鍖eksi dan evaluasi pelaksanaan gelar karya bersama guru.
- Bagaimana pelaksanaan gelar karya?
- Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap kegiatan gelar karya?
- Bagaimana umpan balik yang diberikan oleh masyarakat?
- Tantangan apa yang ditemui saat mengadakan gelar karya?
- Bagaimana cara menghadapi tantangan tersebut?
- Hal-hal apa saja yang perlu dikembangkan dari kegiatan gelar karya?
19. Asesmen
Indikator yang dinilai
Skor
4 3 2 1
Pengamatan:
a. Jenis pertanian yang
diamati
b. Cara pengolahan
c. Sarana prasarana
yang dibutuhkan
d. Hambatan yang
dihadapi
e. Cara mengatasi
hambatan
Informasi yang
diperoleh sangat
lengkap dengan
menampilkan kelima
kriteria
Informasi yang diperoleh
lengkap dengan
menampilkan empat kriteria
Informasi yang
diperoleh kurang
lengkap dengan
menampilkan tiga
kriteria
Informasi yang
diperoleh tidak lengkap
dengan menampilkan
kurang dari tiga kriteria
20. Asesmen
Indikator yang dinilai
Skor
4 3 2 1
Perencanaan
a. Judul proposal
b. Latar belakang
c. Tujuan projek
d. Jenis kegiatan
e. Peserta
f. Peralatan yang
dibutuhkan
g. Waktu dan tempat
pelaksanaan
h. Anggaran dana
i. penutup
Menyusun proposal
proyek yang lengkap
dengan menampilkan
seluruh bagian proposal
Menyusun proposal proyek
dengan menampilkan enam
sampai delapan bagian
proposal
Menyusun proposal
proyek dengan
menampilkan tiga
sampai lima bagian
proposal
Menyusun proposal
proyek dengan
menampilkan kurang
dari tiga bagian
proposal
21. Asesmen
Indikator yang dinilai
Skor
4 3 2 1
Pelaksanaan/Aksi
a. menemukan
narasumber yang
tepat sesuai dengan
proyek
b. semua anggota
terlibat aktif
c. hasil proyek dapat
diaplikasikan dalam
kehidupan
sehari-hari
a. menemukan narasumber
yang tepat sesuai dengan
proyek
b. semua anggota terlibat
aktif
c. hasil proyek dapat
diaplikasikan dalam
kesempatan tertentu saja
a. menemukan
narasumber yang
tepat sesuai dengan
proyek
b. hanya sebagian besar(
80% ) anggota
terlibat aktif
c. hasil proyek belum
dapat diaplikasikan
dalam kehidupan
sehari-hari
a. tidak menemukan
narasumber yang
tepat sesuai dengan
proyek
b. hanya sebagian kecil
(50%) anggota
terlibat aktif
c. hasil proyek belum
dapat diaplikasikan
dalam kehidupan
sehari-hari
22. Asesmen
Indikator yang dinilai
Skor
4 3 2 1
Gelar karya
menampilkan sampel
produk dan menjelaskan
proses pembuatan
secara rinci
menampilkan sampel produk
dan dalam menjelaskan
proses pembuatan kurang
rinci
menampilkan sampel
produk tetapi tidak
memberikan penjelasan
proses pembuatan
hanya menjelaskan
proses pembuatan
produk tanpa
memberikan sampel
produk
Untuk asesmen jurnal refleksi, guru memberikan umpan balik berupa catatan atau saran yang dituliskan di bawah refleksi peserta didik.
24. Asesmen
No Sub Elemen Mulai Berkembang Cukup Berkembang Berkembang
Berkembang sesuai
harapan
1
Mengajukan
pertanyaan
Mengajukan pertanyaan
untuk mengidentifikasi
suatu permasalahan dan
mengkonfirmasi
pemahaman terhadap
suatu permasalahan
mengenai dirinya dan
lingkungan sekitarnya.
Mengajukan pertanyaan
untuk membandingkan
berbagai informasi dan
untuk menambah
pengetahuannya.
Mengajukan
pertanyaan untuk
klarifikasi dan
interpretasi informasi,
serta mencari tahu
penyebab dan
konsekuensi dari
informasi tersebut.
Mengajukan pertanyaan
untuk menganalisis
secara kritis
permasalahan yang
kompleks dan abstrak.
Dimensi: Bernalar Kritis
Elemen: Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
25. Asesmen
No Sub Elemen Mulai Berkembang Cukup Berkembang Berkembang
Berkembang sesuai
harapan
2
Percaya diri, tangguh
(resillent ), dan
adaptif
Tetap bertahan
mengerjakan tugas
ketika dihadapkan
dengan tantangan dan
berusaha menyesuaikan
strateginya ketika upaya
sebelumnya tidak berhasil.
Menyusun, menyesuaikan,
dan mengujicobakan
berbagai strategi dan
cara kerjanya untuk
membantu dirinya
dalam penyelesaian tugas
yang menantang
Membuat rencana baru
dengan mengadaptasi,
dan memodifikasi
strategi yang sudah
dibuat ketika
upaya sebelumnya
tidak berhasil, serta
menjalankan kembali
tugasnya dengan
keyakinan baru.
Menyesuaikan dan
mulai menjalankan
rencana dan strategi
pengembangan dirinya
dengan
mempertimbangkan
minat dan tuntutan pada
konteks belajar maupun
pekerjaan yang akan
dijalankan di masa
depan, serta berusaha
untuk mengatasi
tantangan-tantangan
yang ditemui.
Dimensi: Mandiri
Elemen: Regulasi Diri