ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
PARAFIMOSIS 
PARAPHIMOSIS
DEFINISI 
ï‚¢ Parafimosis adalah prepusium penis yang diretraksi 
sampai di sulkus koronarius tidak dapat dikembalikan 
pada keadaan semula dan timbul jeratan pada penis di 
belakang sulkus koronarius (Purnomo, 2012). 
ï‚¢ condition in which the foreskin, once pulled back behind 
the glans penis, cannot be brought down to its original 
position, thus constituting one of the few urologic 
emergencies encountered in general practice (Jeffrey M 
Donohoe, 2014)
ETIOLOGI 
ï‚¢ Paling sering, paraphimosis terjadi setelah 
penarikan kulup selama pemeriksaan rinci penis, 
pembersihan, kateterisasi uretra, atau 
cystoscopy.
ETIOLOGI LANJUTAN... 
ï‚¢ Kejadian paraphimosis setelah kateterisasi tidak 
jarang. 
ï‚— Sebelum penyisipan kateter uretra, tenaga kesehatan 
meretraksi kulup untuk menggantungkan glans penis. 
→ dibiarkan selama bbrpa jam s/d hari 
→ Kegagalan untuk mengembalikan kulup ke posisi 
semula → paraphimosis.
ETIOLOGI LANJUTAN... 
ï‚¢ Penyebab tidak biasa dari paraphimosis 
adalah dari penderita sendiri, seperti 
memasukan cincin ke dalam penis. 
ï‚¢ Paraphimosis sekunder akibat ereksi juga 
telah dilaporkan.
REFERENSI : 
ï‚¢ Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi. 
Malang: Sagung Seto 
ï‚¢ Jeffrey M Donohoe, MD, FAAP. 2014 . 
Paraphimosis.http://emedicine.medscape.com/articl 
e/442883-overview#a0102 (Diakses 4 November 
2014)

More Related Content

Definisi dan Etiologi Paraphimosis

  • 2. DEFINISI ï‚¢ Parafimosis adalah prepusium penis yang diretraksi sampai di sulkus koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan semula dan timbul jeratan pada penis di belakang sulkus koronarius (Purnomo, 2012). ï‚¢ condition in which the foreskin, once pulled back behind the glans penis, cannot be brought down to its original position, thus constituting one of the few urologic emergencies encountered in general practice (Jeffrey M Donohoe, 2014)
  • 3. ETIOLOGI ï‚¢ Paling sering, paraphimosis terjadi setelah penarikan kulup selama pemeriksaan rinci penis, pembersihan, kateterisasi uretra, atau cystoscopy.
  • 4. ETIOLOGI LANJUTAN... ï‚¢ Kejadian paraphimosis setelah kateterisasi tidak jarang. ï‚— Sebelum penyisipan kateter uretra, tenaga kesehatan meretraksi kulup untuk menggantungkan glans penis. → dibiarkan selama bbrpa jam s/d hari → Kegagalan untuk mengembalikan kulup ke posisi semula → paraphimosis.
  • 5. ETIOLOGI LANJUTAN... ï‚¢ Penyebab tidak biasa dari paraphimosis adalah dari penderita sendiri, seperti memasukan cincin ke dalam penis. ï‚¢ Paraphimosis sekunder akibat ereksi juga telah dilaporkan.
  • 6. REFERENSI : ï‚¢ Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi. Malang: Sagung Seto ï‚¢ Jeffrey M Donohoe, MD, FAAP. 2014 . Paraphimosis.http://emedicine.medscape.com/articl e/442883-overview#a0102 (Diakses 4 November 2014)

Editor's Notes

  1. kondisi di mana kulup setelah ditarik ke belakang kepala penis, tidak bisa dibawa turun ke posisi semula, sehingga merupakan salah satu keadaan darurat urologi beberapa ditemui dalam praktek umum