Parafimosis adalah kondisi dimana kulup yang ditarik ke belakang glans penis tidak dapat dikembalikan ke posisi semula, membentuk salah satu darurat urologi yang dihadapi di praktik umum. Parafimosis sering terjadi setelah penarikan kulup selama pemeriksaan atau kateterisasi, dan dapat disebabkan oleh ereksi atau tindakan mandiri seperti memasang cincin di penis.
2. DEFINISI
ï‚¢ Parafimosis adalah prepusium penis yang diretraksi
sampai di sulkus koronarius tidak dapat dikembalikan
pada keadaan semula dan timbul jeratan pada penis di
belakang sulkus koronarius (Purnomo, 2012).
ï‚¢ condition in which the foreskin, once pulled back behind
the glans penis, cannot be brought down to its original
position, thus constituting one of the few urologic
emergencies encountered in general practice (Jeffrey M
Donohoe, 2014)
3. ETIOLOGI
ï‚¢ Paling sering, paraphimosis terjadi setelah
penarikan kulup selama pemeriksaan rinci penis,
pembersihan, kateterisasi uretra, atau
cystoscopy.
4. ETIOLOGI LANJUTAN...
ï‚¢ Kejadian paraphimosis setelah kateterisasi tidak
jarang.
ï‚— Sebelum penyisipan kateter uretra, tenaga kesehatan
meretraksi kulup untuk menggantungkan glans penis.
→ dibiarkan selama bbrpa jam s/d hari
→ Kegagalan untuk mengembalikan kulup ke posisi
semula → paraphimosis.
5. ETIOLOGI LANJUTAN...
ï‚¢ Penyebab tidak biasa dari paraphimosis
adalah dari penderita sendiri, seperti
memasukan cincin ke dalam penis.
ï‚¢ Paraphimosis sekunder akibat ereksi juga
telah dilaporkan.
kondisi di mana kulup setelah ditarik ke belakang kepala penis, tidak bisa dibawa turun ke posisi semula, sehingga merupakan salah satu keadaan darurat urologi beberapa ditemui dalam praktek umum