Luahan Imanku
Wahai Tuhanku,
Aku memulakan kalam ucapan ku ini,
Disamping unggas-unggas kian galak menari,
Dalam kesejukan malam daku mencoretkan puisi,
Ku lihat ke langit gelap gelita,
Menyebabkan hati gundah gelana, Namun seketika datangnya bintang penyeri suasana,
Begitu indahnya bulan ciptaan Yang Esa,
Terus memancarkan sinar mentari senja,
Dengan Iradat dan Qudrat Mu Ya ALLAH. Tuhanku,
Segala puji bagi Mu,
Tuhan sekalian alam dunia,
Dikau ciptakan segalanya,
Tanpa kebergantungan kepada apa-apa,
teknologi sains mahupun manusia, Dikau adalah tuhan buat ummat semua. Tuhanku,
Betapa sedihnya daku berasa,
bila ummat kini mula lupa dan alpa,
ketaatan kepadaMu dibiarkan begit
We’ve updated our privacy policy so that we are compliant with changing global privacy regulations and to provide you with insight into the limited ways in which we use your data.
You can read the details below. By accepting, you agree to the updated privacy policy.