Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGILaporan praktikum ini membahas teknik produksi tanaman jagung, meliputi persiapan media tanam, penanaman benih, pemupukan, dan pengamatan tanaman jagung. Tujuannya adalah mengetahui produktivitas dan teknik budidaya jagung yang baik.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh MasnurHama adalah binatang yang merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia. Hama dapat berupa serangga, nematoda, siput, dan tikus. Herbivora yang memakan tanaman dianggap sebagai hama karena merugikan kepentingan manusia. Populasi hama meningkat akibat ketersediaan makanan yang sesuai dari tanaman yang ditanam manusia.
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduPurwandaru WidyasunuThis is about theory and practical way of how to make easy the inputs are getting in agriculture sub-sectors that are come from its internal farm-land
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESADokumen tersebut merangkum hasil praktikum pembuatan media MS, isolasi, dan inokulasi embrio kacang tanah. Dokumen menjelaskan bahwa praktikum pembuatan media MS menghasilkan 80 botol media, sedangkan praktikum inokulasi embrio kacang tanah menghasilkan embrio yang tumbuh dan berkembang. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan seperti sanitasi peralatan dan sterilisasi eks
2.ciri ciri pertanian di indonesiaBelman Sinambela PasaribuPertanian di Indonesia dipengaruhi oleh iklim tropis dan bentuk negara kepulauan. Terdapat perbedaan antara pertanian dataran tinggi dan rendah, iklim basah dan kering, serta hutan dan padang rumput. Jenis pertanian mencakup tanaman pangan, perkebunan, perikanan darat dan laut, serta ternak. Ada perbedaan antara pertanian di Jawa dan luar Jawa, sawah dan lahan kering, serta modern dan tradisional.
Praktikum isolasi dnaAffandi Arrizandyisolasi DNA yang dilakukan dengan metode kitcen preparation dengan memanfaatkan detergen dan garam dapur (NaCl) sebagai pengahncur memberan sel pada buah
Budidaya tomat pttAbdul Hakim, Agricurtural ExtensionDokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman tomat, mulai dari persyaratan tanah dan iklim untuk pertumbuhan tomat, cara menanamnya di bedengan atau polybag, perawatan mulai dari pemupukan hingga penanggulangan hama dan penyakit, serta tahapan panen tomat.
Nilai kesetaraan lahan Puan Habibah - Multiple cropping is a farming system that can increase land productivity. This increase can be measured using the NKL (Land Equivalency Ratio) or LER (Land Equivalent Ratio).
- For example, an NKL or LER value of 1.8 means that 1.8 hectares of land is needed in monoculture farming to produce the same yield as 1 hectare in multiple cropping.
- Calculating the NKL of chili and long beans grown together showed an NKL value of 1.8, demonstrating that multiple cropping is more productive than monoculture farming.
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibAndria Bin MuhayatKultur jaringan merupakan teknik untuk mengisolasi bagian tanaman dan menumbuhkannya dalam kondisi aseptik sehingga dapat memperbanyak diri. Laboratorium kultur jaringan memiliki peralatan pendukung seperti laminar air flow, autoclave, oven, dan hotplate yang berfungsi untuk mensterilkan ruangan, media dan alat-alat. Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan laboratorium dan alat-alatnya serta cara kerja peralatan pendukung.
Uji BNTUPT Perpustakaan UniBUji BNT (Beda Nyata Terkecil) digunakan untuk membandingkan perbedaan rata-rata perlakuan. Uji ini menentukan nilai kritis untuk membandingkan selisih rata-rata antar perlakuan dan menentukan apakah perbedaan tersebut nyata secara statistik. Contoh penggunaan uji BNT untuk menguji pengaruh beberapa sistem olah tanah terhadap hasil kentang menunjukkan sistem olah tanah A memberikan hasil tertinggi sedang
Laporan 1Niko UtomoAcara ini bertujuan untuk mengenalkan berbagai jenis pupuk dan mengidentifikasi sifat-sifatnya. Peserta mengamati 13 jenis pupuk dan mencatat sifat fisik dan kimianya seperti bentuk, warna, rumus kimia, kadar hara, dan sifat fisiologisnya. Jenis pupuk tersebut meliputi pupuk tunggal, majemuk, organik, dan anorganik.
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara SaifudinPraktikum ini bertujuan untuk mengenali profil tanah secara lengkap melalui penggalian dan pengamatan lapisan-lapisan tanah secara vertikal. Mahasiswa menggali lubang sedalam 1,5 meter dan mengamati 5 lapisan tanah berdasarkan ciri fisik seperti kedalaman dan warna, untuk mempelajari pembentukan dan karakteristik tanah.
Laporan praktikum isolasiTidar UniversityLaporan praktikum isolasi jamur Colletotrichum dan Cercospora mendeskripsikan proses isolasi kedua jamur penyebab penyakit pada tanaman cabai dan kacang tanah. Isolasi dilakukan dengan mengambil bagian yang terinfeksi, menanamkannya pada media PDA, dan mengamati pertumbuhannya selama seminggu. Hasilnya menunjukkan Colletotrichum tumbuh lebih cepat dari Cercospora."
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomyTiga perubahan utama yang terjadi pada buah selama pematangan dan penyimpanan adalah perubahan kimiawi, perubahan fisik, dan perubahan rasa. Perubahan kimiawi meliputi peningkatan gula dan penurunan asam, serta sintesis protein dan degradasi klorofil. Perubahan fisik termasuk perubahan warna, tekstur, dan berat. Perubahan rasa disebabkan oleh rasio gula dan asam serta produk aroma.
Makalah Panen dan PascapanenGoogleTugas ini membahas tentang panen dan fisiologi lepas panen pada tanaman. Pembahasan meliputi pengertian panen, penentuan waktu panen, cara panen, perubahan setelah panen, dan penanganan pasca panen. Tujuannya adalah mempelajari proses dan teknik yang tepat dalam menangani hasil panen agar mutunya terjaga hingga konsumsi."
Makalah padiSeptian Muna BarakatiTeks tersebut membahas tentang budidaya padi di Indonesia, termasuk sejarah, morfologi, dan teknik budidaya padi. Secara khusus, teks tersebut menjelaskan bahwa padi (Oryza sativa) adalah tanaman pokok yang penting bagi masyarakat Indonesia, yang biasanya dibudidayakan di sawah dengan sistem penanaman tertentu untuk memenuhi kebutuhan air dan unsur hara tanaman.
Klasifikasi buah (4)Andrew HutabaratThis document discusses the classification of fruits based on their environment, categories, and morphology. Fruits are classified into three groups based on the climate of their growing environment: temperate fruits, subtropical fruits, and tropical fruits. Morphologically, there are five types of fruits: berries, hesperidiums, pepos, drupes, and pomes. Berries have fleshy ovary walls, hesperidiums have a leathery rind, pepos have a thick hard rind, drupes have a fleshy fruit with a hard stone containing the seed, and pomes have a fleshy fruit with a core structure. Fruits can also be classified as true fruits which develop from
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu PradanaDokumen tersebut membahas beberapa penyakit penting pada tanaman kopi, di antaranya penyakit karat daun kopi, penyakit bercak daun Cercospora, penyakit jamur upas, penyakit jamur akar cokelat, dan penyakit kanker belah. Penyakit-penyakit tersebut dijelaskan gejalanya beserta penyebab, siklus hidup patogen, dan cara pengendaliannya.
Peran sektor PertanianEem MasitohSektor pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting
di Indonesia dalam mensejahterakan kehidupan penduduk Indonesia, karena
sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bertani. Salah satu komoditi
pangan pokok diIndonesia adalah padi yang mampu menstabilkan pembangunan
nasional di Indonesia.
Praktikum isolasi dnaAffandi Arrizandyisolasi DNA yang dilakukan dengan metode kitcen preparation dengan memanfaatkan detergen dan garam dapur (NaCl) sebagai pengahncur memberan sel pada buah
Budidaya tomat pttAbdul Hakim, Agricurtural ExtensionDokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman tomat, mulai dari persyaratan tanah dan iklim untuk pertumbuhan tomat, cara menanamnya di bedengan atau polybag, perawatan mulai dari pemupukan hingga penanggulangan hama dan penyakit, serta tahapan panen tomat.
Nilai kesetaraan lahan Puan Habibah - Multiple cropping is a farming system that can increase land productivity. This increase can be measured using the NKL (Land Equivalency Ratio) or LER (Land Equivalent Ratio).
- For example, an NKL or LER value of 1.8 means that 1.8 hectares of land is needed in monoculture farming to produce the same yield as 1 hectare in multiple cropping.
- Calculating the NKL of chili and long beans grown together showed an NKL value of 1.8, demonstrating that multiple cropping is more productive than monoculture farming.
Laporan praktikum kultur jaringan andria unibAndria Bin MuhayatKultur jaringan merupakan teknik untuk mengisolasi bagian tanaman dan menumbuhkannya dalam kondisi aseptik sehingga dapat memperbanyak diri. Laboratorium kultur jaringan memiliki peralatan pendukung seperti laminar air flow, autoclave, oven, dan hotplate yang berfungsi untuk mensterilkan ruangan, media dan alat-alat. Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan laboratorium dan alat-alatnya serta cara kerja peralatan pendukung.
Uji BNTUPT Perpustakaan UniBUji BNT (Beda Nyata Terkecil) digunakan untuk membandingkan perbedaan rata-rata perlakuan. Uji ini menentukan nilai kritis untuk membandingkan selisih rata-rata antar perlakuan dan menentukan apakah perbedaan tersebut nyata secara statistik. Contoh penggunaan uji BNT untuk menguji pengaruh beberapa sistem olah tanah terhadap hasil kentang menunjukkan sistem olah tanah A memberikan hasil tertinggi sedang
Laporan 1Niko UtomoAcara ini bertujuan untuk mengenalkan berbagai jenis pupuk dan mengidentifikasi sifat-sifatnya. Peserta mengamati 13 jenis pupuk dan mencatat sifat fisik dan kimianya seperti bentuk, warna, rumus kimia, kadar hara, dan sifat fisiologisnya. Jenis pupuk tersebut meliputi pupuk tunggal, majemuk, organik, dan anorganik.
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara SaifudinPraktikum ini bertujuan untuk mengenali profil tanah secara lengkap melalui penggalian dan pengamatan lapisan-lapisan tanah secara vertikal. Mahasiswa menggali lubang sedalam 1,5 meter dan mengamati 5 lapisan tanah berdasarkan ciri fisik seperti kedalaman dan warna, untuk mempelajari pembentukan dan karakteristik tanah.
Laporan praktikum isolasiTidar UniversityLaporan praktikum isolasi jamur Colletotrichum dan Cercospora mendeskripsikan proses isolasi kedua jamur penyebab penyakit pada tanaman cabai dan kacang tanah. Isolasi dilakukan dengan mengambil bagian yang terinfeksi, menanamkannya pada media PDA, dan mengamati pertumbuhannya selama seminggu. Hasilnya menunjukkan Colletotrichum tumbuh lebih cepat dari Cercospora."
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomyTiga perubahan utama yang terjadi pada buah selama pematangan dan penyimpanan adalah perubahan kimiawi, perubahan fisik, dan perubahan rasa. Perubahan kimiawi meliputi peningkatan gula dan penurunan asam, serta sintesis protein dan degradasi klorofil. Perubahan fisik termasuk perubahan warna, tekstur, dan berat. Perubahan rasa disebabkan oleh rasio gula dan asam serta produk aroma.
Makalah Panen dan PascapanenGoogleTugas ini membahas tentang panen dan fisiologi lepas panen pada tanaman. Pembahasan meliputi pengertian panen, penentuan waktu panen, cara panen, perubahan setelah panen, dan penanganan pasca panen. Tujuannya adalah mempelajari proses dan teknik yang tepat dalam menangani hasil panen agar mutunya terjaga hingga konsumsi."
Makalah padiSeptian Muna BarakatiTeks tersebut membahas tentang budidaya padi di Indonesia, termasuk sejarah, morfologi, dan teknik budidaya padi. Secara khusus, teks tersebut menjelaskan bahwa padi (Oryza sativa) adalah tanaman pokok yang penting bagi masyarakat Indonesia, yang biasanya dibudidayakan di sawah dengan sistem penanaman tertentu untuk memenuhi kebutuhan air dan unsur hara tanaman.
Klasifikasi buah (4)Andrew HutabaratThis document discusses the classification of fruits based on their environment, categories, and morphology. Fruits are classified into three groups based on the climate of their growing environment: temperate fruits, subtropical fruits, and tropical fruits. Morphologically, there are five types of fruits: berries, hesperidiums, pepos, drupes, and pomes. Berries have fleshy ovary walls, hesperidiums have a leathery rind, pepos have a thick hard rind, drupes have a fleshy fruit with a hard stone containing the seed, and pomes have a fleshy fruit with a core structure. Fruits can also be classified as true fruits which develop from
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu PradanaDokumen tersebut membahas beberapa penyakit penting pada tanaman kopi, di antaranya penyakit karat daun kopi, penyakit bercak daun Cercospora, penyakit jamur upas, penyakit jamur akar cokelat, dan penyakit kanker belah. Penyakit-penyakit tersebut dijelaskan gejalanya beserta penyebab, siklus hidup patogen, dan cara pengendaliannya.
Peran sektor PertanianEem MasitohSektor pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting
di Indonesia dalam mensejahterakan kehidupan penduduk Indonesia, karena
sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bertani. Salah satu komoditi
pangan pokok diIndonesia adalah padi yang mampu menstabilkan pembangunan
nasional di Indonesia.
Pemasaran kedelai mataram 1Krisna SetiawanDokumen tersebut membahas tentang analisis efisiensi pemasaran kedelai di Kota Mataram, Nusa Tenggarah Barat. Dokumen menjelaskan tentang permintaan kedelai yang terus meningkat, serta upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi kedelai guna mengurangi ketergantungan impor. Dokumen juga membahas tentang pentingnya sistem pemasaran yang efisien agar petani dan konsumen memperoleh harga yang wajar.
Analisis usaha rumput lautRahim HUsainDokumen tersebut membahas faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi budidaya rumput laut, meliputi faktor resiko, aksesibilitas, dan ekologi seperti arus, dasar perairan, kedalaman, salinitas, kecerahan, dan ketersediaan bibit.
ekonomi sumberdaya manusia dan alam. dalam hal ekonomi pertaniansarahgrace38Kurangnya pengetahuan atas teknologi produksi dan quality control yang disebabkan oleh minimnya kesempatan untuk mengikuti perkembangan teknologi serta kurangnya pendidikan dan pelatihan.
Kurangnya pengetahuan akses pemasaran, yang disebabkan oleb terbatasnya informasi yang dapat dijangkau oleh UKM mengenai pasar, selain karena keterbatasan kemampuan UKM untuk menyediakan produk/ jasa yang sesuai dengan keinginan pasar.
Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) serta kurangnya sumber daya untuk mengembangkan SDM.
Kurangnya pemahaman mengenai keuangan dan akuntansi.
PPT Budidaya Perkebunan, Pengertian, Manfaat.pptxUNIVERSITAS LAMPUNG, SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU LAMPUNGTanaman perkebunanadalahtanaman semusimdan/atautanaman tahunan. Dengan demikian tanaman perkebunan bisa dikelompokkan jadi dua, yaitu tanaman semusim dan tanaman tahunan. Tanaman semusim adalah jenis tanaman yang hanya dipanen satu kali dengan siklus hidup satu tahun sekali, contohnya tanaman tebu, kapas dan tembakau. Sementara tanaman tahunan membutuhkan waktu yang panjang untuk berproduksi dan bisa menghasilkan sampai puluhan tahun dan bisa dipanen lebih dari satu kali, misalnya tanaman kelapa sawit, karet, kakao, cengkeh, kopi dan lada.
Tugas makalah mikrorizacikguTeks tersebut membahas tentang kenaikan harga bawang di Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti kurangnya pasokan dan curah hujan yang tinggi, serta dampaknya terhadap inflasi dan rumah tangga. Dibahas pula teori-teori terkait harga dan pasar serta solusi yang dapat diambil untuk mengatasi masalah kenaikan harga bawang.
Proposal ubi jalarOperator Warnet Vast Raha Teks tersebut membahas tentang pendapatan usahatani ubi jalar di Desa UPT Asinua Jaya, Konawe. Pendapatan usahatani didefinisikan sebagai selisih antara penerimaan dan biaya produksi. Pendapatan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti modal, tenaga kerja, peralatan, dan keahlian. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besarnya pendapatan petani ubi jalar di desa tersebut.
PPT DIFUSI INOVASI PERTANIAN.pptxauliaseftiariDokumen tersebut membahas tentang teori difusi dan inovasi dalam pertanian. Secara ringkas, difusi adalah proses penyebaran inovasi melalui saluran komunikasi ke anggota sistem sosial dalam jangka waktu tertentu. Inovasi merupakan ide atau teknologi baru yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Proses difusi inovasi pertanian penting untuk meningkatkan daya saing petani Indonesia di era globalisasi.
Proposal ubi jalarOperator Warnet Vast Raha Dokumen tersebut membahas tentang pendapatan usahatani ubi jalar di Desa UPT Asinua Jaya, Konawe. Pendapatan usahatani didefinisikan sebagai selisih antara penerimaan dan biaya produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan petani ubi jalar di desa tersebut.
Manajemen perkebunanFebrina TentakaAplikasi manajemen perkebunan kelapa sawit mencakup perencanaan tanam, pengolahan lahan, pemeliharaan tanaman, dan panen. Fungsi manajemen POAC diterapkan untuk merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengontrol seluruh proses perkebunan.
1. MAKALAH TENTANG BUDIDAYA
TANAMAN TOMAT
DIPOSKAN PADA 1 FEBRUARI 2016OLEH SEPUTARTUGAS
BUDIDAYA TANAMAN TOMAT
OLEH
AMIR TOYIB
154110319
MAKALAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis kehadirat Allah yang Maha pengasih lagi Maha
penyayang, yang telah memberi rahmat serta hidayahNya kepada kita sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Budidaya Tanaman
Tomat” Tak lupa sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW sang pilihan dan sang pemilik ukhwah.
Penulis membuat makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Ilmu Pertanian. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
dosen pembimbing Ir. Ernita, MP yang juga selaku dosen mata kuliah Pengantar
Ilmu Pertanian.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
karena masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu, penulis dengan terbuka akan
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri
dan para pembaca khususnya.
Penulis,
2. Pekanbaru, Januari 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………… ii
BAB
I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
1. Latar Belakang…………………………………………………………. 1
2. Rumusan Masalah……………………………………………………… 2
3. Tujuan Penulisan……………………………………………………….. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…..…………………………………………… 3
1. Produksi dan Biaya Produksi…………………………………………… 3
2. Harga…………………………………………………………………… 4
3. Penerimaan dan Pendapatan…………………………………………… 4
BAB III PEMBAHASAN.………………………………………………………. 6
1. Budidaya Tomat……………………………………………………….. 6
2. Pengolahan Lahan……………………………………………… 6
3. Penyemaian……………………………………………………… 6
4. Pemupukan Dasar………………………………………………. 6
5. Pemasangan Mulsa……………………………………………… 7
6. Pembuatan Lubang Tanaman…………………………………… 8
7. Penanaman……………………………………………………… 8
8. Penyulaman…………………………………………………….. 9
9. Pemasangan Ajir/Turus………………………………………… 9
10.Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Tomat…………… 10
11.Panen…………………………………………………………. 10
12.Pemasaran Hasil……………………………………………… 11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….
12
1. Kesimpulan…………………………………………………………… 12
2. Saran………………………………………………………………….. 12
3. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..
13
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang artinya pertanian memegang peranan
penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dan
banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup dan bekerja pada sektor
pertanian (Mubyarto, 1994).
Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan
sektor ekonomi yang tinggi dan sekaligus terjadi perubahan masyarakat dan taraf
hidup yang kurang baik menjadi lebih baik. Hal ini terlihat dari peranan sektor
pertanian terhadap penyediaan pangan, penyumbang devisa negara melalui ekspor
dan lain sebagainya (Soekartawi, 1994).
Salah satu tujuan utama pembangunan pertanian tanaman pangan adalah
swasembada pangan. Kebijaksanaan swasembada pangan diperluas, tidak hanya
bertumpu pada komoditas beras saja tetapi juga pada komoditas lain yang
mengandung karbohidrat, protein, mineral dan vitamin seperti buah-buahan, sayur-
sayuran dan bunga-bungaan, seperti halnya komoditas tomat (Soekartawi, 1994).
Buah tomat sebagai salah satu komoditas sayuran mempunyai prospek pemasaran
yang cerah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya buah tomat yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat diantaranya adalah sebagai sumber vitamin. Buah
tomat sangat baik untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit,
seperti sariawan karena mengandung vitamin C. Selain sebagai buah segar yang
langsung dapat konsumsi, buah tomat juga dapat digunakan sebagai bahan
penyedap berbagai macam masakan seperti sop, gado-gado, sambal, dan juga dapat
dijadikan bahan industri untuk dikonsumsi dalam bentuk olahan, misalnya untuk
minuman sari buah tomat, es juice tomat, dan konsentrat. Berbagai macam
kegunaan tersebut dapat memberikan keuntungan, baik bagi konsumen, produsen,
maupun masyarakat pada umumnya.
Potensi pasar buah tomat juga dapat dilihat dari segi harga yang terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat sehingga membuka peluang yang lebih besar terhadap
serapan pasar (Cahyono,1998).
4. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara (2009), produksi
tomat pada tahun 2011 sebanyak 3.009 ton dengan luas panen seluas 40 ha,
sementara untuk Desa Lapandewa pada tahun 2011 produksi tanaman tomat
sebanyak 93,58 ton dengan luas panen sekitar 10,56 ha.
Menurut (Soeharjo dan Patong 1994), pada beberapa daerah di Indonesia, petani
belum mampu mengambil keputusan ekonomis yang menguntungkan. yang
dimaksud adalah kemampuan petani dalam menentukan, mengorganisasikan dan
mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi seefektif mungkin agar
produksi pertaniannya memberikan fungsi yang lebih baik dan lebih
menguntungkan.
1. Rumusan Masalah
2. Bagaimana langkah-langkah budidaya tumbuhan tomat.?
3. Bagaimana pengendalian hama pada tumnuhan tomat.?
4. Manfaat
5. Untuk mengetahui bagaimana cara budidaya tanaman tomat.
6. Untuk mengetahui bagaiman pengendalian hama pada tanaman tomat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Produksi dan Biaya Produksi
Pada umumnya, produksi yaitu proses kombinasi dan koordinasi material- material
dan kekuatan-kekuatan (input, sumber daya, atau jasa-jasa produksi) dalam
pengolahan suatu barang atau jasa (Beattie-Taylor, 1994). Faktor produksi adalah
semua korbanan yang diberikan pada tanaman agar tanaman tersebut mampu
tumbuh dan menghasilkan dengan baik. Diberbagai literatur, faktor produksi ini
dikenal pula dengan istilah input, production factor, dan korbanan produksi
(Soekartawi, 2001)
Sukirno (2002), mendefinisikan biaya produksi sebagai pengeluaran yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi atau biaya-
biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam proses produksi, baik secara tunai
5. maupun tidak tunai. Menurut Soekartawi (1993), faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi dapat dibedakan menjadi kelompok, yaitu :
1. Faktor teknis, seperti lahan pertanian dengan macam dan tingkat kesuburannya,
bibit, varietas, pupuk dan pestisida.
2. Faktor sosial ekonomi, seperti biaya produksi, harga, tenaga kerja, tingkat
pendidikan, tingkat pendapatan, resiko ketidakpastian, kelembagaan, tersedianya
kredit dan sebagainya.
Menurut Soedarsono (1995), untuk memperoleh tingkat produksi optimal agar
tercapai tingkat penerimaan yang optimal, produsen haruslah memperhitungkan
jumlah produksi, di mana pada jumlah tersebut diharapkan penggunaan yang
berlebihan akan menurunkan hasil sehingga optimalisasi penerimaan tidak
tercapai. Tingkat optimalisasi penerimaan akan tercapai bila penggunaan faktor-
faktor produksi telah efisien dan harga yang berlaku dapat menjamin keadaan
tersebut, sehingga produksi yang diperoleh mencerminkan tingkat efisien dan
keadaan usahatani tersebut. Menurut Mubyarto (1994) dalam kegiatan produksi
tidak hanya memperhitungkan jumlah produksi fisik saja, tetapi juga
memperhitungkan faktor -faktor produksi yang digunakan sehingga tercapai
produksi yang optimal. Tingkat produksi optimal diperoleh pada saat keuntungan
maksimal, yang terdapat pada tingkat produksi yang memberikan selisih besar
antara penerimaan dengan biaya produksi.
Menurut Hernanto (1996), tujuan berusaha tani adalah mendapatkan keuntungan
yang sebesar-besarnya dan pemilihan penggunaan faktor produksi. Ditambahkan
Soekartawi (2003), keuntungan dapat ditingkatkan dengan cara meminimumkan
biaya dengan mempertahankan tingkat penerimaan yang di peroleh dan
meningkatkan total penerimaan dengan mempertahankan total biaya tetap.
1. Harga
Harga merupakan nilai yang dinyatakan dalam satuan mata uang atau alat tukar
yang lain dengan satu barang tertentu. Harga merupakan elemen pokok dalam
pemesanan karena langsung berhubungan dengan permintaan hasil total dimana
dalam penetapan harga ini dapat berbeda-beda dari tempat satu ke tempat yang lain
(Winardi, 1990). Sedangkan menurut Saladin (1991), harga adalah sejumlah uang
sebagai alat tukar untuk memperoleh produk dan jasa. Mubyarto (1994),
mengemukakan bahwa suatu barang mempunyai harga karena barang tersebut
berguna dan jumlahnya terbatas. Harga ditetapkan oleh interaksi kekuatan
permintaan dan penawaran didalam suatu pasar yang karakteristiknya persaingan
sempurna yaitu banyaknya konsumen dan produsen yang bersaing satu sama
lainnya didalam situasi di mana tidak satupun diantara mereka secara individual
cukup penting bisa mempengaruhi salah satu harga yang dibayar atau kuantitas
yang diminta dan ditawarkan (Todaro, 1997).
6. 1. Penerimaan dan Pendapatan
Penerimaan usahatani adalah hasil penjualan dan sejumlah produksi tertentu yang
diterima atas penyerahan sejumlah barang pada pihak lain (Boediono, 1992).
Pendapatan merupakan jumlah seluruh uang yang akan diterima oleh seseorang
atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu. Pendapatan terdiri dan upah atau
penerimaan tenaga kerja, pendapatan dan kekayaan seperti sewa, bunga serta
pembayaran transfer atau penerimaan dari pemerintah tunjangan sosial (Samuelson
dan Nordhaus, 2003).
Sementara itu, Kadariah (1983), menyatakan bahwa pendapatan adalah hasil
berupa uang atau hasil material lainnya yang berasal dan pemakaian kekayaan atau
dan jasa-jasa manusia yang bebas. Pendapatan umumnya adalah penerimaan-
penerimaan individu atau perusahaan.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Budidaya Tomat
Tanaman tomat di Desa Lapandewa ditanam secara intensif artinya bahwa tomat
diusahakan secara sungguh-sungguh hal ini juga dipengaruhi oleh faktor resiko
yang cukup besar dan iklim yang sudah tidak bisa dibaca secara pasti. Adapun
cara-cara budidaya tanaman tomat yang dilakukan petani di Desa Lapandewa
adalah sebagai berikut:
1. Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan dilakukan dengan cara dicangkul atau dibajak secara merata
kemudian lahan dibiarkan selama satu minggu untuk mematangkan tanah, satu
minggu setelah pengolahan lahan, dibuatlah bedengan-bedengan untuk media
tanam dengan ukuran lebar bedeng antara 120-130 cm sedangkan panjang
bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan. Untuk penggunaan ukuran lebar
bedengan tersebut digunakan oleh seluruh petani yang ada di lokasi penelitian.
2. Penyemaian
Untuk memudahkan perawatan, biji yang sudah mendapat perlakuan fungisida,
disemaikan dalam wadah yang terbuat dari kotak kayu, polibag, pot bunga dan
sebagainya. Biji disebar merata diatas pesemaian berupa tanah yang bersih yang
sudah diayak dan dicampur dengan pasir bersih serta pupuk kandang
7. (perbandingan 1:1:1). Kemudian ditutup dengan tanah yang dilewatkan melalui
sebuah ayakan, tidak tebal tetapi asal dapat menutup media. Media untuk
pesemaian ini dipilih yang mempunyai aerasi baik, subur dan gembur, maka akar
akan tumbuh lurus dan memudahkasn pemindahan bibit ke polibag pembesaran.
3. Pemupukan Dasar
Pemupukan dasar dilakukan setelah bedengan telah siap. Pupuk dasar yang
digunakan antara lain, kapur, pupuk kandang, ponska, dan KCL. Pupuk
diberikan secara bersamaan sebelum dilakukan pemasangan rnulsa, untuk
luas lahan 0,4 ha kapur, pupuk kandang, ponska, dan KCL. Pemupukan dilakukan
dengan cara ditabur secara merata di atas bedengan yang kemudian dicangkul
kembali dengan halus agar pupuk yang ditabur dapat tercampur dengan sempurna.
Semua responden di lokasi penelitian menggunakan pupuk kandang, KCl, kapur
dan Mutiara, sedangkan pada pupuk Ponska hanya digunakan 11 responden dan
pada pupuk Tensil Organik hanya digunakan 8 responden.
Cara pemupukan di lokasi penelitian dilakukan secara terus menerus dan takaran
pupuk disesuaikan dengan usia tanamannya. Sebelum menabur pupuk terlebih
dahulu dibuat tanaman itu dengan batang tanaman sebagai pusat lingkaran. Garis
tengah lingkaran selalu berubah-ubah mengikuti pertumbuhan tajuk tanaman.
Dengan demikian, makin bertambahnya usia tanaman maka makin lebar tajuknya,
maka makin besar pula lingkaran yang mengelilingi tanaman itu untuk menabur
pupuk. Sesudah pupuk ditabur merata di dalam rorakan selanjutnya ditutup
kembali dengan tanah.
Mengenai dosis/takaran pemupukan belum ada ketentuannya. Kebanykan petani
scukup melakukan pemupukan secara umum saja, yaitu sekedar memberi pupuk
organik (pupuk kandang) atau pupuk hijau (yang kebetulan tumbuh di sekitar
kebun). Sampai kini, berapa banyak takaran pupuk dan apa yang dibutuhkan
belum ada kepastiannya.
4. Pemasangan Mulsa
Sejalan dengan semakin berkembangnya teknologi budidaya tanaman, telah
diperkenalkan dengan teknik kultur sistem mulsa plastik, terutama MPHP.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian di lapangan, sistem pemulsaan ini berpengaruh
baik terhadap peningkatan kuantitas dan kualitas hasil tomat. Penggunaan mulsa
plastik hitam perak sebagai mulsa lebih praktis dibanding dengan penggunaan sisa-
sisa tanaman yang telah mati atau jerami. Penggunaan mulsa plastik dibanding
lebih praktis, karena mudah didapat, mudah penggunaannya sehingga lebih
menghemat biaya pada musim tanam berikutnya. Pemasangan mulsa dilakukan
pada saat bedengan benar-benar sempurna, mulsa yang digunakan adalah jenis
mulsa plastik hitam perak, pemasangan mulsa bertujuan untuk menjaga tingkat
kelembaban media tanam, menekan pertumbuhan gulma, mengurangi tingkat
8. serangan hama dari penyakit tanaman. Semua responden yang ada di lokasi
penelitian melakukan pemasangan mulsa.
5. Pembuatan lubang tanam
Setelah persiapan lahan pertanaman rampung/selesai pekerjaan selanjutnya pada
areal pertanaman adalah mempersiapkan lubang tanam. Pembuatan lubang tanam
dilakukan satu minggu sebelum penanaman bibit.
Lubang tanam dibuat sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan yaitu 60 cm
X 80 cm dan alat yang digunakan untuk membuat lubang tanam ada berbagai jenis.
Misalnya kaleng silinder, ataupun alat yng dibuat secara khusus untuk membut
lubang tanam. Jarak tanam harus diatur dengan baik dan jangan terlalu rapat,
karena dapat mengurangi penerimaan sinar matahari. Tanaman tomat yang kurang
menerima sinar matahari akan mengakibatkan proses fotosintesis tidak dapat
berlangsung dengan baik. Jarak yang terlalu rapat dapat mengakibatkan tingkat
kelembaban menjadi tinggi dan persaingan dalam penyerapan air dan unsur hara
pun terjadi. Ukuran ini juga digunakan oleh seluruh responden di lokasi penelitian.
6. Penanaman
Bibit seharusnya sudah diseleksi pada temat pembibitan sebelumnya diangkut ke
lahan pertanaman. Bibit tomat adapat dipindahkan ke lahan pertanaman apabila
telah berumur antara 30 – 45 hari di pesemaian. Bibit yang terpilih sebaiknya yang
berpenampilan sehat, tumbuh subur dan tegak serta daunnya tidak ada yang rusak.
Bibit dirawat agar terhindar dari serangan hama dan penyakit. Kesehatan bibit
yang sudah terjamin baik dapat diperhastikan dari petumbuhannya yang normal
dan tanaman tampak subur.
Bibit tanaman tomat di tempat pembibitan itu biasanya dinaungi atau tidak
mendapat sinar matahari secara langsung. Jadi sebelum ditanam di areal
pertanaman, bibit itu harus cukup terbiasa mendapat sinar matahari langsung
karena pada areal pertanaman tidak ada lagi yang dapat menaunginya.
Saat yang terbaik untuk menanam sayuran tomat adalah tiga hari sesudah lubang
tanam dipersiapkan dan diusahakan pada pagi atau sore hari. Pada saat pagid an
sore hari, keadaan cuaca belum panas sehingga tanaman dapat terhindar dari
kelayuan. Kelayuan dapat terjadi karena tidak adanya keseimbangan antara jumlah
air yang diserap oleh akar tanaman adengan proses transpirasi (penguapan) yang
terjadi pada tanaman itu sendiri. Penanaman tomat pada umumnya ditanam dengan
jarak 60 cm X 80 cm dengan jumlah rumpun satu rumpun setiap lubang tanam.
Penanaman dengan jarak ini digunakan oleh seluruh responden yang ada di lokasi
penelitian.
9. 7. Penyulaman
Penyulaman adalah kegiatan untuk mengganti tanaman yang mati, rusak atau yang
pertumbuhannya tidak normal. Penyulaman tanaman biasanya dilakukan antara 4-
7 hari setelah tanam. Penyulaman dilakukan apabila ada tanaman yang mati atau
tumbuh secara abnormal dan bibit yang digunakan untuk menyulam haruslah
berasal dari bibit yang sama dengan harapan tanaman yang ada tumbuh secara
seragam. Untuk perlakuan penyulaman ada yang 4-7 hari setelah tanam ada juga
yang 3 hari karena pada saat itu sudah dapat terlihat adanya tanaman yang
pertumbuhannya tidak normal. Pertumbuhan yang tidak normal itu dapat terjadi
disebabkan oleh kesalahan pada saat penanaman.
Bibit yang digunakan untuk penyulaman adalah bibit yang sengaja disisakan atau
dibiarkan tumbuh pada lahan pembibitan sebagai bibit cadangan. Bibibt yang
digunakan untuk penyulaman adalah bibit yang sama umurnya dengan tanaman
yang tidak disulam, sehingga pertumbuhan semua tanaman seragam.
8. Pemasangan ajir/turus
Pemasangan turus berguna untuk menegakkan tanaman tumbuh. Tanaman tomat
yang tingginya kira-kira 25 cm atau sekitar 21 hari sejak ditanam harus diberi
ajir/turus atau penunjang. Tanaman tomat yang memiliki batang yang kurang kuat
untuk menopang pertumbuhannya harus dipasang turus untuk membantu
menopang buah. Selain itu, pemberian turus juga dapat menjadi tempat tanaman
merambat vertikal ke atas dan tanaman mendapatkan pernyinaran sinar matahari
yang lebih baik dibandingkan bila tanaman itu menjalar horizontal diatas tanah.
Turus/ajir atau alat penopang pertumbuhan tomat ini dapat dibuat dari bahan
bambu yang ditancapkan tegak diatas tanah dekat pada batang tanaman. Untuk
menguatkan turus tetap tertancap tegak, maka setiap turus diikat pada bambu yang
dibuat melintang. Konstruksi turus dapat dibentuk dengan palang segitiga, yaitu
posisi turus pada setiap tanaman dipasang miring sehingga ujung turus dapat
disatukan dengan ujung turus yang berada di depan atau disebelahnya. Konstruksi
bangun ini seperti sangat sesuai bila sistem penanaman dilakukan dengan pola
barisan berganda.
9. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Tomat
Kerusakan pada suatu tanaman biasa disebabkan oleh faktor biotis, seperti sbangsa
jamur, bakteri, insekta, virus dan gulma. Untuk memberantas jamur digunakan
fungisida, memberantas bakteri digunakan bakterisida dan memberantas insekta
digunakan insektisida. Untuk memberantas virus umumnya masih dilakukan
dengan pencabutan kemudian dimusnahkan, sedangkan untuk memberantas gulma
digunakan herbisida.
10. Hama adalah hewan yang merusak tanaman atau hasil tanaman karena aktivitas
hidupnya, terutana aktivitas untuk memperoleh makanan. Hama tanaman memiliki
kemampuan merusak yang sangat hebat. Akibatnya tanamana dapat rusak atau
bahkan tidak dapat menghasilkan sama sekali.
Hama pada tanaman terdiri dari atas hewan mamalia, serangga dan burung. Hama
tanaman berupa hewan mamalia terdiri dari tikus, babi hutan dan kera. Hama
tanaman berupa burung terdiri dari burung gelatik dan burung pipit. Hama
tanaman berupa serangga misalnya wereng, kutu daun, walang sangit, belalang,
berbagai ulat dan berbagai kumbang.
10.10. Panen
Penentuan panen sangat mempengaruhi mutu dan harga tomat saat di pasarkan.
Pemanenan secara periodik dilakukan 2 atau 3 kali sepekan bergantung pada
keadaan buah yang matang. Adapun ciri buah tomat dalam proses perubahan
warna buah tomat:
1. Panen Tomat Warna Hijau : Panen dilakukan pada saat seluruh permukaan buah
berwarna hijau, mungkin hijau cerah atau hijau pekat. Di sekitar biji terdapat
lendir dan jika buah dipotong bijinya menyamping atau dengan kata lain tidak
terpotong.
2. Panen Tomat Warna Gading : Panen dilakukan pada saat tomat berwarna gading
mulai muncul di ujung buah. Perubahan warna tidak lebih dari 10%.
Permukaan buah berubah kekuningan, jingga atau merah dan selebihnya hijau.
3. Panen Tomat Warna Kuning : Panen dilakukan pada saat warna tomat mulai
berubah dari warna hijau menjadi kuning, oranye atau merah.
4. Panen Tomat Merah Muda : Panen dilakukaan pada saat buah berwarna merah
muda atau setengah masak. Warna hijau pada tomat hampir sama dengan
kuning, oranye atau merah.
5. Panen Tomat Merah : Panen dilakukan pada saat buah berwarna merah atau
buah masak, permukaan buah lebih banyak berwarna kuning, oranye, jingga atau
merah. Warna hijau berangsur berkurang hanya sekilas.
6. Pemasaran hasil
Penanganan hasil panen adalah suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dari
pengumpulan hasil panen sampai pada tahap siap untuk dipasarkan. Penanganan
hasil panen harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati karena sangat menentukan
mutu akhir buah. Pemasaran hasil tanaman tomat di Desa Lapandewa pada
umumnya petani menjual langsung ke tengkulak yang kemudian tengkulak
membawa dan menjualnya di pasar-pasar terdekat yang ada.
11. BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dapat di simpulkan bahwa Buah tomat sebagai salah satu komoditas sayuran
mempunyai prospek pemasaran yang cerah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
buah tomat yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat diantaranya adalah sebagai
sumber vitamin. Buah tomat sangat baik untuk mencegah dan mengobati berbagai
macam penyakit, seperti sariawan karena mengandung vitamin C. Selain sebagai
buah segar yang langsung dapat konsumsi, buah tomat juga dapat digunakan
sebagai bahan penyedap berbagai macam masakan seperti sop, gado-gado, sambal,
dan juga dapat dijadikan bahan industri untuk dikonsumsi dalam bentuk olahan,
misalnya untuk minuman sari buah tomat, jus tomat, dan konsentrat.
Berbagai macam kegunaan tersebut dapat memberikan keuntungan, baik bagi
konsumen, produsen, maupun masyarakat pada umumnya. Sehingga, Tanaman
tomat termasuk tanaman semusim yang berumur pendek, artinya umur tanaman
hanya satu kali berproduksi dan setelah itu mati. Tomat sangat bermanfaat bagi
tubuh manusia, karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan kesehatan. Dalam buah tomat juga terdapat zat pembangun
jaringan tubuh dan zat yang dapat meningkatkan energi.
1. Saran
1. Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dapat lebih memperhatikan petani
dalam mendapatkan benih dan pupuk yang berkualitas tinggi supaya bisa
mendapatkan hasil yang lebih besar.
2. Prasarana jalan yang rusak yang selalu menghambat perjalanan hasil
produksi menjadi lambat supaya bisa diperbaiki dengan begitu pemasaran
tomat ke sentra pemasaran dapat sampai dengan tepat waktu, karena tomat
adalah tanaman buah yang cepat busuk.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, B. 1998. Tomat Budidaya dan Analisis Usaha Tani.Kanisius,
Yogyakarta.