際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG

Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya,
misalnya fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Konsep turunan sebagai
bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac Newton (
1642  1727 ), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz (
1646  1716 ), ahli matematika bangsa Jerman. Turunan ( diferensial ) digunakan sebagai
suatu alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika. Turunan
dapat ditentukan tanpa proses limit. Untuk keperluan ini dirancang teorema tentang turunan
dasar, turunan dari operasi aljabar pada dua fungsi, aturan rantai untuk turunan fungsi
komposisi, dan turunan fungsi invers. Kalkulus diferensial adalah salah satu cabang
kalkulus dalam matematika yang mempelajari bagaimana nilai suatu fungsi berubah
menurut perubahan input nilainya. Topik utama dalam pembelajaran kalkulus diferensial
adalah turunan. Turunan dari suatu fungsi pada titik tertentu menjelaskan sifat-sifat fungsi
yang mendekati nilai input. Untuk fungsi yang bernilai real dengan variabel real tunggal,
turunan pada sebuah titik sama dengan kemiringan dari garis singgung grafik fungsi pada
titik tersebut. Secara umum, turunan suatu fungsi pada sebuah titik menentukan pendekatan
linear terbaik fungsi pada titik tersebut.
Proses pencarian turunan disebut pendiferensialan (differentiation). Teorema dasar
kalkulus menyatakan bahwa pendiferensialan adalah proses keterbalikan dari
pengintegralan.
Turunan mempunyai aplikasi dalam semua bidang kuantitatif. Di fisika, turunan dari
perpindahan benda terhadap waktu adalah kecepatan benda, dan turunan dari kecepatan
terhadap waktu adalah percepatan. Hukum gerak kedua Newton menyatakan bahwa turunan
dari momentum suatu benda sama dengan gaya yang diberikan kepada benda.
Laju reaksi dari reaksi kimia juga merupakan turunan. Dalam riset operasi, turunan
menentukan cara paling efisien dalam memindahkan bahan dan mendesain pabrik. Dengan
menerapkan teori permainan, turunan dapat memberikan strategi yang paling baik untuk
perusahaan yang sedang bersaing.
Turunan sering digunakan untuk mencari titik ekstremum dari sebuah fungsi.
Persamaan-persamaan yang melibatkan turunan disebut persamaan diferensial dan sangat
penting dalam mendeskripsikan fenomena alam. Turunan dan perampatannya
(generalization) sering muncul dalam berbagai bidang matematika, seperti analisis
kompleks, analisis fungsional, geometri diferensial, dan bahkan aljabar abstrak.

1|Page
1.2

RUMUSAN MASALAH
1. Definisi turunan
2. Deferensi fungsi aljabar
3. Deferensi fungsi trigonometri
4. Deferensi fungsi transenden
5. Deferensi fungsi parameter

1.3

TUJUAN
1. Untuk mengetahui deferensial fungsi aljabar
2. Untuk mengetahui deferensial fungsi trigonometri
3. Untuk mengetahui deferensial fungsi transenden
4. Untuk mengetahui deferensial fungsi parameter

1.4

BATASAN MASALAH
1. Definisi turunan
2. Deferensi fungsi aljabar
3. Deferensi fungsi trigonometri
4. Deferensi fungsi transenden
5. Deferensi fungsi parameter

2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Pengertian Turunan

Misalkan P adalah sebuah titik pada kurva y=f(c)
dan Q merupakan titik yang dapat dipindahkan pada
kurva tersebut. Titik P dan Q akan membentuk garis
singgung dengan kemiringan
. Kemiringan
dapat diperoleh dari
dengan nilai
.
Jadi kemiringan garis PQ dapat diperoleh dari:

Untuk mencari kemiringan garis singgung ini, merupakan definisi turunan.
Beberapa
bentuk
setara
untukturunan.Perubahanyanglebihradikal,tetapi masih tetap
hanyasuatuperubahancara penulisan,mungkin dipahami dengan
menggantikan c+h dengan x,sehingga h dapat digantikan
dengan x-c.

Keterdiferensiasi mengimplikasi kontinuitas jika f(c) ada
maka f kontinu di c.Jika sebuah kurva mempunyai sebuah garis
singgung disebuah titik,maka kurva itu tidak dapat melompat
atau sangat berayun di titik tersebut.
Grafik turunan, turunan f(x) memberikan kemiringan garis singgung terhadap
grafiky=f(x)pada nilai x. jadi ketika garis singgung miring naik kekanan,turunan positif,dan
ketika garis singgung miring turun ke kiri,turunan negative.karenanya kita dapat memperoleh
gambaran kasar dari turunan hanya dengan diketahui grafik fungsi.
Untuk menentukan fungsi deferensial, dapat menggunakan berbagai notasi yakni:
Notasi
Leibniz
Turunan
f(x) terhadap x

Notasi
Lagrange
(x)

Notasi
Newton

Notasi
Euler

3|Page
2.2

Aturan Pencarian Turunan
2.2.1 Sifat-Sifat Turunan
Jika k suatu konstanta, f dan g fungsi-fungsi yang terdiferensialkan maka berlaku:
1. Kelipatan Konstanta

Bukti :

2.

Penjumlahan

Bukti :

3.

Selisih

Bukti :

4|Page
4. Perkalian

Bukti :

5. Pembagian

Bukti :

2.2.2

Turunan Fungsi Aljabar
Turunan fungsi aljabar merupakan penjabaran turunan dari fungsi tetap dan
fungsi pangkat.
1. Fungsi konstan

Bukti :

5|Page
2. Fungsi pangkat Pangkat

Bukti :

Di dalam kurung siku, semua suku kecuali yang pertama mempunyai h
sehingga jika masing-masing suku ini mempunyai limit nol ketika h mendekati
nol.

2.3 Aturan Rantai
Aturan rantai adalah aturan yang sangat bermanfaat yang mempermudahkan kita
dalam mencari turunan suatu fungsi. Dimana aturan rantai biasanya digunakan untuk
menentukan fungsi komposisi.
Misalkan
dirumuskandengan
terdeferensialkan di

dan

menentukan fungsi komposisi yang
. Jika
terdeferensialkan di
dan
terdiferensialkan di dan

maka

atau

Fungsi komposisi dapat diperluas menjadi komposis 3 fungsi, 4 fungsi dan seterusnya.
Jika

Yakni
Maka :

6|Page
Bukti:

2.4

Turunan fungsi invers
Andaikan terdiferensiasikan dan monoton murni (monoton tegas) pada selang I.
Jika
di suatu x tertentu dalam daerah I. Maka
terdiferensiasikan di titik
yang berpadanan
dalam daerah hasil f dan

Bukti :
Menurut definisi limit

Akan dibuktikan

Dengan definisi limit, kita peroleh

Karena
dan
Maka kita bisa menuliskan

Karena f kontinu dan monoton murni, sehingga
, sehingga
Sehingga kita boleh melanjutkan proses maka kita bisa menuliskan

7|Page
Dengan ini kita mendapatkan

Dimana

2.5

, diperoleh

Diferensiasi implisit

Sebagian fungsi implisit dapat diubah ke dalam bentuk explisit namun sebagian
yang lain tidak. Untuk fungsi yang dapat diubah dalam bentuk eksplisit, turunan fungsi
dapat dicari dengan cara seperti yang sudah kita pelajari di atas. Untuk mencari turunan
fungsi yang tak dapat diubah ke dalam bentuk eksplisit perlu cara khusus, yang disebut
diferensiasi implisit . Dalam cara ini kita menganggap bahwa fungsi y dapat didiferensiasi
terhadap x. Fungs鱈 implisit secara umum dapat ditulis sebagai f(x, y) = 0 dengan y sebagai
fungs鱈 dalam x.
Contoh fungsi implisit: 1) y  2x3  8 = 0

Contoh :
1. Tentukan

dari fungs鱈 yang dirumuskan dengan y  2x3  8 = 0

Penyelesaian
Apabila kedua ruas diturunkan terhadap x, maka akan diperoleh:

8|Page
2.6

Turunan Fungsi Trigonometri dan Siklometri
Aturan turunan fungsi trigonometri hanya ada dua, yakni untuk Dxsinx dan
Dxcosx.
Untuk

dan

Bukti :

Serta

9|Page
Fungsi siklometri adalah invers fungsi trigonometri. Akan dicari turunan invers
fungsi sinus (arcus sinus) berikut.

1
x
y

1
y
x

10 | P a g e
2.7

Turunan Fungsi Eksponensial
Fungsi eksponensial adalah fungsi dari suatu konstanta berpangkat tertentu.
Bentuk fungsi eksponensial yang akan kami bahas disini adalah turunan fungsi
dan
.
Jika

maka

Sedangkan untuk
Jika
sehingga

2.8

, maka

diganti dengan e maka

maka
, jadi

. Karena nilai

Turunan Fungsi Logaritma
Sebelum membahas turunan fungsi eksponen dan logaritma, akan dikenalkan dulu
bilangan e yang kemuan disebut sebagai bilangan Euler, yakni sebuah bilangan yang
merupakan pendekatan dari bentuk

untuk n menuju tak hingga yang ditemukan

pada tahun 1683 oleh Jacob Bernoulli
Pada tahun 1748, Euler memberikan ide mengenai bilangan e, yaitu :

Bentuk berikut ini dapat diubah menjadi

Dari formulasi tersebut Euler memperoleh pendekatan untuk nilai e sampai 18
digit, yaitu
e = 2,718281828459045235
Suatu logaritma dengan basis e dinamakan logaritma natural dan ditulis dengan
ln. Sehingga
11 | P a g e
Turunan dasar pada fungsi logaritma dalam

Sedangkan untuk

2.9

dan

maka

Turunan Fungsi Parameter
Apabila disajikan persamaan berbentuk:
x = f(t)
y = g(t)
maka persamaan ini disebut persamaan parameter dari x dan y, dan t disebut

parameter. Dari bentuk parameter ini dapat dicari dengan cara sebagai berikut. Dari
bentukx = f(t) dibentuk

, dengan begitu maka

menggunakan aturan rantai, akan didapatkan

) dengan

seperti berikut.

12 | P a g e
2.10

Turunan Fungsi Hiperbolik
Fungsi hiperbolik diperoleh dari campuaran fungsi
dan fungsi
. Fungsi
hiperbolik, cosinus hiperbolik dan empat fungsi hiperbolik lainya, didefinisikan sebagai
berikut.

Pembuktiannya menggunakan sisi kanan dari identitas terhadap euler. Ingat bahwa :

Bukti turunan

Bukti turunan

Bukti turunan

13 | P a g e
BAB III
PENUTUP

3.1

KESIMPULAN
Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya,
misalnya fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Konsep turunan
sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac
Newton ( 1642  1727 ), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm
Leibniz ( 1646  1716 ), ahli matematika bangsa Jerman. Turunan ( diferensial )
digunakan sebagai suatu alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan
mekanika. Pada geometri masalahnya adalah garis singgung sedangkan mekanis
masalahnya pada kecepatan rata-rata dan kecepatan.

14 | P a g e
15 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Djohan, Warsoma, dkk. 2007. Diktat Kalkulus I. Bandung : Departemen Matematika,
Fakultas MIPA ITB.
http://id.wikipedia.org/wiki/Turunan_fungsi
http://id.wikipedia.org/wiki/Turunan
http://matematikasulis.blogspot.com/2013/03/rumus-lengkap-turunan.html
Yudarwi. 2007. Turuna Fungsi Logaritma Dan Eksponensial

16 | P a g e

More Related Content

Deferensial

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Konsep turunan sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac Newton ( 1642 1727 ), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz ( 1646 1716 ), ahli matematika bangsa Jerman. Turunan ( diferensial ) digunakan sebagai suatu alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika. Turunan dapat ditentukan tanpa proses limit. Untuk keperluan ini dirancang teorema tentang turunan dasar, turunan dari operasi aljabar pada dua fungsi, aturan rantai untuk turunan fungsi komposisi, dan turunan fungsi invers. Kalkulus diferensial adalah salah satu cabang kalkulus dalam matematika yang mempelajari bagaimana nilai suatu fungsi berubah menurut perubahan input nilainya. Topik utama dalam pembelajaran kalkulus diferensial adalah turunan. Turunan dari suatu fungsi pada titik tertentu menjelaskan sifat-sifat fungsi yang mendekati nilai input. Untuk fungsi yang bernilai real dengan variabel real tunggal, turunan pada sebuah titik sama dengan kemiringan dari garis singgung grafik fungsi pada titik tersebut. Secara umum, turunan suatu fungsi pada sebuah titik menentukan pendekatan linear terbaik fungsi pada titik tersebut. Proses pencarian turunan disebut pendiferensialan (differentiation). Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa pendiferensialan adalah proses keterbalikan dari pengintegralan. Turunan mempunyai aplikasi dalam semua bidang kuantitatif. Di fisika, turunan dari perpindahan benda terhadap waktu adalah kecepatan benda, dan turunan dari kecepatan terhadap waktu adalah percepatan. Hukum gerak kedua Newton menyatakan bahwa turunan dari momentum suatu benda sama dengan gaya yang diberikan kepada benda. Laju reaksi dari reaksi kimia juga merupakan turunan. Dalam riset operasi, turunan menentukan cara paling efisien dalam memindahkan bahan dan mendesain pabrik. Dengan menerapkan teori permainan, turunan dapat memberikan strategi yang paling baik untuk perusahaan yang sedang bersaing. Turunan sering digunakan untuk mencari titik ekstremum dari sebuah fungsi. Persamaan-persamaan yang melibatkan turunan disebut persamaan diferensial dan sangat penting dalam mendeskripsikan fenomena alam. Turunan dan perampatannya (generalization) sering muncul dalam berbagai bidang matematika, seperti analisis kompleks, analisis fungsional, geometri diferensial, dan bahkan aljabar abstrak. 1|Page
  • 2. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Definisi turunan 2. Deferensi fungsi aljabar 3. Deferensi fungsi trigonometri 4. Deferensi fungsi transenden 5. Deferensi fungsi parameter 1.3 TUJUAN 1. Untuk mengetahui deferensial fungsi aljabar 2. Untuk mengetahui deferensial fungsi trigonometri 3. Untuk mengetahui deferensial fungsi transenden 4. Untuk mengetahui deferensial fungsi parameter 1.4 BATASAN MASALAH 1. Definisi turunan 2. Deferensi fungsi aljabar 3. Deferensi fungsi trigonometri 4. Deferensi fungsi transenden 5. Deferensi fungsi parameter 2|Page
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Turunan Misalkan P adalah sebuah titik pada kurva y=f(c) dan Q merupakan titik yang dapat dipindahkan pada kurva tersebut. Titik P dan Q akan membentuk garis singgung dengan kemiringan . Kemiringan dapat diperoleh dari dengan nilai . Jadi kemiringan garis PQ dapat diperoleh dari: Untuk mencari kemiringan garis singgung ini, merupakan definisi turunan. Beberapa bentuk setara untukturunan.Perubahanyanglebihradikal,tetapi masih tetap hanyasuatuperubahancara penulisan,mungkin dipahami dengan menggantikan c+h dengan x,sehingga h dapat digantikan dengan x-c. Keterdiferensiasi mengimplikasi kontinuitas jika f(c) ada maka f kontinu di c.Jika sebuah kurva mempunyai sebuah garis singgung disebuah titik,maka kurva itu tidak dapat melompat atau sangat berayun di titik tersebut. Grafik turunan, turunan f(x) memberikan kemiringan garis singgung terhadap grafiky=f(x)pada nilai x. jadi ketika garis singgung miring naik kekanan,turunan positif,dan ketika garis singgung miring turun ke kiri,turunan negative.karenanya kita dapat memperoleh gambaran kasar dari turunan hanya dengan diketahui grafik fungsi. Untuk menentukan fungsi deferensial, dapat menggunakan berbagai notasi yakni: Notasi Leibniz Turunan f(x) terhadap x Notasi Lagrange (x) Notasi Newton Notasi Euler 3|Page
  • 4. 2.2 Aturan Pencarian Turunan 2.2.1 Sifat-Sifat Turunan Jika k suatu konstanta, f dan g fungsi-fungsi yang terdiferensialkan maka berlaku: 1. Kelipatan Konstanta Bukti : 2. Penjumlahan Bukti : 3. Selisih Bukti : 4|Page
  • 5. 4. Perkalian Bukti : 5. Pembagian Bukti : 2.2.2 Turunan Fungsi Aljabar Turunan fungsi aljabar merupakan penjabaran turunan dari fungsi tetap dan fungsi pangkat. 1. Fungsi konstan Bukti : 5|Page
  • 6. 2. Fungsi pangkat Pangkat Bukti : Di dalam kurung siku, semua suku kecuali yang pertama mempunyai h sehingga jika masing-masing suku ini mempunyai limit nol ketika h mendekati nol. 2.3 Aturan Rantai Aturan rantai adalah aturan yang sangat bermanfaat yang mempermudahkan kita dalam mencari turunan suatu fungsi. Dimana aturan rantai biasanya digunakan untuk menentukan fungsi komposisi. Misalkan dirumuskandengan terdeferensialkan di dan menentukan fungsi komposisi yang . Jika terdeferensialkan di dan terdiferensialkan di dan maka atau Fungsi komposisi dapat diperluas menjadi komposis 3 fungsi, 4 fungsi dan seterusnya. Jika Yakni Maka : 6|Page
  • 7. Bukti: 2.4 Turunan fungsi invers Andaikan terdiferensiasikan dan monoton murni (monoton tegas) pada selang I. Jika di suatu x tertentu dalam daerah I. Maka terdiferensiasikan di titik yang berpadanan dalam daerah hasil f dan Bukti : Menurut definisi limit Akan dibuktikan Dengan definisi limit, kita peroleh Karena dan Maka kita bisa menuliskan Karena f kontinu dan monoton murni, sehingga , sehingga Sehingga kita boleh melanjutkan proses maka kita bisa menuliskan 7|Page
  • 8. Dengan ini kita mendapatkan Dimana 2.5 , diperoleh Diferensiasi implisit Sebagian fungsi implisit dapat diubah ke dalam bentuk explisit namun sebagian yang lain tidak. Untuk fungsi yang dapat diubah dalam bentuk eksplisit, turunan fungsi dapat dicari dengan cara seperti yang sudah kita pelajari di atas. Untuk mencari turunan fungsi yang tak dapat diubah ke dalam bentuk eksplisit perlu cara khusus, yang disebut diferensiasi implisit . Dalam cara ini kita menganggap bahwa fungsi y dapat didiferensiasi terhadap x. Fungs鱈 implisit secara umum dapat ditulis sebagai f(x, y) = 0 dengan y sebagai fungs鱈 dalam x. Contoh fungsi implisit: 1) y 2x3 8 = 0 Contoh : 1. Tentukan dari fungs鱈 yang dirumuskan dengan y 2x3 8 = 0 Penyelesaian Apabila kedua ruas diturunkan terhadap x, maka akan diperoleh: 8|Page
  • 9. 2.6 Turunan Fungsi Trigonometri dan Siklometri Aturan turunan fungsi trigonometri hanya ada dua, yakni untuk Dxsinx dan Dxcosx. Untuk dan Bukti : Serta 9|Page
  • 10. Fungsi siklometri adalah invers fungsi trigonometri. Akan dicari turunan invers fungsi sinus (arcus sinus) berikut. 1 x y 1 y x 10 | P a g e
  • 11. 2.7 Turunan Fungsi Eksponensial Fungsi eksponensial adalah fungsi dari suatu konstanta berpangkat tertentu. Bentuk fungsi eksponensial yang akan kami bahas disini adalah turunan fungsi dan . Jika maka Sedangkan untuk Jika sehingga 2.8 , maka diganti dengan e maka maka , jadi . Karena nilai Turunan Fungsi Logaritma Sebelum membahas turunan fungsi eksponen dan logaritma, akan dikenalkan dulu bilangan e yang kemuan disebut sebagai bilangan Euler, yakni sebuah bilangan yang merupakan pendekatan dari bentuk untuk n menuju tak hingga yang ditemukan pada tahun 1683 oleh Jacob Bernoulli Pada tahun 1748, Euler memberikan ide mengenai bilangan e, yaitu : Bentuk berikut ini dapat diubah menjadi Dari formulasi tersebut Euler memperoleh pendekatan untuk nilai e sampai 18 digit, yaitu e = 2,718281828459045235 Suatu logaritma dengan basis e dinamakan logaritma natural dan ditulis dengan ln. Sehingga 11 | P a g e
  • 12. Turunan dasar pada fungsi logaritma dalam Sedangkan untuk 2.9 dan maka Turunan Fungsi Parameter Apabila disajikan persamaan berbentuk: x = f(t) y = g(t) maka persamaan ini disebut persamaan parameter dari x dan y, dan t disebut parameter. Dari bentuk parameter ini dapat dicari dengan cara sebagai berikut. Dari bentukx = f(t) dibentuk , dengan begitu maka menggunakan aturan rantai, akan didapatkan ) dengan seperti berikut. 12 | P a g e
  • 13. 2.10 Turunan Fungsi Hiperbolik Fungsi hiperbolik diperoleh dari campuaran fungsi dan fungsi . Fungsi hiperbolik, cosinus hiperbolik dan empat fungsi hiperbolik lainya, didefinisikan sebagai berikut. Pembuktiannya menggunakan sisi kanan dari identitas terhadap euler. Ingat bahwa : Bukti turunan Bukti turunan Bukti turunan 13 | P a g e
  • 14. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Konsep turunan sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac Newton ( 1642 1727 ), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz ( 1646 1716 ), ahli matematika bangsa Jerman. Turunan ( diferensial ) digunakan sebagai suatu alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika. Pada geometri masalahnya adalah garis singgung sedangkan mekanis masalahnya pada kecepatan rata-rata dan kecepatan. 14 | P a g e
  • 15. 15 | P a g e
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Djohan, Warsoma, dkk. 2007. Diktat Kalkulus I. Bandung : Departemen Matematika, Fakultas MIPA ITB. http://id.wikipedia.org/wiki/Turunan_fungsi http://id.wikipedia.org/wiki/Turunan http://matematikasulis.blogspot.com/2013/03/rumus-lengkap-turunan.html Yudarwi. 2007. Turuna Fungsi Logaritma Dan Eksponensial 16 | P a g e