ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
SANG MAHIR
REVOLUSI DALAM
KENANGAN REPUBLIK
Oleh :
 Daniel Jordania (6)
 Muhammad Ismail Yunus (21)
 Satrio Nur Kartikoseno (36)
SMA Negeri 39
Jalan RA. Fadillah, Cijantung, Jakarta Timur

DKI Jakarta
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis ini telah disahkan oleh orang yang
bertanda tangan di bawah ini

Pembimbing Bahasa Indonesia

Susi Ulfa
LATAR BELAKANG
• Orang yang memicu peristiwa Rengasdengklok dan rapat
besar Lapangan Ikada
• Manusia teguh dari tanah para pahlawan
• Berkelana dunia demi kemerdekaan Indonesia secara
penuh
• Bapak Republik Indonesia yang meninggal demi
keteguhan prinsip
• Jalan hidup, pemikiran, dan citra yang jauh dari
pemikiran awam
• Seorang manusia yang tetaplah seorang manusia
• Segala liku hidupnya kembali dipelajari
KATA PENGANTAR
 Terima kasih kepada Tuhan YME.
 Terima kasih kepada orang – orang yang membantu karya
tulis ilmiah
 Tan Malaka yang secara pengetahuan umum dikenal
sebagai komunis, walaupun tidak sepenuhnya
 Harapan bahwa karya ini dapat membuka cakrawala
pengetahuan
PENDAHULUAN
PERUMUSAN MASALAH
• Bagaimana perjalanan hidup Tan Malaka dari kecil
hingga kembali ke kubur?
• Seperti apa pemikiran – pemikiran Tan Malaka?
• Bagaimana penggambaran Tan Malaka hingga saat ini?

TUJUAN
• Mengetahui siapa Tan Malaka yang sebenarnya
Sang Mahir Revolusi Dalam Kenangan Republik
PERIODE LAHIR DAN BELAJAR
• Lahir di Pandan Gadang, 2 Juni 1897, dari Rasad
Chaniago-Sinah Simabur, anak ke pertama dari 2
bersaudara
• Bersekolah di Sekolah Kelas Dua, lalu ke Sekolah Guru
Negeri, hingga ke Rijkweekschool di Belanda, tetapi
tidak selesai
• Anak yang sangat pintar, walaupun bandel dan nekat
• Ketika di Belanda, mulai terpengaruh dengan politik
hingga memutuskan untuk satu hal, yakni mengubah
nasib Indonesia
PERIODE MITOS I
• Kembali ke Indonesia, tepatnya Deli dan menjadi guru
• Bertikai, pergi ke Jawa Tengah atas undangan Semaun,
mendirikan Sekolah Rakyat di Semarang dan Bandung
• 2 Maret 1922, ditangkap dan diasingkan ke Belanda
• Di Belanda, dijadikan calon anggota parlemen di Partai
Komunis Belanda
• Dari Belanda menuju Jerman, tidak diterima sebagai
tentara legiun asing, bertemu Darsono dan Muhammad
Hatta
• Menuju Rusia pada November 1922, mewakili Indonesia
di Komintern dan meneriakkan persatuan dengan PanIslamisme
PERIODE MITOS II
• 1923, menuju Kanton mewakili Komintern untuk Asia
Timur, menjadi Ketua Organisasi Buruh Lalu Lintas Biro
Kanton
• 1925, menuju Filipina untuk beristirahat, menciptakan
Naar de Republiek Indonesia
• 1926, menuju Singapura, menciptakan Massa Actie
• 1927, menuju Thailand, membentuk Partai Republik
Indonesia
• 1927, kembali ke Filipina, ditangkap gabungan intel
• 1930, berada di Shanghai; 1932, berada di Hongkong,
ditangkap tetapi berhasil mengecoh; 1936, berada di
Amoy, penyakitnya kambuh, mendirikan sekolah bahasa
• 1937, kembali ke Singapura; Agustus 1937, menuju
Rangoon, Burma; 1942, berada di Singapura, mengajar
bahasa Inggris dan Matematika; Juni 1942, menuju
Penang dan dilanjutkan ke Medan, Sumatera Utara
PERIODE MITOS III
• Sampai di Medan langsung menuju Jakarta melalui
Padang dan tinggal di Rawajati, menciptakan Madilog
• Terlalu berisiko, pindah ke Bayah, melakukan aksi – aksi
kesejahteraan untuk para Romusha
• Bolak – balik Jakarta-Bayah untuk mendapatkan
informasi terbaru tentang kemerdekaan
• Berhasil menghasut pemuda, sehingga terjadi peristiwa
Rengasdengklok
• Walaupun berhasil menghasut, tidak mengetahui
langsung tentang proklamasi kemerdekaan
PERIODE AKHIR
• Langsung memengaruhi pemuda untuk Rapat Besar di
Lapangan Ikada pada 19 September 1945
• Mendapatkan testamen politik
• Melihat pemerintah lambat, membentuk Persatuan
Perjuangan
• Ditangkap atas tuduhan penggerakan gerakan oposisi
ilegal dan dibebaskan pada tahun 1948
• Membentuk Partai Murba sesaat setelah keluar
• AM II memaksa untuk melakukan gerilya
• Dieksekusi pada 21 Febuari 1949 atas tuduhan orang
berbahaya
• Diangkat sebagai pahlawan nasional
PEMIKIRAN TAN MALAKA
• Inspirasi untuk semua pemuda, terutama dari buku
Madilog dan Gerpolek
• Madilog dimaksudkan sebagai weltanschauung
• Secara garis besar, memaksudkan bahwa Indonesia masih
terkungkung dalam logika mistika, dan perlu diubah
• Buku lainnya, Gerpolek, dimaksudkan sebagai pedoman
perang secara gerilya dengan melihat kondisi politikekonomi
CITRA TAN MALAKA
• Citranya bagaikan gelombang sebanyak satu setengah
• Ketika zaman hidupnya, dianggap sebagai mitos hingga
dipalsukan beberapa kali
• Ketika zaman orde Baru, namanya dihapuskan dari semua
lini kebangsaan
• Ketika zaman reformasi, namanya kembali diagung agungkan
SIMPULAN
• Tan Malaka adalah ironi sejarah Bangsa Indonesia
• Pemikirannya sangat inspiratif
• Citranya sebagai pendiri bangsa dianggap kembali
Pertaanyaan
1. Kenapa dia membuat partai indonesia tapi di negara
Thailand?
2. Apresiasi tentang mengapa kita tidak mencantumkan
alasan mengapa kita memilih Tan Malaka sebagai
bahasan KTI
3. Seberapa bahaya Tan Malaka di mata Internasional?

More Related Content

Sang Mahir Revolusi Dalam Kenangan Republik

  • 1. SANG MAHIR REVOLUSI DALAM KENANGAN REPUBLIK Oleh :  Daniel Jordania (6)  Muhammad Ismail Yunus (21)  Satrio Nur Kartikoseno (36) SMA Negeri 39 Jalan RA. Fadillah, Cijantung, Jakarta Timur DKI Jakarta
  • 2. HALAMAN PENGESAHAN Karya tulis ini telah disahkan oleh orang yang bertanda tangan di bawah ini Pembimbing Bahasa Indonesia Susi Ulfa
  • 3. LATAR BELAKANG • Orang yang memicu peristiwa Rengasdengklok dan rapat besar Lapangan Ikada • Manusia teguh dari tanah para pahlawan • Berkelana dunia demi kemerdekaan Indonesia secara penuh • Bapak Republik Indonesia yang meninggal demi keteguhan prinsip • Jalan hidup, pemikiran, dan citra yang jauh dari pemikiran awam • Seorang manusia yang tetaplah seorang manusia • Segala liku hidupnya kembali dipelajari
  • 4. KATA PENGANTAR  Terima kasih kepada Tuhan YME.  Terima kasih kepada orang – orang yang membantu karya tulis ilmiah  Tan Malaka yang secara pengetahuan umum dikenal sebagai komunis, walaupun tidak sepenuhnya  Harapan bahwa karya ini dapat membuka cakrawala pengetahuan
  • 6. PERUMUSAN MASALAH • Bagaimana perjalanan hidup Tan Malaka dari kecil hingga kembali ke kubur? • Seperti apa pemikiran – pemikiran Tan Malaka? • Bagaimana penggambaran Tan Malaka hingga saat ini? TUJUAN • Mengetahui siapa Tan Malaka yang sebenarnya
  • 8. PERIODE LAHIR DAN BELAJAR • Lahir di Pandan Gadang, 2 Juni 1897, dari Rasad Chaniago-Sinah Simabur, anak ke pertama dari 2 bersaudara • Bersekolah di Sekolah Kelas Dua, lalu ke Sekolah Guru Negeri, hingga ke Rijkweekschool di Belanda, tetapi tidak selesai • Anak yang sangat pintar, walaupun bandel dan nekat • Ketika di Belanda, mulai terpengaruh dengan politik hingga memutuskan untuk satu hal, yakni mengubah nasib Indonesia
  • 9. PERIODE MITOS I • Kembali ke Indonesia, tepatnya Deli dan menjadi guru • Bertikai, pergi ke Jawa Tengah atas undangan Semaun, mendirikan Sekolah Rakyat di Semarang dan Bandung • 2 Maret 1922, ditangkap dan diasingkan ke Belanda • Di Belanda, dijadikan calon anggota parlemen di Partai Komunis Belanda • Dari Belanda menuju Jerman, tidak diterima sebagai tentara legiun asing, bertemu Darsono dan Muhammad Hatta • Menuju Rusia pada November 1922, mewakili Indonesia di Komintern dan meneriakkan persatuan dengan PanIslamisme
  • 10. PERIODE MITOS II • 1923, menuju Kanton mewakili Komintern untuk Asia Timur, menjadi Ketua Organisasi Buruh Lalu Lintas Biro Kanton • 1925, menuju Filipina untuk beristirahat, menciptakan Naar de Republiek Indonesia • 1926, menuju Singapura, menciptakan Massa Actie • 1927, menuju Thailand, membentuk Partai Republik Indonesia • 1927, kembali ke Filipina, ditangkap gabungan intel • 1930, berada di Shanghai; 1932, berada di Hongkong, ditangkap tetapi berhasil mengecoh; 1936, berada di Amoy, penyakitnya kambuh, mendirikan sekolah bahasa
  • 11. • 1937, kembali ke Singapura; Agustus 1937, menuju Rangoon, Burma; 1942, berada di Singapura, mengajar bahasa Inggris dan Matematika; Juni 1942, menuju Penang dan dilanjutkan ke Medan, Sumatera Utara
  • 12. PERIODE MITOS III • Sampai di Medan langsung menuju Jakarta melalui Padang dan tinggal di Rawajati, menciptakan Madilog • Terlalu berisiko, pindah ke Bayah, melakukan aksi – aksi kesejahteraan untuk para Romusha • Bolak – balik Jakarta-Bayah untuk mendapatkan informasi terbaru tentang kemerdekaan • Berhasil menghasut pemuda, sehingga terjadi peristiwa Rengasdengklok • Walaupun berhasil menghasut, tidak mengetahui langsung tentang proklamasi kemerdekaan
  • 13. PERIODE AKHIR • Langsung memengaruhi pemuda untuk Rapat Besar di Lapangan Ikada pada 19 September 1945 • Mendapatkan testamen politik • Melihat pemerintah lambat, membentuk Persatuan Perjuangan • Ditangkap atas tuduhan penggerakan gerakan oposisi ilegal dan dibebaskan pada tahun 1948 • Membentuk Partai Murba sesaat setelah keluar • AM II memaksa untuk melakukan gerilya • Dieksekusi pada 21 Febuari 1949 atas tuduhan orang berbahaya • Diangkat sebagai pahlawan nasional
  • 14. PEMIKIRAN TAN MALAKA • Inspirasi untuk semua pemuda, terutama dari buku Madilog dan Gerpolek • Madilog dimaksudkan sebagai weltanschauung • Secara garis besar, memaksudkan bahwa Indonesia masih terkungkung dalam logika mistika, dan perlu diubah • Buku lainnya, Gerpolek, dimaksudkan sebagai pedoman perang secara gerilya dengan melihat kondisi politikekonomi
  • 15. CITRA TAN MALAKA • Citranya bagaikan gelombang sebanyak satu setengah • Ketika zaman hidupnya, dianggap sebagai mitos hingga dipalsukan beberapa kali • Ketika zaman orde Baru, namanya dihapuskan dari semua lini kebangsaan • Ketika zaman reformasi, namanya kembali diagung agungkan
  • 16. SIMPULAN • Tan Malaka adalah ironi sejarah Bangsa Indonesia • Pemikirannya sangat inspiratif • Citranya sebagai pendiri bangsa dianggap kembali
  • 17. Pertaanyaan 1. Kenapa dia membuat partai indonesia tapi di negara Thailand? 2. Apresiasi tentang mengapa kita tidak mencantumkan alasan mengapa kita memilih Tan Malaka sebagai bahasan KTI 3. Seberapa bahaya Tan Malaka di mata Internasional?