際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Hindari selusin perilaku buruk
(Avoiding The Dirty Dozen)
Sharing Session
Presented by M Ramdan SGP | AMC KJT
2
Dasar Hukum
1. International Air Transport Associaton (IATA), IATA
Airport Handling Manual 810 Annex A.
2. International Civil Aviation Organisation Annex 19.
The ICAO Safety Management Manual. Doc 9859-
AN/460
3. Civil Avition Safety Regulation (CASR) part 121
amandemen ke 8 tentang Certification and
requirement.
4. Undang- undang Nomor 1 tahun 2009 tentang
Penerbangan;
5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 62 Tahun
2017 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan
Sipil Bagian 19 (Civil Aviation Safety Regulation Part 19)
tentang Sistem Manajemen Keselamatan (Safety
Management System)
6. KP 22 Tahun 2015 tentang Standar Kompetensi
Personil Bandara;
3
Human Factor
Definisi
Human Factor adalah suatu multi-disiplin ilmu
yang mencoba mengoptimalkan interaksi
antara manusia, perangkat/mesin,
prosedur yang saling menunjang dalam suatu
sistem untuk mencapai suatu tujuan tertentu
Cakupan
Human Factor konsentrasi
pada kemampuan dan
keterbatasan manusia
dalam penggunaan suatu
sistem
Hubungan
Human Factor mulai dikenal pada sekitar
tahun 1970, dimana pada saat itu banyak
kecelakaan yang disebabkan oleh
interaksi antar manusia dan perangkat
yang dioperasikannya dan prosedur
pengoperasiannya dan belum adanya
regulasi yang menunjang semua
aktifitas penerbangan
1 2 3
4
5
Human Factors VS Human Error
 faktor manusia berkaitan dengan
informasi tentang perilaku manusia,
kapabilitas, dan keterbatasan serta
karakteristik mengenai desain
peralatan, mesin, sistem, pekerjaan dan
lingkungan untuk menghasilkan
keselamatan, kenyamanan, dan
efektivitas dalam penggunaannya.
 kegagalan dalam menyelesaikan suatu
tugas atau melakukan perbuatan
melawan hukum yang dapat
mengakibatkan cedera, kerusakan
peralatan atau harta benda, serta
menghambat proses kerja.
6
Why Human Factors
Mengapa? Karena manusia
itu punya keterbatasan /
limitasi yang terkadang tidak
disadarinya. Belajar Human
Factor sangat penting, untuk
mencegah potensi "WE KILL
PEOPLE". Iya, fatalitas di
dunia penerbangan itu
sangat tinggi sekali. Oleh
karena itu, faktor
keselamatan harus
diutamakan dan terus
diawasi dalam
pelaksanaannya.
Guiding
Principles
7
Human Factor dalam dunia penerbangan menjadi aspek yang penting untuk
dipelajari di tengah teknologi yang berkembang dengan sangat pesat dan semakin
canggih. Bila sebelum era tahun 2000-an penyebab kecelakaan pesawat terbang
didominasi oleh Mesin/Teknologi, maka di era setelah tahun 2000, faktor
manusia menjadi faktor penyebab kecelakaan pesawat yang terbesar.
Why Human Factors
Sebelum 2000
Mesin / Teknologi
Setelah 2000
Faktor Manusia
Play
Video
8
Why Human Factors
Berdasarkan statistik faktor human error ini
merupakan faktor penyumbang terbesar
dalam kecelakaan bahkan 2/3 dari
rangkaian penyebab kecelakaan pesawat
2 : 3
Penyebab kecelakaan pesawat biasanya
diakibatkan oleh 3 faktor utama, yaitu
faktor teknis, faktor cuaca, dan faktor
kesalahan manusia (human error).
Sebuah fakta apabila kita bekerja dengan mesin
(hardware), material, dan orang lain, pada suatu
titik pasti akan mengalami human error. wajar
dan alami jika manusia melakukan kesalahan
Tapi Bisa Diminimalisir
(Wiegman and Shappel, 2009)
9
SHEL
Model
Concept
Software
(prosedur, peraturan, checklist, dll)
Environment
(kondisi ruang kerja, lingkungan kerja,
struktur manajemen, dll)
Hardware
(peralatan yang mendukung ketika bekerja)
Liveware
(rekan kerja, supervisor, manager,
mitra kerja, dll
S
E
H
L
Human Factor telah digunakan dalam
industry penerbangan untuk
menganalisis dan mengantisipasi
kejadian yang tidak diinginkan dalam
dunia penerbangan
Edwards (1972) dimodifikasi oleh Hawkins (1984)
(Hawkins & Orlady, 1993)
10
Put safety first
and minimize the 12
common causes of
mistakes in the
aviation workplace
Quotes
11
Avoid The Dirty Dozen
12 Common Causes of
Human Factors Error
Banyaknya accident dan incident pada tahun
1980  1990 di Canada, membuat para pakar
mengidentifikasi selusin penyebab human
factor yang menurunkan kemampuan
seseorang bekerja dengan efektif.
12 macam penyebab human factor ini disebut
The Dirty Dozen dan diadopsi oleh dunia
penerbangan untuk dapat meminimalisir human
factor (AMT Handbook). Penting bagi kita untuk
mengenali symptom / gejala, dan lebih penting
lagi untuk dapat menghindari perilaku yang
menyebabkan human error ini.
12
Lack Of
Communication
Segan berinteraksi dengan orang
lain, sering berdebat dan
mengasumsikan suatu persoalan
01
13
Lack Of Communication
Keahlian berkomunikasi dalam tugas
sebagai petugas lapangan AOS
(AMC,TIS&Info) merupakan hal yang sangat
penting untuk menghindari adanya
misunderstanding. Berkomunikasi dengan
pelanggan, ground staff maupun dengan
sesama rekan AOS haruslah jelas.
Informasi mengenai pekerjaan ketika
berganti shift seharusnya tidak
menyebabkan kebingungan. Pekerjaan
seharusnya tidak dapat dilanjutkan tanpa
komunikasi oral dan tertulis antara petugas
yang memulai pekerjaan dan diteruskan oleh
petugas lain karena berganti shift.
1. Gunakan logbook atau worksheet untuk
menulis apa yang sudah dikerjakan.
2. Pastikan untuk berdiskusi tentang apa
yang sudah selesai dan apa yang belum
kita lakukan ketika berganti shift.
3. Manusia mengingat hal pertama dan
akhir dari pembicaraan dan lebih banyak
melupakan di bagian tengah
pembicaraan, maka kita perlu
mengulangi hal-hal penting di akhir
pembicaraan
4. Jangan pernah berasumsi bahwa
pekerjaan telah selesai sepenuhnya.
Minimalisir kurangnya komunikasi dengan
hal berikut :
14
Complacency
Merasa puas diri disertai rasa
kurang peduli serta menganggap
remeh persoalan
02
15
Complacency
Sebagai seorang petugas yang telah
berpengalaman berpuluh-puluh tahun dan
menguasai lapangan serta mengerjakan hal
yang sama berkali-kali tanpa menemui
kesulitan ataupun masalah, tentunya akan
memunculkan rasa kepercayaan diri.
Sayangnya terkadang tanpa disadari rasa
percaya diri ini menjadi berlebihan dari
takaran yang seharusnya, sehingga karena
merasa dirinya ahli, ia menjadi tidak
awas ketika bekerja. Salah satu tanda
complacency / kepuasan diri adalah ketika
kita bekerja tanpa mendokumentasikan
pekerjaannya, atau apa yang harusnya
dikerjakan tidak berjalan baik.
1. Selalu beranggapan bahwa terdapat
kesalahan ketika bekerja.
2. Lakukan check dan recheck dalam
bekerja. Make it double check! Or triple
check!.
3. Dokumentasikan apa yang terjadi.
Hindari Complacency dengan hal ini :
16
#FUNFACT
Sebanyak 70% dari incident
maupun accident pesawat
disebabkan oleh human factor
33% 26% 13% 12% 10% 10% 9%
Pilot
Crew
Member
Design
Fault
Mainten
ance
Approach
Guidance
Captain
ignored
crew
input
ATC
Errors
70%
17
Distraction
Mengganggu Konsentrasi
03
18
Distraction
Sebuah gangguan ketika bekerja dapat
mengacaukan prosedur. 15% terjadinya
incident dan accident berkaitan karena
adanya distraksi ketika bekerja.
Gangguan ini beragam bentuknya, contoh
yang sederhana adalah penggunaan
Handphone yang dapat menyebabkan
terganggunya konsentrasi. Masalah
pribadi seperti kesulitan dalam ekonomi
maupun keluarga juga mempengaruhi
pikiran kita ketika bekerja.
Kita perlu mengenali kapan konsentrasi
dalam bekerja terganggu.
1. Ketika kita bekerja, tinggalkan hal-hal di
luar kepentingan pekerjaan dan fokus
pada pekerjaan saat itu.
2. Gunakan checklist yang detail.
3. Jangan pernah menggunakan telepon,
tinggalkan telepon di loker dalam
kondisi silent.
Hindari Distraction dengan hal ini :
19
1 Handphone / Smartphone
Survey
2 Internet
3 Gossip / Ghibah
4 Social Media
5 Email
6 Teman kerja mampir ke meja kita
7 Rapat dadakan
8 Istirahat merokok
9 Teman kerja berisik
10 Ngobrol dengan rekan kerja
Sebuah survey menyatakan bahwa lebih
dari setengah karyawan menggunakan HP
Ketika bekerja untuk hal di luar pekerjaan.
20
Lack of Knowledge
Kurang pengetahuan
04
21
Lack of Knowlegde
Peraturan tentunya akan bertambah atau
berubah mengikuti trend tentang
keselamatan penerbangan. Pengetahuan
tentang SOP harus selalu up to date dan
selalu dilakukan sosialisasi dan penyegaran. 1. Lakukan pekerjaan sesuai sertifikasi.
2. Jika tidak paham, tanya kepada
supervisor.
3. Mintalah training atau refreshing
course secara berkala kepada atasan
untuk dapat dijadwalkan .
Jangan menebaknebak sesuatu yang tidak
kita ketahui, tetapi lakukan hal ini :
22
Lack of Team Work
Lebih suka bekerja sendiri
05
23
Lack of Team Work
Kerja sama tim mempengaruhi
performansi kita ketika bekerja. Bentuk
kerja sama tim antara lain adalah berbagi
infomasi antar petugas, melakukan
koordinasi ketika berganti shift, dan
ciptakan lingkungan yang menyenangkan
ketika bekerja dapat meningkatkan performa
kita.
1. Pastikan tidak ada tembok /
penghalang ketika berkomunikasi satu
sama lain.
2. Diskusi mengenai pekerjaan.
3. Selalu berkomunikasi dengan rekan
demi kepentingan Safety.
Cara untuk membangun team work di
tempat kerja :
24
Coming together is
the beginning. Keeping
together is progress.
Working Together is
SUCCESS.
25
Fatigue
Kelelahan
06
26
Fatigue
Kelelahan merupakan faktor yang
berkontribusi terhadap accident. Kelelahan
dapat berbentuk kelelahan mental
maupun fisik.
Seseorang dikatakan mengalami kelelahan
ketika Mengalami penurunan kognitif,
mengambil keputusan dalam jangka waktu
lama dan salah, waktu reaksi yang lamban,
tidak dapat melakukan koordinasi dengan
baik, kecepatan dan kekuatan yang
menurun, serta tidak dapat
menyeimbangkan diri.
Salah satu penyebab kelelahan adalah
kurangnya istirahat, stress, dan over work.
1. Periksa diri dan orang lain dari mimik
wajah yang menyiratkan kelelahan.
2. Hindari tugas yang sulit ketika circadian
rhythm yaitu pada pukul 1-3 am.
3. Istirahat 8 jam direkomendasikan untuk
menghindari fatigue.
4. Olah raga secara teratur.
5. Perhatikan asupan gizi.
Berikut adalah saran untuk mengatasi
kelelahan :
27
Norms
Menjadi kebiasaan, kaku dengan
intruksi kerja, membenarkan hasil
kerja yang sering dilakukan
07
28
Norms
Norms adalah kependekan dari normal,
atau cara-cara normal yang biasa
dilakukan. Biasanya hal ini tidak tertulis
dalam SOP namun diikuti oleh banyak orang
dan ditoleransi oleh atasan. Norms yang
bersifat negatif dapat menyebabkan
standard keselamatan menurun dan
menyebabkan kecelakaan. Norms biasanya
tercetus sebagai sebuah ide untuk
mengatasi sebuah masalah dengan cara
cepat. Ketika hal ini terbentuk, maka akan
diikuti oleh rekan-rekan kerja lain
Untuk mengubah paradigma ini, carilah
informasi, ubah cara kerja dengan yang
lebih praktis tanpa mengurangi kualitas kerja
29
Sandra Bullock
I'm controlling, and I want
everything orderly.
My mind goes a mile a minute,
Im difficult on every single level.
30
Lack of Awareness
Kurang peduli, kurang cermat dan
cenderung tergesa-gesa
08
31
Lack of Awareness
Lack of awareness adalah kegagalan untuk
mengenali konsekuensi dari sebuah
keputusan. Setelah melakukan pekerjaan
yang sama berulang kali, sangat mudah bagi
petugas untuk menjadi kurang konsentrasi
sehingga tidak waspada terhadap apa yang
terjadi dalam pekerjaan mereka.
Setiap pekerjaan yang dilakukan harus
diperlakukan seperti pekerjaan yang baru
pernah kita lakukan, sehingga kewaspadaan
tetap terjaga.
1. Cek dan lihat apakah kita melakukan
kesalahan yang sama berkali-kali.
2. Selalu minta supervisor untuk
mengecek pekerjaan kita.
3. Bahkan jika kita merasa bahwa kita
mampu, tetap minta seseorang untuk
mengecek pekerjaan kita.
Berikut adalah cara bagaimana
mengatasinya :
32
Stres
Tertekan, tegang, gugup
09
33
Stress
Kondisi ini bisa terjadi saat petugas harus
menyelesaikan beberapa item pekerjaan
dalam waktu terbatas. Tekanan ini
menyebabkan gugup dan memicu kesalahan
yang merugikan diri sendiri dan perusahaan.
Jika mengalami stress, istirahatlah sejenak
dan ajak rekan berdiskusi. Jangan lupa
minta bantuan teman memeriksa
pekerjaan yang sudah dilakukan.
1. Berlibur untuk menghindari burn out
dalam bekerja
2. Diskusi dengan rekan dan atasan untuk
mengawasi pekerjaan kita
3. Mulailah bergaya hidup sehat dengan
makan makanan bergizi, olah raga, dan
istirahat yang cukup untuk mengurangi
level stress
Berikut adalah hal yang dapat dilakukan
ketika kita merasa stress :
34
LIFE
STRESSFUL
EVENT
#FUNFACT
Di samping ini adalah LIFE
STRESSFUL EVENT dan skornya.
Anda mengalami stress dalam hidup
jika mendapatkan lebih dari 50 point
dalam 12 bulan.
35
Pressure
Perasaan tertekan
10
36
Pressure
Kondisi ini muncul ketika mendapat tugas
yang rumit atau beban kerja tinggi,
padahal kemampuan terbatas. Pada saat
yang sama supervisor menuntut tugas
selesai tepat waktu.
1. Untuk menghindari tekanan,
komunikasikan keluhan anda kepada
mitra kerja dan minta bantuannya.
2. Jika dirasa tekanan tidak dapat
ditoleransi dan tidak realistis,
dokumentasikan agar menjadi
perhatian manajemen.
Berikut adalah cara bagaimana
mengatasinya :
37
Lack of Resources
Keterbatasan sumber daya
11
38
Lack of Resources
Kekurangan sumber daya merupakan suatu
halangan untuk dapat bekerja dengan baik.
Sumber daya ini dapat berupa Sumber Daya
Manusia (kekurangan staff) maupun
sumber daya material lainnya misalnya
kelistrikan atau rusaknya peralatan.
1. Dokumentasikan kekurangan sumber
daya.
2. Jangan pernah mengganti peralatan
yang rusak dengan peralatan yang tidak
sesuai persyaratan.
Berikut adalah hal yang dapat dilakukan:
39
Lack of
Assertiveness
Kurang tegas pendirian,
cenderung mengakomodasi
pendapat orang meski hatinya
menolak
12
40
Lack of Assertiveness
Assertiveness merupakan kemampuan untuk
dapat mengekspresikan perasaan, opini,
dan apa yang kita butuhkan secara
positif, dengan etika yang baik dan tidak
membingungkan apalagi membuat
percakapan menjadi agresif.
Membicarakan lebih dari satu masalah
akan membingungkan orang yang
mendengarnya dan sulit untuk menemukan
solusi yang tepat. Cobalah untuk
membicarakan satu permasalahan dan
membuat solusinya diteruskan masalah
yang lain. Penting juga untuk mencari fakta
di balik argument yang dapat memberikan
informasi yang kuat.
1. Mintalah feedback terhadap yang
dibicarakan.
2. Biarkan orang lain bicara mengenai apa
yang mereka pikirkan.
3. Terimalah kritik yang membangun
dengan lapang hati.
Kurang dapat asertif dalam berbicara dapat
menyebabkan fatal accident. Hal ini dapat
dicegah dengan cara:
41
Yang tidak kalah
penting adalah
melakukan check and
recheck dengan teliti
pada setiap pekerjaan
yang dilakukan untuk
memperkecil
kemungkinan
terjadinya kesalahan.
Thanks!
mrsgpmrsgp@gmail.com
081 21214242 5
AMC KJT
Do you have any questions?
Note : Silahkan mengirimkan e-mail untuk
permintaan bahan presentasi ini.

More Related Content

Human Factor on The Airside

  • 1. Hindari selusin perilaku buruk (Avoiding The Dirty Dozen) Sharing Session Presented by M Ramdan SGP | AMC KJT
  • 2. 2 Dasar Hukum 1. International Air Transport Associaton (IATA), IATA Airport Handling Manual 810 Annex A. 2. International Civil Aviation Organisation Annex 19. The ICAO Safety Management Manual. Doc 9859- AN/460 3. Civil Avition Safety Regulation (CASR) part 121 amandemen ke 8 tentang Certification and requirement. 4. Undang- undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan; 5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 62 Tahun 2017 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 19 (Civil Aviation Safety Regulation Part 19) tentang Sistem Manajemen Keselamatan (Safety Management System) 6. KP 22 Tahun 2015 tentang Standar Kompetensi Personil Bandara;
  • 3. 3 Human Factor Definisi Human Factor adalah suatu multi-disiplin ilmu yang mencoba mengoptimalkan interaksi antara manusia, perangkat/mesin, prosedur yang saling menunjang dalam suatu sistem untuk mencapai suatu tujuan tertentu Cakupan Human Factor konsentrasi pada kemampuan dan keterbatasan manusia dalam penggunaan suatu sistem Hubungan Human Factor mulai dikenal pada sekitar tahun 1970, dimana pada saat itu banyak kecelakaan yang disebabkan oleh interaksi antar manusia dan perangkat yang dioperasikannya dan prosedur pengoperasiannya dan belum adanya regulasi yang menunjang semua aktifitas penerbangan 1 2 3
  • 4. 4
  • 5. 5 Human Factors VS Human Error faktor manusia berkaitan dengan informasi tentang perilaku manusia, kapabilitas, dan keterbatasan serta karakteristik mengenai desain peralatan, mesin, sistem, pekerjaan dan lingkungan untuk menghasilkan keselamatan, kenyamanan, dan efektivitas dalam penggunaannya. kegagalan dalam menyelesaikan suatu tugas atau melakukan perbuatan melawan hukum yang dapat mengakibatkan cedera, kerusakan peralatan atau harta benda, serta menghambat proses kerja.
  • 6. 6 Why Human Factors Mengapa? Karena manusia itu punya keterbatasan / limitasi yang terkadang tidak disadarinya. Belajar Human Factor sangat penting, untuk mencegah potensi "WE KILL PEOPLE". Iya, fatalitas di dunia penerbangan itu sangat tinggi sekali. Oleh karena itu, faktor keselamatan harus diutamakan dan terus diawasi dalam pelaksanaannya. Guiding Principles
  • 7. 7 Human Factor dalam dunia penerbangan menjadi aspek yang penting untuk dipelajari di tengah teknologi yang berkembang dengan sangat pesat dan semakin canggih. Bila sebelum era tahun 2000-an penyebab kecelakaan pesawat terbang didominasi oleh Mesin/Teknologi, maka di era setelah tahun 2000, faktor manusia menjadi faktor penyebab kecelakaan pesawat yang terbesar. Why Human Factors Sebelum 2000 Mesin / Teknologi Setelah 2000 Faktor Manusia Play Video
  • 8. 8 Why Human Factors Berdasarkan statistik faktor human error ini merupakan faktor penyumbang terbesar dalam kecelakaan bahkan 2/3 dari rangkaian penyebab kecelakaan pesawat 2 : 3 Penyebab kecelakaan pesawat biasanya diakibatkan oleh 3 faktor utama, yaitu faktor teknis, faktor cuaca, dan faktor kesalahan manusia (human error). Sebuah fakta apabila kita bekerja dengan mesin (hardware), material, dan orang lain, pada suatu titik pasti akan mengalami human error. wajar dan alami jika manusia melakukan kesalahan Tapi Bisa Diminimalisir (Wiegman and Shappel, 2009)
  • 9. 9 SHEL Model Concept Software (prosedur, peraturan, checklist, dll) Environment (kondisi ruang kerja, lingkungan kerja, struktur manajemen, dll) Hardware (peralatan yang mendukung ketika bekerja) Liveware (rekan kerja, supervisor, manager, mitra kerja, dll S E H L Human Factor telah digunakan dalam industry penerbangan untuk menganalisis dan mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan dalam dunia penerbangan Edwards (1972) dimodifikasi oleh Hawkins (1984) (Hawkins & Orlady, 1993)
  • 10. 10 Put safety first and minimize the 12 common causes of mistakes in the aviation workplace Quotes
  • 11. 11 Avoid The Dirty Dozen 12 Common Causes of Human Factors Error Banyaknya accident dan incident pada tahun 1980 1990 di Canada, membuat para pakar mengidentifikasi selusin penyebab human factor yang menurunkan kemampuan seseorang bekerja dengan efektif. 12 macam penyebab human factor ini disebut The Dirty Dozen dan diadopsi oleh dunia penerbangan untuk dapat meminimalisir human factor (AMT Handbook). Penting bagi kita untuk mengenali symptom / gejala, dan lebih penting lagi untuk dapat menghindari perilaku yang menyebabkan human error ini.
  • 12. 12 Lack Of Communication Segan berinteraksi dengan orang lain, sering berdebat dan mengasumsikan suatu persoalan 01
  • 13. 13 Lack Of Communication Keahlian berkomunikasi dalam tugas sebagai petugas lapangan AOS (AMC,TIS&Info) merupakan hal yang sangat penting untuk menghindari adanya misunderstanding. Berkomunikasi dengan pelanggan, ground staff maupun dengan sesama rekan AOS haruslah jelas. Informasi mengenai pekerjaan ketika berganti shift seharusnya tidak menyebabkan kebingungan. Pekerjaan seharusnya tidak dapat dilanjutkan tanpa komunikasi oral dan tertulis antara petugas yang memulai pekerjaan dan diteruskan oleh petugas lain karena berganti shift. 1. Gunakan logbook atau worksheet untuk menulis apa yang sudah dikerjakan. 2. Pastikan untuk berdiskusi tentang apa yang sudah selesai dan apa yang belum kita lakukan ketika berganti shift. 3. Manusia mengingat hal pertama dan akhir dari pembicaraan dan lebih banyak melupakan di bagian tengah pembicaraan, maka kita perlu mengulangi hal-hal penting di akhir pembicaraan 4. Jangan pernah berasumsi bahwa pekerjaan telah selesai sepenuhnya. Minimalisir kurangnya komunikasi dengan hal berikut :
  • 14. 14 Complacency Merasa puas diri disertai rasa kurang peduli serta menganggap remeh persoalan 02
  • 15. 15 Complacency Sebagai seorang petugas yang telah berpengalaman berpuluh-puluh tahun dan menguasai lapangan serta mengerjakan hal yang sama berkali-kali tanpa menemui kesulitan ataupun masalah, tentunya akan memunculkan rasa kepercayaan diri. Sayangnya terkadang tanpa disadari rasa percaya diri ini menjadi berlebihan dari takaran yang seharusnya, sehingga karena merasa dirinya ahli, ia menjadi tidak awas ketika bekerja. Salah satu tanda complacency / kepuasan diri adalah ketika kita bekerja tanpa mendokumentasikan pekerjaannya, atau apa yang harusnya dikerjakan tidak berjalan baik. 1. Selalu beranggapan bahwa terdapat kesalahan ketika bekerja. 2. Lakukan check dan recheck dalam bekerja. Make it double check! Or triple check!. 3. Dokumentasikan apa yang terjadi. Hindari Complacency dengan hal ini :
  • 16. 16 #FUNFACT Sebanyak 70% dari incident maupun accident pesawat disebabkan oleh human factor 33% 26% 13% 12% 10% 10% 9% Pilot Crew Member Design Fault Mainten ance Approach Guidance Captain ignored crew input ATC Errors 70%
  • 18. 18 Distraction Sebuah gangguan ketika bekerja dapat mengacaukan prosedur. 15% terjadinya incident dan accident berkaitan karena adanya distraksi ketika bekerja. Gangguan ini beragam bentuknya, contoh yang sederhana adalah penggunaan Handphone yang dapat menyebabkan terganggunya konsentrasi. Masalah pribadi seperti kesulitan dalam ekonomi maupun keluarga juga mempengaruhi pikiran kita ketika bekerja. Kita perlu mengenali kapan konsentrasi dalam bekerja terganggu. 1. Ketika kita bekerja, tinggalkan hal-hal di luar kepentingan pekerjaan dan fokus pada pekerjaan saat itu. 2. Gunakan checklist yang detail. 3. Jangan pernah menggunakan telepon, tinggalkan telepon di loker dalam kondisi silent. Hindari Distraction dengan hal ini :
  • 19. 19 1 Handphone / Smartphone Survey 2 Internet 3 Gossip / Ghibah 4 Social Media 5 Email 6 Teman kerja mampir ke meja kita 7 Rapat dadakan 8 Istirahat merokok 9 Teman kerja berisik 10 Ngobrol dengan rekan kerja Sebuah survey menyatakan bahwa lebih dari setengah karyawan menggunakan HP Ketika bekerja untuk hal di luar pekerjaan.
  • 20. 20 Lack of Knowledge Kurang pengetahuan 04
  • 21. 21 Lack of Knowlegde Peraturan tentunya akan bertambah atau berubah mengikuti trend tentang keselamatan penerbangan. Pengetahuan tentang SOP harus selalu up to date dan selalu dilakukan sosialisasi dan penyegaran. 1. Lakukan pekerjaan sesuai sertifikasi. 2. Jika tidak paham, tanya kepada supervisor. 3. Mintalah training atau refreshing course secara berkala kepada atasan untuk dapat dijadwalkan . Jangan menebaknebak sesuatu yang tidak kita ketahui, tetapi lakukan hal ini :
  • 22. 22 Lack of Team Work Lebih suka bekerja sendiri 05
  • 23. 23 Lack of Team Work Kerja sama tim mempengaruhi performansi kita ketika bekerja. Bentuk kerja sama tim antara lain adalah berbagi infomasi antar petugas, melakukan koordinasi ketika berganti shift, dan ciptakan lingkungan yang menyenangkan ketika bekerja dapat meningkatkan performa kita. 1. Pastikan tidak ada tembok / penghalang ketika berkomunikasi satu sama lain. 2. Diskusi mengenai pekerjaan. 3. Selalu berkomunikasi dengan rekan demi kepentingan Safety. Cara untuk membangun team work di tempat kerja :
  • 24. 24 Coming together is the beginning. Keeping together is progress. Working Together is SUCCESS.
  • 26. 26 Fatigue Kelelahan merupakan faktor yang berkontribusi terhadap accident. Kelelahan dapat berbentuk kelelahan mental maupun fisik. Seseorang dikatakan mengalami kelelahan ketika Mengalami penurunan kognitif, mengambil keputusan dalam jangka waktu lama dan salah, waktu reaksi yang lamban, tidak dapat melakukan koordinasi dengan baik, kecepatan dan kekuatan yang menurun, serta tidak dapat menyeimbangkan diri. Salah satu penyebab kelelahan adalah kurangnya istirahat, stress, dan over work. 1. Periksa diri dan orang lain dari mimik wajah yang menyiratkan kelelahan. 2. Hindari tugas yang sulit ketika circadian rhythm yaitu pada pukul 1-3 am. 3. Istirahat 8 jam direkomendasikan untuk menghindari fatigue. 4. Olah raga secara teratur. 5. Perhatikan asupan gizi. Berikut adalah saran untuk mengatasi kelelahan :
  • 27. 27 Norms Menjadi kebiasaan, kaku dengan intruksi kerja, membenarkan hasil kerja yang sering dilakukan 07
  • 28. 28 Norms Norms adalah kependekan dari normal, atau cara-cara normal yang biasa dilakukan. Biasanya hal ini tidak tertulis dalam SOP namun diikuti oleh banyak orang dan ditoleransi oleh atasan. Norms yang bersifat negatif dapat menyebabkan standard keselamatan menurun dan menyebabkan kecelakaan. Norms biasanya tercetus sebagai sebuah ide untuk mengatasi sebuah masalah dengan cara cepat. Ketika hal ini terbentuk, maka akan diikuti oleh rekan-rekan kerja lain Untuk mengubah paradigma ini, carilah informasi, ubah cara kerja dengan yang lebih praktis tanpa mengurangi kualitas kerja
  • 29. 29 Sandra Bullock I'm controlling, and I want everything orderly. My mind goes a mile a minute, Im difficult on every single level.
  • 30. 30 Lack of Awareness Kurang peduli, kurang cermat dan cenderung tergesa-gesa 08
  • 31. 31 Lack of Awareness Lack of awareness adalah kegagalan untuk mengenali konsekuensi dari sebuah keputusan. Setelah melakukan pekerjaan yang sama berulang kali, sangat mudah bagi petugas untuk menjadi kurang konsentrasi sehingga tidak waspada terhadap apa yang terjadi dalam pekerjaan mereka. Setiap pekerjaan yang dilakukan harus diperlakukan seperti pekerjaan yang baru pernah kita lakukan, sehingga kewaspadaan tetap terjaga. 1. Cek dan lihat apakah kita melakukan kesalahan yang sama berkali-kali. 2. Selalu minta supervisor untuk mengecek pekerjaan kita. 3. Bahkan jika kita merasa bahwa kita mampu, tetap minta seseorang untuk mengecek pekerjaan kita. Berikut adalah cara bagaimana mengatasinya :
  • 33. 33 Stress Kondisi ini bisa terjadi saat petugas harus menyelesaikan beberapa item pekerjaan dalam waktu terbatas. Tekanan ini menyebabkan gugup dan memicu kesalahan yang merugikan diri sendiri dan perusahaan. Jika mengalami stress, istirahatlah sejenak dan ajak rekan berdiskusi. Jangan lupa minta bantuan teman memeriksa pekerjaan yang sudah dilakukan. 1. Berlibur untuk menghindari burn out dalam bekerja 2. Diskusi dengan rekan dan atasan untuk mengawasi pekerjaan kita 3. Mulailah bergaya hidup sehat dengan makan makanan bergizi, olah raga, dan istirahat yang cukup untuk mengurangi level stress Berikut adalah hal yang dapat dilakukan ketika kita merasa stress :
  • 34. 34 LIFE STRESSFUL EVENT #FUNFACT Di samping ini adalah LIFE STRESSFUL EVENT dan skornya. Anda mengalami stress dalam hidup jika mendapatkan lebih dari 50 point dalam 12 bulan.
  • 36. 36 Pressure Kondisi ini muncul ketika mendapat tugas yang rumit atau beban kerja tinggi, padahal kemampuan terbatas. Pada saat yang sama supervisor menuntut tugas selesai tepat waktu. 1. Untuk menghindari tekanan, komunikasikan keluhan anda kepada mitra kerja dan minta bantuannya. 2. Jika dirasa tekanan tidak dapat ditoleransi dan tidak realistis, dokumentasikan agar menjadi perhatian manajemen. Berikut adalah cara bagaimana mengatasinya :
  • 38. 38 Lack of Resources Kekurangan sumber daya merupakan suatu halangan untuk dapat bekerja dengan baik. Sumber daya ini dapat berupa Sumber Daya Manusia (kekurangan staff) maupun sumber daya material lainnya misalnya kelistrikan atau rusaknya peralatan. 1. Dokumentasikan kekurangan sumber daya. 2. Jangan pernah mengganti peralatan yang rusak dengan peralatan yang tidak sesuai persyaratan. Berikut adalah hal yang dapat dilakukan:
  • 39. 39 Lack of Assertiveness Kurang tegas pendirian, cenderung mengakomodasi pendapat orang meski hatinya menolak 12
  • 40. 40 Lack of Assertiveness Assertiveness merupakan kemampuan untuk dapat mengekspresikan perasaan, opini, dan apa yang kita butuhkan secara positif, dengan etika yang baik dan tidak membingungkan apalagi membuat percakapan menjadi agresif. Membicarakan lebih dari satu masalah akan membingungkan orang yang mendengarnya dan sulit untuk menemukan solusi yang tepat. Cobalah untuk membicarakan satu permasalahan dan membuat solusinya diteruskan masalah yang lain. Penting juga untuk mencari fakta di balik argument yang dapat memberikan informasi yang kuat. 1. Mintalah feedback terhadap yang dibicarakan. 2. Biarkan orang lain bicara mengenai apa yang mereka pikirkan. 3. Terimalah kritik yang membangun dengan lapang hati. Kurang dapat asertif dalam berbicara dapat menyebabkan fatal accident. Hal ini dapat dicegah dengan cara:
  • 41. 41 Yang tidak kalah penting adalah melakukan check and recheck dengan teliti pada setiap pekerjaan yang dilakukan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan.
  • 42. Thanks! mrsgpmrsgp@gmail.com 081 21214242 5 AMC KJT Do you have any questions? Note : Silahkan mengirimkan e-mail untuk permintaan bahan presentasi ini.