Dokumen tersebut membahas mengenai ukuran kinerja dan pengukuran kinerja secara tradisional dan balanced scorecard. Dibahas pula studi kasus mengenai perusahaan asuransi CUP yang menciptakan Customer Care Center untuk menangani masalah loyalitas pelanggan yang menurun."
2. Pengukuran
Kinerja...
menurut Bryan Shane ( 2004) dalam buku
Haryono Umar adalah suatu alat manajemen
untuk meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan dan akuntabilitas.
Simons menyebut bahwa pengukuran kinerja
membantu
manajer
dalam
memonitor
implementasi strategi bisnis dengan cara
membandingkan antara hasil actual dengan
sasaran dan tujuan strategis.
3. Kinerja....
Secara umum dapat juga dikatakan bahwa kinerja
merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh
organisasi dalam periode tertentu
Pengertian kinerja menurut Wibowo ( 2007) dalam
buku Mohammad Mahsun hasil pekerjaan yang
mempunyai hubungan kuat dengan tujuan
strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan
memberikan kontribusi pada ekonomi .
4. Tujuan dan Manfaat Pengkukuran
Kinerja
Tujuan pokok pengukuran kinerja adalah untuk
memotivasi karyawan dalam pencapaian sasaran
organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang
telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan hasil
dan tindakan yang diininkan (Mulyadi,2001,p.420).
Menurut Lynch dan Cross dalam Yuwono et al, 2002,
manfaat pengukuran kinerja adalah sebagai berikut:
Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga
akan
membawa
perusahaan
lebih
dekat
pada
pelanggannya dan membuat seluruh anggota/karyawan
organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan
kepada pelanggan,
Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai
bagian dari mata-rantai pelanggan dan pemasok internal,
6. Pengukuran Kinerja
Menurut Perspektif
Tradisional
Secara sederhana, pengertian pengukuran kinerja
secara tradisional adalah pengukuran kerja yang
hanya berdasarkan kepada kinerja keuangan dan
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba.
Pengukuran kinerja tradisional hanya menitik
beratkan pada sisi keuangan saja. Pengukuran
berdasarkan perspektif tradisional cenderung
mengandalkan pengukuran keuangan jangka
pendek sebagai standar kinerja perusahaannya
dan berdasarkan atas kinerja yang telah lewat.
7. Permasalahan dalam
pengukuran kinerja
Tradisional
Pembesaran perusahaan berakibat pula pada semakin
panjangnya siklus operasi perusahaan.
Pengukuran kinerja bahkan semakin sulit dilakukan
pada perusahaan pada modal berskala besar yang
menghasilkan lebih dari satu jenis produk, terutama
kesulitan dalam pengalokasian biaya overhead.
Bertambahnya stakeholders semakin mempersulit
proses deliberasi
Dengan berbagai kendala di atas, dapat dipastikan
bahwa pengukuran kinerja berbasis informasi keuangan
sudah tidak bisa lagi memuaskan semua pihak
8. Scorecard
Banyak ahli yang memberikan pendapat mengenai
pengertian Balanced Scorecard seperti pendapat Vincent
(2005, p.9), Balanced Scorecard merupakan suatu konsep
manajemen yang membantu menerjemahkan strategi ke
dalam tindakan. Balanced Scorecard adalah lebih dari
sekedar suatu sistem pengukuran operasional atau taktis.
Perusahaan-perusahaan yang inovatif menggunakannya
sebagai suatu sistem manajemen strategis yang menglola
strategi perusahaan sepanjang waktu.
Pendapat ahli lainnya adalah Kaplan dan Norton yang
diterjemahkan oleh Peter R. Yosi Pasla (2000, p.8):
Mempertajam konsep pengukuran kinerja dengan
menentukan suatu pendekatan yang efektif dan
seimbang (Balanced) dalam mengukur kinerja strategik
perusahaan. Pendekatan tersebut
terdiri
dari
empat perspektif yaitu: financial, customer, internal
business process and learning and growth.
10. 4 perspektif dalam
balance scorecard
perspektif
perspektif
perspektif
perspektif
keuangan
pelanggan
proses bisnis internal
pembelajaran dan pertumbuhan
11. CUP Corporation
CUP adalah salah satu perusahaan asuransi terbesar yang
berbasis di Eropa. Perusahaan tersebut memiliki operasi di
seluruh dunia dan baru-baru ini dibeli oleh perusahaan
asuransi besar lainnya. CUP telah menikmati tingkat
pertumbuhan yang luar biasa yaitu lebih dari 25% tiap
tahunnya selama 10 tahun terakhir. Perusahaan telah
melakukan serangkaian akuisisi untuk memperluas jenis
asuransi yang ditawarkan dan juga telah mengembangkan
diri secara internal untuk memenuhi kebutuhan yang
semakin luas dari pasar yang dilayaninya. Perusahaan
menjual berbagai jenis asuransi kesehatan, jiwa, kerugian,
property dan otomotif.
12.
Selama lebih dari 2 tahun terakhir, pertumbuhan
pendapatan premi pada industry asuransi Jerman
telah menjadi datar. Pada tahu 1993 dan 1994,
industry ini masih menikmati tingkat pertumbuhan
tinggi dan berkembang pada tingkat 10,3% dan 9,5%
masing-masing. Tetapi, pada tahun 1995, tingkat
pertumbuhan menurun hanya sekitar 4,8%. Pada tahun
1996 dan 1997, pertumbuhannya datar dan tidak
sesuai dengan pertumbuhan 3% yang direncanakan
dan perkiraannya adalah bahwa pertumbuhan hanya
akan menengah, jika memang ada pertumbuhan yang
dicatat.
13. Penurunan tingkat pertumbuhan ini disebabkan oleh
beberapa tren yang memaksa :
Iklim ekonomi yang memburuk dengan meningkatnya
penyusutan ekonomis, meingkatnya pengangguran dan
stagnan-nya pendapatan riil
Pajak dan pungutan kesejahteraan social yang lebih
tinggi, sebagian disebabkan oleh reunifikasi Jerman
Semakin meningkatnya persaingan yang diakibatkan oleh
deregulasi pasar Eropa, yang sangat terlihat untuk
pertama kalinya pada tahun 1995
Kepuasan eksentif dari permintaan dasar akan asuransi
Jerman, suatu bidang dengan pertumbuhan yang
berkesinambungan sampai tahun 1994
14. Kemudian CUP Vorstand (Dewan Direksi) memutuskan
untuk menciptakan Customer Care Center (CCC) untuk
membendung semakin banyaknya pelanggan yang
meninggalkan perusahaan karena ketidakpuasan dengan
layanan perusahaan. Gagasan utamanya adalah untuk
menyediakan satu nomor telepon untuk pelanggan
pribadi yang dapat digunakan untuk semua pertanyaan
serta masalah mereka dan untuk semua jenis asuransi
yang ditawarkan oleh CUP. CCC tersebut akan
diperlengkapi dengan staff yang mencukupi agar dapat
beroperasi selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu untuk
memastikan bahwa selalu ada staff yang melayani
pelanggan. Karyawan CUP akan mampu menjawab 90%
pada saat pertama kali menelepon. 10% masalah sisanya
akan diselesaikan dalam satu hari dengan telepon
balasan.
15. Lapse Rate sebagai
masalah loyalitas
pelanggan
Secara tradisional perusahaan melalui dua merk nya yaitu CUP
dan Southern telah focus pada segmen pasar menengah ke
bawah yang tidak terlalu sensitive terhadap harga. Tingkat
kehilangan pelanggan yang meningkat mulai menyita perhatian
beberapa eksekutif senior. Pada bulan Maret 1996, perusahaan
ini melaporkan lapse rate-jumlah pelanggan yang membatalkan
kontrak dibandingkan jumlah total kontrak- telah mencapai DM
800 juta pada tahun 1995 (DM 900 juta pada tahun 1996) yang
merupakan sekitar 10% dari total pendapatan premi. Pada
beberapa produk, seperti asuransi mobil, angka ini jauh lebih
besar (20%) dan telah melewati batas.
16. Perusahaan juga melaporkan bahwa komisi
bagi agen hampir seluruhnya dikaitkan dengan
menghasilkan kontrak baru. Akhirnya agenagen tersebut menghabiskan 70% waktunya
untuk menghasilkan kontrak baru yang hanya
mencukupi untuk menutupi pembatalan. Jika
kecenderungan ini berlanjut, maka para agen
akan diharuskan untuk menghabiskan 100%
waktunya untuk mencari kontrak baru agar
dapat menutup yang dibatalkan.
17. Masalah korporat : Dari
siklus yang buruk menjadi
siklus yang benar.
Untuk membuat siklus yang benar, retensi
pelanggan harus menjadi sasaran strategis
Pelanggan perlu dipandang sebagai seseorang,
suatu keluarga atau bahkan angota keluarga
besar yang melalui siklus hidup dengan
kejadian-kejadian penting dimana masingmasing
kejadian
tersebut
menciptakan
kebutuhan akan asuransi baru
18. Perusahaan secara keseluruhan sebaiknya bersikap
proaktif mengambil dan membidik kelompok yang paling
menguntungkan dan belajar lebih banyak mengenai
pelanggan tersebut. Pada saat yang sama, perusahaan
sebaiknya mempertahankan dasar pelanggan sudah ada
dengan :
Menjadi sensitif terhadap sinyal awal perpindahan
Memantau dengan cermat kejadian pemicu, dan
Mencoba memulihkan kontrak/pelanggan yang hilang.
Ketika usaha dari setiap lini produk menjadi penting, maka
jelaslah beberapa eksekutif di tingkat korporat merasakan
bahwa ada suatu kebutuhan akan pendekatan yang
komprehensif dan terintegrasi. Tetapi, pendekatan
semacam ini sebaiknya diambil dalm langkah-langkah yang
incremental
19. Langkah pertama : Quick
Hits dan Penemuan Baru
Data menyebutkan bahwa CUP dapat mengambil
manfaat dan menggunakan sejumlah gagasan untuk
retensi pelanggan yang diturunkan dari praktik
perusahaan asuransi dan bank terkemuka AS maupun
intense internal baru. CUP Vorstand (Dewan Direksi)
memerintahkan suatu studi yang spesifik mengenai
loyalitas pelanggan untuk CUP antara bulan Mei 1996
dan bulan Oktober 1996. Telah diantisipasi bahwa hal
ini akan menimbulkan gagasan untuk quick hits dan
mulai menambal lubang di ember.
Namun, proyek ini juga membawa penemuan baru
mengenai pemikiran umum dalam perusahaan mengenai
pelanggan. Menurut salah seorang konsultan :
20.
Seorang pelanggan biasanya menghubungi perusahaan
karena agennya tidak dapat dihubungi (baik karena
paruh waktu atau sedang mengusahakan bisnis baru)
Karyawan yang bekerja di satu lini produk hanya
memiliki satu jaringan dan memiliki sedikit akses ke
informasi mengenai kontrak lain yang mungkin dimiliki
oleh pelanggan
Asuransi mobil memainkan peranan yang sangat
penting dalam mengikat pelanggan karena biasanya
merupakan kontrak yang pertama.
Kebanyakan orang-orang CUP berbicara mengenai
pelanggan namun tidak melakukan apapun untuk
memperbaiki layanan pelanggan.
Ketika kelompok fokus pelanggan dibentuk pada bulan
Juni 1997, anggota Vorstand diundang untuk hadir.
Hanya satu orang saja yang datang diluar manajer
yang melakukan studi. Yang lainnya berkata kami
mengenal pelanggan kami.
21. Customer Care Center
Pada bulan Januari 1997, kerangka untuk desain CCC telah siap dan
menspesifikasi hal-hal berikut ini :
Pelanggan pribadi CUP akan memiliki satu dan hanya satu nomor
telepon untuk semua pertanyaan dan persoalan mereka. Layanan
ini akan tersedia bagi mereka selain bagi agen
CCC akan dibuka 24jam sehari dan 7hari seminggu. CCC akan
mampu untuk menyelesaikan 90% pertanyaan pelanggan dalam
satu panggilan telepon. Ini akan membawa peningkatan yang
signifikan dalam kualitas dan efisiensi pelayanan.
CUP akan memperoleh manfaat dari pengurangan dalam lapse
rate terutama, dalam kasus dimana pada masa lalu pertanyaan
klien tidak dijawab atau pelayananya tidak memuaskan.
Cita-cita tambahan CUP adalah; (a) menjadi pemimpin dalam
layanan industry asuransi, (b) meningkatkan jumlah pelanggan
dengan berbagai polis.
22. Keprihatinan dan mencari
solusi
Proposal tersebut menimbulkan sejumlah keprihatinan. Misalnya
saja, para agen melihat CCC sebagi ancaman terhadap hubungan
mereka dengan klien.
Lini produk memiliki keprihatinan yang berbeda. Mereka berpikir
bahwa adalah tidak mungkin seorang generalis mampu
menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan bisnis mereka
yang terspesialisasi dan dibutuhkan pengalaman paling tidak
selama 10 tahun untuk belajar melakukannya.
paling tidak 70-80% pertanyaan (tergantung pada lini produknya)
adalah biasa dan tidak diperlukan seorang spesialis untuk
menjawabnya karena pertanyaan tersebut biasanya mengenai
status klaim atau perubahan alamat pelanggan dan lain-lain
Keprihatinan terakhir berkaitan dengan fakta bahwa CCC
semacam ini sudah dibentuk di beberapa lini produk dan kantor
cabang.
23. Indikator dan Pengukuran
Keberhasilan
CCC tersebut akan beroperasi dalam waktu
setahun, di bulan Mei 1998. Usaha tersebut
diawasi secara luas dalam perusahaan dan dalam
industry asuransi Jerman. Jika berhasil, maka
CUP akan memperoleh keunggulan sebagai
pengguna pertama dan menjadi instrument dalam
pembentukan kembali industry. Ketika ditanya
bagaimana Derrick akan mengukur keberhasilan
dengan klien, ia menjawab: lapse rate yang
menurun-bagian dari lapse rate yang berhubungan
dengan kualitas layanan dari CUP, seharusnya
akan menurun. Tetapi eksekutif lain berbeda
pandangan mengenai apa yang menyusun suatu
balanced scorecard
24.
Jika perusahaan membentuk CCC, masalah
keluhan pelanggan akan diurus dengan baik
oleh CCC, maka perusahaan tidak perlu
khawatir tentang pembatalan kontrak yang
terus menerus terjadi. Dengan agen asuransi
yang aktif mencari kontrak baru, maka CUP
corporation akan semakin besar dengan
pelanggan yang juga semakin banyak dan
setia/loyal terhadap perusahaan.