1) Fabel kucing dan tikus menceritakan kucing dan tikus yang ingin makan lame di rumah petani tetapi rencana mereka gagal karena kucing akhirnya memakan tikus.
2) Fabel anak babi menceritakan anak babi yang membangun rumah dan berhasil menipu srigala yang ingin memakannya.
3) Mitos membahas kepercayaan tentang membawa payung di dalam rumah dan menggunakan benda tajam di malam hari.
1 of 5
Download to read offline
More Related Content
Fabel 1
1. FABEL
FABEL KUCING DAN TIKUS
Tikus : Hai, kucing!
Kucing : Ada apa?
Tikus : Mari kita makan lame.
Kucing : Dimana kita bisa mendapatkan lame.
Tikus : Itu disana, digantung dirumah pak tani. Lamenya amat banyak. kita akan puas
memakannya.Rupanya kucing tertarik pada usul tikus. Ketika malam tiba tikus dan kucing berangkat
kerumah pak tani. Setiba dirumah pak tani, kucing dan tikus amat terkejut. Ternyata, dirumah pak tani
sedang ada pesta perkawinan. Kucing dan tikus menunggu sampai pesta itu usai. Akhirnya, mereka
bersepakat, tikus akan memanjat ke atas, kucing menunggu dibawah. Sebelum memanjat keatas tikus
berpesan.Tikus : Kalau sudah lame yang jatuh kesini, cepatlah kamu melompat dan menerkam.
Jangan sampai lame itu terpental keluar kamar ini. Nanti kita ketahuan!Akhirnya tikus memanjat
keatas tempat lame digantung. Sesampainya diatas, ia pun mencari lame yang bagus dan besar untuk
dijatuhkan kebawah agar ditangkap kucing. Timbul niat curang tikus. Setelah ia menemukan lame
yang bagus dan besar, ia lupa janjinya kepada kucing yang kelaparan menunggu dengan siaga sambil
mengadahkan kepalanya keatas.Kucing : Kok, lama benar tikus diatas? Tikus sudah mendapatkan
lame apa belum ya? Perutku sudah lapar sekali!Tikus pun mendapatkan lagi lame yang paling besar
dan bagus. Tikus mulai menggerak tali pengikat lame itu. Belum selesai tali pengikat lame itu
digerek, karena kekenyangan, tegang dan takut ketahuan oleh penghuni rumah, tiba-tiba tikus salah
injak dan terjatuh. Sebelum sampai kebawah tikus berkata.Tikus : Jangan kau makan saya. Saya
adalah tikus kawanmu, jangan makan saya!!!
Kucing : Lamee..e..ee..!
FABEL ANAK-ANAK BABI
Pada suatu hari Fauna city ada seekor anak babi yang sedang membeli bata untuk membuat
rumah. Anak babi : Ha, aku sudah mendapatkan bata aku hanya tinggal membuat
rumah.Anak babi pun membuat rumahnya dengan senang hati dan ketika sudah selesai anak
babi pun masuk ke dalam rumah. Lalu ada seekor srigala yang buas dan ganas, karena dengan
tiupannya saja rumah yang lain bisa hancur. Srigala : ( tok, tok, tok ) mengetuk pintu ) Anak
babi ! anak babi ! buka pintunya. Anak babi : Ha, itukan srigala yang ganas itu. Iiiii.
Atut. Srigala : Anak babi ! anak babi ! cepatlah buka.
Anak babi : Tidak aku tidak akan membukakan pintu, kau kukan srigala pemakan daging.
Srigala : Rupanya kau sudah tau ! aku akan menghancurkan rumahmu. Hia...hus ha tidak
hancur, aku akan mencoba lagi. Hia.. hus...ah tidak bisa. Tunggu kau besok aku akan datang
lagi .Keesokan harinya. Srigala : Anak babi ! bagaimana kalau kau ikut denganku,
mengambil buah ceri di pohon sana buahnya banyak lho.
Anak babi : Oh.baiklah nanti sore kau jemput aku disini ya.
Srigala : Baiklah aku jemput jam 03.00.Rupanya anak babi sudah tahu dimana pohon cery
itu, ia aka mengambilnya sendiri. Anak babi : Srigala belum datang aku akan pergi
mengambil buah itu sendiri.Anak babi pun memanjat pohon ceri itu dan mengambil
buahnya, tidak lama kemudian.Anak babi : Sudah banyak aku mau pulang dulu. Ha, itu
srigala aku harus cepat pulang.Setelah anak babi sampai di rumah. Srigala pun datang untuk
menjemput anak babi.Srigala : Anak babi, bagaimana dengan janjimu.
Anak babi : Aku sudah mengambil buah ceri itu dan rasanya enak sekali.
Srigala : Ha.. kurang ajar, kalau kalau bertemu aku akan kuhajar kau dan
kumakan.Keesoka harinya anak babi pergi ke pasar dan sedang memilih buah, lalu ternyata
srigala itu pun datang ke pasar.
2. MITOS
Memakai payung di dalam rumah berarti sial
Ya sial kalau lagi ada banyak orang di dalam rumah dan kita memakai payung. Mungkin orang
orang di sekitar Anda akan merasa terganggu atau tercolok matanya.
Jangan memakai sesuatu yang tajam di malam hari, pamali
Mungkin mitos ini muncul sebelum adanya listrik, jadi rasa orang tua melarang anaknya untuk tidak
menggunakan benda tajam di malam hari. Kalau sekarang kan sudah ada listrik, buat apa
mempercayai mitos ini.
3. JENAKA
PANTUN
Jangan takut
Jangan kawatir
Itu kentu
Bukan petir
CERITA
Dikeluarkan baru digaruk
Sang pasien mati-matian membujuk dokter agar tidak membedahnya.
Sebetulnya saya tidak menderita penyakit yang serius, ungkapnya,
kecuali usus buntu saya agak terasa gatal.
Baiklah kalau begitu, jawab dokter,mari segera kita keluarkan.
Apakah usus buntu ini harus dikeluarkan hanya karena gatal sedikit,
Dok?
Tentu saja, balas dokter dengan nada tidak sabar.
Setelah dikeluarkan barulah kita bisa menggaruknya.
4. SAGE
Asal Usul Kota Banyuwangi
Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar
yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra
yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. Pagi hari ini
aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu, kata Raden Banterang kepada para abdinya.
Setelah peralatan berburu siap, Raden Banterang disertai beberapa pengiringnya berangkat ke
hutan. Ketika Raden Banterang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di depannya. Ia
segera mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan. Ia terpisah dengan para pengiringnya.
Kemana seekor kijang tadi?, kata Raden Banterang, ketika kehilangan jejak buruannya. Akan ku
cari terus sampai dapat, tekadnya. Raden Banterang menerobos semak belukar dan pepohonan
hutan. Namun, binatang buruan itu tidak ditemukan. Ia tiba di sebuah sungai yang sangat bening
airnya. Hem, segar nian air sungai ini, Raden Banterang minum air sungai itu, sampai merasa
hilang dahaganya. Setelah itu, ia meninggalkan sungai. Namun baru beberapa langkah berjalan, tiba-
tiba dikejutkan kedatangan seorang gadis cantik jelita.Ha? Seorang gadis cantik jelita? Benarkah ia
seorang manusia? Jangan-jangan setan penunggu hutan, gumam Raden Banterang bertanya-tanya.
Raden Banterang memberanikan diri mendekati gadis cantik itu. Kau manusia atau penunggu
hutan? sapa Raden Banterang. Saya manusia, jawab gadis itu sambil tersenyum. Raden
Banterang pun memperkenalkan dirinya. Gadis cantik itu menyambutnya. Nama saya Surati berasal
dari kerajaan Klungkung. Saya berada di tempat ini karena menyelamatkan diri dari serangan
musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan, Jelasnya. Mendengar
ucapan gadis itu, Raden Banterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja
Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana. Tak lama
kemudian mereka menikah membangun keluarga bahagia.
Cindelaras
Raden Putra adalah raja Kerajaan Jenggala. Ia didampingi seorang permaisuri yang baik hati dan
seorang selir yang cantik jelita. Tetapi, selir Raja Raden Putra memiliki sifat iri dan dengki terhadap
sang permaisuri. Ia merencanakan suatu yang buruk kepada permaisuri. Seharusnya, akulah yang
menjadi permaisuri. Aku harus mencari akal untuk menyingkirkan permaisuri, pikirnya.
Selir baginda, berkomplot dengan seorang tabib istana. Ia berpura-pura sakit parah. Tabib istana
segera dipanggil. Sang tabib mengatakan bahwa ada seseorang yang telah menaruh racun dalam
minuman tuan putri. Orang itu tak lain adalah permaisuri Baginda sendiri, kata sang tabib. Baginda
menjadi murka mendengar penjelasan tabib istana. Ia segera memerintahkan patihnya untuk
membuang permaisuri ke hutan.
Sang patih segera membawa permaisuri yang sedang mengandung itu ke hutan belantara. Tapi,
patih yang bijak itu tidak mau membunuhnya. Rupanya sang patih sudah mengetahui niat jahat selir
baginda. Tuan putri tidak perlu khawatir, hamba akan melaporkan kepada Baginda bahwa tuan putri
sudah hamba bunuh, kata patih. Untuk mengelabui raja, sang patih melumuri pedangnya dengan
darah kelinci yang ditangkapnya. Raja menganggung puas ketika sang patih melapor kalau ia sudah
membunuh permaisuri.
Setelah beberapa bulan berada di hutan, lahirlah anak sang permaisuri. Bayi itu diberinya nama
Cindelaras. Cindelaras tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas dan tampan. Sejak kecil ia sudah
berteman dengan binatang penghuni hutan. Suatu hari, ketika sedang asyik bermain, seekor rajawali
menjatuhkan sebutir telur. Hmm, rajawali itu baik sekali. Ia sengaja memberikan telur itu kepadaku.
Setelah 3 minggu, telur itu menetas. Cindelaras memelihara anak ayamnya dengan rajin. Anak ayam
itu tumbuh menjadi seekor ayam jantan yang bagus dan kuat. Tapi ada satu keanehan. Bunyi kokok
ayam jantan itu sungguh menakjubkan! Kukuruyuk Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba,
atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra
5. LEGENDA
Asal Usul Danau Toba
Di Sumatera Utara terdapat danau yang sangat besar dan ditengah-tengah danau tersebut
terdapat sebuah pulau. Danau itu bernama Danau Toba sedangkan pulau ditengahnya
dinamakan Pulau Samosir. Konon danau tersebut berasal dari kutukan dewa.Di sebuah desa
di wilayah Sumatera, hidup seorang petani. Ia seorang petani yang rajin bekerja walaupun
lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak
kenal lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup
sendirian. Di suatu pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai. Mudah-
mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar, gumam petani tersebut dalam hati.
Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-goyang. Ia segera
menarik kailnya. Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan cukup besar.
Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerah-
merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan.
Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan bersedia menemanimu jika kau tidak jadi
memakanku. Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena keterkejutannya,
ikan yang ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah
wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita. Bermimpikah aku?, gumam petani.
Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu
Di Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Bandung terdapat sebuah tempat rekreasi yang sangat
indah yaitu Gunung Tangkuban Perahu. Tangkuban Perahu artinya adalah perahu yang
terbalik. Diberi nama seperti karena bentuknya memang menyerupai perahu yang terbalik.
Konon menurut cerita rakyat parahyangan gunung itu memang merupakan perahu yang
terbalik. Berikut ini ceritanya.Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh
seorang raja dan seorang ratu yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama
Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. Pada suatu hari
saat sedang menenun di beranda istana, Dayang Sumbi merasa lemas dan pusing. Dia
menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali. Saat pintalannya jatuh untuk kesekian
kalinya Dayang Sumbi menjadi marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang mau
mengambilkan pintalannya itu. Tepat setelah kata-kata sumpah itu diucapkan, datang seekor
anjing sakti yang bernama Tumang dan menyerahkan pintalan itu ke tangan Dayang Sumbi.
Maka mau tak mau, sesuai dengan sumpahnya, Dayang Sumbi harus menikahi Anjing
tersebut.Dayang Sumbi dan Tumang hidup berbahagia hingga mereka dikaruniai seorang
anak yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Anak ini diberi
nama Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya, Sangkuring se lalu ditemani bermain oleh
seekor anjing yang bernama Tumang yang dia ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan
sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah
perkasa.Pada suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama anjingnya untuk
berburu rusa untuk keperluan suatu pesta. Setelah beberapa lama mencari tanpa hasil,
Sangkuriang merasa putus asa, tapi dia tidak ingin mengecewakan ibunya. Maka dengan
sangat terpaksa dia mengambil sebatang panah dan mengarahkannya pada Tumang.
Setibanya di rumah dia menyerahkan daging Tumang pada ibunya. dayanng Sumbi yang
mengira daging itu adalah daging rusa, merasa gembira atas keberhasilan anaknya.