際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Ekonomi dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia
ORASI ILMIAH

Universitas Negeri Jakarta
Jakarta, 12 Februari 2014

CHAIRUL TANJUNG
Sumber Daya Manusia: Tantangan Menuju Indonesia Maju
Indonesia Maju Cita-Cita Bangsa dan Amanat Para Pendiri Bangsa

Pembukaan UUD 1945
INDONESIA MAJU

Pancasila
Yayasan Indonesia Forum (2007): Indonesia akan menjadi 5 besar kekuatan ekonomi dunia
di tahun 2030

5 besar kekuatan ekonomi

Pemanfaatan kekayaan alam

dunia dengan pendapatan

berkelanjutan  10 besar tujuan

perkapita US$ 18,000

wisata

Visi 2030:
Negara Maju yang Unggul dalam
Pengelolaan Kekayaan Alam

Kualitas hidup modern dan
merata (growth with equity) 

30 perusahaan Indonesia di

30 besar HDI di dunia

Fortune 500 companies

Sumber: Yayayasan Indonesia Forum
McKinsey Global Institute (2012): Indonesia akan menjadi 7 ekonomi terbesar dunia

Kini
16
Ekonomi terbesar di
dunia

$0.5 Triliun
55 Juta
Tenaga kerja terlatih

Potensi pasar produk
konsumer, pertanian,
perikanan, pendidikan
dan sumber daya alam

>50 Juta
Consuming Class*

2030
170 Juta
Consuming Class*
7
Ekonomi terbesar
dunia

Sumber: McKinsey & Co

113 Juta
Kebutuhan akan tenaga
kerja terlatih

$1.8 Triliun
Potensi pasar produk
konsumer, pertanian,
perikanan, pendidikan
dan sumber daya alam
Boston Consulting Group (2013): Kelas Menengah Indonesia (MAC) akan mencapai 141 juta
di tahun 2020

Populasi MAC (2012, Juta Penduduk)

Populasi MAC (2020, Juta Penduduk)
% Pertambahan

24

Rest of Java

18

Greater Jakarta

Sulawesi

Rest of Indonesia

TOTAL
Sumber: Boston Consulting Group

30

17

Sumatera

Kalimantan

47

5

+96%

34

9

5

+109%

+99%

10

74 Juta

TOTAL

+100%

+87%

10

4

+69%

141 Juta
~70% populasi di tahun 2020 berada dalam usia produktif, dependancy ratio akan menurun
dalam satu dekade mendatang

2010

2020

2010

2020

Total Populasi(juta jiwa)

237

263

Pria (juta jiwa)

119

131

Wanita (juta jiwa)

118

132

130
(54%)

180
(68%)

Penduduk Usia Produktif
(2055 tahun)

Sumber: BPS, World Population Prospect (UN)
Posisi Geo-Ekonomi yang Strategis (1/2)

Asia Timur adalah kekuatan ekonomi utama dunia

Economic Size
US$ $8.3 T

PDB per kapita
US$ 6,076

Real GDP Growth
7.8%

Economic Size
US$ $2.3 T

Populasi
>600 Juta

PDB per kapita
US$ 3,745

Real GDP Growth
5.4%

Economic Size
US$ $1.8 T

Sumber: IMF, DB research

Populasi
>1,3 Milyar

Populasi
>1,2 Milyar

PDB per kapita
US$ 1,492

Real GDP Growth
4%
Posisi Geo-Ekonomi yang Strategis (2/2)

dan Indonesia adalah Komponen Utama Ekonomi ASEAN
14,900

9,000
5,300
3,600

2012

2015

2020

ASEAN-6

46%

55%

ASEAN (10 negara)

44%

53%

Ekonomi Indonesia (% ASEAN)

Sumber: IMF- World Economic Outlook Database

2025
Ketimpangan Demand vs. Supply

 Barang dan Jasa

 Struktur Penduduk
 Pasar Domestik

 Energi, Transportasi, Komunikasi
 Tenaga Kerja Terampil

 Posisi Geo-ekonomi
 Pasar Internasional (komoditas/sumber
daya alam)

DEMAND

SUPPLY
Permintaan Domestik Mendorong Peningkatan Impor (1/2)

Impor produk industri pengolahan mengalami kenaikan dari waktu ke waktu..

Total Impor

2011

2012

USD
1,92 Bn

USD
1,97 Bn

43,41 juta Unit 52,35 juta Unit

Total Impor

USD
1,14 Bn

20%

Handphone

Bahan Baku Obat

2011
Total Impor (CBU)
Total penjualan
Mobil

Sumber: CT Corp Research

2012

USD
0,96 Bn

2%

2011

2012

76,173
unit

125,873
unit

894 ribu Unit 1,161 juta Unit

65%
25%

8.5%
Permintaan Domestik Mendorong Peningkatan Impor (2/2)

.demikian hal dalam sektor energi dan jasa

Neraca Berjalan  Jasa & Income (US$ juta)

Produksi dan Konsumsi BBM Indonesia (ribu KL)
65.000

63.927
61.664

62.388
61.037

60.222

61.730

25.740

23.207

18.655

60.000

55.000

demand-supply gap
50.000

45.000

42.693

40.990
38.856

40.000

39.990

-48.769
39.157

38.341
Export

35.000
2005

Import

-60.515

-62.818

2010
2006

2007

Konsumsi BBM

Sumber : Kementrian ESDM, Bank Indonesia

2008

2009

Produksi BBM

2011

2012

-30.114

-37.308

-37.078

2010

Balance
Akibat: Defisit Neraca Transaksi Berjalan

1Q11
(dalam US$ juta)

2Q 11

3Q11

9.264

9.223

4Q11

1Q12

2Q12

3Q12

4Q12

1Q13

801

2Q13

9.700

1.602

6.596

Goods

3.810

3.190
818

Service

-1.822

-3.133

-2.562

-6.776

Income

Current
Account

Sumber: Bank Indonesia

-7.416

273

766

-3.115

-5.525

2,947

-2.790

-2.359

-7.101

-6.955

-6.643

-6.044

-8,176

-5,264

-7,827

-5,819

-1.983

-6.959

-2,301

-3.198

-601

-6.048

-3,164

-2.480

-3.070

-7.140

-9,848
Produktivitas, Daya Saing, dan kemampuan menciptakan Nilai Tambah dari Sumber Daya
Manusia Indonesia adalah akar permasalahan ketimpangan supply

Produktivitas

Daya Saing
Sumber
Daya
Manusia

Nilai Tambah
Sebagian besar pekerja bekerja di Sektor Pertanian dimana produktivitasnya
sangat rendah

Produktivitas Sektor Perekonomian (PDB
Nominal/Tenaga Kerja, Rp Juta)

Pertanian

Kontribusi sektor terhadap PDB
(2012)

24
28
31

1

Penyerapan tenaga Kerja
(2012)

14.4%

35.2%

Perdagangan, Hotel
Restoran

39
44
49

13.9%

20.9%

Jasa
Kemasyarakatan

41
47
52

10.8%

15.4%

6.7%

4.5%

Pengangkutan &
Telekomunikasi

75
96
110

Industri Pengolahan

115
125
128

24%

13.9%

Bangunan

118
120
127

10.4%

6.1%

0.8%

0.2%

7.3%

2.4%

11.7%

1.4%

257
286

Listrik,Gas dan
Air Bersih

326
272
206
222

Keuangan

553
586
607

Pertambangan dan
Penggalian
Sumber: BPS

2010

2011

2012
Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 7% per tahun, produktivitas pekerja
perlu ditingkatkan 60% dari saat ini

1

Persen
7,00

2,40
4,60

60%

Tambahan
pertumbuhan
produktivitas
pekerja yang
dibutuhkan

2,90

Target Pertumbuhan PDB

Ekspektasi pertumbuhan
dari penambahan
tenaga kerja baru

Sumber: CEIC Data, BPS, McKinsey Global Institute Analysis, UN Population Division

Pertumbuhan
produktivitas pekerja yg
dibutuhkan (2010-30)

Pertumbuhan
produktivitas
pekerja selama
ini (2000-2010)
2

Daya saing SDM Indonesia masih berada di bawah negara ASEAN lainnya

Global Competitiveness Index (12 Competitive Pillar)
Institutions
7
Innovation

Infrastructure

6
5
4

Business sophistication

Macroeconomic stability

3
2
1
Market size

Health and primary education

0

Technological readiness

Higher education and training

Financial market sophistication

Sektor yang membutuhkan
perbaikan

Goods market efficiency

Pilar daya saing SDM
Indonesia

Labor market efficiency

Singapore

Malaysia

Brunei Darussalam

Sumber: Global Competitiveness Index 2013-2014, The Global Competitiveness Report 2013-2014

Indonesia
2

Mayoritas pekerja berpendidikan rendah sehingga kurang kompetitif

~50% tenaga kerja berpendidikan SD atau lebih rendah
Profil Tingkat Pendidikan Pekerja (Feb 2013)

Kekurangan talent pada level manajemen yang tinggi
% Rekruter yang merasa kesulitan mendapatkan kandidat dengan
posisi tertentu
84%

Director
Tidak Sekolah &
tamat SD

78%

47.9%
69%

Professional

56%
11%

Administrative
Pendidikan
Menengah

14%

42.3%

29%

Sales

Pendidikan
Tinggi

9.8%

25%
29%

Production

Unskilled

23%
1%
7%

Manufacturing
Sumber: BPS, The World Bank (2010), Indonesia Skills Report, Human Development Department  World Bank, May 2010

Services
Walaupun menunjukkan tren penurunan, mayoritas pekerja masih bekerja di sektor
informal dan primer yang memberikan nilai tambah rendah

Komposisi Pekerja berdasarkan Tipe Pekerjaan (%)

Kontribusi Sektoral terhadap PDB Indonesia 2012 (%)
Kontribusi
thd. PDB
(%)

70%

70%

69%

69%

69%

66%

63%

3

Primer

26.1%

Penyerapan
Tenaga Kerja
(%)

36.6%
50.5%

Sekunder

2006

30%

2007

31%

2008

31%

2009

Informal

31%

2010

34%

2011

13.9%

Tersier

30%

24%

49.9%

49.5%

37%

2012

Formal

Note :
Sektor Primer
Sektor Sekunder
Sektor Tersier

Sumber: BPS

: Pertanian & Pertambangan
: Industri pengolahan
: Jasa Sosial Kemasyarakatan; Konstruksi; Jasa Keuangan,Real Estate dan Jasa Perusahaan; Pengangkutan dan Komunikasi; Listrik, Gas & Air Bersih; Perdagangan, Hotel & Rest.
Oleh karena itu, Indonesia perlu mentransformasikan pembangunan ekonominya menuju
ekonomi berbasis sumber daya manusia yang unggul dan didukung oleh teknologi

Perekonomian
berbasis sumber
daya manusia
yang unggul
(kreatif, inovatif
dan produktif)
yang didukung
oleh teknologi

Perekonomian
berbasis buruh
murah dan
sumber daya alam
Menciptakan Sumber Daya Manusia yang Unggul
Tingkat pendidikan mendorong peningkatan produktivitas

Korelasi antara output per jam kerja dan tingkat pendidikan universitas di negara maju (1982-2005)
UK
Sweden

1

USA

0.95

Spain

Australia

0.9
0.85

Netherland

Austria

0.8
0.75

Japan

Belgium

Italy

Denmark

Germany

Finland

Hanya 9.8% dari 118.2 juta
angkatan kerja Indonesia
yang berpendidikan tinggi.

France

Kenaikan 1% dari proporsi pekerja dengan tingkat pendidikan universitas akan
meningkatkan produktivitas 0,2  0,5%
Sumber: NIGEM database, EUKLEMS, BPS
Peningkatan produktivitas akan mendorong penciptaan kesejahteraan

Korelasi antara Produktivitas Pekerja dan Pendapatan Per Kapita di 43 Negara (2013E)
R2 = 0.7487

90,000

Luxembourg

GDP Per Capita (US$)

80,000
70,000
Singapore

60,000
50,000

Norway

Sweden
Iceland
Australia Netherlands
Switzerland
Austria
Ireland
Canada
Japan
Belgium
Finland
New Zealand
Germany
Denmark
Israel
France
Spain
Malta
Italy
United Kingdom
Slovenia

United States

HongKong
Taiwan

40,000
30,000
20,000

Mexico
Romania

10,000

South Korea
Czech Republic
Estonia Poland
Latvia

Chile
Bulgaria

Slovak Republic
Cyprus
Hungary
Portugal Lithuania
Turkey
Greece

0
0

10

20

30

40

50

60

70

Labour productivity per hour (GDP/hour, US$)
Indonesia masih jauh tertinggal dalam hal produktivitas pekerja
Perbandingan PDB per Pekerja (2013) dalam US$
USA

114,930

Singapore

99,880

Jepang

Malaysia

76,741

Sumber: The Conference Board Total Economy Database - Output, Labor, and Labor Productivity, 1950 - 2013

37,236

China

19,654

Indonesia

12,354

80
Kondisi pendidikan Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain
Peringkat Sistem Pendidikan Dunia
(Pearson 2012)
1

Finland

2

South Korea

Educational Development Index
(2012)
Japan

0,997

Norway

Sweden

0,996

Australia

0,938

Norway

0,995

US

0,937

UK

0,994

Netherland

0,921

Hong Kong-China

3

Human Development Index
(2013)
0,955

France

6

United Kingdom

0,992

Sweden

0,916

0,991

Japan

0,912

Finland

Singapore

0,920

Italy

5

Germany

Netherland

Japan

4

0,992

0,990

Denmark

0,901

Spain

0,989

Belgium

0,897

Denmark

Netherlands

17

United States

France

0,893

Australia

0,986

Finland

0,892

belgium

7

0,987

0,986

Spain

0,885

Germany

0,985

Italy

0,881

UK

0,875

US

Indonesia

40

Peringkat

#40

dari

Indonesia

40

Indikator yang digunakan:
- Cognitive Skills: PISA, TIMSS and PIRLS scores in Reading, Maths and Science
- Educational Attainment: literacy and graduation rates

Sumber: Pearson, UNESCO, UNDP

0,982
0,938

#64

dari

Indonesia

120

0,629

#121

dari

186
Aspek Pendidikan yang Berkualitas

1

PESERTA DIDIK

2

Peserta didik yang sehat dan siap untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran

LINGKUNGAN
DAN SARANA &
PRA-SARANA

Lingkungan sekolah dan kelas yang sehat dan aman, serta memberikan sumber daya
dan fasilitas yang mendukung proses belajar mengaar

KUALITAS
PENGAJAR

Kualitas dan keefektifan pengajar untuk mendorong dan memfasilitasi proses belajarmengajar

3

4

KURIKULUM &
LEARNING
PROCESS

Kurikulum dan materi yang berkualitas serta proses belajar-mengajar yang merangsang
partisipasi aktif siswa

LEARNING
OUTCOMES

Kontribusi serta hasil dari proses pendidikan yang mencakup pengetahuan, keterampilan
dan sikap peserta didik, terutama jika dikaitkan dengan tujuan pembangunan nasional

5

Sumber: UNICEF
1

Kualitas Kesehatan Anak Indonesia

Data Vaksinasi di Indonesia (% Cakupan Populasi
Anak Sesuai Target Umur)

Prevalensi Balita Gizi Buruk dan Kurang (%)

35

2009

2010

2011

2012

31,0
30

BCG

93%

97%

97%

89%

25
20

Polio

89%

93%

92%

18,4

17,9

78%
15

Target MDG
(2015):15.5%

Cacar Air

82%

89%

89%

84%

10
5

Tetanus

73%

71%

71%

70%

0

1989

Sumber : WHO 2013, Riskesdas, Kemenkes

2007

2010
Lingkungan dan Sarana & Pra-sarana (1/2)

Fasilitas Laboratorium di Tingkat SMP
% Jumlah SMP dengan Fasilitas Laboratorium

2

 Hanya 64% dari total 21,486 SMP Negri yang
memiliki fasilitas laboratorium
 Terdapat kesenjangan yang signifikan antara
sekolah-sekolah di wilayah perkotaan (90%)
dengan di pedesaan (55%)
 Kesenjangan juga ditemukan di tingkat provinsi,
seperti antara Jawa Tengah (86%) dan Banten
(54%)

Akses Listrik
% Jumlah Sekolah yang Dilengkapi Akses Listrik

 Akses listrik tersedia di 82% sekolah-sekolah
di wilayah pedesaan vs. 99% sekolah di
wilayah perkotaan
 Sekolah tingkat SD (86%) vs. SMP (88%)
cenderung memperoleh akses listrik yang lebih
rendah dibandingkan tingkat SMA (95%) & SMK
(93%)

Sumber : KEN
Lingkungan dan Sarana & Pra-sarana (2/2)

2

Ketersediaan Air di dalam Kamar Kecil
% jumlah sekolah dengan ketersediaan air di dalam kamar kecil siswa

 Ketersediaan air di dalam kamar kecil siswa di sekolah-sekolah publik adalah sebesar 82%, sementara
di desa-desa hanya mencapai 76%
 Ketersediaan air cenderung lebih rendah dibandingkan ketersediaan akses listrik
 Ketersediaan air yang relatif rendah ditemukan di kawasan desa di wilayah Aceh (67%), Sumatera
Barat (60%), Banten (66%), Sulawesi Tengah (67%), Sulawesi Barat (63%), Maluku (53%) dan
Papua/Papua Barat (38%).
Sumber : KEN
Kualitas Tenaga Pengajar

3

Kualifikasi Tenaga Pengajar SD
% SD dengan minimum 2 pengajar bergelar S1
 Terdapat 84% dari SD Negeri yang memiliki 2
atau lebih pengajar dengan gelar S1
 Rate tinggi ditemukan di Bali (99%), Jawa
(96%), Sulawesi Selatan (94%) dan NTB
(92%)
 Kesenjangan yang signifikan antara SD di
perkotaan (97%) dan pedesaan (78%)

Kualifikasi Tenaga Pengajar SMP
% SMP dengan minimum 1 pengajar bergelar S1
 Target MSS 70% tenaga pengajar
bergelar S1 telah terpenuhi di 75% SMP
Negri
 Rata-rata di Jawa mencapai 91%, dengan
Jawa Barat (86%) dan Banten (73%) yang
relatif masih tertinggal

Sumber : KEN
4

Kurikulum dan Learning Process

Amerika Serikat

Asia/Indonesia

 Berfokus pada proses learning by
doing

 Ujian dilakukan berdasarkan soalsoal dari textbook

Asia/Indonesia

 Generasi muda cenderung lebih
spontan dan rebel (berani melawan
arus)
Budaya

 Lebih banyak akses terhadap
praktek langsung, ilmu komunikasi,
design produk baru, dll

Amerika Serikat

Sistem Pendidikan

 Berfokus pada ilmu fundamental
dan teori

 Terbiasa dididik untuk disiplin dan
mengikuti aturan yang berlaku
(setiap pelajar mengikuti kurikulum
yang ter-standarisasi)

 Open Minded
 Passionate tentang apa yang
diminatinya berusaha mengejar
mimpinya

Sumber: Innovation Works, Kai Fu Lee

 Dididik untuk mengikuti kurikulum
yang ter-standarisasi

 Rebel (melawan arus) dianggap
sebagai sesuatu yang tabu dan
salah di masyarakat
5

Hasil Pembelajaran

Peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah publikasi riset (1996-2012)

7,063,329

2,680,395

1,918,650
1,782,920

1,776,473

1,283,370
993,461

959,688
759,811

750,777

683,585

586,646

578,625

20,166

United
States

China

1

2

United Germany
Kingdom

3

4

Japan

France

Canada

Italy

Spain

5

6

7

8

9

India

10

Australia

11

Russian
Federation

12

South
Korea

13

Indonesia

61
dari 238 negara

Sumber: SJR Scimago Journal and Country Rank
Sintesa peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan
produktivitas, daya saing, dan nilai tambah

People

Execution

Sumber: Inovasi, Kewirausahaan, dan Kepemimpinan Mempercepat Indonesia Maju, Chairul Tanjung (2013)
Sumber Daya Manusia

Sehat Jasmani

Sehat Rohani (Akhlak yang Baik)
People
Terdidik danTerampil

Kreatif dan Inovatif

Sumber: Inovasi, Kewirausahaan, dan Kepemimpinan Mempercepat Indonesia Maju, Chairul Tanjung (2013)
Inovasi

Rasa Ingin Tahu Tinggi

Budaya Riset

People

Insentif Fiskal

HAKI

Sumber: Inovasi, Kewirausahaan, dan Kepemimpinan Mempercepat Indonesia Maju, Chairul Tanjung (2013)
Eksekusi

People

Execution
Kerja Keras

Pantang Menyerah

Detil

Disiplin

Tidak Kompromi
Terhadap Hasil Akhir

Perfectionist

Sumber: Inovasi, Kewirausahaan, dan Kepemimpinan Mempercepat Indonesia Maju, Chairul Tanjung (2013)
Kewirausahaan

Membaca, Menangkap dan
Menciptakan Peluang

Cepat Mengambil Keputusan
People
Buy the Future with Present
Value

Execution

Sumber: Inovasi, Kewirausahaan, dan Kepemimpinan Mempercepat Indonesia Maju, Chairul Tanjung (2013)
Kepemimpinan

Kuat

Efektif
People

Execution

Initiative, Creativity, Passion
Sumber: Inovasi, Kewirausahaan, dan Kepemimpinan Mempercepat Indonesia Maju, Chairul Tanjung (2013)
Sintesa peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan
produktivitas, daya saing, dan nilai tambah

People

Execution

Sumber: Inovasi, Kewirausahaan, dan Kepemimpinan Mempercepat Indonesia Maju, Chairul Tanjung (2013)
Studi Kasus : Trans TV dan KTT APEC 2013
Studi Kasus 1: Mengelola perusahaan dengan menjadikan Sumber Daya Manusia sebagai
Core

 Berdiri tahun 1999 dengan tujuan menciptakan trend /
standard / inovasi baru di industri pertelevisian Indonesia
 Memiliki visi menayangkan program yang dibuat sendiri
bukan yang dibeli
 Dilema strategi pengelolaan sumber daya manusia:


Membajak Experienced Professional atau..



Merekrut Fresh Graduates

 Experienced Professional:


Kelebihan: learning curve lebih cepat



Tantangan: budaya akan sama dengan TV lain

 Fresh Graduate:


Kelebihan: Lebih kreatif dan fresh, inkulturasi budaya



Tantangan: memerlukan investasi waktu dan uang untuk
training
Transformasi Budaya di Trans TV

Komposisi karyawan Trans TV berdasarkan tingkat
pendidikan (Desember 2013)



Broadcaster Development Program (BDP)
 Merekrut lulusan dari universitas terbaik
di Indonesia
 Program BDP pertama di TV Indonesia

 Dimulai sejak Trans TV berdiri

21%

 Merekrut ~300-500 orang setiap tahun
dari >150.000 peminat
 Buddy Program (Mentor dan Mentee)

 1 tahun program dengan
kelulusan hanya 40-60%

tingkat



Transformasi: Tidak Bisa  Bisa  Biasa 
Budaya



Rata-rata usia karyawan:

79%

22 tahun (1999)  27 tahun (2013)

dibawah Univ
Univ/sederajat atau lebih tinggi



Dikenal sebagai School of Broadcaster
Studi Kasus 2: Penyelenggaraan KTT APEC 2013 di Bali



Amanat Presiden untuk menjadikan KTT
APEC di Bali lebih baik dari KTT APEC di
Vladivostok
yang
dianggap
sukses
penyelenggaraannya (biaya penyelenggaraan
>US$ 20 milyar)



Hampir 100% anggota panitia penyelenggara
adalah birokrat


Pejabat Negara (Sipil dan TNI/Polri)



Pejabat Daerah



BUMN
KTT APEC 2013 di Bali merupakan KTT APEC tersukses sepanjang sejarah



Biaya pembangunan bandara, jalan tol,
convention center, dan media center
tidak menggunakan dana APBN



Dana APBN praktis hanya digunakan
untuk biaya penyelenggaraan KTT



Pujian dari sebagian besar Kepala
Negara peserta: KTT APEC di Bali
merupakan yang tersukses sepanjang
sejarah penyelenggaraan KTT APEC

Ketua dan Wakil Ketua

Bidang
Substansi

Bidang
Pelaksana
KTT

Bidang
Pengamanan

Bidang Media
& Humas

More Related Content

Ekonomi dan pembangunan sdm indonesia

  • 1. Ekonomi dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia ORASI ILMIAH Universitas Negeri Jakarta Jakarta, 12 Februari 2014 CHAIRUL TANJUNG
  • 2. Sumber Daya Manusia: Tantangan Menuju Indonesia Maju
  • 3. Indonesia Maju Cita-Cita Bangsa dan Amanat Para Pendiri Bangsa Pembukaan UUD 1945 INDONESIA MAJU Pancasila
  • 4. Yayasan Indonesia Forum (2007): Indonesia akan menjadi 5 besar kekuatan ekonomi dunia di tahun 2030 5 besar kekuatan ekonomi Pemanfaatan kekayaan alam dunia dengan pendapatan berkelanjutan 10 besar tujuan perkapita US$ 18,000 wisata Visi 2030: Negara Maju yang Unggul dalam Pengelolaan Kekayaan Alam Kualitas hidup modern dan merata (growth with equity) 30 perusahaan Indonesia di 30 besar HDI di dunia Fortune 500 companies Sumber: Yayayasan Indonesia Forum
  • 5. McKinsey Global Institute (2012): Indonesia akan menjadi 7 ekonomi terbesar dunia Kini 16 Ekonomi terbesar di dunia $0.5 Triliun 55 Juta Tenaga kerja terlatih Potensi pasar produk konsumer, pertanian, perikanan, pendidikan dan sumber daya alam >50 Juta Consuming Class* 2030 170 Juta Consuming Class* 7 Ekonomi terbesar dunia Sumber: McKinsey & Co 113 Juta Kebutuhan akan tenaga kerja terlatih $1.8 Triliun Potensi pasar produk konsumer, pertanian, perikanan, pendidikan dan sumber daya alam
  • 6. Boston Consulting Group (2013): Kelas Menengah Indonesia (MAC) akan mencapai 141 juta di tahun 2020 Populasi MAC (2012, Juta Penduduk) Populasi MAC (2020, Juta Penduduk) % Pertambahan 24 Rest of Java 18 Greater Jakarta Sulawesi Rest of Indonesia TOTAL Sumber: Boston Consulting Group 30 17 Sumatera Kalimantan 47 5 +96% 34 9 5 +109% +99% 10 74 Juta TOTAL +100% +87% 10 4 +69% 141 Juta
  • 7. ~70% populasi di tahun 2020 berada dalam usia produktif, dependancy ratio akan menurun dalam satu dekade mendatang 2010 2020 2010 2020 Total Populasi(juta jiwa) 237 263 Pria (juta jiwa) 119 131 Wanita (juta jiwa) 118 132 130 (54%) 180 (68%) Penduduk Usia Produktif (2055 tahun) Sumber: BPS, World Population Prospect (UN)
  • 8. Posisi Geo-Ekonomi yang Strategis (1/2) Asia Timur adalah kekuatan ekonomi utama dunia Economic Size US$ $8.3 T PDB per kapita US$ 6,076 Real GDP Growth 7.8% Economic Size US$ $2.3 T Populasi >600 Juta PDB per kapita US$ 3,745 Real GDP Growth 5.4% Economic Size US$ $1.8 T Sumber: IMF, DB research Populasi >1,3 Milyar Populasi >1,2 Milyar PDB per kapita US$ 1,492 Real GDP Growth 4%
  • 9. Posisi Geo-Ekonomi yang Strategis (2/2) dan Indonesia adalah Komponen Utama Ekonomi ASEAN 14,900 9,000 5,300 3,600 2012 2015 2020 ASEAN-6 46% 55% ASEAN (10 negara) 44% 53% Ekonomi Indonesia (% ASEAN) Sumber: IMF- World Economic Outlook Database 2025
  • 10. Ketimpangan Demand vs. Supply Barang dan Jasa Struktur Penduduk Pasar Domestik Energi, Transportasi, Komunikasi Tenaga Kerja Terampil Posisi Geo-ekonomi Pasar Internasional (komoditas/sumber daya alam) DEMAND SUPPLY
  • 11. Permintaan Domestik Mendorong Peningkatan Impor (1/2) Impor produk industri pengolahan mengalami kenaikan dari waktu ke waktu.. Total Impor 2011 2012 USD 1,92 Bn USD 1,97 Bn 43,41 juta Unit 52,35 juta Unit Total Impor USD 1,14 Bn 20% Handphone Bahan Baku Obat 2011 Total Impor (CBU) Total penjualan Mobil Sumber: CT Corp Research 2012 USD 0,96 Bn 2% 2011 2012 76,173 unit 125,873 unit 894 ribu Unit 1,161 juta Unit 65% 25% 8.5%
  • 12. Permintaan Domestik Mendorong Peningkatan Impor (2/2) .demikian hal dalam sektor energi dan jasa Neraca Berjalan Jasa & Income (US$ juta) Produksi dan Konsumsi BBM Indonesia (ribu KL) 65.000 63.927 61.664 62.388 61.037 60.222 61.730 25.740 23.207 18.655 60.000 55.000 demand-supply gap 50.000 45.000 42.693 40.990 38.856 40.000 39.990 -48.769 39.157 38.341 Export 35.000 2005 Import -60.515 -62.818 2010 2006 2007 Konsumsi BBM Sumber : Kementrian ESDM, Bank Indonesia 2008 2009 Produksi BBM 2011 2012 -30.114 -37.308 -37.078 2010 Balance
  • 13. Akibat: Defisit Neraca Transaksi Berjalan 1Q11 (dalam US$ juta) 2Q 11 3Q11 9.264 9.223 4Q11 1Q12 2Q12 3Q12 4Q12 1Q13 801 2Q13 9.700 1.602 6.596 Goods 3.810 3.190 818 Service -1.822 -3.133 -2.562 -6.776 Income Current Account Sumber: Bank Indonesia -7.416 273 766 -3.115 -5.525 2,947 -2.790 -2.359 -7.101 -6.955 -6.643 -6.044 -8,176 -5,264 -7,827 -5,819 -1.983 -6.959 -2,301 -3.198 -601 -6.048 -3,164 -2.480 -3.070 -7.140 -9,848
  • 14. Produktivitas, Daya Saing, dan kemampuan menciptakan Nilai Tambah dari Sumber Daya Manusia Indonesia adalah akar permasalahan ketimpangan supply Produktivitas Daya Saing Sumber Daya Manusia Nilai Tambah
  • 15. Sebagian besar pekerja bekerja di Sektor Pertanian dimana produktivitasnya sangat rendah Produktivitas Sektor Perekonomian (PDB Nominal/Tenaga Kerja, Rp Juta) Pertanian Kontribusi sektor terhadap PDB (2012) 24 28 31 1 Penyerapan tenaga Kerja (2012) 14.4% 35.2% Perdagangan, Hotel Restoran 39 44 49 13.9% 20.9% Jasa Kemasyarakatan 41 47 52 10.8% 15.4% 6.7% 4.5% Pengangkutan & Telekomunikasi 75 96 110 Industri Pengolahan 115 125 128 24% 13.9% Bangunan 118 120 127 10.4% 6.1% 0.8% 0.2% 7.3% 2.4% 11.7% 1.4% 257 286 Listrik,Gas dan Air Bersih 326 272 206 222 Keuangan 553 586 607 Pertambangan dan Penggalian Sumber: BPS 2010 2011 2012
  • 16. Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 7% per tahun, produktivitas pekerja perlu ditingkatkan 60% dari saat ini 1 Persen 7,00 2,40 4,60 60% Tambahan pertumbuhan produktivitas pekerja yang dibutuhkan 2,90 Target Pertumbuhan PDB Ekspektasi pertumbuhan dari penambahan tenaga kerja baru Sumber: CEIC Data, BPS, McKinsey Global Institute Analysis, UN Population Division Pertumbuhan produktivitas pekerja yg dibutuhkan (2010-30) Pertumbuhan produktivitas pekerja selama ini (2000-2010)
  • 17. 2 Daya saing SDM Indonesia masih berada di bawah negara ASEAN lainnya Global Competitiveness Index (12 Competitive Pillar) Institutions 7 Innovation Infrastructure 6 5 4 Business sophistication Macroeconomic stability 3 2 1 Market size Health and primary education 0 Technological readiness Higher education and training Financial market sophistication Sektor yang membutuhkan perbaikan Goods market efficiency Pilar daya saing SDM Indonesia Labor market efficiency Singapore Malaysia Brunei Darussalam Sumber: Global Competitiveness Index 2013-2014, The Global Competitiveness Report 2013-2014 Indonesia
  • 18. 2 Mayoritas pekerja berpendidikan rendah sehingga kurang kompetitif ~50% tenaga kerja berpendidikan SD atau lebih rendah Profil Tingkat Pendidikan Pekerja (Feb 2013) Kekurangan talent pada level manajemen yang tinggi % Rekruter yang merasa kesulitan mendapatkan kandidat dengan posisi tertentu 84% Director Tidak Sekolah & tamat SD 78% 47.9% 69% Professional 56% 11% Administrative Pendidikan Menengah 14% 42.3% 29% Sales Pendidikan Tinggi 9.8% 25% 29% Production Unskilled 23% 1% 7% Manufacturing Sumber: BPS, The World Bank (2010), Indonesia Skills Report, Human Development Department World Bank, May 2010 Services
  • 19. Walaupun menunjukkan tren penurunan, mayoritas pekerja masih bekerja di sektor informal dan primer yang memberikan nilai tambah rendah Komposisi Pekerja berdasarkan Tipe Pekerjaan (%) Kontribusi Sektoral terhadap PDB Indonesia 2012 (%) Kontribusi thd. PDB (%) 70% 70% 69% 69% 69% 66% 63% 3 Primer 26.1% Penyerapan Tenaga Kerja (%) 36.6% 50.5% Sekunder 2006 30% 2007 31% 2008 31% 2009 Informal 31% 2010 34% 2011 13.9% Tersier 30% 24% 49.9% 49.5% 37% 2012 Formal Note : Sektor Primer Sektor Sekunder Sektor Tersier Sumber: BPS : Pertanian & Pertambangan : Industri pengolahan : Jasa Sosial Kemasyarakatan; Konstruksi; Jasa Keuangan,Real Estate dan Jasa Perusahaan; Pengangkutan dan Komunikasi; Listrik, Gas & Air Bersih; Perdagangan, Hotel & Rest.
  • 20. Oleh karena itu, Indonesia perlu mentransformasikan pembangunan ekonominya menuju ekonomi berbasis sumber daya manusia yang unggul dan didukung oleh teknologi Perekonomian berbasis sumber daya manusia yang unggul (kreatif, inovatif dan produktif) yang didukung oleh teknologi Perekonomian berbasis buruh murah dan sumber daya alam
  • 21. Menciptakan Sumber Daya Manusia yang Unggul
  • 22. Tingkat pendidikan mendorong peningkatan produktivitas Korelasi antara output per jam kerja dan tingkat pendidikan universitas di negara maju (1982-2005) UK Sweden 1 USA 0.95 Spain Australia 0.9 0.85 Netherland Austria 0.8 0.75 Japan Belgium Italy Denmark Germany Finland Hanya 9.8% dari 118.2 juta angkatan kerja Indonesia yang berpendidikan tinggi. France Kenaikan 1% dari proporsi pekerja dengan tingkat pendidikan universitas akan meningkatkan produktivitas 0,2 0,5% Sumber: NIGEM database, EUKLEMS, BPS
  • 23. Peningkatan produktivitas akan mendorong penciptaan kesejahteraan Korelasi antara Produktivitas Pekerja dan Pendapatan Per Kapita di 43 Negara (2013E) R2 = 0.7487 90,000 Luxembourg GDP Per Capita (US$) 80,000 70,000 Singapore 60,000 50,000 Norway Sweden Iceland Australia Netherlands Switzerland Austria Ireland Canada Japan Belgium Finland New Zealand Germany Denmark Israel France Spain Malta Italy United Kingdom Slovenia United States HongKong Taiwan 40,000 30,000 20,000 Mexico Romania 10,000 South Korea Czech Republic Estonia Poland Latvia Chile Bulgaria Slovak Republic Cyprus Hungary Portugal Lithuania Turkey Greece 0 0 10 20 30 40 50 60 70 Labour productivity per hour (GDP/hour, US$) Indonesia masih jauh tertinggal dalam hal produktivitas pekerja Perbandingan PDB per Pekerja (2013) dalam US$ USA 114,930 Singapore 99,880 Jepang Malaysia 76,741 Sumber: The Conference Board Total Economy Database - Output, Labor, and Labor Productivity, 1950 - 2013 37,236 China 19,654 Indonesia 12,354 80
  • 24. Kondisi pendidikan Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain Peringkat Sistem Pendidikan Dunia (Pearson 2012) 1 Finland 2 South Korea Educational Development Index (2012) Japan 0,997 Norway Sweden 0,996 Australia 0,938 Norway 0,995 US 0,937 UK 0,994 Netherland 0,921 Hong Kong-China 3 Human Development Index (2013) 0,955 France 6 United Kingdom 0,992 Sweden 0,916 0,991 Japan 0,912 Finland Singapore 0,920 Italy 5 Germany Netherland Japan 4 0,992 0,990 Denmark 0,901 Spain 0,989 Belgium 0,897 Denmark Netherlands 17 United States France 0,893 Australia 0,986 Finland 0,892 belgium 7 0,987 0,986 Spain 0,885 Germany 0,985 Italy 0,881 UK 0,875 US Indonesia 40 Peringkat #40 dari Indonesia 40 Indikator yang digunakan: - Cognitive Skills: PISA, TIMSS and PIRLS scores in Reading, Maths and Science - Educational Attainment: literacy and graduation rates Sumber: Pearson, UNESCO, UNDP 0,982 0,938 #64 dari Indonesia 120 0,629 #121 dari 186
  • 25. Aspek Pendidikan yang Berkualitas 1 PESERTA DIDIK 2 Peserta didik yang sehat dan siap untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran LINGKUNGAN DAN SARANA & PRA-SARANA Lingkungan sekolah dan kelas yang sehat dan aman, serta memberikan sumber daya dan fasilitas yang mendukung proses belajar mengaar KUALITAS PENGAJAR Kualitas dan keefektifan pengajar untuk mendorong dan memfasilitasi proses belajarmengajar 3 4 KURIKULUM & LEARNING PROCESS Kurikulum dan materi yang berkualitas serta proses belajar-mengajar yang merangsang partisipasi aktif siswa LEARNING OUTCOMES Kontribusi serta hasil dari proses pendidikan yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik, terutama jika dikaitkan dengan tujuan pembangunan nasional 5 Sumber: UNICEF
  • 26. 1 Kualitas Kesehatan Anak Indonesia Data Vaksinasi di Indonesia (% Cakupan Populasi Anak Sesuai Target Umur) Prevalensi Balita Gizi Buruk dan Kurang (%) 35 2009 2010 2011 2012 31,0 30 BCG 93% 97% 97% 89% 25 20 Polio 89% 93% 92% 18,4 17,9 78% 15 Target MDG (2015):15.5% Cacar Air 82% 89% 89% 84% 10 5 Tetanus 73% 71% 71% 70% 0 1989 Sumber : WHO 2013, Riskesdas, Kemenkes 2007 2010
  • 27. Lingkungan dan Sarana & Pra-sarana (1/2) Fasilitas Laboratorium di Tingkat SMP % Jumlah SMP dengan Fasilitas Laboratorium 2 Hanya 64% dari total 21,486 SMP Negri yang memiliki fasilitas laboratorium Terdapat kesenjangan yang signifikan antara sekolah-sekolah di wilayah perkotaan (90%) dengan di pedesaan (55%) Kesenjangan juga ditemukan di tingkat provinsi, seperti antara Jawa Tengah (86%) dan Banten (54%) Akses Listrik % Jumlah Sekolah yang Dilengkapi Akses Listrik Akses listrik tersedia di 82% sekolah-sekolah di wilayah pedesaan vs. 99% sekolah di wilayah perkotaan Sekolah tingkat SD (86%) vs. SMP (88%) cenderung memperoleh akses listrik yang lebih rendah dibandingkan tingkat SMA (95%) & SMK (93%) Sumber : KEN
  • 28. Lingkungan dan Sarana & Pra-sarana (2/2) 2 Ketersediaan Air di dalam Kamar Kecil % jumlah sekolah dengan ketersediaan air di dalam kamar kecil siswa Ketersediaan air di dalam kamar kecil siswa di sekolah-sekolah publik adalah sebesar 82%, sementara di desa-desa hanya mencapai 76% Ketersediaan air cenderung lebih rendah dibandingkan ketersediaan akses listrik Ketersediaan air yang relatif rendah ditemukan di kawasan desa di wilayah Aceh (67%), Sumatera Barat (60%), Banten (66%), Sulawesi Tengah (67%), Sulawesi Barat (63%), Maluku (53%) dan Papua/Papua Barat (38%). Sumber : KEN
  • 29. Kualitas Tenaga Pengajar 3 Kualifikasi Tenaga Pengajar SD % SD dengan minimum 2 pengajar bergelar S1 Terdapat 84% dari SD Negeri yang memiliki 2 atau lebih pengajar dengan gelar S1 Rate tinggi ditemukan di Bali (99%), Jawa (96%), Sulawesi Selatan (94%) dan NTB (92%) Kesenjangan yang signifikan antara SD di perkotaan (97%) dan pedesaan (78%) Kualifikasi Tenaga Pengajar SMP % SMP dengan minimum 1 pengajar bergelar S1 Target MSS 70% tenaga pengajar bergelar S1 telah terpenuhi di 75% SMP Negri Rata-rata di Jawa mencapai 91%, dengan Jawa Barat (86%) dan Banten (73%) yang relatif masih tertinggal Sumber : KEN
  • 30. 4 Kurikulum dan Learning Process Amerika Serikat Asia/Indonesia Berfokus pada proses learning by doing Ujian dilakukan berdasarkan soalsoal dari textbook Asia/Indonesia Generasi muda cenderung lebih spontan dan rebel (berani melawan arus) Budaya Lebih banyak akses terhadap praktek langsung, ilmu komunikasi, design produk baru, dll Amerika Serikat Sistem Pendidikan Berfokus pada ilmu fundamental dan teori Terbiasa dididik untuk disiplin dan mengikuti aturan yang berlaku (setiap pelajar mengikuti kurikulum yang ter-standarisasi) Open Minded Passionate tentang apa yang diminatinya berusaha mengejar mimpinya Sumber: Innovation Works, Kai Fu Lee Dididik untuk mengikuti kurikulum yang ter-standarisasi Rebel (melawan arus) dianggap sebagai sesuatu yang tabu dan salah di masyarakat
  • 31. 5 Hasil Pembelajaran Peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah publikasi riset (1996-2012) 7,063,329 2,680,395 1,918,650 1,782,920 1,776,473 1,283,370 993,461 959,688 759,811 750,777 683,585 586,646 578,625 20,166 United States China 1 2 United Germany Kingdom 3 4 Japan France Canada Italy Spain 5 6 7 8 9 India 10 Australia 11 Russian Federation 12 South Korea 13 Indonesia 61 dari 238 negara Sumber: SJR Scimago Journal and Country Rank
  • 32. Sintesa peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan produktivitas, daya saing, dan nilai tambah People Execution Sumber: Inovasi, Kewirausahaan, dan Kepemimpinan Mempercepat Indonesia Maju, Chairul Tanjung (2013)
  • 33. Sumber Daya Manusia Sehat Jasmani Sehat Rohani (Akhlak yang Baik) People Terdidik danTerampil Kreatif dan Inovatif Sumber: Inovasi, Kewirausahaan, dan Kepemimpinan Mempercepat Indonesia Maju, Chairul Tanjung (2013)
  • 34. Inovasi Rasa Ingin Tahu Tinggi Budaya Riset People Insentif Fiskal HAKI Sumber: Inovasi, Kewirausahaan, dan Kepemimpinan Mempercepat Indonesia Maju, Chairul Tanjung (2013)
  • 35. Eksekusi People Execution Kerja Keras Pantang Menyerah Detil Disiplin Tidak Kompromi Terhadap Hasil Akhir Perfectionist Sumber: Inovasi, Kewirausahaan, dan Kepemimpinan Mempercepat Indonesia Maju, Chairul Tanjung (2013)
  • 36. Kewirausahaan Membaca, Menangkap dan Menciptakan Peluang Cepat Mengambil Keputusan People Buy the Future with Present Value Execution Sumber: Inovasi, Kewirausahaan, dan Kepemimpinan Mempercepat Indonesia Maju, Chairul Tanjung (2013)
  • 37. Kepemimpinan Kuat Efektif People Execution Initiative, Creativity, Passion Sumber: Inovasi, Kewirausahaan, dan Kepemimpinan Mempercepat Indonesia Maju, Chairul Tanjung (2013)
  • 38. Sintesa peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan produktivitas, daya saing, dan nilai tambah People Execution Sumber: Inovasi, Kewirausahaan, dan Kepemimpinan Mempercepat Indonesia Maju, Chairul Tanjung (2013)
  • 39. Studi Kasus : Trans TV dan KTT APEC 2013
  • 40. Studi Kasus 1: Mengelola perusahaan dengan menjadikan Sumber Daya Manusia sebagai Core Berdiri tahun 1999 dengan tujuan menciptakan trend / standard / inovasi baru di industri pertelevisian Indonesia Memiliki visi menayangkan program yang dibuat sendiri bukan yang dibeli Dilema strategi pengelolaan sumber daya manusia: Membajak Experienced Professional atau.. Merekrut Fresh Graduates Experienced Professional: Kelebihan: learning curve lebih cepat Tantangan: budaya akan sama dengan TV lain Fresh Graduate: Kelebihan: Lebih kreatif dan fresh, inkulturasi budaya Tantangan: memerlukan investasi waktu dan uang untuk training
  • 41. Transformasi Budaya di Trans TV Komposisi karyawan Trans TV berdasarkan tingkat pendidikan (Desember 2013) Broadcaster Development Program (BDP) Merekrut lulusan dari universitas terbaik di Indonesia Program BDP pertama di TV Indonesia Dimulai sejak Trans TV berdiri 21% Merekrut ~300-500 orang setiap tahun dari >150.000 peminat Buddy Program (Mentor dan Mentee) 1 tahun program dengan kelulusan hanya 40-60% tingkat Transformasi: Tidak Bisa Bisa Biasa Budaya Rata-rata usia karyawan: 79% 22 tahun (1999) 27 tahun (2013) dibawah Univ Univ/sederajat atau lebih tinggi Dikenal sebagai School of Broadcaster
  • 42. Studi Kasus 2: Penyelenggaraan KTT APEC 2013 di Bali Amanat Presiden untuk menjadikan KTT APEC di Bali lebih baik dari KTT APEC di Vladivostok yang dianggap sukses penyelenggaraannya (biaya penyelenggaraan >US$ 20 milyar) Hampir 100% anggota panitia penyelenggara adalah birokrat Pejabat Negara (Sipil dan TNI/Polri) Pejabat Daerah BUMN
  • 43. KTT APEC 2013 di Bali merupakan KTT APEC tersukses sepanjang sejarah Biaya pembangunan bandara, jalan tol, convention center, dan media center tidak menggunakan dana APBN Dana APBN praktis hanya digunakan untuk biaya penyelenggaraan KTT Pujian dari sebagian besar Kepala Negara peserta: KTT APEC di Bali merupakan yang tersukses sepanjang sejarah penyelenggaraan KTT APEC Ketua dan Wakil Ketua Bidang Substansi Bidang Pelaksana KTT Bidang Pengamanan Bidang Media & Humas