ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
•
•
•
•
•
•
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
•
•
•
•
•
•
•
•
⚬
⚬
⚬
⚬
•
⚬
⚬
⚬
⚬
•
•
•
•

Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx

Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
Nyeri perut +, mual +, muntah -, demam -, lemas +
Lab 9/6/2023
Lab 8/6/2023
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
9/6/2023 10/6/2023 11/6/2023 12/6/2023
S Nyeri luka operasi +, flatus -
, BAB -, dema -
Nyeri luka operasi +, flatus -, BAB -,
demam -
Nyeri terkadang, mual -, muntah -,
flatus +, BAB -
Nyeri luka operasi +, BAB -, Flatus
+
O
GCS : E4M6V5
TD : 136/98
R : 20
S : 36
N 118
Sat 97
GCS : E4M6V5
TD : 127/79
N 115
R 20
S 36,2
Spo2 96
Abdomen : NT +, BU –
Intake 1600, output 1000
Balance : 600
GCS : E4M6V5
TD : 140/80
N 103
R 20
S 36,3
Spo2 96
Abdomen : NT +, BU +, Intake 1650
output 1350
RT : nyeri -, sphichter ani +, feses +,
Lendir -, darah -
GCS : E4M6V5
TD : 140/80
N 103
R 20
S 36,3
Spo2 96
Abdomen : NT +, BU +
A Post op LE ec Peritonitis
ec appendicitis perforasi +
CAD OMI
Post op LE ec Peritonitis ec
appendicitis perforasi + CAD OMI
Post op LE ec Peritonitis ec appendicitis
perforasi + CAD OMI
Stroke iskemik, hiperglikemia
dengan DM tipe 2, HHD, CAD
P
Lactulac 1x2 cth
Pumpisel 1x1
Ondansentron 2x8
Ceftriaxone 2x1
Valsartan 1x160
Dazolin 3x500
Amlodipin 1x5 mg
Bedrest, Puasa, koreksi Kcl 2 siklus
Infus RL:D10 2:2 2000cc/24 jam
Feeding test air 2 sdm/jam
Terpasang NGT, terpasang drain
Pumpisel 1x1
Anbacim 1x2 gr
Ondansentron 2x8
Valsartan 1x80
Dazolin 3x500
Amlodipin 1x5 mg
Furamin 3x1
Dexketoprofen 2x1
Puasa
Feeding test air 2 sdm/jam
Koreksi Kcl 2 siklus
Terpasang NGT, Terpasang drain
Pumpisel 1x1
Anbacim 1x2 gr
Ondansentron 2x8
Dazolin 3x500
Amlodipin 1x5 mg
Furamin 3x1
Dexketoprofen 2x1
Digoxin 1x0,25
Puasa
Aff hecting
GV sehari 2 kali, kassa lembab Nacl
Test feeding
Terpasang drain, terpasang NGT
Infus B fluid : asering : Kaen 3b
Mobilisasi suruh banyak duduk
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
Anatomi
PROMONTORIK ujung appendiks menunjuk ke arah
promontorium sacri
RETROCOLIC/
RETROCAECAL
appendiks berada di belakang kolon ascenden
dan biasanya retroperitoneal.
PREILEAL &
POSTILEAL
Appendiks berada di depan ileum
Appendiks berada di belakang ileum
PARACAECAL appendiks terletak horizontal di belakang
caecum
PELVIC
DESCENDEN
appendiks menggantung ke arah pelvis minor
SUBCAECAL appendiks terletak dibawah caecum
Definisi
- Appendisitis adalah
peradangan pada appendiks
vermicularis
- Termasuk: kegawatdaruratan
bedah abdomen yang paling
sering ditemukan
Epidemiologi
• Di Amerika Serikat terdapat sekitar 250.000 kasus apendisitis per
tahun dan terutama terjadi pada anak usia 6-10 tahun
• Di Indonesia, insidensi apendisitis menempati urutan tertinggi di
antara kasus kegawatan abdomen lainnya (Depkes 2013)
• Penderita yang dirawat di RS pada tahun 2013 sebanyak 3.236 orang
dan pada tahun 2014 sebanyak 4.351 orang (Depkes 2013)
• Puncak usia: decade ke 2 dan ke 3 atau umur 20-30 tahun
• (laki-laki : perempuan = 3:2) Persentase wanita dan pria hampir sama
Etiologi
• Fekalit
• Edema & hipertrofi jaringan limfoid di submucosa apendiks
• Benda asing
PERANAN OBSTRUKSI
• Eschericia coli
• Bacteriodes fragilis
BAKTERI
• Entamoeba Hystolitica
EROSI MUKOSAAPENDIKS
KARENA PARASIT
Patofisiologi
Obstruksi
Akut fokal
Supuratif akut
Perforasi
Manifestasi Klinis.
Nyeri Perut 100%
Anoreksia 100%
Mual 90%
Muntah 75%
Demam 50%
DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Fisik
1.Berjalan sambil membungkuk
2.Tampak kesakitan
3.Kembung (perforasi)
Inspeksi
1.Nyeri tekan di Mc.Burney
2.Nyeri lepas
3.Defense muscular
4.Rovsing sign
5.Blumberg sign
6.Nyeri perut kanan bawah saat
batuk/mengedan
Auskultasi
1.Peristaltik normal/hilang
Palpasi
PEMERIKSAAN FISIK
Secara klinis, dikenal beberapa manuver diagnostik:
1. Mc Burney Sign
• Secara klinis,
dikenal beberapa
manuver diagnostik:
page
2. ROVSING’S SIGN
Positif jika dilakukan palpasi
dengan tekanan pada kuadran kiri
bawah dan timbul nyeri pada sisi
kanan
page
3. PSOAS SIGN
(Psoas sign terjadi karena adanya
rangsangan muskulus psoas oleh
peradangan yang terjadi pada
apendiks, indikasi iritasi retrocaecal
dan retroperitoneal dari phlegmon
atau abscess)
page
4. OBTURATOR
SIGN
(Rasa nyeri yang terjadi bila panggul dan
lutut difleksikan kemudian dirotasikan
kearah dalam dan luar (endorotasi
articulatio coxae) secara pasif,
menunjukkan peradangan apendiks
terletak pada daerah hipogastrium)
page
5. BLUMBERG’S
SIGN
Blumberg sign:
nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri dilepaskan
page
6. DUNPHY’S SIGN / COUGH SIGN
Nyeri pada quaran kanan bawah ketika batuk
page
6. COLOK DUBUR
Nyeri pada pemeriksaan rectal toucher pada saat penekanan
di sisi lateral arah jam 9-12.
Scoring Appendicitis
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
Laboratorium
• Pemeriksaan darah : akan didapatkan leukositosis pada kebanyakan kasus appendicitis
akut terutama pada kasus dengan komplikasi, C-reaktif protein meningkat. Pada
appendicular infiltrat, LED akan meningkat.
• Pemeriksaan urin : untuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan bakteri di dalam urin.
Pemeriksaan ini sangat membantu dalam menyingkirkan diagnosis banding seperti
infeksi saluran kemih atau batu ginjal yang mempunyai gejala klinis yang hampir sama
dengan appendisitis.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
a. Darah:
• Leukositosis (Jumlah leukosit 10.000 – 18.000 ditemukan pada 90%
penderita),
• Peningkatan persentase jumlah neutrofil (shift to the left), C-reaktif protein
meningkat,
• Pada appendicular infiltrat, LED akan meningkat, C-Reactive Protein (CRP ≥ 8
mcg/mL)
b. Urinalisis:
• Untuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan bakteri di dalam urin. Untuk
menyingkirkan menyingkirkan diagnosis banding seperti infeksi saluran
kemih atau batu ginjal
Radiologi
a. Ultrasonografi (USG):
• Pada pemeriksaan USG ditemukan bagian memanjang pada tempat yang
terjadi inflamasi pada appendiks. Apendisitis akut ditandai dengan:
1.Adanya perbedaan densitas pada lapisan apendiks vermiformis/ hilangnya
lapisan normal (target sign)
2.Penebalan dinding apendiks vermiformis
3.Hilangnya kompresibilitas dari apendiks vermiformis
4.Peningkatan ekogenitas lemak sekitar
5.Adanya penimbunan cairan .
b. CT-Scan:
• Pada pemeriksaan CT-scan ditemukan bagian yang menyilang dengan fekalith
dan perluasan dari appendiks yang mengalami inflamasi serta adanya
pelebaran sekum.
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
CT SCAN
.
CT-Scan:
Pada pemeriksaan CT-scan ditemukan bagian yang
menyilang dengan fekalith dan perluasan dari
appendiks yang mengalami inflamasi serta adanya
pelebaran sekum.
Gold Standard karena sensitivitasnya 94-98%
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
TATALAKSANA
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
Terapi
1. Rehidrasi diberikan karena terdapat indikasi kemungkinan
pasien akan kekurangan cairan karena pada anamnesis
didapatkan bahwa pasien merasa mual dan muntah.
2. Pemberian antibiotik broad spectrum
Antibiotik profilaksis harus diberikan sebelum operasi
dimulai. Biasanya digunakan antibiotik kombinasi, seperti
cefotaximee dan clindamycin, atau cefepime dan
metronidazole.
3. Pemberian analgetik.
• Asam mefenamat.
• Mekanisme kerja: menghambart sintesa
prostaglandin dengan menghambat kerja enzim
4. Perujukan ke dokter bedah disertai dengan surat rujuk.
Jenis operasi yang dilakukan yaitu:
a. Open Apendektomi
b. Laparoskopi
• ( Pemberian antibiotik dan antinyeri diindikasikan bila sudah
dilakukan pemeriksaan penunjang sehingga diagnosis kerja
sudah tegak dan disertakan pada surat rujuk.)
Teknik operasi Appendectomy
A. Open Appendectomy
B. Laparoscopic Appendectomy
TATALAKSANA LANJUTAN :
OPEN APPENDECTOMY
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
LAPAROSCOPIC APPENDECTOMY
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
APPENDISITIS
GANGRENOSA
APPENDISITIS
SUPURATIF
PERFORASI
PERITONITIS
SEPSIS KEMATIAN
Bila semua proses berjalan
lambat, omentum dan usus
yang berdekatan akan bergerak
ke arah appendiks sehingga
melokalisasi daerah inflamasi
yaitu dengan mengelompok
dan membentuk suatu
appendiks infiltrasi dan disebut
proses walling off.
Komplikasi
Pencegahan
Dengan modifikasi gaya hidup pasien
berupa:
• Banyak makan makanan berserat
• Menghindari makanan yang pedas
• Menghindari makanan yang
mengandung biji-bijian
• Menjaga hygiene yang baik
TERIMA KASIH.....
Peritonitis
• Peritonitis merupakan inflamasi pada peritonium yang terdiri atas membran serosa yang melapisi
rongga abdomen dan organ viseral di dalamnya dan merupakan suatu kegawatdaruratan yang dapat
disertai dengan sepsis.
• Peritonitis dapat diklasifikasikan menurut penyebab yang mendasarinya (primer, sekunder, atau tersier),
dan luasnya (lokalisata atau generalisata).
Klasifikasi Peritonitis
Peritonitis
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
• Anamnesis:
– Keluhan nyeri seluruh perut (akut abdomen)
– Keluhan perubahan kesadaran
– Demam
– Anoreksia, vomitus, perut kembung, tidak bisa b.a.b., flatus.
• Pemeriksaan Fisik:
– Tanda vital : Kesadaran menurun, Tekanan darah(MAP) , takipneu, takikardi, subfebris/febris.
– Pemeriksaan abdomen:
• Inspeksi, pemeriksa mengamati adakah jaringan parut bekas operasi menunjukkan
kemungkinan adanya adhesi, perut membuncit dengan gambaran usus atau gerakan usus
yang disebabkan oleh gangguan pasase. Pada peritonitis biasanya akan ditemukan perut yang
membuncit dan tegang atau distended
• Palpasi
– Defans muskular (perut memapan)
– Nyeri tekan pada seluruh lapangan perut
GEJALA KLINIS
GEJALA KLINIS
• Perkusi
Nyeri ketok menunjukkan adanya iritasi pada peritoneum, adanya udara bebas
atau cairan bebas juga dapat ditentukan dengan perkusi melalui pemeriksaan
pekak hati dan shifting dulnesss.
Pada pasien dengan peritonitis, pekak hepar akan menghilang, akibat dari
perforasi usus yang berisi udara sehingga udara akan mengisi cavum peritoneum
sehingga pada perkusi hepar terjadi perubahan redup menjadi timpani dan perkusi
abdomen hipertimpani karena adanya udara bebas.
• Auskultasi
Auskultasi dilakukan untuk menilai apakah terjadi penurunan suara bising usus.
Pasien dengan peritonitis umum,bising usus akan melemah atau menghilang sama
sekali, hal ini disebabkan karena peritoneal yang lumpuh sehingga menyebabkan
usus ikut lumpuh/tidak bergerak`(ileus paralitik).
Blood Test
Samples of fluid from the abdomen
CT Scan
Chest X-rays
Peritoneal lavage.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gambaran radiologis pada peritonitis yaitu
adanya kekaburan pada cavum abdomen,
preperitonial fat dan psoas line menghilang, dan
adanya udara bebas subdiafragma atau intra
peritoneal
TATALAKSANA
• Operatif
untuk mengontrol sumber primer kontaminasi bakteri. Pada pasien
dengan akut peritonitis eksplorasi laparatomi perlu segera dilakukan.
• Terapi suportif:
oksigen, dekompresi saluran cerna dengan NGT, resusitasi cairan dan
elektrolit.
• Antibiotik
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx

More Related Content

Similar to Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx (20)

Appendiks kmb
Appendiks kmbAppendiks kmb
Appendiks kmb
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
apendisitis.pptx
apendisitis.pptxapendisitis.pptx
apendisitis.pptx
SalsabilaPutriRamada1
Ìý
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDFASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
Baskoro Abdiansyah
Ìý
TRAUMA_NONTRAUMA_MEI_2020.pptx
TRAUMA_NONTRAUMA_MEI_2020.pptxTRAUMA_NONTRAUMA_MEI_2020.pptx
TRAUMA_NONTRAUMA_MEI_2020.pptx
ssuseraa2493
Ìý
Askep appendix 1
Askep appendix 1Askep appendix 1
Askep appendix 1
Iksir Jauhari
Ìý
82894087 makalah-jadi-apendisitis
82894087 makalah-jadi-apendisitis82894087 makalah-jadi-apendisitis
82894087 makalah-jadi-apendisitis
David Suhendra
Ìý
304906675 referat-intususepsi
304906675 referat-intususepsi304906675 referat-intususepsi
304906675 referat-intususepsi
ssuser37779f
Ìý
Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendix vermicularis. Appe...
Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendix vermicularis.  Appe...Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendix vermicularis.  Appe...
Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendix vermicularis. Appe...
septidwikania1
Ìý
Lapsus Apendisitis - dr. Dea Ardelia P (1).pptx
Lapsus Apendisitis - dr. Dea Ardelia P (1).pptxLapsus Apendisitis - dr. Dea Ardelia P (1).pptx
Lapsus Apendisitis - dr. Dea Ardelia P (1).pptx
abdurrahmanafaharidh
Ìý
gawat abdomen
gawat abdomengawat abdomen
gawat abdomen
Angga Prawidya
Ìý
COLIC ABDOMEN.pptx
COLIC ABDOMEN.pptxCOLIC ABDOMEN.pptx
COLIC ABDOMEN.pptx
TinaaTorano
Ìý
Materi Presentasi Kamar Operasi Presentation
Materi Presentasi Kamar Operasi PresentationMateri Presentasi Kamar Operasi Presentation
Materi Presentasi Kamar Operasi Presentation
Mery384011
Ìý
app perforasi.pptx
app perforasi.pptxapp perforasi.pptx
app perforasi.pptx
CintyaRolita1
Ìý
116773009 invaginasi
116773009 invaginasi116773009 invaginasi
116773009 invaginasi
ssuser37779f
Ìý
Ileus Obstruktif.pptx
Ileus Obstruktif.pptxIleus Obstruktif.pptx
Ileus Obstruktif.pptx
NandaSyauqiwijaya
Ìý
Bab ii zamilan AKPER PEMDA MUNA
Bab ii zamilan AKPER PEMDA MUNA Bab ii zamilan AKPER PEMDA MUNA
Bab ii zamilan AKPER PEMDA MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
fikri asyura
Ìý
Parade BA 8-8-2024 atresia esofagus _ FIX.pptx
Parade BA 8-8-2024 atresia esofagus _ FIX.pptxParade BA 8-8-2024 atresia esofagus _ FIX.pptx
Parade BA 8-8-2024 atresia esofagus _ FIX.pptx
ReinaldoPutraHardian
Ìý
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDFASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
Baskoro Abdiansyah
Ìý
TRAUMA_NONTRAUMA_MEI_2020.pptx
TRAUMA_NONTRAUMA_MEI_2020.pptxTRAUMA_NONTRAUMA_MEI_2020.pptx
TRAUMA_NONTRAUMA_MEI_2020.pptx
ssuseraa2493
Ìý
Askep appendix 1
Askep appendix 1Askep appendix 1
Askep appendix 1
Iksir Jauhari
Ìý
82894087 makalah-jadi-apendisitis
82894087 makalah-jadi-apendisitis82894087 makalah-jadi-apendisitis
82894087 makalah-jadi-apendisitis
David Suhendra
Ìý
304906675 referat-intususepsi
304906675 referat-intususepsi304906675 referat-intususepsi
304906675 referat-intususepsi
ssuser37779f
Ìý
Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendix vermicularis. Appe...
Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendix vermicularis.  Appe...Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendix vermicularis.  Appe...
Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendix vermicularis. Appe...
septidwikania1
Ìý
Lapsus Apendisitis - dr. Dea Ardelia P (1).pptx
Lapsus Apendisitis - dr. Dea Ardelia P (1).pptxLapsus Apendisitis - dr. Dea Ardelia P (1).pptx
Lapsus Apendisitis - dr. Dea Ardelia P (1).pptx
abdurrahmanafaharidh
Ìý
COLIC ABDOMEN.pptx
COLIC ABDOMEN.pptxCOLIC ABDOMEN.pptx
COLIC ABDOMEN.pptx
TinaaTorano
Ìý
Materi Presentasi Kamar Operasi Presentation
Materi Presentasi Kamar Operasi PresentationMateri Presentasi Kamar Operasi Presentation
Materi Presentasi Kamar Operasi Presentation
Mery384011
Ìý
app perforasi.pptx
app perforasi.pptxapp perforasi.pptx
app perforasi.pptx
CintyaRolita1
Ìý
116773009 invaginasi
116773009 invaginasi116773009 invaginasi
116773009 invaginasi
ssuser37779f
Ìý
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
fikri asyura
Ìý
Parade BA 8-8-2024 atresia esofagus _ FIX.pptx
Parade BA 8-8-2024 atresia esofagus _ FIX.pptxParade BA 8-8-2024 atresia esofagus _ FIX.pptx
Parade BA 8-8-2024 atresia esofagus _ FIX.pptx
ReinaldoPutraHardian
Ìý

Recently uploaded (20)

Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Ìý
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Ìý
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Ìý
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Ìý
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Ìý
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
Ìý
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Ìý
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Ìý
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Ìý
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Ìý
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Ìý
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Ìý
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Ìý
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Ìý
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Ìý
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Ìý
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Ìý
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Ìý
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
Ìý
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Ìý
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Ìý
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Ìý
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Ìý
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Ìý
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Ìý
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Ìý

Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptx

  • 16. Nyeri perut +, mual +, muntah -, demam -, lemas +
  • 21. 9/6/2023 10/6/2023 11/6/2023 12/6/2023 S Nyeri luka operasi +, flatus - , BAB -, dema - Nyeri luka operasi +, flatus -, BAB -, demam - Nyeri terkadang, mual -, muntah -, flatus +, BAB - Nyeri luka operasi +, BAB -, Flatus + O GCS : E4M6V5 TD : 136/98 R : 20 S : 36 N 118 Sat 97 GCS : E4M6V5 TD : 127/79 N 115 R 20 S 36,2 Spo2 96 Abdomen : NT +, BU – Intake 1600, output 1000 Balance : 600 GCS : E4M6V5 TD : 140/80 N 103 R 20 S 36,3 Spo2 96 Abdomen : NT +, BU +, Intake 1650 output 1350 RT : nyeri -, sphichter ani +, feses +, Lendir -, darah - GCS : E4M6V5 TD : 140/80 N 103 R 20 S 36,3 Spo2 96 Abdomen : NT +, BU + A Post op LE ec Peritonitis ec appendicitis perforasi + CAD OMI Post op LE ec Peritonitis ec appendicitis perforasi + CAD OMI Post op LE ec Peritonitis ec appendicitis perforasi + CAD OMI Stroke iskemik, hiperglikemia dengan DM tipe 2, HHD, CAD P Lactulac 1x2 cth Pumpisel 1x1 Ondansentron 2x8 Ceftriaxone 2x1 Valsartan 1x160 Dazolin 3x500 Amlodipin 1x5 mg Bedrest, Puasa, koreksi Kcl 2 siklus Infus RL:D10 2:2 2000cc/24 jam Feeding test air 2 sdm/jam Terpasang NGT, terpasang drain Pumpisel 1x1 Anbacim 1x2 gr Ondansentron 2x8 Valsartan 1x80 Dazolin 3x500 Amlodipin 1x5 mg Furamin 3x1 Dexketoprofen 2x1 Puasa Feeding test air 2 sdm/jam Koreksi Kcl 2 siklus Terpasang NGT, Terpasang drain Pumpisel 1x1 Anbacim 1x2 gr Ondansentron 2x8 Dazolin 3x500 Amlodipin 1x5 mg Furamin 3x1 Dexketoprofen 2x1 Digoxin 1x0,25 Puasa Aff hecting GV sehari 2 kali, kassa lembab Nacl Test feeding Terpasang drain, terpasang NGT Infus B fluid : asering : Kaen 3b Mobilisasi suruh banyak duduk
  • 24. Anatomi PROMONTORIK ujung appendiks menunjuk ke arah promontorium sacri RETROCOLIC/ RETROCAECAL appendiks berada di belakang kolon ascenden dan biasanya retroperitoneal. PREILEAL & POSTILEAL Appendiks berada di depan ileum Appendiks berada di belakang ileum PARACAECAL appendiks terletak horizontal di belakang caecum PELVIC DESCENDEN appendiks menggantung ke arah pelvis minor SUBCAECAL appendiks terletak dibawah caecum
  • 25. Definisi - Appendisitis adalah peradangan pada appendiks vermicularis - Termasuk: kegawatdaruratan bedah abdomen yang paling sering ditemukan
  • 26. Epidemiologi • Di Amerika Serikat terdapat sekitar 250.000 kasus apendisitis per tahun dan terutama terjadi pada anak usia 6-10 tahun • Di Indonesia, insidensi apendisitis menempati urutan tertinggi di antara kasus kegawatan abdomen lainnya (Depkes 2013) • Penderita yang dirawat di RS pada tahun 2013 sebanyak 3.236 orang dan pada tahun 2014 sebanyak 4.351 orang (Depkes 2013) • Puncak usia: decade ke 2 dan ke 3 atau umur 20-30 tahun • (laki-laki : perempuan = 3:2) Persentase wanita dan pria hampir sama
  • 27. Etiologi • Fekalit • Edema & hipertrofi jaringan limfoid di submucosa apendiks • Benda asing PERANAN OBSTRUKSI • Eschericia coli • Bacteriodes fragilis BAKTERI • Entamoeba Hystolitica EROSI MUKOSAAPENDIKS KARENA PARASIT
  • 29. Manifestasi Klinis. Nyeri Perut 100% Anoreksia 100% Mual 90% Muntah 75% Demam 50%
  • 31. Pemeriksaan Fisik 1.Berjalan sambil membungkuk 2.Tampak kesakitan 3.Kembung (perforasi) Inspeksi 1.Nyeri tekan di Mc.Burney 2.Nyeri lepas 3.Defense muscular 4.Rovsing sign 5.Blumberg sign 6.Nyeri perut kanan bawah saat batuk/mengedan Auskultasi 1.Peristaltik normal/hilang Palpasi
  • 32. PEMERIKSAAN FISIK Secara klinis, dikenal beberapa manuver diagnostik: 1. Mc Burney Sign • Secara klinis, dikenal beberapa manuver diagnostik:
  • 33. page 2. ROVSING’S SIGN Positif jika dilakukan palpasi dengan tekanan pada kuadran kiri bawah dan timbul nyeri pada sisi kanan
  • 34. page 3. PSOAS SIGN (Psoas sign terjadi karena adanya rangsangan muskulus psoas oleh peradangan yang terjadi pada apendiks, indikasi iritasi retrocaecal dan retroperitoneal dari phlegmon atau abscess)
  • 35. page 4. OBTURATOR SIGN (Rasa nyeri yang terjadi bila panggul dan lutut difleksikan kemudian dirotasikan kearah dalam dan luar (endorotasi articulatio coxae) secara pasif, menunjukkan peradangan apendiks terletak pada daerah hipogastrium)
  • 36. page 5. BLUMBERG’S SIGN Blumberg sign: nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri dilepaskan
  • 37. page 6. DUNPHY’S SIGN / COUGH SIGN Nyeri pada quaran kanan bawah ketika batuk
  • 38. page 6. COLOK DUBUR Nyeri pada pemeriksaan rectal toucher pada saat penekanan di sisi lateral arah jam 9-12.
  • 41. Laboratorium • Pemeriksaan darah : akan didapatkan leukositosis pada kebanyakan kasus appendicitis akut terutama pada kasus dengan komplikasi, C-reaktif protein meningkat. Pada appendicular infiltrat, LED akan meningkat. • Pemeriksaan urin : untuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan bakteri di dalam urin. Pemeriksaan ini sangat membantu dalam menyingkirkan diagnosis banding seperti infeksi saluran kemih atau batu ginjal yang mempunyai gejala klinis yang hampir sama dengan appendisitis.
  • 42. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium a. Darah: • Leukositosis (Jumlah leukosit 10.000 – 18.000 ditemukan pada 90% penderita), • Peningkatan persentase jumlah neutrofil (shift to the left), C-reaktif protein meningkat, • Pada appendicular infiltrat, LED akan meningkat, C-Reactive Protein (CRP ≥ 8 mcg/mL) b. Urinalisis: • Untuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan bakteri di dalam urin. Untuk menyingkirkan menyingkirkan diagnosis banding seperti infeksi saluran kemih atau batu ginjal
  • 43. Radiologi a. Ultrasonografi (USG): • Pada pemeriksaan USG ditemukan bagian memanjang pada tempat yang terjadi inflamasi pada appendiks. Apendisitis akut ditandai dengan: 1.Adanya perbedaan densitas pada lapisan apendiks vermiformis/ hilangnya lapisan normal (target sign) 2.Penebalan dinding apendiks vermiformis 3.Hilangnya kompresibilitas dari apendiks vermiformis 4.Peningkatan ekogenitas lemak sekitar 5.Adanya penimbunan cairan . b. CT-Scan: • Pada pemeriksaan CT-scan ditemukan bagian yang menyilang dengan fekalith dan perluasan dari appendiks yang mengalami inflamasi serta adanya pelebaran sekum.
  • 45. CT SCAN . CT-Scan: Pada pemeriksaan CT-scan ditemukan bagian yang menyilang dengan fekalith dan perluasan dari appendiks yang mengalami inflamasi serta adanya pelebaran sekum. Gold Standard karena sensitivitasnya 94-98%
  • 49. Terapi 1. Rehidrasi diberikan karena terdapat indikasi kemungkinan pasien akan kekurangan cairan karena pada anamnesis didapatkan bahwa pasien merasa mual dan muntah. 2. Pemberian antibiotik broad spectrum Antibiotik profilaksis harus diberikan sebelum operasi dimulai. Biasanya digunakan antibiotik kombinasi, seperti cefotaximee dan clindamycin, atau cefepime dan metronidazole.
  • 50. 3. Pemberian analgetik. • Asam mefenamat. • Mekanisme kerja: menghambart sintesa prostaglandin dengan menghambat kerja enzim 4. Perujukan ke dokter bedah disertai dengan surat rujuk. Jenis operasi yang dilakukan yaitu: a. Open Apendektomi b. Laparoskopi • ( Pemberian antibiotik dan antinyeri diindikasikan bila sudah dilakukan pemeriksaan penunjang sehingga diagnosis kerja sudah tegak dan disertakan pada surat rujuk.)
  • 51. Teknik operasi Appendectomy A. Open Appendectomy B. Laparoscopic Appendectomy TATALAKSANA LANJUTAN :
  • 56. APPENDISITIS GANGRENOSA APPENDISITIS SUPURATIF PERFORASI PERITONITIS SEPSIS KEMATIAN Bila semua proses berjalan lambat, omentum dan usus yang berdekatan akan bergerak ke arah appendiks sehingga melokalisasi daerah inflamasi yaitu dengan mengelompok dan membentuk suatu appendiks infiltrasi dan disebut proses walling off. Komplikasi
  • 57. Pencegahan Dengan modifikasi gaya hidup pasien berupa: • Banyak makan makanan berserat • Menghindari makanan yang pedas • Menghindari makanan yang mengandung biji-bijian • Menjaga hygiene yang baik
  • 59. Peritonitis • Peritonitis merupakan inflamasi pada peritonium yang terdiri atas membran serosa yang melapisi rongga abdomen dan organ viseral di dalamnya dan merupakan suatu kegawatdaruratan yang dapat disertai dengan sepsis. • Peritonitis dapat diklasifikasikan menurut penyebab yang mendasarinya (primer, sekunder, atau tersier), dan luasnya (lokalisata atau generalisata).
  • 63. • Anamnesis: – Keluhan nyeri seluruh perut (akut abdomen) – Keluhan perubahan kesadaran – Demam – Anoreksia, vomitus, perut kembung, tidak bisa b.a.b., flatus. • Pemeriksaan Fisik: – Tanda vital : Kesadaran menurun, Tekanan darah(MAP) , takipneu, takikardi, subfebris/febris. – Pemeriksaan abdomen: • Inspeksi, pemeriksa mengamati adakah jaringan parut bekas operasi menunjukkan kemungkinan adanya adhesi, perut membuncit dengan gambaran usus atau gerakan usus yang disebabkan oleh gangguan pasase. Pada peritonitis biasanya akan ditemukan perut yang membuncit dan tegang atau distended • Palpasi – Defans muskular (perut memapan) – Nyeri tekan pada seluruh lapangan perut GEJALA KLINIS
  • 64. GEJALA KLINIS • Perkusi Nyeri ketok menunjukkan adanya iritasi pada peritoneum, adanya udara bebas atau cairan bebas juga dapat ditentukan dengan perkusi melalui pemeriksaan pekak hati dan shifting dulnesss. Pada pasien dengan peritonitis, pekak hepar akan menghilang, akibat dari perforasi usus yang berisi udara sehingga udara akan mengisi cavum peritoneum sehingga pada perkusi hepar terjadi perubahan redup menjadi timpani dan perkusi abdomen hipertimpani karena adanya udara bebas. • Auskultasi Auskultasi dilakukan untuk menilai apakah terjadi penurunan suara bising usus. Pasien dengan peritonitis umum,bising usus akan melemah atau menghilang sama sekali, hal ini disebabkan karena peritoneal yang lumpuh sehingga menyebabkan usus ikut lumpuh/tidak bergerak`(ileus paralitik).
  • 65. Blood Test Samples of fluid from the abdomen CT Scan Chest X-rays Peritoneal lavage. PEMERIKSAAN PENUNJANG Gambaran radiologis pada peritonitis yaitu adanya kekaburan pada cavum abdomen, preperitonial fat dan psoas line menghilang, dan adanya udara bebas subdiafragma atau intra peritoneal
  • 66. TATALAKSANA • Operatif untuk mengontrol sumber primer kontaminasi bakteri. Pada pasien dengan akut peritonitis eksplorasi laparatomi perlu segera dilakukan. • Terapi suportif: oksigen, dekompresi saluran cerna dengan NGT, resusitasi cairan dan elektrolit. • Antibiotik

Editor's Notes

  • #25: Appendiks adalah suatu struktur kecil, berbentuk seperti tabung yang berkait menempel pada bagian awal dari sekum. Pangkalnya terletak pada posteromedial caecum. Panjang antara 7-10 cm, diameter 0,7 cm. Lumennya sempit di bagian proksimal dan melebar di bagian distal. Appendiks terletak di kuadran kanan bawah abdomen Dari topografi anatomi, letak pangkal appendiks berada pada titik Mc Burney, yaitu titik pada garis antara umbilicus dan SIAS kanan yang berjarak 1/3 dari SIAS kanan
  • #29: Obstruksi : peningkatan tekanan intraluminal normal kapasitas 0.1 ml bila berlebih akan terjadi hipoksia terjadi hambatan aliran limfe ulserasi mukosa dan invasi bakteri, Akut fokal : infeksi bakteri menyebabkan pembengkakan dan appendiks bertambah besar trombosis pembuluh darah, iskemik ( nyeri epigastrium) Supuratif akut : obstruksi vena, edema bertambah , bakteri menembus dinding appendiks. Peradangan mengenai peritoneum setempat sehingga menimbulkan nyeri daerah kanan bawah Perforasi : dinding apendiks infark diikuti gangren bila pecah terjadi perforasi. Mekanisme tubuh : omentum dan usus bergerak ke appendiks membentuk massa local (infiltrate apendikularis 24- 48 jam. Pada anak omentum lebih pendek dan appendiks lebih panjang dan dinding tipis daya tahan tubuh lemah .
  • #30: Nyeri ini merupakan gejala klasik appendisitis. Mula-mula nyeri dirasakan samar-samar dan tumpul yang merupakan nyeri viseral di daerah epigastrium atau sekitar umbilicus. Setelah beberapa jam nyeri berpindah dan menetap di abdomen kanan bawah (titik Mc Burney). Nyeri akan bersifat tajam dan lebih jelas letaknya sehingga berupa nyeri somatik setempat. Bila terjadi perangsangan peritonium biasanya penderita akan mengeluh nyeri di perut pada saat berjalan atau batuk. Demam, terjadi bila sudah ada komplikasi, bila belum ada komplikasi biasanya tubuh belum panas. Suhu biasanya berkisar 37,5º-38,5º C