4. Surat Al-Baqarah ayat [30]
Artinya :
Ingatlah ketika Rabb-mu berfirman kepada para
Malaikat:Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi. Mereka berkata:Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau
dan mensucikan Engkau. Rabb berfirman:Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui . (QS. 2:30)
5. Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 30
Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk sempurna
yang memiliki dua fungsi, yaitu: sebagai khalifah di bumi. Fungsi
khalifah di bumi, yaitu :
Menjadi pemimpin, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang
orang lain dalam upaya mencari ridha Allah SWT.
Memelihara, memakmurkan, melestarikan alam, mengambil
manfaatnya, menggali, mengelola alam demi terwujudnya dan
kesejahteraan segenap umat manusia.
6. Surat Al Mukminun Ayat 12-14
(12)
(13)
(14)
Artinya :
12. Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah.
13. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging.
Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
7. Kandungan Surat Al-Mukminun ayat 12-14
Proses kejadian manusia, yaitu:
Allah SWT menjadikan saripati tanah dalam tubuh manusia sebagai nutfah (air
yang berisi spermatozoa atau disebut sperma) yang terdapat pada seorang laki-
laki.
Melalui proses senggama, nutfah masuk ke dalam qarar (rahim atau kandungan
ibu), nutfah bertemu dengan sel telur atau ovum, sehingga terjadi pembuahan.
Setelah pembuahan, lalu berproses menjadi alaqah (gumpalan darah).
Dari alaqah kemudian Allah SWT menjadikannya sebagai mudgah (segumpal
daging).
Kemudian dari mudgah (gumpalan daging) oleh Allah SWT dijadikan Izaam (tulang
atau rangka).
Izaam (tulang atau rangka) kemudian di balut atau dibungkus dengan daging, lalu
Allah menjadikan sebagai makhluk berbentuk lain, yaitu manusia yang masih kecil
dalam kandungan.
Ketika bayi dalam kandungan berusia empat bulan, Allah SWT mengutus seorang
malaikat untuk meniup roh kedalamnya. Setelah bayi dalam kandungan mencapai
usia 9 bulan 10 hari, Allah menakdirkan bayi tersebut lahir ke dunia. Setelah lahir,
berkat lindungan dan rahmat Allah SWT bayi tersebut berkembang menjadi balita,
kanak-kanak, anak-anak, remaja, dewasa, dan tua, yang pada akhirnya meninggal
dunia.
8. Surat Az-Zariyat ayat 56
Artinya :
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
9. Kandungan Surat Az-Zariyat ayat 56
Surat Az-Zariyat ayat 56 mengandung makna bahwa semua
makhluk Allah, termasuk jin dan manusia diciptakan oleh
Allah SWT agar mereka mau mengabdikan diri, taat, tunduk,
serta menyembah hanya kepada Allah SWT. Jadi selain fungsi
manusia sebagai khalifah di muka bumi (fungsi horizontal),
manusia juga mempunya fungsi sebagai hamba yaitu
menyembah penciptanya (fungsi vertikal), dalam hal ini
adalah menyembah Allah karena sesungguhnya Allah lah yang
menciptakan semua alam semesta ini.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT agar menyembah
kepadanya. Kata menyembah sebagai terjemahan dari lafal
abida-yabudu-ibadatun (taat, tunduk, patuh). Beribadah
berarti menyadari dan mengaku bahwa manusia merupakan
hamba Allah yang harus tunduk mengikuti kehendaknya, baik
secara sukarela maupun terpaksa.
10. Surat An-Nahl ayat 78
Artinya :
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu
dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun,
dan dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
11. Kandungan Surat An-Nahl ayat 78
Allah SWT dengan kekuasaan-Nya mengeluarkan
bayi melalui proses kelahiran ibunya.
Bayi lahir dengan lemah dan dalam keadaan tidak
mengetahui apa-apa atau suatu apapun.
Dengan kemurahan-Nya Allah memberikan anugerah
kepada bayi tersebut di antaranya pendengaran,
penglihatan, hati, agar mampu bersyukur, dengan cara
pendengaran untuk mendengarkan, penglihatan untuk
melihat, dan hati untuk untuk merasa.
Dengan kesempurnaan bayi tersebut sudah barang tentu
menjadi tugas kewajiban ke dua orang tua untuk
merawat, membesarkan, dan memberi pendidikan hingga
menjadi kuat, cerdas, dan dewasa.